Edisi Mudik 2017 #3: Weekday Getaway to Karangasem

Tuesday, July 18, 2017


Ini postingan terakhir dari Edisi Mudik 2017! 

Waktu kami sampai di Bali, Mamaku ngajakin untuk nginap semalam di Karangasem, Senin berangkat, besoknya pulang. Kebetulan Mama pernah menginap di salah satu resort di Karangasem, namanya Candi Beach Resort. Menurut review beliau, resort-nya nggak seberapa besar tapi nyaman banget. Buat leyeh-leyeh keluarga oke banget lah.

Namun, sayangnya kami harus pulang Bogor di hari Selasa, dengan berat hati rencana pun dibatalkan.

Seiring berjalannya waktu, ternyata kami 'diijinkan' untuk getaway. Karena satu dan lain hal, kami memutuskan untuk pulang hari Rabu aja. Mama langsung girang banget and she booked our hotel right away. Gini, deh, kalo punya emak yang doyan jalan. Btw, Mama tau Candi Resort karena waktu itu doi pergi staycation bareng temen geng SMA-nya di sana. Gahoel, yah!

Long story short, berangkatlah kami ke Karangasem Senin pagi. Nggak lupa mampir dulu ke Ikan Bakar Cianjur di daerah Renon untuk da bao bekal dinner di hotel nanti. Lho ngapain bungkus makanan dari Denpasar segala? Alasannya, daerah tempat menginap nanti nggak ada restoran. Padahal sebenarnya ada, sih, cuma mihil. Makan di hotel juga males. Bungkus aja paling gampang dan mureh #sooooAsian.

Perjalanan dari Denpasar ke Karangasem kuranglebih satu setengah jam. Ibarat Jakarta-Bogor, tanpa macet, deh.


Sampai di hotel, semua langsung nempel di ranjang, namun tidak diriku, hoho. 

Sebelum sampai hotel, Mama ngasih info penting kalo dekat hotel ada satu tempat lucu buat cemil eskrim dan ngupi-ngupi. Aku dan Andreas langsung sepakat pengen 'kabur' berduaan. Setelah memastikan bocah kenyang dan hepi, kami titipin ke poponya. Cus, marilah kita kabuuuuuuur!

Tempat yang dimaksud Mamaku ini namanya Mendira House. Tinggal jalan kaki 1 menit, deh, dari (kamar) hotel (kira-kira 210 meter). Sampe, deh, ke tempat lucunya.

Notice nggak pernak-perniknya banyak yang berbentuk nanas? Selain karena logo toko mereka, ternyata nanas ini ada filisofinya. Menurut Facebook page-nya Mendira House: the pineapple a symbol of hospitality and friendship combine in this unique retail experience.

Mereka jual t-shirt juga, desain dan quote-nya lucu-lucu, lho. Sayang harganya, sih, buat turis asing banget. Satu kaos dijual Rp 250,000. Padahal pengen beli atu buat pake sendiri.

Indeed! (: 

Ini menu kopinya, untuk menu eskrimnya lupa difoto. Pilihannya standar, sih. Ada cokelat, green tea, vanila, kopi, sama satu lagi lupa. Harga per cup Rp 30,000 dapet 3 scoops


 Tuh, ada nanas di logonya.


Toko souvenir ini terkesan homey, karena kita seperti datang bertamu ke dalam, terus kita bisa duduk-duduk di terasnya sambil menikmati kopi atau eskrim. Mupeng banget, pengen punya rumah suasananya kek gini.

Oh ya, kenapa namanya "Mendira" house... usut punya usut, Mendira ini diambil dari nama pantai yang ada di belakang hotel, namanya Mendira Beach.

Puas kencan singkat, kami langsung balik hotel lagi. Serius, deh. Walaupun cuma bentar, entah kenapa berharga sekali waktu berdua ini. Musti sering-sering, nih! *minta ijin ke bos aka si Josh*



Sore itu rencananya mau ajak Josh jalan-jalan sore di pantai terus nyemplung di kolam renang. Yang ada anaknya molor sampai jam 6 sore dan cuaca juga nggak mendukung (Josh) untuk berenang. Anginnya super kenceng dan hawanya jadi dingin. Alhasil, di kolam renang sore itu cuma nampak dua manusia super yang tahan terpaan angin. Tebak siapa dan siapa? :D

Hubby with my youngest brother. Beast mode on! 

Fyi, kolam renang di hotel ini ada dua. Yang satu untuk anak-anak dan yang satunya lagi untuk dewasa. 

Keesokan harinya

Pagi itu bangun tidur sambil membatin, "Kenapa nggak lamaan aja, ya, di sininya?". Getaway satu malam doang di Karangasem mana cukuppp! Belum ke pantai pulak. Namun setelah dipikir kembali, liburan pulang Bali kali ini udah lebih dari cukup. Aku banyak me time selama di Bali, Andreas juga bisa tetep produktif di tempat gym (workout nggak pernah libur, bro!), Josh juga bisa spending time sama keluarga di Bali. Puji syukur semuanya hepi! 

