tag:blogger.com,1999:blog-55712152519993708202024-03-25T22:10:25.859+07:00Jane From The BlogJane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.comBlogger660125tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-33095178114774932692024-03-12T22:19:00.005+07:002024-03-12T22:37:41.717+07:00Akhirnya Cabut Gigi Bungsu!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_opmxnJ0WtOoGIzxAdh-p20ijNEKya6WGrvn6ACGyvXD8r2uTmlXl_B3_YfLwd_ak5wpHr8mV6xMPrcqvvR9kXM28eAY-AwGj8tHqkTh71FGY6FOMAP21fKidC19f6ZcXZGMGOUCHAbBhKP3gz90uG-XmLyjAdqIFY63Zr5-UcKiZ-f08F_UUtboT6cC5/s1080/cabut%20gigi%20bungsu.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_opmxnJ0WtOoGIzxAdh-p20ijNEKya6WGrvn6ACGyvXD8r2uTmlXl_B3_YfLwd_ak5wpHr8mV6xMPrcqvvR9kXM28eAY-AwGj8tHqkTh71FGY6FOMAP21fKidC19f6ZcXZGMGOUCHAbBhKP3gz90uG-XmLyjAdqIFY63Zr5-UcKiZ-f08F_UUtboT6cC5/s16000/cabut%20gigi%20bungsu.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hepi banget karena hari ini akhirnya (berani) cabut gigi bungsu!</div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Urusan gigi ini memang akan datang pada waktunya, ya. Setelah harus melakukan PSA (perawatan saluran akar) yang sampai sekarang belum kelar (wow lama), kali ini aku harus cabut gigi bungsu. </div><span></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Terakhir kali cabut gigi itu rasanya udah lamaaa banget, pas SD kayaknya. Yang dicabut gigi geraham bawah. Aku masih ingat pergi cabut giginya naik sepeda sendirian. Pulang rumah nangis karena mulutnya kebas abis disuntik. Dipikir sekarang, kok bisa-bisanya mamaku ngasih anaknya pulang pergi ke <i>dentist </i>cabut gigi sendirian? Tipikal anak milineal banget, harus tahan banting! LOL</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Terus, sekarang harus cabut gigi di usia 30an, yang dicabut gigi bungsu pulak. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebenarnya si gigi bungsu ini udah kuwanti-wanti sebelum masuk usia 30. Di saat orang lain banyak yang udah OD (odontektomi) di usia 20an, kok aku masih adem ayem? Aku sampai pernah bersorak kecil dalam hati, jangan-jangan emang gigi bungsuku nggak akan pernah numbuh?! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tahun lalu, setelah mendapati bahwa aku harus melakukan PSA, di saat yang sama aku mulai merasakan sariawan yang terus menerus di bagian mulut sebelah kiri. Waktu itu aku hanya mengira mungkin ini emang sariawan biasa, panas dalam kali gitu, kan. Aku kumur garam aja setiap hari, nggak lupa olesin bubuk <i>hou feng san</i> (hayooo siapa yang pake juga kalau lagi sariawan?). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Anehnya, sariawan ini timbul dan pergi di waktu yang singkat. Jadi, kayak sebulan sakit, abis itu sembuh. Beberapa minggu kemudian muncul lagi. Aku sampai khawatir apa ini sariawan kronis?? Nggak kepikiran kalau ini bisa aja disebabkan oleh si gigi bungsu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa waktu berlalu, sariawan pun akhirnya pergi dan nggak pernah datang lagi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hingga tiba beberapa minggu yang lalu, rahangku rasanya nyeri sekali. Aku sempat mengira penyebab rahang nyeri ini adalah TMJ yang kambuh. Kayaknya aku belum pernah cerita, ya. Di awal tahun 2023, aku sempat nyeri di rahang sebelah kiri ini. Kukira gigiku, ternyata bukan dong. Kebetulan yang periksa aku dokter spesialis bedah mulut, beliau bilang aku TMJ. Bahasa ala aku, TMJ ini semacam keseleo tapi di rahang. Begitulahhh. Maka nggak heran, saat nyeri beberapa waktu itu aku "keseleo" lagi. Aku pun minum obat untuk relaksan otot yang dulu pernah diresepkan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sementara, si sariawan ini mulai bikin curiga. Mana mungkin ini sariawan betah bener muncul di tempat yang sama? Jangan-jangan biang keroknya memang si gigi bungsu? Aku sempat mendengar bahwa ciri-ciri gigi bungsu bermasalah itu adalah sering sariawan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku ingat banget malam itu lagi nemenin Josh belajar matematika, aku yang gengges banget sama rasa nyeri ini mulai nakal pencet-pencet gigi. Siapa tahu memang ada yang sakit. Dan bener dongggg... begitu gigi paling belakang kepencet... NYESSS. π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Wah, benaran sakit gigi ini mah. Harus banget cek ke dokter gigi sebelum makin sakit. Malam itu aku sukses nggak bisa tidur saking nyerinya T_T</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Boleh jujur nggak, di usia sekarang ini, aku nggak begitu takut lagi ketemu dokter gigi. Apalagi udah bolak-balik PSA beberapa kali, kena jarum suntik kesekian kali di gusi, bisa dibilang udah kebal. Tapiii, yang masih bikin takut banget adalah... BAYARNYA. Mana perawatan gigi nggak di-<i>cover </i>asuransiku. Jadi, harus puter otak gimana caranya ketemu dokter gigi yang <i>affordable</i>, tapi<i> service</i>-nya tetap oke. Maklum, biaya PSA yang udah aku keluarkan hingga saat ini udah lumayan banget... lumayan bikin menangis π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mencoba <i>browsing</i> sana-sini, ketemulah sebuah klinik dental namanya, <b>SATU Dental</b>. Aku udah sering banget ngelewatin klinik gigi yang masih terbilang baru di Bogor ini. Kebetulan saat itu mereka ada promo diskon konsultasi, yaudah berangkat, deh. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #b6d7a8;">Hari konsultasi gigi bungsu </span></h3><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Belum cabut, ya, ini. Mau inspeksi dulu sekalian ngobrol soal gigi sama dokter. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tiba di klinik, wah nyaman banget suasananya, nggak kayak masuk klinik gigi. Karena aku sudah reservasi, aku tinggal duduk manis menanti dipanggil. Saat menunggu, staffnya menghampiri membawa kertas dan sandal ganti. Jadi, kalau perawatan di <b>SATU</b>, kita bakal dikasih kayak sandal hotel dan kertas yang dibawa berisi daftar tontonan dan <i>playlist</i> Spotify yang ingin dipilih saat perawatan nanti. Seru, yak! Lagu <i>"Broken Melodies"</i> NCT Dream pun sempat diputar di ruang tunggu. Kan jadi bersenandung tipis-tipis, nih.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Begitu namaku dipanggil, aku menuju lantai dua memasuki ruangan dokter. Saat menuju lantai dua, aku melewati area bermain anak yang bersih dan kece banget. Wah, boleh juga nih ajak anak-anak kontrol di sini aja. Bisa diiming-imingi main, huahaha. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Masuk ke dalam ruangan, aku langsung diminta duduk dan ditanya apa masalahnya. Ya, aku jelasin aja semua kondisi gigiku sejak didiagnosa TMJ sampai rasa sakit yang dialami sekarang. Dokter pun minta aku segera melakukan <i>panoramic</i> gigi agar bisa melihat kondisi gigiku. Oke, turun lagi, deh, aku ke bawah untuk rontgen. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selesai rontgen, aku ke atas lagi dan dokter menjelaskan semua kondisi gigiku satu per satu. Iya, <b>satu per satu</b>. Gigi yang ini gimana, gigi yang itu gimana, sampai kelihatanlah jelas bahwa dua gigi bungsuku sudah tumbuh di bagian rahang atas dalam kondisi... bolong hitam π Pantesssss, sakit banget! Dokter juga bilang, sepertinya gigi bungsu di rahang bawah nggak akan tumbuh lagi. <i>That's a good news for me</i>. Nggak perlu khawatir rasa sakitnya dan keluarin duit buat cabut! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Anyway,</i> karena sudah ditemukan sumber utama si sariawan ini, maka kedua gigi bungsuku harus dicabut. Yang dicabut lebih dahulu tentu saja yang sebelah kiri ini karena sudah mengganggu. Sementara yang sebelah kanan, bisa menunggu beberapa waktu lagi dan nggak boleh terlalu lama, soalnya udah bolong, huhu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah ngobrol, nanya masukan, tibalah kami harus ngomongin harga. Di sini aku kaget banget karena biaya cabut giginya tergolong... murah? Aku sampai bingung, itu benaran biaya cabut gigi bungsu? Bahkan untuk cabut dengan bedah pun harganya masih masuk akal. Aku pun jadi tergoda memastikan ke dokter tentang gigi bungsuku, apakah harus dicabut biasa atau dengan bedah. Menurut beliau, sih, bisa dicabut tanpa bedah karena nggak impaksi. <b>Cuma memang nabrak pipi, itulah yang menyebabkan aku sering sariawan</b>. Aku pun bernafas lega karena biaya cabut gigi bungsu tanpa bedah itu yang paling murah. Makin lega saat diberi tahu bahwa mereka sedang ada promo cabut gigi bungsu di bulan Maret sebesar 15% π₯³</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nggak pakai lama, aku langsung melakukan reservasi untuk tindakan pencabutan. Ajaibnya nih, setelah pulang dari dokter gigi hari itu dan minum <i>pain killer</i> yang diresepkan dokter, sakit gigiku langsung hilang dan nggak balik lagi hingga hari pencabutan. Warbiasak, ya. Untung nggak tergoda menunda cabut lagi, kali ini harus cepat beres, karena yang harus dicabut pun dua gigi, kan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #b6d7a8;">Hari pencabutan gigi bungsu (12 Maret 2023)</span></h3><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebetulnya, aku dijadwalkan di hari Kamis tanggal 14 Maret. Alasan memajukan jadwal, karena tiba-tiba Josh ngeluh gigi susunya goyang tapi nggak kunjung copot. Ditambah gigi permanennya udah nongol duluan, jadi anaknya drama banget beberapa hari ini nggak bisa makan dengan nyaman. Aku sempat ajak anake ke dokter gigi<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>ke <b>SATU</b> juga<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>untuk cabut, tapi batal karena anaknya nangis ketakutan. Padahal dia udah pernah cabut tiga gigi sebelumnya lho tanpa nangis. Mungkin mendadak kali, ya, aku ngajaknya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah dibujuk beberapa hari terakhir, akhirnya anaknya mau. Aku bilang, <i>"Hayuk Josh, kita saling menguatkan keberanian. Mama cabut, kamu juga cabut." </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beruntung bisa reservasi di hari dan jam yang sama. Padahal <i>last minute</i> banget, hari ini mau cabut, tadi pagi baru dikabari bisa nggak bisanya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jadi, hari ini kami benaran ke dokter gigi bareng. Aku sempat menemani Josh masuk ke ruangan sebentar. Begitu dikasih kesempatan untuk memilih tontonan selama tindakan, anake langsung minta diputarkan <i>channel</i> Youtube truk favoritnya. Setelah itu, aku tinggal ke ruangan sebelah untuk tindakan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jujur, aku hampir nggak ada ketakutan sama sekali. Deg-degan pun nggak. Sakit perut, sih, sempat ada, tapi nggak intens, WKWKWK. Aku duduk manis di bangku dan dokter pun mulai menjelaskan prosedur tindakan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dokter mengonfirmasi kembali bahwa tindakan cabut gigi bungsuku ini <b>tanpa bedah</b>, jadi nggak akan dijahit. Aku diminta untuk nggak mengonsumsi makanan dan minuman panas selama seminggu dan nggak boleh berkumur dulu selama tiga hari. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah semuanya oke, aku pun siap dibius. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>I thought</i> bius untuk cabut gigi sakitnya mirip-mirip bius saat PSA. Ternyata lebih bikin nggak nyaman, karena terasa sekali gusinya ditusuk agak dalam, huhu. <i>Bearable</i>, tapi nggak nyaman. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat dibius, aku sempat dengar suster dari ruangan Josh masuk dan memberi tahu suster di sebelahku, <i>"Anaknya ibu udah selesai, ya." </i>Wah, cepat juga. Katanya, Josh masih di dalam ruangan karena lanjut nonton sambil ngobrol dengan dokter, ahahaha. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah obat biusnya bekerja, dokter pun siap untuk mencabut gigiku. Pencabutan gigi ini benar-benar selesai dalam hitungan detik. Aku bisa merasakan gigiku ketarik, lalu dokter mengambil alat lain untuk melepaskan gigiku. Terasa banget lho kayak ada yang dicabut dan gusi berasa bolong. Terus dokter bilang, <i>"Sudah, ya. Kumur pelan dulu."</i> Aku sampai nggak percaya bertanya, <i>"Hah udah, dok?"</i> Dokternya ketawa, <i>"Udah dong." </i></div><div style="text-align: justify;"><i><br /></i></div><div style="text-align: justify;">Aku sampai nggak ngerasa kayak abis dicabut. Malah lebih capek ketika PSA karena harus mangap lamaaaa banget. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dokter pun menjelaskan kapan aku harus minum obat dan melepas kapas di dalam mulut. Kebetulan aku membawa <i>pain killer</i> di dalam tas, karena memang berencana minum setelah tindakan. Dengan catatan udah makan kenyang sebelumnya, yaa. Dokter langsung mengizinkan untuk minum di tempat dan tindakan cabut gigi bungsu (pertama) sudah selesai! ππ»</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Josh pun berseri-seri lagi setelah beberapa hari ini manyun terus karena giginya. Aku senang banget dengar dia ngomong saat dokter tanya apa udah siap cabut gigi hari ini, <i>"Aku takut, </i>but I'll try my best.