Japan Travel Journal 02: Tokyo Disneysea

Monday, December 21, 2015


Setelah sehari kemarin agak nggak bertenaga, hari ini siap tempur ke tempat paling bahagia di bumi (kok aneh ya kalau bahasa Indonesia hahaha). 

Salah satu kenyamanan pergi jalan-jalan sendiri bukan berarti molor sampai kebablasan ya. Waktunya jadi lebih santai dan fleksibel aja. Because today we're so much ready for Disney trip dan nggak mau kesiangan sampai di sana, kami bangun agak pagi, supaya bisa tiba di Disney resort sekitar pukul sepuluh.

Ngopi dulu di Sevel. Ini Starbucks latte-nya enak banget deh. 

Kalau yang ini lagi asyik ngunyah onigiri.

Kami sempet bingung antara mau ke Disneyland atau Disneysea, sedangkan suami udah beli tiketnya untuk one day pass, jadi mau nggak mau harus pilih salah satu. Banyak yang bilang Disneysea worth to go, karena katanya satu-satunya di dunia. Lalu denger dari beberapa orang juga bilang, kalau udah pernah ke Disneyland (di mana pun) sebelumnya, mendingan ke Disneysea aja. Karena aku pernah ke Disneyland Hong Kong sebelumnya, akhirnya kami memutuskan untuk ke... Disneysea! Wohooo!

Semalam sebelum tidur, aku udah memperkirakan waktu yang diperlukan untuk menuju ke Disney resort. Pengalaman di Hong Kong, perjalanan dengan MRT ke stasiun Disney itu cukup jauh, hampir sejam deh. Belum lagi kami di sini harus cari rute sendiri dan nggak tau seberapa jauh. Jadi dikasih spare waktu aja buat nyasar dan tanya-tanya jalan. 

Sampai di Tokyo Station, bener kan ternyata perjalanan di dalam stasiunnya aja panjangnya minta ampun! Sayang banget aku nggak fotoin. Perpindahan line kereta dalam satu gedung aja luasnya bukan main. Kaki sampai gempor, nggak siap batin kalau ternyata sejauh ini, haha. Mau naik kereta aja sempet bingung, yang kanan atau kiri. Ada seorang turis, yang kayaknya a Pinoy, bapak-bapak gitu nyamperin kita nanya jalan. Terus kami bilang kami juga turis, nggak tau jalan. Abis itu dia say thanks dan ninggalin kami. Pas udah duduk manis di dalam kereta yang lagi stop nunggu berangkat, tiba-tiba bapak yang tadi nyamperin kita ngomong, "Are you going to Disney too? This is not the train, the train is over there," sambil nunjuk ke seberang. Jiahhh, untung dikasih tau. Kalau nggak udah nggak tau deh kami ke mana, hahaha. Kami say thanks, lalu buru-buru pindah kereta. Baik banget itu bapak, sempet-sempetnya ngasih tau kami. Tapi kok tau, mister, kami mau ke Disney? Mungkin muka-muka gini muka mau ke Disney kali ya. (Lah, emang muka kayak apa haha). 

 We're almost there!!

 Ada yang pengen ngopi dulu, jadi mampir ke sini bentar deh. Hubby said, the Americano tastes different and yummy tho. 

 The famous "Mickey ears windows" train.
 Nggak lupa selfie dulu dong. Happy kids are happy ((:

 Ini fotonya dari dalam kereta. Salah satu resort mewah di kawasan Disneyland, Tokyo Disneyland Hotel.

 Parkiran yang udah penuh entah dari jam berapa sampainya. 

 Yaaaay! We're here!! 

 Ini fotonya pas bola dunianya lagi muter di kepulauan Indonesia. Cakep yaaa.

 Sebenarnya mau foto bareng karakter-karakter ini, secara mereka paling famous ya. Cuman kok yang ngantre semuanya anak kecil, saya jadi nggak enak deh, hahaha. 

 Just bought a Minnie ears for almost $20. No regret, namanya juga sekali-kali :P




Kami nggak ada tujuan mau naik ride apa dulu, jadi kami ngikutin peta yang sudah diambil di information, terus muter-muter deh. Betewe, anak sekolahannya hari itu BANYAK banget! Pertanyaan sama seperti kemarin pas ke Shibuya, ini pada nggak sekolah apa ya? Atau memang libur dan sengaja pake seragam main ke theme park? Dan aksesoris mereka dari souvenir shops niat banget lho. Sampai ada yang nentengin boneka segala sambil jalan-jalan gitu. Kalau aku sih sebisa mungkin tangan bebas dari apapun, kecuali kamera, habisnya ogah rempong, haha.