Okay, back on story

Salah satu hal yang paling aku nantikan ((nantikan)) kalau nginap di hotel, udah pasti nyobain breakfast buffet-nya. Menurut Mamaku, breakfast di hotel ini cukup oke dan pilihannya bervariasi. Sayangnya, entah karena tamu hotel di hari itu nggak banyak atau memang udah bukan liburan, menu sarapannya terbilang dikit. Tapi eggs station tetap ada dong. Nggak lupa bacon dan pilihan pastries yang enak-enak. 

Plus lainnya, suasana breakfast pagi itu jadi super private dan nyaman. Kecuali kami sekeluarga, tamu hotel lainnya adalah bule. Jadi nggak seriweh waktu kami staycation di Inaya. Pokoknya sarapan pagi itu peaceful sekali, deh!

Maaf-maaf banget juga, ya, nggak ada potonya. Sibuk makan (dan jagain bocah nanggung). 


What I love about this restaurant: lihat ada kaca besar nggak di foto atas? Jadi di restoran ini kita bisa menikmati makanan sambil ngeliat pemandangan laut. Buat yang duduk membelakangi view, nggak perlu nengok-nengok ke belakang karena bisa lihat juga lewat kaca. Jenius, ya? Tadinya aku sama sekali nggak notice, Mama yang ngeh duluan. 

Josh with Kungkung and Popo 


Rencana pagi itu masih pengen nyemplungin Josh ke kolam renang. Sekalian bapaknya pengen berenang lagi mumpung masih ada waktu sebelum check out siangnya. Namun, lagi-lagi Josh belum jodoh sama kolam renang. Selain angin pagi itu juga lumayan kenceng, begitu anaknya dicelupin ke kolam renang, langsung gemetaran heboh dong. Aku dan Mama langsung panik angkat si bayi dari kolam. Kasihan banget bibirnya sampe gemetaran. 

Terus gimana, nih... batal berenang dong? 

Eits, di kamar, kan, ada bath tub. Kolam renang belum jodoh, yaudalah main di bath tub aja. Ehhh, anaknya girang banget sampai ogah udahan. Padahal waktu kami nginap di Inaya beberapa bulan yang lalu, dia takut banget berendam di bath tub, kali ini malah ketagihan. Akhirnya temenan sama air juga, ya, nak!

Pengen banget rasanya nambah semalam di sini, namun apa daya, tiket pulang besok sudah dibeli dan seperti yang kubilang sebelumnya, liburan kali ini sudah lebih dari cukup untuk kami bertiga. Wislah, mari beberes dan check out. 

***

Sebenarnya hari itu kami sibuk banget seharian. Setelah pulang dari Karangasem, nafas bentar di rumah, nggak lama cus lagi untuk seafood-dinner di Jimbaran (nggak bosen-bosen, ye!). Sampai di sana kami dapat kabar dukacita, bahwa salah satu owner restoran langganan kami baru saja meninggal dunia karena serangan jantung. So sad, karena biasanya beliau suka nongkrong di depan restoran nyapa kami. Semoga beliau pergi dengan damai, ya. Aminnn. 

The dinner was awesome as always. Lagi-lagi mohon maaf nggak ada potonya, ya. Yang kangen sama foto seafood Jimbaran, monggo klik di sini aja. I ate too much clams that night, duh! *kemudian berdoa biar kolestrol nggak tinggi*

Selesai dinner, kami masih lanjut dessert di Pat Bing Soo di Samasta. Buat yang belum pernah denger, Samasta ini sebuah lifestle village, semacam kawasan yang termasuk baru untuk nongkrong di daerah Jimbaran. Ada banyak chains restoran dan kafe seperti WAHAHA, Fish & Co, Pison Coffee, dll. Ada Movenpick Resort juga yang nempel sama kawasan ini. Pokoknya Samasta ini lagi hits, deh. 

Setelah puas makan ina-itu (kayaknya hari itu makan mulu, deh, judulnya), akhirnya kami pulang ke rumah, bobok cukup, besok pagi siap-siap ke bandara. 

Mudik yang berkedok liburan ini selalu menyenangkan, deh. Sampai ketemu kembali, Bali! 

3 comments:

  1. Asik bangeeeeeet foto-fotonya bagus pisannnn fix kangen Bali. Ayok dong dijadiin kumpul bareng prawns and shrimpnya!

    ReplyDelete
  2. seru banget nih! duh ga sabar mau ke bali ajak Gide ..
    btw, your mom so pretty! :)

    ReplyDelete
  3. Hi Jane, ini sisi lain Bali banget yaaa. Masih berasa Bali tapi nggak penuh :D hihihi

    Emang kalau nemu toko lucu tuh rasanya hepi banget, walaupun cuma liat2 gak beli apa2. x

    ReplyDelete