<i>"</i> Ish, anak siapa, sih, ini? *seka aer mata bahagia*</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDY92GLt5f6JcwyfJ0wduj2JH5FwXTdVu_GDjFrP8PTGSnjh3i624-PaGaKHvGamMPdXEep5hvBkNQmensNad7E3CAhPeirABc9L9KPjanda1m3WI6GpJw1shMPxY-UaWE1dT0wq1Ul2Rvke3UYkdQ5LbuKeJCtnBxUnNlyVXPtRAGOY7sRvgFgbAdWyS4/s1333/20240312_100201.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDY92GLt5f6JcwyfJ0wduj2JH5FwXTdVu_GDjFrP8PTGSnjh3i624-PaGaKHvGamMPdXEep5hvBkNQmensNad7E3CAhPeirABc9L9KPjanda1m3WI6GpJw1shMPxY-UaWE1dT0wq1Ul2Rvke3UYkdQ5LbuKeJCtnBxUnNlyVXPtRAGOY7sRvgFgbAdWyS4/s16000/20240312_100201.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Josh memakai kostum dokter yang disediakan klinik. Gemesh, ya!</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Biaya cabut gigi Josh pun tergolong murah. Aku sampai bengong saat melihat jumlah biaya yang dikeluarkan setara dengan biaya PSA-ku <i>per visit</i>. Tuhan maha baik, nggak salah memang memilih klinik ini untuk melakukan tindakan. <i>Concern</i> terbesarku memang di biaya, jadi kalau kalian punya pertimbangan yang sama, boleh banget tengok-tengok <b>SATU Dental</b> ini, ya. <i>Not sponsored at all</i>, tapi nggak menolak kalau diajak kerja sama π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Meski masih ada PR gigi yang lain, PSA yang belum kunjung kelar (aku mulai memikirkan apa pindah PSA di sini aja, ya...), hati terasa enteng banget karena udah memberanikan diri melakukan tindakan cabut gigi bungsu hari ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pengalaman cabut gigi bungsuku ini mungkin tergolong "ringan" dibandingkan dengan cerita yang pernah kudengar sebelumnya. Minggu lalu, aku sempat meminta wejangan kepada teman-teman Instagram soal cabut gigi bungsu ini dan kebanyakan cerita yang masuk harus melakukan operasi. Jadi, rasa sakit yang diceritakan hampir semuanya nggak kualami. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Meski demikian, aku tetap berharap pengalaman ini bisa menjadi <i>encouragement</i> untuk manteman yang menunda tindakan cabut gigi bungsu karena alasan apa pun. Kuncinya, memilih tempat dan dokter yang tepat untuk melakukan tindakan. Terakhir, jangan lupa berdoa, ya! ππ»</div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-46813596177347237492024-03-11T13:54:00.004+07:002024-03-11T13:55:31.711+07:00Road Trip Bogor-Denpasar: Day 4-6 (Kuliner di Bali)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlA548nUjYs_fq_zZ0IlgHkW6DbGmKQjClFnz16NG0PQbHSOSjkHsFu8fGRc0iDdp-b0FCkJlcgy5uc9KEG6N0Blxg9Lj2LpCuEAa4JHwuLuUn4u0htXBHkKvlQq2FWWaz6uU7VGgSBuVSSo-8SKyn2l9sqYDfMcowwMh5Hira_rIKSbRD5NZ3A7J4F2fC/s1000/IMG-20231223-WA0014.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="666" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlA548nUjYs_fq_zZ0IlgHkW6DbGmKQjClFnz16NG0PQbHSOSjkHsFu8fGRc0iDdp-b0FCkJlcgy5uc9KEG6N0Blxg9Lj2LpCuEAa4JHwuLuUn4u0htXBHkKvlQq2FWWaz6uU7VGgSBuVSSo-8SKyn2l9sqYDfMcowwMh5Hira_rIKSbRD5NZ3A7J4F2fC/s16000/IMG-20231223-WA0014.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Langsung hajar tiga hari biar hemat utang <i>blog post </i>liburan <i>road trip </i>ini. Karena sejujurnya, aku mulai lupa dan bingung nulisnya, plus kayak keburu basi nggak, sih? π€£</div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karena cuma punya waktu singkat di Bali, kami nggak berniat untuk coba kuliner baru. Kami cuma kepingin makan <i>seafood</i> di Jimbaran dan makan babi guling favorit. Semuanya udah pernah aku bahas di blog ini, jadi di sini aku bakal numpang taruh foto-foto aja, ya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>1. Bendega Restaurant, Renon</u></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Makan siang di hari pertama di Bali kami pasrahkan kepada mama. Belio tahu semua yang kekinian dan yang enak-enak, hahaha. Mama merekomendasikan sebuah restoran di Renon yang ada tempat main anak-anak. Sebenarnya bukan jadi prioritasku untuk cari tempat makan dengan <i>playground</i>. Mungkin dalam rangka nenek sayang cucu, jadilah kami berangkat ke restoran yang satu ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJhgUKFF2ooHcDDoi2qBB-uhEHYZeDFfEqQgLg5AtOQ0ID8YsuoJVKE55t6RpQvzk8Z_l5fG8yUVCFSr-7CzHSWhA5mD2D3qk1_XrY9ULpI_QMhpds8uE_F08cG7VU0_6tUBTuXJ7PUVJZ3WJTKkQVJR4YNPsX6m1p_dNQu5NFVQuNt_t-armbIjIfzjjX/s1333/20231216_114310.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJhgUKFF2ooHcDDoi2qBB-uhEHYZeDFfEqQgLg5AtOQ0ID8YsuoJVKE55t6RpQvzk8Z_l5fG8yUVCFSr-7CzHSWhA5mD2D3qk1_XrY9ULpI_QMhpds8uE_F08cG7VU0_6tUBTuXJ7PUVJZ3WJTKkQVJR4YNPsX6m1p_dNQu5NFVQuNt_t-armbIjIfzjjX/s16000/20231216_114310.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Kids playing happily with their uncles.</i> Enak, deh, ke Bali banyak yang jagain bocil</div><div style="text-align: center;">*papa mama nyantai minum kopi* </div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2AuFfrDnlb8soMjf-IqgQmzCz8hQ0fakSu0ncijQ39z60BzuZkKozn89rgpeMTqyJvCIKNc-vlhXZ6MRVVi2YAlB7BjyHVPfr46i99szjkEtKf2haw2iBcSb-rL2Dvt6K4AfV7sXIabpX2_q_T91Z_D3dQtZ7sR-mvwfEJJYfAHdkT-FuwP-OrcCyWat3/s1333/20231216_114331.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2AuFfrDnlb8soMjf-IqgQmzCz8hQ0fakSu0ncijQ39z60BzuZkKozn89rgpeMTqyJvCIKNc-vlhXZ6MRVVi2YAlB7BjyHVPfr46i99szjkEtKf2haw2iBcSb-rL2Dvt6K4AfV7sXIabpX2_q_T91Z_D3dQtZ7sR-mvwfEJJYfAHdkT-FuwP-OrcCyWat3/s16000/20231216_114331.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Sebetulnya area <i>outdoor </i>ini cukup nyaman, sayangnya hari itu panaaas sekali. Mungkin kalau cuacanya adem, aku nggak nolak untuk duduk di sini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Siang itu restoran cukup ramai, beruntung mama sudah reservasi lebih dahulu. Jadi, penting banget, ya, kalau mau makan di Bendega, <u><b>kudu telepon untuk reservasi tempat,</b> khusunya kalau ingin duduk di area <i>indoor</i></u>. Kalau nggak, siap-siap aja dehhh kipas-kipas duduk di luar. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqIIwQdo37Zn1PxeqrstiTGYM06YL51rrwdLS78Ww1O4DLGunDEyVU6ee1InPrLXU3jkPCQKzExRZ4Oh8tGiMvFRXnkV2Gj75jKGnRWMrfptB2RUjROOql4DtPfdQynqf68rBUbiCSujZa783gQKuqDVz93RGY2xKNGldzbJYJ89jOkp-VCTqgUmgkRxBt/s1333/20231216_114228.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqIIwQdo37Zn1PxeqrstiTGYM06YL51rrwdLS78Ww1O4DLGunDEyVU6ee1InPrLXU3jkPCQKzExRZ4Oh8tGiMvFRXnkV2Gj75jKGnRWMrfptB2RUjROOql4DtPfdQynqf68rBUbiCSujZa783gQKuqDVz93RGY2xKNGldzbJYJ89jOkp-VCTqgUmgkRxBt/s16000/20231216_114228.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Seru, yaaa. tiap hari Minggu anak-anak bisa makan gratis :D</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_tLUmeeyH72kk762vDQhcinFVpC-uab_tiVnMJVyn5loCpHsY54jWwXdRSb6i6Sgcr-hMl-X7Ymxmzndo6_OndJYCkKMj2T_f8jparc87BEYElP7vNaoIw3qT0pkdeJa4ly7-g0DqR8_767xhQ2K9YfldTYWxTj-qpKm2iEbhMb3dvC_4cxyBoXR2bML0/s1333/20231216_113307.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_tLUmeeyH72kk762vDQhcinFVpC-uab_tiVnMJVyn5loCpHsY54jWwXdRSb6i6Sgcr-hMl-X7Ymxmzndo6_OndJYCkKMj2T_f8jparc87BEYElP7vNaoIw3qT0pkdeJa4ly7-g0DqR8_767xhQ2K9YfldTYWxTj-qpKm2iEbhMb3dvC_4cxyBoXR2bML0/s16000/20231216_113307.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Karena aku berusaha untuk tetap jaga makan sewaktu liburan, aku pesan nasi merah. Walau sebetulnya lebih enak nasi putih, sih, huahahaha.</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwSco_KqVe9qmllOLYgDX5IKZcyrVqg85LH8IvjKeJbzpKcUMGxgM5ECh0SJAz4pF23XSdUMeEVG6rrOr4F8ng9plXOMyROCZkGMP3X71FJLodTH1K1xZJP-7hCt18q3csGUskIAF54deu4Lra1XZEuizOKJALi0lN9mnHj6-gRCZsKLA6sRQp5nglDis9/s1333/20231216_121323.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwSco_KqVe9qmllOLYgDX5IKZcyrVqg85LH8IvjKeJbzpKcUMGxgM5ECh0SJAz4pF23XSdUMeEVG6rrOr4F8ng9plXOMyROCZkGMP3X71FJLodTH1K1xZJP-7hCt18q3csGUskIAF54deu4Lra1XZEuizOKJALi0lN9mnHj6-gRCZsKLA6sRQp5nglDis9/s16000/20231216_121323.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Nasi Goreng Lapchiong (non halal) buat neng Krystal. Rasa nasi goreng ini nyaman sekali di mulut dan nggak berminyak. Jadi ingat almarhum Popoku dulu suka banget masakin nasi goreng lapchiong buat bekal sekolah. Nikmat!</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLoYB8jYwaLT7Q9UgRnJRvJOVRI6pPiIyz2lMJPIDdbP5DjzSaoFa_-2c173uNoIdaT5EjBQlMKxDCYYlMnrpkMo0gMpJvdBMfKvQjjJncUi3DtVRr1XCCxqhyphenhyphenJOi-F1dUuD1kt7aL7KR_S27mxoD1c1ve40xG36n7fR0LgCzo02Ye-UxpVKLUorZQK5Vb/s1000/20231216_121330.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLoYB8jYwaLT7Q9UgRnJRvJOVRI6pPiIyz2lMJPIDdbP5DjzSaoFa_-2c173uNoIdaT5EjBQlMKxDCYYlMnrpkMo0gMpJvdBMfKvQjjJncUi3DtVRr1XCCxqhyphenhyphenJOi-F1dUuD1kt7aL7KR_S27mxoD1c1ve40xG36n7fR0LgCzo02Ye-UxpVKLUorZQK5Vb/s16000/20231216_121330.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Sop Buntut pesanan papaku. Kalau dilihat dari foto, isinya banyak, kan? Realitanya, memang banyak! Mana enak pulak. Papaku sampai berulang kali bilang, <i>"Enak lho ini, rasanya pas banget, nggak terlalu medok."</i> Soalnya menu Sop Buntut di mana-mana agak mehong, ya, mana seringnya ketemu yang nggak enak. Untunglah ini yang ini aman banget. </div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXD4qelNE-VzJFl8cN2JrnnCnEQgf3u3p0uuBiylB0oj2-N7GqRU0lH72bIB93dIkTwKnIcE7e_pDuFeNjVSPhizaHXO5fSFozIAx1wBB96UAaUp-E0O5V8fIeXgqLQY6_qlGIrHNidGMtPT8npqABh6_Dn8xUAPrnslNDmEQPAT_4rSGFqIIXbh_74qvO/s1333/20231216_121341.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXD4qelNE-VzJFl8cN2JrnnCnEQgf3u3p0uuBiylB0oj2-N7GqRU0lH72bIB93dIkTwKnIcE7e_pDuFeNjVSPhizaHXO5fSFozIAx1wBB96UAaUp-E0O5V8fIeXgqLQY6_qlGIrHNidGMtPT8npqABh6_Dn8xUAPrnslNDmEQPAT_4rSGFqIIXbh_74qvO/s16000/20231216_121341.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Aku lupa pesanan siapa ini, antara Josh atau jangan-jangan buatku, ya?! Nasinya, sih, nasi merah, ayamnya tetap <b>goreng</b> π€£ Disajikan dengan tiga sambal berbeda yang selalu jadi khas kalau makan di restoran di Bali. Selalu ada sambal terasi, sambal matah, satu lagi lupaaa.</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain menu makanan di atas, ada yang kelupaan difoto, seperti ikan bakar dan lainnya. Oh, Bendega juga punya menu kopi. Aku nggak sempat cobain karena sebelum ke sini kami udah ngopi dulu di Fore. <i>Overall</i>, makanan yang kami pesan di Bendega sukses semua! Senang banget kalau nyobain makanan baru dan rasanya benar-benar enak. <i>Definitely will come back again (for the coffee too!).</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>2. Jimbaran Seafood - Intan Sari</u></b></div><div style="text-align: justify;"><b><u><br /></u></b></div><div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; font-weight: bold; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiehQpMuPvyK7R6blKUK4wrPXB2Xjp2tBQhqTNvVMUnp1PNL0LlEcqXrj5JvPXYY2q2Zyid_691531l2ixqEgEo1jLVNtHWe3b7FPM0wGXgPGdFqL4JRh-5-UMTAX2cTQqF88xiBpCa8YMOKmhrlicb8ANmoGraV7OO_-9tyhM2X7fnnqdTpsewmknYqp29/s1000/IMG-20231223-WA0022.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="666" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiehQpMuPvyK7R6blKUK4wrPXB2Xjp2tBQhqTNvVMUnp1PNL0LlEcqXrj5JvPXYY2q2Zyid_691531l2ixqEgEo1jLVNtHWe3b7FPM0wGXgPGdFqL4JRh-5-UMTAX2cTQqF88xiBpCa8YMOKmhrlicb8ANmoGraV7OO_-9tyhM2X7fnnqdTpsewmknYqp29/s16000/IMG-20231223-WA0022.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Urusan <i>seafood</i> di Jimbaran, kami nggak pernah pindah ke lain hati, selalu di Intan Sari ini. Selain sudah kenal lama dengan <i>owner</i>-nya, Bli Ketut, menurut kami harga <i>seafood</i> di sini sangat masuk kantong dan rasanya pun enak. Ya emang, sih, rata-rata semua <i>seafood</i> di sini pasti dibakar, tapi bumbunya itu lhooooo yang bikin balik lagi dan lagi π€€</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pertama kali makan di sini di tahun 2012, aku masih ingat tempat mereka nggak seramai sekarang ini. Tiap kali kami ke sana, meja-meja dipenuhi oleh tamu mancanegara. Pokoknya kalau ke sini, jangan lupa pesan kerang bakarnya, ya!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM9WMFObgze0H6QBHd0N-QvtTyYDaOm0tUiffiAc7RdTpE6pd3Z_sXMdBpVZeIFtRMhg-zG5b6iJE0TQDB6sCWIFu4OWEzFx9qDmpW43UZdgvh1HTmS1ZTZMYdjN5YilXEst_rexZ-9Txq3hu6qK__-gKM5wy7RHfiQ6bCogh6tbHy24Sio2DPIdVFi8X2/s1000/IMG-20231223-WA0010.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="666" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM9WMFObgze0H6QBHd0N-QvtTyYDaOm0tUiffiAc7RdTpE6pd3Z_sXMdBpVZeIFtRMhg-zG5b6iJE0TQDB6sCWIFu4OWEzFx9qDmpW43UZdgvh1HTmS1ZTZMYdjN5YilXEst_rexZ-9Txq3hu6qK__-gKM5wy7RHfiQ6bCogh6tbHy24Sio2DPIdVFi8X2/s16000/IMG-20231223-WA0010.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdWxWaW6_4AH_O6GX46Tu8FincK1EMYclyFaK7aurRXBi-4VPYrj_WBdCqwG9KLDorjB1YezfkHGzwxhyphenhyphenQfrS8r9jcaJFmR_3PQNNOKIu-pEAMjmGqDlEoWvs9IRqE4qi82TBhx_H4-Rey1gfooo33iXG3dkeXcyMkz2cl1YQd03-mQDiVev7i8hUW1gNl/s1000/IMG-20231223-WA0011.