Tujuan pertama kami adalah Toy Story Mania, tapi hati ini langsung hancur berkeping-keping di saat petugas bilang no more lines buat ride ini, hiks. Bahkan tiket untuk fast pass-nya udah sold out. Ngantrinya aja harus sampai tiga jam! Wiimakkk, kenapa ini orang-orang niat banget yaaa ngantri dari pagi. Akhirnya kami melipir dengan sedih. Namun nggak jadi sedih, karena Andreas nunjuk penjual cold mochi yang bergambar aliens Toy Story. Let's buy some!!

 The "kawaii" Japanese school girls. 

Setelah selesai makan mochi, kami lanjut lagi keliling theme park. Lagi iseng jalan-jalan, ketemu Mr dan Mrs Incridibles lagi nyapa pengunjung. Si Mr. Incridibles ini laku juga lho, banyak anak kecil minta tanda tangan. 

 So this is when Mr. Incridibles meets Mr. Muscle. Pamer otot ceritanya.


Kami agak nyesel karena nggak bawa cemilan kayak roti dan air minum, karena kami pikir masuk ke sini nggak boleh bawa makanan apapun. Soalnya pernah di Hong Kong, ransel, tas semua diperiksa. Kalau nemu bawa makanan atau minuman, langsung diambil dan ditinggal nggak boleh bawa masuk. Waktu itu sampai liat ada yang bawa McD breakfast banyak banget, mau nangis pas tau nggak boleh dibawa masuk, walaupun akhirnya dimakan dulu sih, hahaha. Cuman ternyata di Jepang ini nggak ada penggeledahan isi tas, jadi aku liat beberapa orang makan camilan di dalam park.

Setelah kami selesai naik ride pertama kami yaitu, StormRider, kami tiba di area negeri 1001 malam. Parahnya, begitu ke daerah ini, langsung kecium wangi kari! Sumpa deh wanginya kebangetan. Langsung nyari sumbernya, karena kebetulan kami pengen makan siang (dan agak lapar). Setelah ditelusuri wanginya, ternyata berasal dari food court namanya Casbah Food Court.

 Chicken curry rice served with naan. 

 Total lunch kami, yang kira-kira kalau dihitung kurs rupiah, dua ratus lima puluh ribuan. Mahal sih, namanya juga makanan di dalam theme park, nggak mungkin murah juga.

Makan siang di sini cukup nyaman karena ruangannya luas banget, antrinya walaupun ramai tapi nggak lama. Taste makanannya sih ya standar theme park gitu deh, nggak berharap terlalu banyak. Tapi ternyata kuah karinya enak juga lho, berasa banget. Makanan khas Aladdin ini bukan pilihan umumku, cuman karena lapar, ada tempat duduk, yaudah deh jabanin aja.

Aku lupa habis lunch ini kami ngapain. Kalau nggak salah sih ngantri untuk show The Magic Lamp Theater. Karena kami udah punya fast pass, jadi kami tinggal duduk anteng nungguin jam tiba, sambil iseng makan tiramisu ice cream sandwich ini. Enak!

With adorable Stitch and Angel. 

Sejujurnya, kami nggak berhasil mencoba semua ride, soalnya udah langsung mencelus begitu liat panjang antriannya kayak naga. Sampai aku sendiri nggak tega liat banyak anak kecil yang dibawa sama orangtuanya antri, mereka seperti nggak betah kelamaan antri. Mungkin orangtuanya kali ya yang pingin, hihi.


Karena langit sudah mulai menggelap (padahal baru sekitar jam lima), waktu paling pas buat ngantri nonton broadway. Kami nonton Big Band Beat, yang kebetulan bakal showing beberapa menit kemudian saat kami ngantri.

Pas mau foto panggung broadway-nya yang kece abis, tiba-tiba petugasnya dateng kucuk-kucuk sambil senyum manis kasih tau kalau di dalem teater ini nggak boleh menggunakan kamera, termasuk selama pertunjukkan. Petugasnya ngomong dengan sangat manis, kayak lagi ngomong sama anak kecil. Saya jadi nurut deh sama mbaknya, hihi.


Jadi bagaimana dengan broadway-nya? Satu kata... AWESOME! Sepanjang show aku merinding dan menikmati banget. Apalagi pas si Mickey tampil solo, disusul penampilan Minnie Mouse, Daisy, Marie the Cat yang centil banget. Gemesssss! Itu kok bisa sih ya perform lincah banget pake kostum kayak gitu? Salut!

Habis nonton broadway, kami lapar lagi. Karena nggak pingin menghabiskan uang terlalu banyak untuk makan di dalam theme park (we rather buy some goodies from the gift shops!), kami isi sama yang ringan-ringan aja. Kami ke New York Deli yang menghidangkan sandwich. Harganya sih nggak semahal di food court pas siang hari, tapi lumayan deh buat ganjel perut.