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="666" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdWxWaW6_4AH_O6GX46Tu8FincK1EMYclyFaK7aurRXBi-4VPYrj_WBdCqwG9KLDorjB1YezfkHGzwxhyphenhyphenQfrS8r9jcaJFmR_3PQNNOKIu-pEAMjmGqDlEoWvs9IRqE4qi82TBhx_H4-Rey1gfooo33iXG3dkeXcyMkz2cl1YQd03-mQDiVev7i8hUW1gNl/s16000/IMG-20231223-WA0011.jpg" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Terakhir kali makan di sini, Krystal belum bisa ikutan makan. Jadi aku harus pesan pasta carbonara di kafe sebelah dan diantar ke meja makan kami. Tapi kemarin ini, anaknya udah <i>next level</i> karena bisa menikmati nasi dengan ikan bakar serta cumi goreng tepung! Curiga karena udah dapet hormon endorfin dari main pasir, makannya pun lahap, hihi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Oh ya, ada cerita menarik saat anak-anak main pasir di sini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seperti biasa kalau main ke pantai, Josh selalu bawa mainan mobil-mobilannya. Waktu lagi asik main bareng Krystal, tiba-tiba datanglah seorang anak bule laki-laki<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>yang kuketahui setelahnya kayaknya orang Latin?<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>yang usianya lebih besar dari Krystal sedikit. Tanpa minta izin, dia ngambil mainannya Josh dan ikutan nimbrung bareng mereka. Josh yang syok cuma bisa diam mainannya diambil, sementara adeknya langsung protes dan bilang "NOOO THAT'S MINE!" π€£ Maksudnya, ini mainan kita, kok lu ambil-ambil aja, sehhh?! Aku dan mama yang melihat langsung melerai dan meminta si anak bule untuk minta izin, yang mana dicuekin, tetap aja dia main di sana hadeh π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Anak bule itu main asikkk banget. Dia <i>excited</i> dengan mainan milik Josh sampai beberapa kali ingin mencoba membawa "kabur" mainan tersebut bersamanya. Ya, aku otomatis bilang, <i>"You can play it together here, okay?"</i>. Sampai di sini, aku <i>notice</i> Josh udah hilang <i>mood</i> untuk main. Mendadak dia diam dan nundukin kepala. Wah, kayaknya anaknya bete, deh. Naluriku sebagai ibu memberi tahu kayaknya ini kesempatan untuk ngajarin Josh sesuatu yang penting. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Josh, kamu kenapa?" </div><div style="text-align: justify;">*masih diem*</div><div style="text-align: justify;">"Josh, kamu marah? Sedih?"</div><div style="text-align: justify;">*anaknya ngangkat kepala, eh air matanya keluarπ’*</div><div style="text-align: justify;">"Coba jelasin ke mama, apa yang kamu rasain sekarang?"</div><div style="text-align: justify;">"I'm sad but also angry, dia ambil mainan aku."</div><div style="text-align: justify;">"Oh, okay. Itu wajar banget, karena mainan ini punya kamu, terus dia ambil tanpa izin, ya?"</div><div style="text-align: justify;">*ngangguk*</div><div style="text-align: justify;">"Josh, perasaan kamu itu wajar. Kalau kamu nggak senang, kamu bisa bilang sama dia. Ini mainan kamu, jadi kamu ada hak untuk kasih atau nggak ke orang lain. Kalau kamu diam saja, orang lain nggak akan mengerti." </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ini pengalaman pertama Josh berhadapan dengan orang asing <i>(literally) </i>dan mungkin itu yang bikin dia nggak nyaman. Padahal biasanya adiknya ambil mainan dia pun bisa protes. Sama teman di sekolah pun nggak ada masalah. </div><div style="font-weight: 700; text-align: justify; text-decoration-line: underline;"><br /></div></div><div style="text-align: justify;">Saat aku lagi sibuk nenangin Josh, mamaku celingukan ke sana ke mari terus bilang, <i>"Eh, kayaknya ini anak kepisah sama orang tuanya nggak, sih? Kok dia sendirian di sini nggak ada yang cari?" </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku pun baru tersadar. Wah iya juga, ini anak datang dari mana? Kok dia sendirian? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku dan mamaku akhirnya mulai mencari orang tua yang kira-kira lagi dalam kondisi mencari anak hilang. Diam-diam aku deg-degan juga, sih. Kalau aku jadi orang tua si anak ini, pastilah panik dan nangis. Masalahnya ini di tempat umum yang besaaaar banget, di luar negeri pulak. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nggak berapa lama tamu di sebelah kami manggil dan memberi tahu sepertinya ada keluarga yang lagi sibuk mencari anak, mungkin itu orang tuanya. Aku samperin deh ke meja tamu yang dimaksud dan bener dongggg, mereka lagi nyari anak bule ini. Setelah aku beri tahu anaknya bersama kami, mereka sampai <i>say thank you</i> berulang kali dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia π Entah leganya seperti apa saat mendengar bahwa anak mereka berhasil ditemukan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Masalah belum berhenti, saat orang tua si anak menjemput, ehhhh anaknya teriak nangis-nangis nggak mau ngikut orang tuanya karena keasikan main. Yaah, sedih juga denger anaknya tantrum nangis-nangis. Namanya juga anak-anak, ya π Semoga setelah itu dia juga bisa<i> have some fun time</i> bersama keluarganya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah insiden ini berakhir, makanan kami pun datang. Josh pun sudah lebih tenang dan berjanji bahwa dia akan lebih berani untuk <i>say no</i> terhadap sesuatu yang mengusik batinnya. <i>Yesss</i>, mama senang sekali dengarnya. Makan malam kami menjadi jauh lebih enak setelahnya (: </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnI59fdArp-zyti45_PQGLJhi-hXiitdnNTJgdsQyEd1Sqj4Jl1taShoYGijIKAoLpYLqndi6_sUnTnmYUvtl70SytvMMtVM_m-nHPoPyz4O_AeSgj60CwPFrE-h77xeeLI0SpwuZ_98_TS_p2OvI7uT7Dy29YJGaDddAQxp0WAvCw-R81gqzvWPKegDLP/s1000/IMG-20231223-WA0018.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="666" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnI59fdArp-zyti45_PQGLJhi-hXiitdnNTJgdsQyEd1Sqj4Jl1taShoYGijIKAoLpYLqndi6_sUnTnmYUvtl70SytvMMtVM_m-nHPoPyz4O_AeSgj60CwPFrE-h77xeeLI0SpwuZ_98_TS_p2OvI7uT7Dy29YJGaDddAQxp0WAvCw-R81gqzvWPKegDLP/s16000/IMG-20231223-WA0018.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Liburan dapat pelajaran baru, ya, Ko <3</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;">Abis ini, utang cerita <i>road trip</i> hampir selesai, tinggal dua kota lagi yang akan kubahas. Mungkin akan kujadikan satu <i>blog post </i>juga supaya nggak keburu lupa lagi π€£</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Thank you for reading, see you in the next post!</i></div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-10934901878458706652024-02-21T09:00:00.022+07:002024-02-21T09:00:00.239+07:00#JanexLia Reading List 2024<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje2TThQtdae2ADSI6ilUS7U0NknKmVPyKgPB8I36QJqrW5HDfNiqMZ-1Px9no6gnCnDZRvwF7AGk01A0Pal5PBtaBEspjjmhNQ2EoOwnomhTlPG_53HVxaWhyphenhyphent5YCjfNG8g6HEkASUUs1wH0jA8-6S0mTJxuBYsggNXAUGHUi7cz6nKxGOQY9FwbkI79xN/s1080/janexlia%20reading%20list%202024.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje2TThQtdae2ADSI6ilUS7U0NknKmVPyKgPB8I36QJqrW5HDfNiqMZ-1Px9no6gnCnDZRvwF7AGk01A0Pal5PBtaBEspjjmhNQ2EoOwnomhTlPG_53HVxaWhyphenhyphent5YCjfNG8g6HEkASUUs1wH0jA8-6S0mTJxuBYsggNXAUGHUi7cz6nKxGOQY9FwbkI79xN/s16000/janexlia%20reading%20list%202024.png" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Setelah sekian purnama, <b>#JanexLia</b> kembali lagi di<i> blogsphere</i>! *pasang kembang api*</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nggak ada <i>teaser</i>, tahu-tahu <i>comeback</i> aja! Idenya juga spontan banget karena kami sedang ngobrolin betapa kangennya dengan dunia blog di masa pandemi. Eh, nulis aja yoks buat <b>#JanexLia</b>. <i>So, here we are!</i> Hari ini, kami berdua mau ngomongin tentang <b>daftar buku yang ingin dibaca tahun 2024</b>. Baca punya Lia di sini, ya! </div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Baca: <a href="https://www.wordsofthedreamer.com/2024/02/janexlia-reading-list-2024.html" target="_blank">Words of The Dreamer - #JanexLia Reading List 2024 </a></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalau sebelumnya aku selalu bikin target untuk baca <i>xx</i> buku dalam setahun, untuk tahun ini nggak mau muluk-muluk alias nggak ada target jumlah sama sekali. Tapiii, aku akan berusaha untuk mendiversifikasi bacaanku. Ini dilakukan karena aku sadar banget bacaanku kurang beragam, cenderung zona nyaman malah. Kalau fiksi, maunya <i>romance</i> atau <i>thriller </i>aja.. Kalau non fiksi, maunya <i>self improvement</i> aja. Biografi? Hampir nggak pernah. Sejarah? Duh, apalagi. Padahal ngakunya pelajaran favorit di sekolah itu Sejarah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Maka dari itu, aku pun berusaha mengumpulkan daftar bacaan yang (rencananya) akan dibaca tahun ini. Ada banyak tapi hari ini cuma bagiin lima judul aja. Biar bisa komitmen selesain semuanya dalam tahun ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Apakah saja ituuu? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOCaouTILnp1N0w6_k9b6CYPns78p1k8J96Mo8orEvPojXuX0XF3msxJqGWF4hWheX9Eqa0xownUVWYhoH0dGln4buefAG8X9PM7AcHL_G8ENgwz9mYRhrUl95Xzm6GPJ2N9Ku-eBwARKhgTO3DD0L7DIcH6DiOdIjCDEvubCpqBZ28UbEjOd59gWwhT-y/s2000/reading%20list%202024.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="2000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOCaouTILnp1N0w6_k9b6CYPns78p1k8J96Mo8orEvPojXuX0XF3msxJqGWF4hWheX9Eqa0xownUVWYhoH0dGln4buefAG8X9PM7AcHL_G8ENgwz9mYRhrUl95Xzm6GPJ2N9Ku-eBwARKhgTO3DD0L7DIcH6DiOdIjCDEvubCpqBZ28UbEjOd59gWwhT-y/s16000/reading%20list%202024.png" /></a></div><div style="text-align: center;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #b6d7a8;">1. Storyworthy - Matthew Dicks</span></h3><div style="text-align: justify;">Entah udah berapa lama buku ini "bertengger" di daftar <i>wishlist</i>-ku. Sejak Jenn Im dan Ali Abdaal <i>mention</i> buku ini di era pandemi (tuh, udah lama banget, kan?), aku mencoba terus meyakinkan diri bahwa buku ini layak baca.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada dasarnya, kita semua ini adalah <i>storyteller</i>. Mulai dari nulis <i>caption</i> Instagram, nulis IG <i>story</i> sepanjang benang jahitan, nulis kartu ucapan, sampai ngobrol sama anak, semuanya butuh seni <i>storytelling</i> ini. Tapii nih, memang nggak semua punya <i>skill</i> yang oke. Mungkin seseorang hobi bercerita, tapi nggak pandai menyampaikannya. Pasti pernah, kan, baca tulisan orang yang panjangggg, <i>but still we can't catch the point</i>. Jujur, takutnya ada banget kalau tulisanku nggak "sampai" di pembaca, hiks. Sebaliknya, ada juga yang hobi nulis <i>caption</i> foto panjang banget, tapi asik-asik aja dibacanya, nggak ngebosenin, dan <i>fun</i>! Di sinilah <i>skill storytelling</i> berperan penting.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebagai yang senang mendengar maupun menyampaikan cerita, baik lisan maupun tulisan, kayaknya harus banget, kan, baca buku ini?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Btw, nyari bolak-balik di Periplus nggak nemu. Belum sempat mampir ke toko bukunya langsung, sih. Mungkin ada yang pernah lihat buku ini? Info-info, yak! Maacih <3</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #b6d7a8;">2. Same As Ever - Morgan Housel</span></h3><div style="text-align: justify;">Garis besar buku ini yang mengatakan bahwa ada beberapa hal yang <i>stay the same</i> bahkan hingga satu dekade ke depan, membuatku langsung tertarik untuk baca buku ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dari hasil pantauan <i>review</i> di <i>Goodreads</i>, Morgan Housel ini katanya <i>a good</i> <i>storyteller</i>, ya. Jadi penasaran dan kayaknya bakal menambah pengetahuan dunia dengan cara yang menarik buatku si yang hobi tinggal dalam <i>bubble</i> sendiri ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Anyway</i>, kalau familiar dengan nama ini, beliau adalah penulis buku <i>best seller</i> lainnya, yaitu <i>Psychology of Money</i>. Sejujurnya, pengen banget baca buku ini juga. Namun, aku coba kasih kesempatan untuk judul yang ini dulu. Kalau cucok, wes lanjuttt!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #b6d7a8;">3. How to Win Friends and Influence People - Dale Carnegie</span></h3><div style="text-align: justify;">Buku lawas ini selalu bikin pinisirin. Tiap kali ke toko buku dan nemu buku ini, <i>I'm always contemplating to buy it.</i> Nggak tahu apa yang menahanku untuk nggak ngambil terus bawa ke kasir.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>As I'm writing this</i>, aku baru aja selesai nonton video <b>Dibacain</b> milik <b>Fellexandro Ruby</b> di Youtube tentang buku ini. Wah, sekelas Ko Ruby aja masih baca ulang buku ini meski nggak masuk top 20 favorite books belio. Menurutku, <i>communication skill </i>Ko Ruby kece banget. Baik dari konten tulisan maupun video, dua-duanya ciamik. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/YHb1iWzbI_U" width="320" youtube-src-id="YHb1iWzbI_U"></iframe></div><div style="text-align: center;">Tiap nonton <b><i>Dibacain</i></b>, bawaannya pasti ingin ikut baca juga, deh!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain menulis, cara berkomunikasi dengan orang lain adalah <i>another important soft skill</i> yang harus dipelajari. Menurutku, menulis punya kesulitannya sendiri, tapi ngomong sama orang lain lebih sulit lagi. Saat berbicara dengan orang lain, kita juga harus menggunakan <i>body language</i> secara bersamaan. Kontak mata, gestur tangan, intonasi suara, dll. Kayaknya baca buku ini bakal bantu aku untuk <i>upgrade</i> <i>skill</i> berkomunikasi supaya lebih baik lagi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #b6d7a8;">4. Pasien - Naomi Midori</span></h3><div style="text-align: justify;">Pas baca judul novel ini, aku langsung teringat dengan novel <i>psychological thriller</i> yang pernah kubaca dulu, <i>The Silent Patient</i>. Meski bergenre sama, plot ceritanya beda kok. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tiap kali ingin mencari bacaan <i>thriller</i>, aku pasti meluncur ke <i>channel</i> Youtube <b>Kanaya Sophia (<a href="https://www.youtube.com/redirect?event=channel_header&redir_token=QUFFLUhqa0FMT3Y5TE0xRVc1UC05dG8tOU51OFhacm9lZ3xBQ3Jtc0ttd3hncmJOd3pmRmpkeDVzR2h2Tk9KRHVkTXZTTEptQ0V4RloxdGtZWmg5OEZkYUFGV0haZndQQjlpck5FdEhSQTRyMHRYYjRsMERlYktCSHlLMnR2cU9vVmhVb1FlRnBQamJBc29CQy1lYTJVMnFnRQ&q=https%3A%2F%2Fwww.instagram.com%2Fpossessivereader%2F" target="_blank">@possessivereader</a>)</b> untuk rekomendasi. Ketemulah judul novel ini dan satu lagi yang akan menjadi urutan terakhir di daftar ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Supaya ketegangan tetap terbangun natural (duileee), aku sengaja nggak baca <i>review</i> secara mendetail. Apalagi katanya novel ini hanya 100an halaman, bisa dibaca sekali duduk. Wah, naga-naganya bakal kayak baca <b><a href="https://www.janereggievia.com/2023/11/books-i-read-in-october-2023.html" target="_blank">Teka-Teki Rumah Aneh</a></b>, nih! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #b6d7a8;">5. My Crazy Feminist Girlfriend - Shin Ji-Hyoung</span></h3><div style="text-align: justify;">Terakhirrrr, sebuah novel dari Korea yang lagi-lagi kudapatkan dari Kak Aya. Mendengar <i>review</i>-nya, sih, menarik banget. Menurut Kak Aya, warna novel ini mirip drakor, maka bisa dibilang genrenya masuk ke <i>slice of life. </i>Bercerita tentang tokoh utama yang adalah laki-laki, CLBK dengan mantannya yang <i>as you guess, a feminist</i> garis keras! Penampilannya yang <i>girly</i> berubah 180 derajat menjadi tomboy sejak bergabung dalam komunitas feminis radikal di Korea Selatan. Novel ini akan bercerita gimana sang lelaki berusaha "mengubah" mantan pacarnya ini kembali menjadi dulu. Namun, apakah hanya sebatas mengubah penampilan? Rasanya kek apa, sih, pacaran dengan aktivis feminis yang <i>hardcore</i>?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menarique, ya? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;">Kalau dilihat kembali, daftarnya masih dalam area zona nyaman, ya, HAHAHA. Biarlah, yang penting baca dulu apa yang bikin aku tertarik. Mudah-mudahan <i>along the way</i> bisa mulai memilih bacaan yang lebih beragam.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Apa teman-teman punya <i>reading list</i> untuk tahun ini? Buku-buku apa aja yang ingin kalian baca? <i>Share </i>di komentar, ya, kita tukar referensi :D</div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com22tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-78210550464141404682024-02-03T12:03:00.001+07:002024-03-06T15:02:56.738+07:00Road Trip Bogor-Denpasar: Day 3 (Banyuwangi-Denpasar)<div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; font-weight: bold; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtuQ3PM1rbyGz6czPhdDT_Aw_jvcmWb42x773V6Pe8kWQnm6uPA1Kh_9ppp3TuwGrY5hS9f8tynRsA6hVBwiwAoDLwLSfdPZcYEZj8EKjBlfqh19Q2TodtfauEGi6t1JK81m0hHp2jYdFNJKTZmnC2vVIQnNBkZVacuvF2CgCs_-wXj5P3jJxAXToEy6l3/s1000/20231215_110130.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtuQ3PM1rbyGz6czPhdDT_Aw_jvcmWb42x773V6Pe8kWQnm6uPA1Kh_9ppp3TuwGrY5hS9f8tynRsA6hVBwiwAoDLwLSfdPZcYEZj8EKjBlfqh19Q2TodtfauEGi6t1JK81m0hHp2jYdFNJKTZmnC2vVIQnNBkZVacuvF2CgCs_-wXj5P3jJxAXToEy6l3/s16000/20231215_110130.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: 700; text-decoration-line: underline;"><br /></span></div></div><div style="text-align: justify;"><b><u>Day 3 (15 Desember 2023): Banyuwangi-Denpasar</u></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hari yang dinantikan akhirnya tiba!</div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sembari sarapan di hotel, aku dan suamik sibuk menyusun skenario apa yang akan disampaikan ke keluarga saat kami tiba di Bali nanti. Kami nggak ngomong sepatah kata apa pun, sengaja biar kejutannya maksimal. Biar aja sampai di Bali baru dipikirin gimana ngagetinnya, huahaha.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Josh pun baru kami beri tahu akan nyebrang ke Bali saat tiba di Banyuwangi. Doi senang bukan main! Takutnya kalau dikasih tahu jauh-jauh hari, bocor ke orang tuaku, karena mereka sering <i>vidcall</i>. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Meski hati berat harus berpisah dengan Villa So Long secepat ini, tapi langsung hepi seketika karena destinasi selanjutnya bukan hanya ke Bali, tapi pulang ke rumah! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://media.giphy.com/media/v1.Y2lkPTc5MGI3NjExY2tsbnJzeHMwdDNkeWh1OXkyZTNtanpranozZGQ4YTQ1NW5lM2syeCZlcD12MV9pbnRlcm5hbF9naWZfYnlfaWQmY3Q9Zw/yq1YQCQoaEny8/giphy.gif" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="135" data-original-width="245" src="https://media.giphy.com/media/v1.Y2lkPTc5MGI3NjExY2tsbnJzeHMwdDNkeWh1OXkyZTNtanpranozZGQ4YTQ1NW5lM2syeCZlcD12MV9pbnRlcm5hbF9naWZfYnlfaWQmY3Q9Zw/yq1YQCQoaEny8/giphy.gif" /></a></div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jarak dari Villa So Long ke Pelabuhan Ketapang nggak jauh, dekat banget malah, hanya butuh 10 menit kami sudah tiba di pelabuhan. Kami beli tiket pukul 11.30, pukul 11 sudah masuk ke dalam kapal ferry. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Siang itu cukup ramai. Ada beberapa kendaraan pribadi, juga truk-truk besar yang masuk ke dalam kapal yang sama. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tadinya kami hampir nggak turun mobil karena Krystal ketiduran. Namun, rasanya mati gaya juga, sih, diam di dalam mobil, gelap-gelapan karena diapit kendaraan lainnya di luar selama 45 menit. Josh pun pengen banget lihat pemandangan laut dari atas kapal. Yowis lah. Bapake pun gendong inces yang pules dan duduk di area dalam kapal sambil ngurus kerjaan (<i>office hour</i> tetep jalan). sementara aku menemani Josh melihat-lihat di luar. Tentunya, aku sambil berdoa semoga nggak masuk angin... karena anginnya lagi kenceng banget!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD3qOEWgUGzKPTWtnjinMXbHpkk2nX_1-oXpGKzjtcno2Wd66hv6yTEj84wajES7Kt0XYyl6uPrTaBk186t4875Xw_zK_dDsvA9AHy2cB5gBMqoXsDJKT3zqE6uBF77NAn-SJaJtp0FB88SiWNkCf__lG-DU51IVqrshFSkl3xMWUD2IycmzpJLXK6QQKl/s670/ferrytobali.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="670" data-original-width="670" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD3qOEWgUGzKPTWtnjinMXbHpkk2nX_1-oXpGKzjtcno2Wd66hv6yTEj84wajES7Kt0XYyl6uPrTaBk186t4875Xw_zK_dDsvA9AHy2cB5gBMqoXsDJKT3zqE6uBF77NAn-SJaJtp0FB88SiWNkCf__lG-DU51IVqrshFSkl3xMWUD2IycmzpJLXK6QQKl/s16000/ferrytobali.jpg" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Perjalanan hampir nggak terasa, tahu-tahu kami sudah sampai di Gilimanuk! Mungkin benar, ya. Waktu akan terasa cepat kalau sedang berangkat liburan, hihi. Rasanya <i>surreal </i>juga bisa kembali ke Bali via <i>road trip</i> ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hal pertama yang ingin kami lakukan sebelum ke rumah, tentunya makan siang dulu. Lagi-lagi susah banget nyari tempat makan <i>proper</i> sepanjang jalan Gilimanuk. <i>Fast food</i> terdekat ada di Tabanan dan masih harus menempuh jarak kurang lebih 100 km (3 jam perjalanan). Perut udah meronta-ronta Mana anak-anak juga lapar. Sebetulnya, kiri-kanan jalan tuh banyaaaak warung bigul bertebaran. Cuma agak was-was juga, yak, dengan higienitasnya, hahaha. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nggak berapa lama setelah nyari bantuan dari Gmaps, kami nemu satu restoran yang kayaknya cukup oke. Saat tiba, laaaaah restonya ruameeeee puol sama bus-bus wisata anak sekolahan! Mager banget lihat keramaiannya, akhirnya kami berhenti di Alfamart yang tetanggaan dengan si resto. Kebetulan Alfamart ini cukup besar dan menyediakan makanan siap saji seperti nasi dengan lauk, <i>fried chicken</i>, dan lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jujur, aku jaraaaang banget jajan di Alfa. Aku, kan, ya anak <a href="https://www.janereggievia.com/2021/05/must-try-jajanan-indomaret.html" target="_blank">Indomaret</a> banget nih. Ekspektasiku pun nggak tinggi, apalagi saat masuk ke dalam dan melihat etalase makanannya... maap banget, kurang "mengundang", huhu. Namanya <i>fried chicken</i> harusnya terlihat krispi, yaa, ini mah nggak sama sekali. Jumlah yang dipajang pun hanya dua biji, yang kemudian dua-duanya aku bungkus juga untuk Josh, daripada nggak ada makanan. Puji Tuhan, masuk perut juga, sih. Lapar banget soalnya. Maaf, ya, Josh. Nanti malam kita balas dendam dengan makan enak, ya!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sementara, aku dan suami makan nasi rendang. Ini tuh tinggal dipanasin di <i>microwave</i> aja, terus tinggal makan, deh. Rasanya, yaaaa... mayan, lah. Mirip makanan yang disajikan di dalam pesawat, bedanya lebih berasa aja bumbunya, hahaha. Tapi buatku ini lumayan pedas, jadi nggak berani menghabiskan semua mengingat perjalanan masih agak panjang. Sisanya, tentu saja masuk perut paksu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB5T9ac7gECUD1I2i3Bn2gXD0XSn_204YpeXu9xzjjPp3vu6XmrxhNHWWnMffqrrfpNoY5VKaofkruhfbSldkbJg94F6FZIEca3i0y_EBCal_ve8UVtNf_0YKDbV0O48QTqzA1kkYfUjeeG4MV1pPVRGYrXDy1f9DSaA8vlBjcgTiW72OFakcuNN3acRsB/s1000/20231215_132002.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB5T9ac7gECUD1I2i3Bn2gXD0XSn_204YpeXu9xzjjPp3vu6XmrxhNHWWnMffqrrfpNoY5VKaofkruhfbSldkbJg94F6FZIEca3i0y_EBCal_ve8UVtNf_0YKDbV0O48QTqzA1kkYfUjeeG4MV1pPVRGYrXDy1f9DSaA8vlBjcgTiW72OFakcuNN3acRsB/s16000/20231215_132002.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Not bad</i>, mayan lah buat ngisi perut. </div><div style="text-align: center;">Tebak satu porsi begini kira-kira berapa harganya? :P</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perut kenyang, tancap gassss menuju Denpasar!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selama perjalanan, lagi-lagi aku mencocokkan skenario <i>surprise </i>dengan suamik. Awalnya, aku mau langsung tiba di rumah aja, tapi suami bilang tanya dulu ada orang apa nggak di rumah. Jangan udah sampai, <i>zonk</i> pulak. Iya juga, sih. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Maka demikian, aku bohong-bohong tipis ke papaku dengan alasan mau kirim hampers Natal ke rumah, wkwkwk. Klasik banget, yaaa. Cara paling mudah zaman sekarang nggak, sih, untuk memastikan ada orang apa nggak di rumah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Not our luck</i>, kami dapat kabar mereka mau keluar rumah untuk <i>dinner</i> di pukul 18.00. Sementara, posisi kami saat itu terjebak macet bahkan belum sampai Tabanan kota. Perhitungan waktu pasti mepet kalau sebelum jam tersebut sampai di rumah. Padahal hari itu hari biasa, entah mengapa bisa macet. Suamik yang biasa jarang komplen, bisa-bisanya ngoceh kenapa jalanan bisa semacet itu. Soalnya titik macet yang kami jumpai nggak cuma satu, tapi ada beberapa. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Plan B</i>, kalau sampai nggak keburu kasih kejutan di rumah, yaudah kami samperin aja sekalian ke tempat tujuan mereka. Aku pun mencari tahu mau makan ke mana, tapi hasilnya nol. Nanya papa, katanya belum tahu. Nanya mama, chat di-<i>read</i> doang (<i>turned out</i>, mamake lagi sibuk kerjaan katanya), nanya adik, <i>"I dunno, somewhere maybe."</i> YA SOMEWHERE-NYA DI MANA? <i>Big sis</i> mendadak esmosi, mana kondisi masih macet, wkwkwk. Demi mendapatkan jawaban pasti, akhirnya aku nekad melakukan <i>vidcall</i>. Saat itu, waktu sudah menunjukkan hampir pukul 18.00. Begitu <i>vidcall</i> dijawab... lah? Masih pada baringan di ranjang? Masih pake baju rumah??</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><u>Perbincangan <i>vidcall</i>: </u></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Me: Lho, belom berangkat? Katanya mau keluar?</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Papa: Iya nih, nggak tahu nunggu kabar aja. (menyipitkan mata) Kalian lagi di mobil? Lagi pergi?</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Me: Iya, nih. Mau pergi ke mall. (halah </i>π€£<i>)</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Papa: Mana cucu? (biasa... cucu yang utama)</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Me: (berusaha memposisikan hape supaya nggak nyorot jalanan di luar mobil LOL) Nih, ada Krystal. </i></div><div style="text-align: justify;"><i>Papa: Mana Josh?</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Me: Ketiduran di depan. (padahal anaknya nahan ketawa di jok depan </i>π€£<i>) Eh, nggak ke sini aja (nyebutin sebuah tempat)? </i></div><div style="text-align: justify;"><i>Papa: Nggak tahu, dah. Terserah yang punya acara.</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Me: Emang dalam rangka apa? </i></div><div style="text-align: justify;"><i>Papa: Adikmu kan ultah, mau traktir makan. </i></div><div style="text-align: justify;"><i>Me: Ohh, oke. Yaudah deh pa, ini udah mau sampai. Nanti ngobrol lagi. Byeee.