Mumpung kamera udah dipake seharian (dan saya lupa cas semalam), pas mau dokumentasiin Fantasmic, dengan suksesnya dia mati (': Tapi ada bagusnya juga sih, jadi bisa bener-bener nikmatin show-nya sampai selesai. Soalnya kalau mau foto-foto lagi, aku jadi terlalu sibuk ngatur setting-an kamera, dan nggak bisa enjoy at the moment. Resolusi tahun 2016: Enjoy first, take picture later lah. Hahaha

Oh ya, Fantasmic itu pertunjukkan fireworks yang digabungkan dengan permainan lampu LED dan juga air, karena letak show-nya memang di tengah-tengah danau yang pas di gerbang pintu masuk. Fantasmic ini bener-bener jadi klimaks trip Disneysea kami hari itu. Sesuai namanya, memang fantastis abis. Buat yang pengen tau dan belum pernah liat, cek di Youtube deh. Maaf ya, nggak ada fotonya di sini, huhu. 

Ini pengunjung yang siap untuk nonton Fantasmic.

Sebelum balik hotel, kami mampir ke Sevel lagi buat beli supper makan di hotel. Nggak puas sama makanan selama di Disneysea, jadi perut meminta lebih, hahaha. We bought some sushi set, bento, pork katsudon with rice for the next day breakfast, sama sate-satean yang dipakein kuah. Berdoa semoga besoknya nggak buncit *cubit perut*


Jadi bagaimana kesan kami dengan Disneysea? Pastinya puas dan girang banget. Di samping ramenya amit-amit, kami happy bisa menikmati pemandangan yang manjain mata banget. Terus mau kasih pujian juga buat para petugas di dalam Disneysea, yang senyumnya nggak pernah hilang, bahkan di saat pengunjung ramenya minta ampun. Emang pada dasarnya orang Jepang sangat tertib dan nggak rusuh ya. Disuruh antre, ya antre dengan manis. Nggak ada yang serobotan. You can seriously judge a country by how the local people acts and their attitudes #justsaying. 

Aku memang nggak banyak foto selama di Disneysea. Karena selain males repot cari angle bagus, atur setting-an kamera, dll, aku lebih pingin enjoy selama aku di tempat ini. Emang sayang sih ya, nggak bisa nyimpen banyak foto sebagai memori. But someone once said, our brain is the best memories keeper. 10-20 tahun mendatang, cuman otak kita yang mampu 'bawa balik' memori itu (kecuali amit-amit amnesia atau lupa beneran). 

Moreover, we're so much thankful for today's fun and experiences. Beneran kan nih, baru dua hari, jatuh cinta sama Jepangnya udah nggak kira-kira, hahaha. Too much, Jane, too much :P

We'll see you in the next post then! We'll bring you to follow us to another city called... well, it started with alphabet 'O'. 

Stay awesome!

8 comments:

  1. osaka?

    kemaren itu aku ke disneysea sekitar natal gt, jane.. ngantrinya sih lumayan juga haha. fast pass sih berguna banget ya!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Too easy to guess yaa :P
      Wah kalau nggak ada fast pass sih mau sampai tutup nggak kelar2 antreannya ya haha ada FP aja ramenya bukan main😤

      Delete
  2. geez, Disneysea! Is it worth kak? Aku mau banget ke Disneyseaaa! Tapi dia gak ada yg mirip Seaworld gitu yah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Totally worth it!! Beda banget sama Seaworld, ini sama aja kayak Disneyland bedanya sea theme aja, jadi banyak yg berhubungan sama air. Kalau ada kesempatan harus pergi!

      Delete
  3. I skipped Disneysea from the itinerary the last time I went to Japan. I never thought it could be this worth it. :( Are you going to Osaka, kak? Is USJ the other destination? Can't wait to read your next post! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aww thats too bad ): I didnt go to USJ that time, soalnya budget cuman buat ke Disneysea haha *newlyweds issue* please wait for it ya hihi

      Delete
  4. Aah Jane senengnya bisa honeymoon ke Jepang! :D salah satu impian pengin ke Disneyland, dan setelah liat ceritamu tentang Disney Sea, kayaknya seru juga yaah :D selanjutnya ke Osaka yah? cant wait to read about that!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eyaa, makasih yaa udah mampir! :D

      Kalau ada kesempatan harus banget ke Disneyland, Eya. Apalagi kamu kalau nggak salah Disney fans ya? Ke yang deket dulu aja tuh di HK, seru juga kok, hihi.

      Delete