</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sip, lah. Situasi terbilang aman, prosesi kejutan bisa tetap dilangsungkan di rumah. Setelah berhasil melewati titik macet, suamik tancap gas lebih kencang supaya cepat sampai. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Begitu mobil kami masuk ke dalam gang rumah, hatiku jujur mau pecah saking senang, deg-degan, dan <i>excited</i> luar biasa. Aku sigap mengeluarkan hape untuk merekam momen yang sebentar lagi akan menjadi <i>unforgettable memory</i>, sementara suami turun mobil bersiap untuk <i>cosplay</i> abang paket. Doi gedor-gedor pagar rumah sambil teriak dengan nada serendah mungkin, "PAKETTT~". Nggak butuh waktu lama, terdengar seseorang keluar rumah sambil mengenakan sandal untuk membukakan pintu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalau kalian sudah nonton di <i>IG story</i>, baik aku maupun Josh sama-sama nggak bisa mengendalikan suara tawa kami. Apalagi saat adikku membuka pintu dan melihat kami semua, ekspresinya sulit dijelaskan antara terkejut, senang, atau mungkin bertanya-tanya dalam hati: <i>"orang-orang ini siapa, ya? kek kenal"</i> π€£</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah kaget-kagetan, peluk-pelukkan, dan sahut-sahutan <i>"hahhhh kok bisa di sini, sih? hahh kalian gila, ya??</i> (diprotes mamake gila karena kami datang tiba-tiba dengan mobil dan cuma <i>stay</i> dua malam di Bali XD), keputusan soal mau makan di mana pun baru disahkan ketika kami sampai di rumah. Mamaku ngeledek adikku, <i>"Kita batal makan di luar beberapa kali, ternyata harus nunggu </i>da jie<i> </i>(big sis)<i> baru jadi, nih."</i> Nah, setuju! Berangkatlah kami ke restoran malam itu, Lao Ta cabang Jimbaran. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bertahun-tahun bolak-balik Bali, aku hampir nggak pernah makan di Lao Ta, kecuali nyamperin teman. Malam itu rasanya pilihan tepat untuk makan di sana. Saat tiba di restoran, suasannya cukup ramai, kami juga sempat menunggu beberapa menit karena <i>waiting list</i>. Namun, setelah duduk dan memesan, makanan datang dengan cepat. <i>Service</i>-pun gercep, staffnya juga ramah meski restoran ramai. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Entah karena kelaperan banget<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>mengingat makanan yang terakhir masuk perut kurang memuaskan<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>atau suasana yang hangat, membuat kami makan super lahap! Kami sampai nambah porsi dimsum sembari menunggu makanan utama keluar. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5_axxzmUM9YJgTCqlYzBusQrqvDeyG30Lc8orw_Q29Sa8teYFCk8RoTWE8MosiwRnLfgE9Hj3EWs0zKr1Tm8rhpWdsqnV9xwqTv_lSPlFdAz2tB_X6X6ohSRqP0rjcTus96PgGGxk4sXQ9WCgHNcBj_E9f2S1mNLAeoguHzT85XL90a2CbKs8SMGHLadP/s1334/20231215_193527.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1334" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5_axxzmUM9YJgTCqlYzBusQrqvDeyG30Lc8orw_Q29Sa8teYFCk8RoTWE8MosiwRnLfgE9Hj3EWs0zKr1Tm8rhpWdsqnV9xwqTv_lSPlFdAz2tB_X6X6ohSRqP0rjcTus96PgGGxk4sXQ9WCgHNcBj_E9f2S1mNLAeoguHzT85XL90a2CbKs8SMGHLadP/s16000/20231215_193527.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Nggak bakat jadi <i>food blogger</i>, karena fotonya di saat makanan udah disentuh tangan-tangan gragas yang kelaparan π€£ <i>Anyway</i>, kalau makan di Lao Ta pesan dimsum siomaynya, ya! Buset dah, enak beneeeer.</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Malam itu ditutup dengan perut kenyang dan hati gembira. Thank God, balas dendam untuk makan enak di malam hari, tercapai sudah, hihi. <i>And of course, surprise succeeded! </i></div><div><br /></div><div><i>Blog post</i> berikutnya, tentang makan-makan di Bali, ya! </div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-30271966617062823112024-01-21T19:10:00.001+07:002024-01-21T19:32:24.719+07:00Road Trip Bogor-Denpasar: Review Villa So Long, Banyuwangi<div style="text-align: center;"><b><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh96TfxfanpCLBD6B6kYSa33BouaN_CbZAISHU9BP3Y_kOxvjKxICHn4tWfNk73kKy0TCdgYzd4FEi-Yi0HXsGdbrklVWWOAD-qeCv7OMRzsw0U9ScWDAU-YD6MckBEplryti3Ux4frwKEBXnwBY4jVhNC8lYRBQ5bWuJ4kkquYnupt0Dwu2hmHDY7l6B_3/s1333/20231215_101617-01.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh96TfxfanpCLBD6B6kYSa33BouaN_CbZAISHU9BP3Y_kOxvjKxICHn4tWfNk73kKy0TCdgYzd4FEi-Yi0HXsGdbrklVWWOAD-qeCv7OMRzsw0U9ScWDAU-YD6MckBEplryti3Ux4frwKEBXnwBY4jVhNC8lYRBQ5bWuJ4kkquYnupt0Dwu2hmHDY7l6B_3/s16000/20231215_101617-01.jpeg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div></b></div><div style="text-align: justify;"><b><u>Day 2-3 (14-15 Desember 2023): Villa So Long, Banyuwangi</u></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebelum lanjut <i>story</i> perjalanan, mau <i>review</i> penginapan kami di Banyuwangi dulu, ya. Kebetulan, kami puas dan hepi bangett menginap di sini! </div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebelumnya, punten nihhh. <i>Blog post</i> ini mengandung banyak foto yang kemungkinan akan menyedot kuota internet pembaca. Jadi, bacanya pas ada <i>wifi</i> aja, ya! Semoga nggak terlalu memberatkan juga :D</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><b style="background-color: #b6d7a8;">Villa So Long, Banyuwangi</b></h3><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sejak setahun yang lalu, kami<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>lebih tepatnya suami udah lama penasaran dengan villa ini. Lokasinya dekat sekali dengan <i>Dialoog</i>, salah satu penginapan Banyuwangi yang cukup hits pada masa pandemi dan sempat jadi incaran kami juga. Setelah melihat foto-foto dan <i>review</i> So Long, wah keknya harus nyobain. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>First Impression </u></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tahu nggak, akses masuk ke villa ini sama sekali nggak kayak mau masuk villa. Maksudnya gimane? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Akses masuknya tuh gang perumahan kecil biasa, bisa masuk dua mobil tapi mepeeet. Kiri-kanan itu rumah penduduk, lurus terusss sampai ketemu warung kecil sebelah kanan, kalian akan mendapati tulisan <b>"Villa So Long"</b>. Serasa masuk ke pintu ke mana saja milik Doraemon, tiba-tiba kami disambut dengan pohon-pohon kelapa menjulang tinggi dan hembusan angin pantai. Rasanya nggak percaya barusan banget kami masuk gang perumahan, ujungnya ada tempat seindah ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRen-sf0CBPTJR1XUO33t4w-Y9wh7tw7cwPxa4pJeS4s5ek70iiOOvwBOBO2_4lS8B99rQz4tqB_-0KuVBr17EtIsFdIFsDiIuIzVWZ7edh09EquP16BQ2odyteSldFQJZbdX-293Yi8zQItCN6vaQERuSxNbsbjW0Foobej2b94X3Ya4guo3dueWDOuWt/s1333/vsl1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRen-sf0CBPTJR1XUO33t4w-Y9wh7tw7cwPxa4pJeS4s5ek70iiOOvwBOBO2_4lS8B99rQz4tqB_-0KuVBr17EtIsFdIFsDiIuIzVWZ7edh09EquP16BQ2odyteSldFQJZbdX-293Yi8zQItCN6vaQERuSxNbsbjW0Foobej2b94X3Ya4guo3dueWDOuWt/s16000/vsl1.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Meski langitnya nggak biru, tapi nggak mengurangi keindahan villa ini <3</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Villa So Long</b> ini terbilang mungil dan privat, salah satu alasan kami memilih penginapan ini. Area parkir yang bersebelahan dengan resepsionis pun nggak besar. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebetulnya ada momen lucu di saat mobil kami masuk. <i>Security</i> villa yang adalah seorang bapak-bapak paruh baya nggak memberhentikan atau mengarahkan mobil kami ke area parkir. Biasa kalau masuk hotel, kita pasti ditanya, kan, mau <i>check-in</i> atau apa. Jadilah mobil kami nyelonong masuk hampir ke area bungalow. Aku panik nepok-nepok bahu suami, <i>"Oit, ini kita salah masuk nggak, sih?"</i>. Benar aja. Kami putar balik, si bapak <i>security</i> tadi tergopoh-gopoh menghampiri mobil kami dan bertanya dengan aksen Jawa Timur yang kental, <i>"Mau check-in? Parkir sebelah sini, ya." </i>π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Area resepsionis juga nggak besar, hanya ada satu meja besar yang ditempati dua mbak-mbak ayu yang langsung menyapa begitu aku masuk. Mbaknya ngomong halus dan ramah sekali. Sampai akutu sungkan lho ngejawabinnya dan langsung menata intonasi suara supaya menyamakan mbake. Maklum, suaraku tuh agak nyaring, yak π€£ </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah dapat kunci dan dijelaskan tentang fasilitas villa, kami diantar ke kamar yang berupa bungalow. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>The Rooms</u></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, Villa So Long ini terdiri dari bungalow/<i>cottage</i>. Tipenya pun ada bermacam-macam, mulai dari <i>deluxe room, family cottage 1-2 floors, suite cottage</i>, dll. Karena kami hanya berempat, dua dewasa dengan dua anak, kami memilih <i>deluxe room.</i></div><div style="text-align: justify;"><i><br /></i></div><div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVz0vfeUo51edKII_MHG2-kgrFdyeoMJUMF5F608NJoHCkJNMbid428m7t2infceH1yMraO5WUnvJZPA5qAPV-5Nd7qAxlC_aAonqkHo9MvD30EVuyyEVjDdnq-R2nJXMjZAlinhq29gBjqrZYFzWWEuAkaKicPndCBi9vNr9RXqqjWeQD-eoVzmgejD_8/s1333/20231214_155624.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVz0vfeUo51edKII_MHG2-kgrFdyeoMJUMF5F608NJoHCkJNMbid428m7t2infceH1yMraO5WUnvJZPA5qAPV-5Nd7qAxlC_aAonqkHo9MvD30EVuyyEVjDdnq-R2nJXMjZAlinhq29gBjqrZYFzWWEuAkaKicPndCBi9vNr9RXqqjWeQD-eoVzmgejD_8/s16000/20231214_155624.jpg" /></a></div>Area bungalow tempat kami menginap.</div><div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div></div><div style="text-align: justify;"><i>Deluxe room</i> ini meski terlihat kecil, tapi sangatlah nyaman. Kami memilih <i>twin bed</i> supaya masing-masing bisa tidur dengan satu anak, <i>boy with papa, girl with mama</i>, hahaha. Fasilitas kamar juga standar, mulai dari area <i>pantry</i> yang ada kulkas mini, TV, brankas, gantungan baju, dan kamar mandi lengkap dengan segala <i>toiletries</i>. Bahkan ada teras belakang yang dilengkapi jemuran! Asikkk, bisa nyicil cuci baju anak-anak dan ngejemur baju renang, karena nggak lama taruh barang di kamar, semuanya nyempung ke kolam renang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpd0V6kfcXkNKBksGVrg7m0zh8BhmlzdOCOD-sDXkGg5qaErkcakUsNa9zg0yEQsEl9NSpbtEbp13QVTJCozylrqI6uVkaXD5wIfkMAFYpQjaJHb3VXZJpQ4n0SIjTs3HQaVm52_NFwRrXZc78RqyOVtq94rN_OKP35ggubvBaA-MHxRb0FiFke7JZ0ioR/s1333/20231214_153547.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpd0V6kfcXkNKBksGVrg7m0zh8BhmlzdOCOD-sDXkGg5qaErkcakUsNa9zg0yEQsEl9NSpbtEbp13QVTJCozylrqI6uVkaXD5wIfkMAFYpQjaJHb3VXZJpQ4n0SIjTs3HQaVm52_NFwRrXZc78RqyOVtq94rN_OKP35ggubvBaA-MHxRb0FiFke7JZ0ioR/s16000/20231214_153547.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVflTqH_KL4IfsFTdWiJrHavuuxFHy04xTrScALKchRINDzmIQ3rL6_stIirSMRtLlTRCYKEUGMt24H4RbDUXNRKoB7fz0ObzCHf1I9iLTGJtXffVrOdBM-BUWT7p6DwwlEALCkYj6XKWDcaqFVNNUdky652W3bfaVLYKmmlvw_3JlU7_5N56VBuzxWkGq/s1333/20231214_155619.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVflTqH_KL4IfsFTdWiJrHavuuxFHy04xTrScALKchRINDzmIQ3rL6_stIirSMRtLlTRCYKEUGMt24H4RbDUXNRKoB7fz0ObzCHf1I9iLTGJtXffVrOdBM-BUWT7p6DwwlEALCkYj6XKWDcaqFVNNUdky652W3bfaVLYKmmlvw_3JlU7_5N56VBuzxWkGq/s16000/20231214_155619.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Welcome to our home for a night</i> π₯°</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFLMTirOAMQgK4dGrrn8bgynYvjhRLSSm7RfQR2j05YZhX3SJLtIfNLe8WAhIodkkEsovGPwk0ZguK4rmygftc2I3KrtNnE8EU8DOyg2ToXFrrG7geesuy-9_sDXrmL4qwi0-I4jSvUuZqc9HnBOPJp2cu0ZVjZrl7jMq-2kCpPtdjynNwOMfQ2u79iqR3/s1333/20231214_153414.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFLMTirOAMQgK4dGrrn8bgynYvjhRLSSm7RfQR2j05YZhX3SJLtIfNLe8WAhIodkkEsovGPwk0ZguK4rmygftc2I3KrtNnE8EU8DOyg2ToXFrrG7geesuy-9_sDXrmL4qwi0-I4jSvUuZqc9HnBOPJp2cu0ZVjZrl7jMq-2kCpPtdjynNwOMfQ2u79iqR3/s16000/20231214_153414.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Bed for four!</i> π</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOpu0KmW58dB1NJ1xk7tdTKQt260sZK_Wkkw_40GYFqfcjKGKoIp3hT45Hu35aqLBG-F1bJ13RtwTrT_Qv7F5InpbegViETyAkIuWxVrNXLk7H7ZDxcuk5xJ1qb3lvm-Dp-1NA8JmRt4KKrJIsZnJI-Abv7tI1xNgBNqnDTCwmcPbS0AEYUCNjdQPxh9vR/s1333/20231214_153443.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOpu0KmW58dB1NJ1xk7tdTKQt260sZK_Wkkw_40GYFqfcjKGKoIp3hT45Hu35aqLBG-F1bJ13RtwTrT_Qv7F5InpbegViETyAkIuWxVrNXLk7H7ZDxcuk5xJ1qb3lvm-Dp-1NA8JmRt4KKrJIsZnJI-Abv7tI1xNgBNqnDTCwmcPbS0AEYUCNjdQPxh9vR/s16000/20231214_153443.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQi4_X4yzYHQ1iRO0w1GdMmMS5p48OULDFVUVJ8qsgGqf65cQ_vANGwWspXZowJUT-NbwKcHxFD3m8TBEzMbC7JqpoUkpna4S-NGTYPu5dX0j5UQKrHvujda3mullwCDrI3QEr3fTjqYl_-8fjPCh17hvf533Yhpc9LUKoqAX3UjiyzUlY__aiTIWIpT8s/s1333/20231214_155358.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQi4_X4yzYHQ1iRO0w1GdMmMS5p48OULDFVUVJ8qsgGqf65cQ_vANGwWspXZowJUT-NbwKcHxFD3m8TBEzMbC7JqpoUkpna4S-NGTYPu5dX0j5UQKrHvujda3mullwCDrI3QEr3fTjqYl_-8fjPCh17hvf533Yhpc9LUKoqAX3UjiyzUlY__aiTIWIpT8s/s16000/20231214_155358.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBHekmIP8toI_6UF7Tk6qoGu5lyRiJOnbsy_Eu5U9KmPYsErU2Ig5BDgmUJyyR9cSQBmTfO9SZN3ZkV1GscY7BYlxAqKknNzs3bCjCY35nJAPTmUPVy24D8fmUPUsEDqOmv2Epfy8CcXC-tN6q9Lpq6SB4ImFLpc5WaXbRMl2qlLIFxUeBKD8JYjGzHElm/s1333/20231214_153709.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBHekmIP8toI_6UF7Tk6qoGu5lyRiJOnbsy_Eu5U9KmPYsErU2Ig5BDgmUJyyR9cSQBmTfO9SZN3ZkV1GscY7BYlxAqKknNzs3bCjCY35nJAPTmUPVy24D8fmUPUsEDqOmv2Epfy8CcXC-tN6q9Lpq6SB4ImFLpc5WaXbRMl2qlLIFxUeBKD8JYjGzHElm/s16000/20231214_153709.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihGNgbhIdxlhdBdULsGrOMOI8cdUTK5Q6jw-38YEx5E-vbtWrGFSWH-2ulXg2quaRLMKAfnQq_p1fcanQkCcP4wgeo45qsjYizcTgtO8q4vSlX4I_zAHAzZxBsbREMXoMFJyuDUz9A7iducjiOIWg2Gq5omiS7ziO6OP64znFNd4BZuUqxuy65HmkTcY96/s1333/20231214_153753.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihGNgbhIdxlhdBdULsGrOMOI8cdUTK5Q6jw-38YEx5E-vbtWrGFSWH-2ulXg2quaRLMKAfnQq_p1fcanQkCcP4wgeo45qsjYizcTgtO8q4vSlX4I_zAHAzZxBsbREMXoMFJyuDUz9A7iducjiOIWg2Gq5omiS7ziO6OP64znFNd4BZuUqxuy65HmkTcY96/s16000/20231214_153753.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyT6u-QodTdfHtp4uVLAwusIR0s867dF9inttF0ndJwBmoHg4yKKugmaVR3WbPe_3mkAkFdOlYRZSVk4eeKWDdCRbCvbqGCSL9BN9bMQes-0xoCdeFlMnesqNtnJLaMJxzophOucuzEbXThMsdiKsg-ljpQVwx_LUwP6aGxfm5achvnOr4RFQzdgrYZKnX/s1333/20231214_153640.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyT6u-QodTdfHtp4uVLAwusIR0s867dF9inttF0ndJwBmoHg4yKKugmaVR3WbPe_3mkAkFdOlYRZSVk4eeKWDdCRbCvbqGCSL9BN9bMQes-0xoCdeFlMnesqNtnJLaMJxzophOucuzEbXThMsdiKsg-ljpQVwx_LUwP6aGxfm5achvnOr4RFQzdgrYZKnX/s16000/20231214_153640.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Pancurannya ada dua, uhuyyy!</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie6ya3pWKBpRlzWgUZVMxeWymJmjsuzohbI-mhRYbXp7TCNcdivcuEif3TrDNNXSU_WyATX4KdZHMzX9Q38bhH9fcxnzQ85XQuzgCeRRLvXggMaVEpAP0G5uun240oW0KktGmTr70EVRasCyslWdZERNIvCxbDNDdeVV6_11Xy7Rzkb5bhKVKsqgxJIaYc/s1333/20231215_093954.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie6ya3pWKBpRlzWgUZVMxeWymJmjsuzohbI-mhRYbXp7TCNcdivcuEif3TrDNNXSU_WyATX4KdZHMzX9Q38bhH9fcxnzQ85XQuzgCeRRLvXggMaVEpAP0G5uun240oW0KktGmTr70EVRasCyslWdZERNIvCxbDNDdeVV6_11Xy7Rzkb5bhKVKsqgxJIaYc/s16000/20231215_093954.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Kebahagiaan ibu-ibu kalau lagi <i>traveling</i> adalah bisa cuci baju!</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Puas <i>room touring</i> dan <i>unpacking</i> dikit-dikit, anak-anak langsung minta berenang. Karena masih sore dan belum gelap, hayuklah nyemplung. Mumpung hanya menginap satu malam, mari gunakan kesempatan sebaik mungkin. Meski sedih sekali aku nggak bisa ikutan berenang karena lagi tamu bulanan, hiks.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6JzD9MWRKxePGNPxFIXqE0viw2VI8zXBfudPK8ojF1E1BYIfJXMxMpOG3kdoy8LM5qid5GUXp1_rWjhthPT84rzZ9V0XSXA4kGjUENmfHbH_I6vE9CHnkLvyt3zrIHE2Tr2K1aPjOj2o96asXV5ZUAmhdxkbA9UuJUVZfln1LdsiHOEBccbV3LZzk4va8/s1333/20231214_161052.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6JzD9MWRKxePGNPxFIXqE0viw2VI8zXBfudPK8ojF1E1BYIfJXMxMpOG3kdoy8LM5qid5GUXp1_rWjhthPT84rzZ9V0XSXA4kGjUENmfHbH_I6vE9CHnkLvyt3zrIHE2Tr2K1aPjOj2o96asXV5ZUAmhdxkbA9UuJUVZfln1LdsiHOEBccbV3LZzk4va8/s16000/20231214_161052.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsJ4V3Kqn9fVnW74trBj2eyZd3ofoEecjLYKPR0ZJloVKOV97U1hR3gEM4bxcoh6FRtf1-E3clkeGWoGyXy940XFdpq6Sb55jr02MHCd6VK7sxYMgDaKnvDkz-PWfVQsYzrb4fnG01KuncDrLdn1kaNPHrWAsj1CmK-twZW90NVV1A-vQVydVmZ5ag5ZMr/s1333/20231214_161007.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsJ4V3Kqn9fVnW74trBj2eyZd3ofoEecjLYKPR0ZJloVKOV97U1hR3gEM4bxcoh6FRtf1-E3clkeGWoGyXy940XFdpq6Sb55jr02MHCd6VK7sxYMgDaKnvDkz-PWfVQsYzrb4fnG01KuncDrLdn1kaNPHrWAsj1CmK-twZW90NVV1A-vQVydVmZ5ag5ZMr/s16000/20231214_161007.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE297O0Y9UCkWYq8w_K2QIOZ4AvlfqKLk42sv-OSGA-lEV59zO9w7OMzG-h2NcJZvfVBFCsUieEp_5lQfGE0jIxR-sFR4YkdtxpizGJdvs_lwPJK1fwRUTOppniNG076ohAG46ZbGXKsDSwsocfXJEaMDTou3qVZaSAMyYXTmYDeogC68h9A2hrlA1NxQ0/s1333/20231214_162120.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE297O0Y9UCkWYq8w_K2QIOZ4AvlfqKLk42sv-OSGA-lEV59zO9w7OMzG-h2NcJZvfVBFCsUieEp_5lQfGE0jIxR-sFR4YkdtxpizGJdvs_lwPJK1fwRUTOppniNG076ohAG46ZbGXKsDSwsocfXJEaMDTou3qVZaSAMyYXTmYDeogC68h9A2hrlA1NxQ0/s16000/20231214_162120.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Air kolam renangnya hangat, jadi anak-anak nggak kedinginan. Biasa Krystal tuh bibirnya suka berubah ungu kalau kelamaan di kolam renang, kali ini aman banget sampai anaknya ogah udahan π</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNm9GgP-MftDoQL5JAJse34eIABMq6Tw2q6dLkftvvmjnMg-E5I2_08YsZllg2KZH_i28pJc8_8HCAK6bw18CGrlNo7VvvcHMdR5GIq7oS1NjbKn3YlKeqpz9G8utb9h1dA_hZG0oHc_URwPlmUE5rAhTTGGMM10_hD8tOq0BFzreWZ74gTDXDTn5-Xf6R/s1333/20231214_161115.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNm9GgP-MftDoQL5JAJse34eIABMq6Tw2q6dLkftvvmjnMg-E5I2_08YsZllg2KZH_i28pJc8_8HCAK6bw18CGrlNo7VvvcHMdR5GIq7oS1NjbKn3YlKeqpz9G8utb9h1dA_hZG0oHc_URwPlmUE5rAhTTGGMM10_hD8tOq0BFzreWZ74gTDXDTn5-Xf6R/s16000/20231214_161115.jpg" /></a></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;">Karena nggak bisa berenang, aku keliling foto-foto aja. Btw, meski terbilang <i>full booked</i>, tapi penginapan ini tidak terkesan padat. Uniknya, banyak sekali keluarga milenial seperti kami yang datang menginap. Kok tahu milenial? Tebak-tebak sotoy aja, sih. Pertama, lihat dari usia anak-anaknya yang nggak jauh beda dengan anak-anak kami. Kedua, tingkah laku orang tuanya, di mana sang ibu bikin konten sosmed, poto-poto dengan gaya aneka rupa, nggak lupa <i>sunglasses</i> dan <i>beach dress</i> yang melambai-lambai terkena angin. Yang motoin siapa? Ya, ayahnya! π€£ Anak-anaknya mah ditinggal main aja, bundanya sambil pose sambil manggilin anaknya sesekali, <i>"Kakakkkk, ati-ati! Itu adiknya dijagain!"</i>. Eh, ini <i>true story</i>, lho. Aku nggak ngarang cerita, suer!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzV_pC07pvRgqhi_sWYisg8Q9TZhVCX2EOoQ3ZDI61lhqEdOfWC1tnsYH5VyszAgrpf5-7yx9ebkMLL3C700chY7T1p3lBNstdW-H2NhFE-QnX3ATJfRMADbJzMQz-dFDzwsQ6yhUI9E1fgGAnD-fY_8jrsPivj479SfRDyrXosu3koQbR8wc_Dy85dysM/s1333/20231214_155629.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzV_pC07pvRgqhi_sWYisg8Q9TZhVCX2EOoQ3ZDI61lhqEdOfWC1tnsYH5VyszAgrpf5-7yx9ebkMLL3C700chY7T1p3lBNstdW-H2NhFE-QnX3ATJfRMADbJzMQz-dFDzwsQ6yhUI9E1fgGAnD-fY_8jrsPivj479SfRDyrXosu3koQbR8wc_Dy85dysM/s16000/20231214_155629.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Salah satu tipe <i>cottage </i>yang besar, pemandangannya laut π</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitmV1gQWdh7a_ky3V_Qeha0qhDdpPhEhZugR-7CVWt3BzXc6PqlkHGCT_8sCu-jFxGSO02d4W3tDTaHi5jImZniuv_uYtBia0DAYE5IpiCELUFlDyJvRczIWRcYVGItL1egR3J9WbPBqh1XgP6OE5nlASj7UC5zPUwuL2_fGfM5ihEZMYoe-e599gCGWU-/s1333/20231214_155856.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitmV1gQWdh7a_ky3V_Qeha0qhDdpPhEhZugR-7CVWt3BzXc6PqlkHGCT_8sCu-jFxGSO02d4W3tDTaHi5jImZniuv_uYtBia0DAYE5IpiCELUFlDyJvRczIWRcYVGItL1egR3J9WbPBqh1XgP6OE5nlASj7UC5zPUwuL2_fGfM5ihEZMYoe-e599gCGWU-/s16000/20231214_155856.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIvBHaHNkt88tQSsmv2d0t5oIzHovK-d9rsXCXKjL9avHTNSzv9dkcN20hYS1glBWxtRLnBMVBLc_FASQNVi9VQ6zoOw09poVVxwA7IlA37gc-JHbSLR5tshRraQsa4m2Qt_AfM6Q-tH4cCCHAUUs64r-jSP5abIWpv-tmpMJq4urgHDcUAOKuz4G05Ea_/s1000/20231214_160907.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIvBHaHNkt88tQSsmv2d0t5oIzHovK-d9rsXCXKjL9avHTNSzv9dkcN20hYS1glBWxtRLnBMVBLc_FASQNVi9VQ6zoOw09poVVxwA7IlA37gc-JHbSLR5tshRraQsa4m2Qt_AfM6Q-tH4cCCHAUUs64r-jSP5abIWpv-tmpMJq4urgHDcUAOKuz4G05Ea_/s16000/20231214_160907.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf8V0Lt-F_4bWYf-P7VZDJ4bnPrxYYXdqrcL1JjMTRO3zUaFaHgG4-GA5iltOyPuJYpANElWTigDX-JcXBWeAxcjwiYLZVidNPbqY8szUhj2jSzkV-VY00gdsMzx7z_E7MFmz41oJGgGwBGhhxTau0SPhkPefTU5up3QJVC6iBSrjJMi1xv0ttEKPdBTJF/s1333/20231214_160928.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf8V0Lt-F_4bWYf-P7VZDJ4bnPrxYYXdqrcL1JjMTRO3zUaFaHgG4-GA5iltOyPuJYpANElWTigDX-JcXBWeAxcjwiYLZVidNPbqY8szUhj2jSzkV-VY00gdsMzx7z_E7MFmz41oJGgGwBGhhxTau0SPhkPefTU5up3QJVC6iBSrjJMi1xv0ttEKPdBTJF/s16000/20231214_160928.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Bapake masih jam kerja, cari cuan terus biar bisa ajak istri dan anak liburan lagi π</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selesai berenang, biasanya apa? Laper dong, yaaa. Sembari nunggu anak-anak beres, aku dan suamik <i>browsing</i> restoran terdekat. Nggak terlalu banyak pilihan dan rata-rata <i>seafood</i>. Kami sudah berencana mau makan <i>seafood </i>di Jimbaran aja, jadi <i>skip</i>. Terus, suamik nemu nih tempat makan rumahan spesialis mie. Lihat <i>review</i>-nya di Google <i>not bad</i>. Jaraknya pun hanya lima menit dari villa. Anak-anak, sih, nggak akan pernah nolak mie. <i>So, we're gonna have mie for din-din!</i></div><div style="text-align: justify;"><i><b><u><br /></u></b></i></div><div style="text-align: justify;"><b><u>Ngidam Mie, Banyuwangi</u></b></div><div style="text-align: justify;">Jl. Semeru No. 75 (belakang SPBU Sukowidi)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIq0bFunngnNDvIyUbmeUu8jeBQY0pXLfqaisteNOXbywBzlP2wckCAHaZlcPL2qNwY8MXgrrCregO0naHQ8l0rjR0NRB5r305cvLJwyBsvYBULRO1P0VYJdEUgy4GLEC5VATJwMvM6bWx-4ccjNbDh8AeJBX-uxV4in9BdNZNdnUr1AgJymvgMdUbOuOT/s1000/20231214_180945.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIq0bFunngnNDvIyUbmeUu8jeBQY0pXLfqaisteNOXbywBzlP2wckCAHaZlcPL2qNwY8MXgrrCregO0naHQ8l0rjR0NRB5r305cvLJwyBsvYBULRO1P0VYJdEUgy4GLEC5VATJwMvM6bWx-4ccjNbDh8AeJBX-uxV4in9BdNZNdnUr1AgJymvgMdUbOuOT/s16000/20231214_180945.jpg" /></a></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;">Lokasinya lagi-lagi masuk ke dalam gang perumahan, di sebelah kiri bakal nemu rumah dengan plang <b>Ngidam Mie</b> seperti di atas. Sampingnya lahan kosong yang menjadi area makan <i>outdoor</i> dan parkir motor. Buat yang bawa mobil, memang agak ribet parkirnya, sih. </div><div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3L6DGYNil0nI4r73hvJYvlI3-1YhJvcixzYNnBz3nKBoSkyZt8HMG7XRydPcLLiN_4cB4CERyqrkdVlBFiv5-kW-4tEis7RqBZ03SDpSDwOBICpWPmzPOD4oXuTZBBx4GTRt9Pt0zFVM3FD9gnQurM9sctY-h4hdmw4NQLJtSKf-8FBdhlL8otqTxyc0Z/s1000/20231214_180929.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3L6DGYNil0nI4r73hvJYvlI3-1YhJvcixzYNnBz3nKBoSkyZt8HMG7XRydPcLLiN_4cB4CERyqrkdVlBFiv5-kW-4tEis7RqBZ03SDpSDwOBICpWPmzPOD4oXuTZBBx4GTRt9Pt0zFVM3FD9gnQurM9sctY-h4hdmw4NQLJtSKf-8FBdhlL8otqTxyc0Z/s16000/20231214_180929.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Selain mie, ternyata mereka juga jualan seblak.</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTVtBUJBonV19Mq6YZ4Grzl82r866sxbDgx5jbit-dhv3deVjyTVzZ-D0lKuPdReUCYrU9COVlcthX00CflcyNmJIrkcXr0lnmMfk-AWFvLe_OHoKc4M6NIk3WURMPJx3UCTJbdFBYmUvWOeN34JsW8X-XoO-6wh599rZutWwfs9to2FD0mYKxhpZZyuXE/s1333/20231214_180839.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTVtBUJBonV19Mq6YZ4Grzl82r866sxbDgx5jbit-dhv3deVjyTVzZ-D0lKuPdReUCYrU9COVlcthX00CflcyNmJIrkcXr0lnmMfk-AWFvLe_OHoKc4M6NIk3WURMPJx3UCTJbdFBYmUvWOeN34JsW8X-XoO-6wh599rZutWwfs9to2FD0mYKxhpZZyuXE/s16000/20231214_180839.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Dekorasinya <i>shabby chic</i> gituu, suasananya <i>warm</i>. Sederhana banget, deh!</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSylhkmpvmgdkk-QFlMEPrHYeJey-PewurF_9wbZlKE63w-LGAoyw2TxIiYY3prnzU9vHVPprMXzUz2NGKgEtKxml_hVhiiqDgC0jgyQhnmsmRs_9I9eUF5uurWrMwIfz8XkqJ7DGyb8CScq0aB7cZ7gU9IgkWt_07mYS54Yp-zmGWVqOxWfYmPyMGlTWu/s1333/20231214_180850.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSylhkmpvmgdkk-QFlMEPrHYeJey-PewurF_9wbZlKE63w-LGAoyw2TxIiYY3prnzU9vHVPprMXzUz2NGKgEtKxml_hVhiiqDgC0jgyQhnmsmRs_9I9eUF5uurWrMwIfz8XkqJ7DGyb8CScq0aB7cZ7gU9IgkWt_07mYS54Yp-zmGWVqOxWfYmPyMGlTWu/s16000/20231214_180850.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Ini si koko lagi ngelap ingus, sih, kayaknya π€£</div></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Begitu pelayan kasih kami menu, syok banget lihat harganya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIv0ZHEni2e3ImAup3aur_pIIiH6MTpv3FNySclzjVfF4tBkBHCoe9my0-VLsgdHcQvRU-3Gsu7GCG7xJF1uh7ncGJ5nzVeOgaET-KQ73j_qvfPIZewqNMQHrgxBfH5Vnvpz-O3LY4kWC7PWSdKSpsOPO36MZkL4fQjKoax3_A5uNnZUgOZVBlM3v7Nr_R/s670/menu%20ngidammie1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="670" data-original-width="670" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIv0ZHEni2e3ImAup3aur_pIIiH6MTpv3FNySclzjVfF4tBkBHCoe9my0-VLsgdHcQvRU-3Gsu7GCG7xJF1uh7ncGJ5nzVeOgaET-KQ73j_qvfPIZewqNMQHrgxBfH5Vnvpz-O3LY4kWC7PWSdKSpsOPO36MZkL4fQjKoax3_A5uNnZUgOZVBlM3v7Nr_R/s16000/menu%20ngidammie1.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Begimane nggak syok masih bisa makan mie dengan harga nggak nyampe mabelasrebu semangkok!<br />Menu dengan aneka topping lainnya pun masih murah banget nget.</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dengan harga yang luar biasa murce itu, apakah rasanya sebanding? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Puji Tuhan... enak semua, lho. Tipe mienya tuh kayak yamin Bandung yang manis, kalau yang doyan pasti suka, deh. Terus, yang paling kusuka taburan ayam cincangnya tuh halussss kayak abon. Biasa Krystal nggak begitu mau nelan daging utuh, nah kalau kayak gini ditelan semua sama anake, hihi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4Oyb4yj1lhDHrWpI5jC_EVNFLPedTXOM0i2biwiljTZCC1UbaNToKz3-qBS0EJM9uI1Nbhd0_HrlW5kwLd5lv6QLpHpLpzGr-F9jaSqSE3hr2GMoOFdxcK7IITQxS0NDcDfqeCLF6L5e9Rah7jgVkEhFjnti0YJeQnmW2pFj_OBoENqwwCG5DG9d6QeiP/s670/menu%20ngidammie.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="670" data-original-width="670" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4Oyb4yj1lhDHrWpI5jC_EVNFLPedTXOM0i2biwiljTZCC1UbaNToKz3-qBS0EJM9uI1Nbhd0_HrlW5kwLd5lv6QLpHpLpzGr-F9jaSqSE3hr2GMoOFdxcK7IITQxS0NDcDfqeCLF6L5e9Rah7jgVkEhFjnti0YJeQnmW2pFj_OBoENqwwCG5DG9d6QeiP/s16000/menu%20ngidammie.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Karena kami kepalang terbuai dengan harga makanan yang super duper murah, yaudalah sekalian cobain aneka dimsumnya. Kami pesan siomay salmon dan lupaaa apa namanya yang satu lagi, pokoknya ada kepitingnya gitu. Enak juga!</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Entah kelaparan, kebawa euforia, suami sampai nambah semangkok lagi. Karena nggak tahu kapan balik lagi ke Banyuwangi demi makan Ngidam Mie, huahahaha. Pokoknya kami senang dan puas makan di sini. Anak-anak pun cucok banget! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perut kenyang, kami pun segera balik ke hotel untuk istirahat. Besok mau berenang lagi (prioritasnya para bocil) dan nyebrang ke Gilimanuk, <i>wohooo!</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;"><i>Rise and shineeee! </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Duh, senang banget nginap di kamar Villa So Long ini. Dengan cuaca yang cukup panas di luar sana, di kamar tuh nyaman sekali dengan suhu AC yang superrrr dingin! Makanya, aku agak malas keluar kamar, huahahaha. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seperti biasa, mau liburan atau nggak, <i>body clock</i> kami terbiasa bangun pagi. Alhasil, mau sarapan aja kepagian, staffnya masih beberes. Jadi, kami jalan-jalan dulu di sekitaran villa. Bahkan, suami dan Josh yang udah bangun lebih dulu, jalan pagi ke pantai untuk menikmati pemandangan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqTYNXdyO8sBcCZRqGZ0aKxd2ONIjwvHO2fokoqeZjF184Q0w39nETBGSjHP92EZWwNs4p2pnTNr-wCJhCt2a2sIbttHhT0Igt92FOXzIZwqThdXbp_zHi27SzT9HpRG7tHZMn9NML8mUi1eXBbFm9zfdnMryZ8EyXWcz6HhR2kkusnC7-QWMIhZsVLWtU/s1333/20231215_065203.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqTYNXdyO8sBcCZRqGZ0aKxd2ONIjwvHO2fokoqeZjF184Q0w39nETBGSjHP92EZWwNs4p2pnTNr-wCJhCt2a2sIbttHhT0Igt92FOXzIZwqThdXbp_zHi27SzT9HpRG7tHZMn9NML8mUi1eXBbFm9zfdnMryZ8EyXWcz6HhR2kkusnC7-QWMIhZsVLWtU/s16000/20231215_065203.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Begitu <i>breakfast ready</i>, kami adalah tamu pertama yang datang ke restoran. Senang sekali karena semua makanannya masih hangat, <i>fresh from the oven</i>. Menu makanannya nggak banyak, tapi hampir semuanya enak dan nyaman di perut. Ada aneka jenang juga. Ketan hitamnya enak, deh.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKRToesNG4hGqzcQ9fbiAfYI5JoqZwdIzHswJDx_iA7owUpxCHw1x76jeUJHt_OTSuH-38lFubP7GxnRmjtfBJcGyYrsuEhLRPZtePTuFAkyHGuOxUjnytQsDLA4tkipZt4R4GXy64L9xyfOi5_iOHdfgaNmx6p2RMtUQDZ5FFUbp39a7JstEiTz3ZNVGd/s1000/20231215_065738.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKRToesNG4hGqzcQ9fbiAfYI5JoqZwdIzHswJDx_iA7owUpxCHw1x76jeUJHt_OTSuH-38lFubP7GxnRmjtfBJcGyYrsuEhLRPZtePTuFAkyHGuOxUjnytQsDLA4tkipZt4R4GXy64L9xyfOi5_iOHdfgaNmx6p2RMtUQDZ5FFUbp39a7JstEiTz3ZNVGd/s16000/20231215_065738.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinU32e8smvVjTkgdvLcshEdYYLkr32ef1deFLyEFO6WUYazcYkufT6-QsZnLyEgzmfCtBXr-t0Lfdy-D5bDIQnyw82kpKD2XJrqsebHfTgHx-CzuDBz491KlWBBS8Ny_3WOAlxKddoI3Z8pv4f4qPop6cFCmo9mfMaCsjiAsl-75yvoY4bzPji-r4JfI5u/s1333/20231215_070152.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinU32e8smvVjTkgdvLcshEdYYLkr32ef1deFLyEFO6WUYazcYkufT6-QsZnLyEgzmfCtBXr-t0Lfdy-D5bDIQnyw82kpKD2XJrqsebHfTgHx-CzuDBz491KlWBBS8Ny_3WOAlxKddoI3Z8pv4f4qPop6cFCmo9mfMaCsjiAsl-75yvoY4bzPji-r4JfI5u/s16000/20231215_070152.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnVvOY-7_9UA23csKKDOJtCXRBzA0YOhzRT5qztjt7c3APTIqZmCwQwQKc19qPalaEd4JDXWihCkhNymXBy3IRS1kYnzhvu2pJkii3ef5uBvibSXEhR9Xkb5NSo6huG3Vhhoa_VasT2DMP_xMQ9_LGVkhMG6uptHGxMhO9BzPFVQ6pMvjllGN0V2dhKNGu/s1333/20231215_070315.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnVvOY-7_9UA23csKKDOJtCXRBzA0YOhzRT5qztjt7c3APTIqZmCwQwQKc19qPalaEd4JDXWihCkhNymXBy3IRS1kYnzhvu2pJkii3ef5uBvibSXEhR9Xkb5NSo6huG3Vhhoa_VasT2DMP_xMQ9_LGVkhMG6uptHGxMhO9BzPFVQ6pMvjllGN0V2dhKNGu/s16000/20231215_070315.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Jangan lupa makan buah!</div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk3uNv-zxSDxgkkDu89P5SlHtXEMbnKG7tS1jkT7MyjpxSW1sqfdDhwwmvDnE7x6O6CdPexSL3i4Eks9gcmVwXyTjmb-D3jBA5jNs3y4-OY_6nyMPUkODYmw6AFD3RSUZu1aDS1A92uLCERcriuCCLUvHk3z10s-Rl2gLqPVFVECaDGIaEyxZh82z84is8/s1000/20231215_070802.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk3uNv-zxSDxgkkDu89P5SlHtXEMbnKG7tS1jkT7MyjpxSW1sqfdDhwwmvDnE7x6O6CdPexSL3i4Eks9gcmVwXyTjmb-D3jBA5jNs3y4-OY_6nyMPUkODYmw6AFD3RSUZu1aDS1A92uLCERcriuCCLUvHk3z10s-Rl2gLqPVFVECaDGIaEyxZh82z84is8/s16000/20231215_070802.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>On my plate:</i> telur rebus, gado-gado, ayam goreng dan sambal!<br />Setelah dua hari penuh nggak ketemu sayur, senang banget bisa makan salad lokal ini, seger pulak sayurannya, laf!</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGvfd2WlAmq8IcdSSG5fk5sD_E8oW-hmiVz7k17_0bWgDWvAYXZzdTkVqZ42FVuR_lnmW5rrWLWilgdvaAgkXw22hyASgF8VvcL7VkEPn3qWEVUIpQfF9kBT3lxEdbnJkQWpk1Fy7u8p8ETOLVNmvNLvqpVA-lDA1m4iLMMRJkxOdRHJBuxpsE7JQdDcEZ/s1333/20231215_073640.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGvfd2WlAmq8IcdSSG5fk5sD_E8oW-hmiVz7k17_0bWgDWvAYXZzdTkVqZ42FVuR_lnmW5rrWLWilgdvaAgkXw22hyASgF8VvcL7VkEPn3qWEVUIpQfF9kBT3lxEdbnJkQWpk1Fy7u8p8ETOLVNmvNLvqpVA-lDA1m4iLMMRJkxOdRHJBuxpsE7JQdDcEZ/s16000/20231215_073640.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">INI KOPINYA JUARAK π</div><div style="text-align: center;">Aku hampir nuangin susu kalau nggak nyicip punya suamik setelah doi bilang kopinya nendang! Firasatku, sih, ini Kopi Bali, yaa. Mirip banget rasanya. Warnanya hitam pekat, tapi nggak pahit.</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selesai sarapan, anak-anak siap berenang lagi ditemani bapake. Sementara aku harus beli tiket ferry dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk. <i>Yes</i>, tiket ferry ini bisa dibeli di hari H kok, yang penting jangan mepet sama jam keberangkatan yang dipilih aja. Belinya di situs <b>ferizy(dot)com</b>, ya!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Agak berat meninggalkan Villa So Long pagi itu. Kalau ada kesempatan lagi, kami pasti akan balik lagi ke sini dan menginap dua malam. Soalnya aku penasaran dengan paket piknik mereka, jadi kita bisa reservasi paket piknik, menunya sudah dipersiapkan semuanya, kita tinggal duduk dan makan. Seru, kan? Kalau ada rezeki, mau banget balik lagi! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0mYtblDYzUYONvwCqxyICy-OLS5Gl8V5oLVOu6NjfnhUw1f4TjAMFaeaChWAVtMloyybjR_uJbEhe2OAdblUfzb5OnDFscoQ_VvCckD21d0uMdC0OTSLU5BegZ4hFsceu8HgtilL0VIgXy1_HBcuOqAvKNnrvD7tCxobP-_MyMEMmZo3U8QnJbCAbeieL/s1000/noname.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="588" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0mYtblDYzUYONvwCqxyICy-OLS5Gl8V5oLVOu6NjfnhUw1f4TjAMFaeaChWAVtMloyybjR_uJbEhe2OAdblUfzb5OnDFscoQ_VvCckD21d0uMdC0OTSLU5BegZ4hFsceu8HgtilL0VIgXy1_HBcuOqAvKNnrvD7tCxobP-_MyMEMmZo3U8QnJbCAbeieL/s16000/noname.png" /></a></div><div style="text-align: center;">Piknik lucu-lucuan gini, gmz! </div><div style="text-align: center;"><i>Credit to @villasolongbanyuwangi</i></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Stay tune</i> untuk cerita berikutnya, ya!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Btw, teka-teki nggak berhadiah: kira-kira So Long artinya apa? :D</div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-22641980725282634492024-01-20T12:43:00.000+07:002024-01-20T12:43:45.344+07:00Road Trip Bogor-Denpasar: Day 2 (Sidoarjo-Banyuwangi)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidhBpM4ZtCM8aKgFPSZ79XHusdE8Hi1pdXP5RzcqNqCicvbhEakKIoEX-Ei-A73v33GtVDSjsSvt50ddf3FCem2yqNTHplwAAdB8husxp9niWOliutuSWKUKu0iSXK-yjYxLZa2V7bJSMj86fuCP8IX_gTQqrb8kCyiebyrprwum5qn2nMGE9ST4OyHbP8/s1000/20231214_135545.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidhBpM4ZtCM8aKgFPSZ79XHusdE8Hi1pdXP5RzcqNqCicvbhEakKIoEX-Ei-A73v33GtVDSjsSvt50ddf3FCem2yqNTHplwAAdB8husxp9niWOliutuSWKUKu0iSXK-yjYxLZa2V7bJSMj86fuCP8IX_gTQqrb8kCyiebyrprwum5qn2nMGE9ST4OyHbP8/s16000/20231214_135545.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>Day 2 (14 Desember 2023): Sidoarjo-Banyuwangi</u></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mengingat kami cuma punya waktu satu malam di Villa So Long Banyuwangi, kami nggak mau buang-buang waktu terlalu banyak di jalan. Pokoknya sudah harus tiba di jam <i>check-in!</i> Ogah rugi ceritanya, hihi. </div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku lupa bangun jam berapa, tapi lumayan pagi. Aku sempat <i>workout</i> 10 menit, siapin sarapan, dan mandi. Kami <i>check out</i> dari hotel itu sekitar pukul 8.00, melipir ke Shell untuk isi bensin dulu sekalian beli kopi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjb43rQ9Zmy2taLjdfgWaCJW3xcMrV-R5OLub96xH3qA_p4xGUhZ0eCN3rz4slw14yGeXsfJsR4vGs2RgOn1QA8Cacn1qP73qr_sionyxX-vaEPar1Uwu0o-KF495_eeoPTO1Aesp60NWrJ2Aqxtj_TXQBESZeVecFc9YXXezF5og1xzCZOv4-IqKLo_29/s1333/20231214_080503.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjb43rQ9Zmy2taLjdfgWaCJW3xcMrV-R5OLub96xH3qA_p4xGUhZ0eCN3rz4slw14yGeXsfJsR4vGs2RgOn1QA8Cacn1qP73qr_sionyxX-vaEPar1Uwu0o-KF495_eeoPTO1Aesp60NWrJ2Aqxtj_TXQBESZeVecFc9YXXezF5og1xzCZOv4-IqKLo_29/s16000/20231214_080503.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjCffJvzKPDnZhIVwar1LkkzcMKOSM2oAGEBfmOYWNoCCwJt7w6PJIhw0lL__AleWVWE-m_JjPYqQCEqo5shOfMt_CZ6rvw49C1W8gD0Z5J6N0mnAm5C53O7be8U9Kw3mdDCTdW7iXl8gLB64HI0hLRS6WUenIIA0tr4aUKKxurIWTLbYC94PD1mDrNYpG/s1333/20231214_080514.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjCffJvzKPDnZhIVwar1LkkzcMKOSM2oAGEBfmOYWNoCCwJt7w6PJIhw0lL__AleWVWE-m_JjPYqQCEqo5shOfMt_CZ6rvw49C1W8gD0Z5J6N0mnAm5C53O7be8U9Kw3mdDCTdW7iXl8gLB64HI0hLRS6WUenIIA0tr4aUKKxurIWTLbYC94PD1mDrNYpG/s16000/20231214_080514.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Jajan kopi dan <i>croffle</i> buat bocil.</div><div style="text-align: center;">Btw, kopinya Shell ini lumayan enak lho.</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sejujurnya, nggak terlalu banyak <i>footage</i> perjalanan menuju Banyuwangi. Selain hampir nggak ada yang bisa dilihat-lihat selama perjalanan, ketiduran juga, sih, huahaha. Begitu masuk Probolinggo, mulai melek karena jalanannya nggak mulus, belum lagi harus sat-set melewati truk-truk besar. Meski aman, tetap aja beberapa kali harus ngingetin suami: Pelan-pelan, Pak Sopir!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Di saat yang bersamaan, aku mulai nyesel nggak bungkus <i>fast food</i> untuk bekal perjalanan, karena susah sekali nemu tempat makan yang <i>proper</i> untuk berhenti. Kriteria tempat makan <i>proper</i> versiku: bersih (penting!) dan makanan <i>kids friendly</i> (karena nggak semua anak mau makan apa yang dimakan orang tuanya). Kebanyakan warung makan yang kami jumpai, ya, warung makan biasa ala kadarnya aja. Mungkin kalau nggak bawa anak-anak, nggak masalah buat kami berdua. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa kilometer sebelum masuk Baluran, suamik pun berujar, <i>"Kalau mau makan, mending sekarang aja sebelum masuk Baluran nih. Kalau nunggu makan siang di Banyuwangi mah udah kesorean." </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karena udah lapaaaar banget<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>makanan terakhir yang masuk ke perut cuma mi instan!<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>akhirnya kami memutuskan untuk berhenti di salah satu warung makan yang terlihat menyajikan menu paling lumayan. Aku juga siap sedia nori dan Taro di tas bekal anak-anak, <i>just in case</i> kalau nggak cocok buat bocil, setidaknya ada <i>topping</i> micin, muahaha. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pemilik warung makan adalah sepasang suami istri, panggilnya bapak dan ibu aja, ya. Warung makan ini sepertinya merangkap tempat tinggal mereka di area belakang. Area warungnya benar-benar sederhana, hanya ada dua meja (seingatku, sih) dan dapur kecil dengan kulkas satu pintu. Plus, ada sebuah motor yang kuasumsikan milik si bapak warung, parkir di dalam, sebelah dengan meja tempat kami duduk. Pilihan menunya juga nggak banyak. Suami pesan sate ayam dan rawon. Sebetulnya aku ingin makan nasi pecel. Sayangnya, kata ibu udah nggak jualan nasi pecel karena nggak terlalu diminati, juga sayur itu, kan, gampang rusak, ya. Aku pun ngikut makan sate aja, deh. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kami pun menunggu makanan dipersiapkan. Bapaknya sibuk bakar sate, sementara ibu nyiapin rawon. Waktu kami mau pesan nasi, dijawab ibu, <i>"Nasinya ambil sendiri aja di sana, ya."</i> Aku pun beranjak menuju meja kecil dengan <i>rice cooker</i> di atasnya. Ini, sih, <i>vibe</i>-nya benar-benar kayak lagi numpang makan di rumah orang. Nggak ada pelanggan lain selain kami berempat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku sibuk nyuapin Krystal yang udah kelaparan. Karena anaknya belum begitu makan daging, menu makan siangnya cuma nasi putih hangat, dicampur kecap manis dan Taro. Terus, anaknya lahap banget. Curiga emang karena laper atau karena micin, ya, dek?! Demi menenangkan jiwa idealisku tentang gizi makan anak, lagi-lagi kuucapkan mantra <i>"sesekali gapapa, lagi liburan ini"</i> berulang-ulang dalam hati. Lagi pula, kapan lagi lihat anak makan selahap secepat ini?? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sembari nyuapin Krystal, sang suami ekstrovert sibuk ngobrol sama bapak di belakang warung. Entah apa yang diobrolin. Itu memang kelebihannya, sih. Sulit buatku untuk membuka pembicaraan dengan orang asing. Lain cerita dengan suami. <i>He can talk to almost everyone he meets.</i> Serunya, setelah ngobrol dengan orang asing, biasanya akan jadi topik pembicaraan kami lebih lanjut. Kayak waktu bapak warung makan ini mengira kami banyak duit saat kami bilang sedang dalam liburan. Bagian banyak duitnya tentu saja diamini, tapi suami hanya menjawab, <i>"Kalau banyak duit kami naik pesawat, Pak. Mau hemat nih makanya naik mobil."</i> Bisaan aja nggak tuh? Hahaha. Ya, kami jadi berangan-angan kalau suatu hari nanti kondisi finansial kami udah stabil lagi dan punya tabungan lebih, ingin banget bawa anak-anak <i>traveling</i> ke luar negeri. Nggak perlu jauh-jauh, ke Eropa dulu aja boleh kali, ya? π€£</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Siang itu, terik dan panaaas banget. Nggak ada angin samsek. Mungkin karena banyak truk angkut dan kendaraan besar lainnya melintas jalanan tersebut, badan rasanya lengket dengan debu dan bau asap. Rasanya udah nggak sabar ingin mandi cantik begitu tiba di villa nanti. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa menit kemudian, hidangan pun disajikan. Tanpa aba-aba, kami langsung menyerbu sate dan rawon yang wanginya sudah mengundang. Menurut suami, rawonnya biasa aja, dagingnya juga kurang empuk dikitt. Nah, primadonanya tuh memang si sate ayam, nih! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdJoHDZWy_8h2goa7Okq5ceDyEwpSiU1J5MoOAZCNJ4MHL8UKImq4mJDVjegaEgUOYIhFQI8nQVS2vdoBbAdvZ90rqvmJnoWJRRDvQlcBk36KKm8LSPVFAeWUVFVdBg3eV-PXklDEVpaPRWh0J06nE3hC2qER1OfV0PEdguWohUnxZU9ecAK0caj2rtKBS/s1333/20231214_133229.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdJoHDZWy_8h2goa7Okq5ceDyEwpSiU1J5MoOAZCNJ4MHL8UKImq4mJDVjegaEgUOYIhFQI8nQVS2vdoBbAdvZ90rqvmJnoWJRRDvQlcBk36KKm8LSPVFAeWUVFVdBg3eV-PXklDEVpaPRWh0J06nE3hC2qER1OfV0PEdguWohUnxZU9ecAK0caj2rtKBS/s16000/20231214_133229.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Satenya mungil tapi bumbunya meresap banget! Satu porsi isi 10 tusuk cuma Rp10.000, hihi.</div><div style="text-align: center;">Bumbu kacangnya, sih, juarak. Apalagi dimakan sama nasi hangat! Saking laparnya, bawang merahnya pun aku cemilin bareng nasi, hihi. </div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah perut kenyang, udara panas yang tadinya bikin gengges, mendadak mengurang. Emang lapar tuh bikin serba salah, yeee. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sewaktu makan, kami juga ngobrol tipis-tipis dengan bapak dan ibu. Katanya, nggak banyak orang yang mampir makan, soalnya memang bukan restoran, kan. Paling buat nambah-nambah, ibu jualan minuman dingin semacam <i>pop ice</i> gitu deh di depan warung. Terus, nanya kami masakannya kurang apa. Suamik jujur bilang daging rawon kurang empuk, sisanya mah enak, apalagi satenya. Aku pun idem. Eh, ibu malah nyahut, <i>"Ini cuma makanan desa, Non."</i> Mungkin penampakanku anak ibu kota banget, ya, belum lagi ngipas-ngipas mulu karena kepanasan, hahaha. Tapi buatku, makanan yang disebut makanan desa oleh si ibu ini adalah yang terbaik. Jadi ingat kenangan saat <i>field trip</i> SMA ke Jogja dulu, di mana pertama kali makan gudeg masakan ibu rumah, terus aku nambah berkali-kali saking doyannya. Secinta-cintanya aku dengan sushi, kimbab atau pasta, masakan Indonesia memang terbaek, lah! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah pamitan dengan bapak ibu<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>dan sudah bayar tentunya, karena kami nggak numpang makan, ya, hahaha, kami masuk ke mobil dan melanjutkan perjalanan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Cuaca yang tadinya terik banget, berubah mendung, dong. Dan bener aja, begitu masuk Hutan Baluran, hujan pun turun cukup deras. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcS1rNaxjKOJrPvb46jHjltJZmHutYo3GkEuIW_xv8JzDv3qKHCtOn2es1TLBwOgrNrRYznFHFN4hDX3tau7gdyNl6at0gTa0ZzezTXf52O_Rcb8uwXkMMjVV92Ape4Jf-E_zf744jOb_36Fw1ekqoRJl-50z23LzN_kqsRXfGfetOK9B1u05R6mnIWFJB/s1000/20231214_135135.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="710" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcS1rNaxjKOJrPvb46jHjltJZmHutYo3GkEuIW_xv8JzDv3qKHCtOn2es1TLBwOgrNrRYznFHFN4hDX3tau7gdyNl6at0gTa0ZzezTXf52O_Rcb8uwXkMMjVV92Ape4Jf-E_zf744jOb_36Fw1ekqoRJl-50z23LzN_kqsRXfGfetOK9B1u05R6mnIWFJB/s16000/20231214_135135.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Sesaat sebelum turun hujan.</div><div style="text-align: center;">Motret jalanan saat di dalam kendaraan itu susah bener ya, bok, atau mungkin aku aja? Kalau nggak akrena guncangan, ya sibuk diganggu bocil. Btw, jalanan memang sepiiii sekali. Hanya ada beberapa bus parisiwata dan mobil besar lainnya yang lewat.</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Total perjalanan kami dari Sidoarjo sampai Banyuwangi adalah tujuh jam, sesuai prediksi dan harapan ππ» Cerita selama di Banyuwangi disambung di <i>blog post</i> berikutnya, ya! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Terima kasih sudah membaca sampai sini :D</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1sVQPAeQYJt5LnFIBWOjGMRKKPHEIW2lQnxkhymZ3tgTI4V9OuhbtbY0NBC_Cmw6h5x07v5b38CoqWJDGM-QqZ8eL8XoGHrEQClpA_MoGIeAkUQvYTVnC6MUrzAhz76GYoboLMOvQeUoD5eMb8HSDiYfYNHCdeN1b8vYJxCiWpLBFTxgg2dZOSPZTqRN5/s1000/20231214_160902.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1sVQPAeQYJt5LnFIBWOjGMRKKPHEIW2lQnxkhymZ3tgTI4V9OuhbtbY0NBC_Cmw6h5x07v5b38CoqWJDGM-QqZ8eL8XoGHrEQClpA_MoGIeAkUQvYTVnC6MUrzAhz76GYoboLMOvQeUoD5eMb8HSDiYfYNHCdeN1b8vYJxCiWpLBFTxgg2dZOSPZTqRN5/s16000/20231214_160902.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Foto dari Villa So Long, Banyuwangi, tempat kami menginap <3</div> Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-80722140903082312432024-01-17T17:20:00.004+07:002024-01-17T17:20:31.886+07:00Road Trip Bogor-Denpasar: Day 1 (Bogor-Sidoarjo)<div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0LPoEP2DDOYbJUFvJcKOlZqPkVtPn7KdVQKxdiWs1xjq-QK4LW6RZO7_CT1JSmU4TCgfj3I8R5GaMfVkcc-uAN_qpbvL5BP5hz91tuTJ4kNoGVy32TdU5tnSQ2wrxovD2NNN5Be6qIeVXhykzyGLxk_ZztmsjO82uZ2MIjpZlcwGveadVaOhbgF4xlPb6/s1333/20231213_145436.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0LPoEP2DDOYbJUFvJcKOlZqPkVtPn7KdVQKxdiWs1xjq-QK4LW6RZO7_CT1JSmU4TCgfj3I8R5GaMfVkcc-uAN_qpbvL5BP5hz91tuTJ4kNoGVy32TdU5tnSQ2wrxovD2NNN5Be6qIeVXhykzyGLxk_ZztmsjO82uZ2MIjpZlcwGveadVaOhbgF4xlPb6/s16000/20231213_145436.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; font-weight: bold; text-align: center;"><br /></div></div><div style="text-align: justify;"><b><u>Day 1 (13 Desember 2023): Bogor-Sidoarjo</u></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hari keberangkatan kami sebetulnya agak rempong.</div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karena suami tetap harus ngurus kerjaan dulu sebelum liburan, mau tak mau akulah orang terakhir yang berangkat dari rumah. Otomatis, aku jugalah yang harus memastikan semua barang sudah terangkut ke dalam mobil. Isi mobil hari itu benar-benar kayak toserba! </div><span></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nggak terhitung berapa kali aku bolak-balik dari teras masuk rumah lagi, begitu terus. Hadeh, padahal udah bikin daftar, tetap aja <i>anxiety</i>-ku suka kumat kalau urusan begini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Oh, belum bilang, ya. Hari itu aku ada acara natalan bareng emak-emak sekolah. Kebetulan juga aku harus beli kue di <i>bakery</i>, karena sekalian merayakan dua teman yang berulang tahun. Jadi, ruteku di hari itu: rumah-rumah mertua (titip Krystal)-<i>bakery</i>-sekolah-tempat natalan-balik sekolah lagi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Baru selesai <i>drop</i> Krystal, aku dapat kabar kalau tempat natalannya pindah lokasi. Agak kaget, sih. Karena sejujurnya aku masih kurang pede nyetir ke lokasi yang dituju. Akhirnya, aku minta nebeng sama teman yang lain aja dari sekolahan. Bilangnya, sih, karena mobilku ribet banyak barang. Padahal nggak ada hubungannya juga XD</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Natalan selesai, kami kembali ke sekolah untuk jemput anak-anak. Sebelumnya, aku sempat mampir ke <i>food court</i> untuk beli makan siang di mobil. Kami nggak mau buang waktu lagi untuk makan siang di luar karena <i>road trip</i> tuh <i>every second counts!</i> Menu makannya tentu saja yang gampang dan cepat dilahap bocil, tak lain tak bukannn... nasi goreng! *prok prok prok* Terbukti lhooo, langsung ludes dalam beberapa menit π€£</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Road trip</i> kali ini terasa berbeda walau bukan yang pertama kali. Josh yang sebelumnya pernah "menikmati" <i>road trip</i> di usia 3 tahun kurang sebulan dan sekarang yang udah berusia 7 tahun, tentu saja anaknya yang paling <i>excited </i>dengan perjalanan ini. Bahkan dia bawa peta Indonesianya (bukan yang asli, ya!), ngukur jarak Bogor sampai Banyuwangi itu seberapa jauh. Padahal nggak kelihatan juga itu di petanya, huahaha. Dia bawa tas sendiri yang isinya bukan baju, tapi mainan seabrek! Aku nggak berani komentar karena memang itu kebutuhannya, sih. Kalau dia bosan, setidaknya ada mainannya. Mamak mau santai menikmati perjalanan juga, dong!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perbedaan kedua adalah kami nggak hanya bawa satu tapi dua anak, satunya balita pulak! Bukannya Krystal merepotkan, tapi memang anaknya tuh lebih kinestetik dari kokonya. Butuh ruang gerak supaya dia nggak rewel. Makanya, aku sempat nunda berkali-kali untuk <i>road trip</i>, karena nggak sanggup meladeni si bungsu. Kali ini, aku lebih percaya diri. Selain anaknya sudah agak lebih besar (paham instruksi), berkat bapake yang kreatif juga yang mengatur jok mobil supaya ada ruang buat Krystal gerak-gerak, biar nggak bosan duduk terus. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mohon maap... apa itu <i>car seat? Skipppp!</i> π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dari sekolah Josh, kami mampir dulu ke <i>rest area</i> untuk isi <i>e-money</i>, isi bensin, dan beli kopi. Setelah itu, langsung meluncuuuuur ke Sidoarjo! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kami berangkat sekitar pukul 11.30. Kondisi perjalanan biasa aja, nggak terlalu padat. Cuaca hari itu cerah nan terik. Anak-anak masih semangat banget, ketawa-ketiwi, yang satu ngitungin mobil di luar, yang satu bantu bapake lihatin jalan, mamake tentu saja sibuk dokumentasi. Beberapa jam kemudian, anak-anak pun bobok, zzzz. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicxCML8Nk1AXneJeOxFhNAjOYM88I-_hiCijs4lLee2qFtDqCyHSrKp7PDKpM0yj5J_pDSs8nfQWzxDLWddEdSHUL37l4GkQLNpp2vWzS0NxQPs2sjhlCCImNo5uRev2uNlJe3uK3BOFgJK7SnFCWm4iBlXGh628YqNWbvsJSaT5iJ81IFGfVbS_7urI-6/s1333/20231213_114233.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicxCML8Nk1AXneJeOxFhNAjOYM88I-_hiCijs4lLee2qFtDqCyHSrKp7PDKpM0yj5J_pDSs8nfQWzxDLWddEdSHUL37l4GkQLNpp2vWzS0NxQPs2sjhlCCImNo5uRev2uNlJe3uK3BOFgJK7SnFCWm4iBlXGh628YqNWbvsJSaT5iJ81IFGfVbS_7urI-6/s16000/20231213_114233.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Noh, udah manjat-manjat, kan.</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDZhFLErjSCBJ71V3WkKEDZvV4zB6Z8BVbeKrmGfUdx0XBKXrTLnhp2G5511h9RY_OSvmcXK9Tfw4LAr4m3h7SEKAZtp_BPsp8_HDhZ0TfRliFgWm3qi_pJmKhuH5ggxP6N55K1PzErZJ9-lCPyjsrFHYn2y105BiLz1zabjvl8iKL-RbPmXUyjRWd9N28/s1333/20231213_114221.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDZhFLErjSCBJ71V3WkKEDZvV4zB6Z8BVbeKrmGfUdx0XBKXrTLnhp2G5511h9RY_OSvmcXK9Tfw4LAr4m3h7SEKAZtp_BPsp8_HDhZ0TfRliFgWm3qi_pJmKhuH5ggxP6N55K1PzErZJ9-lCPyjsrFHYn2y105BiLz1zabjvl8iKL-RbPmXUyjRWd9N28/s16000/20231213_114221.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Menikmati bekal perjalanan dan masih pakai seragam sekolah π€£</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhP6j2NEGtKLU824TIfllteiiaIcmbqqzJYTDLe720n6lPskS15dNsgceRuxUcQvhCLJPqjV9Opkzv6IhYRS9wBjdg7Dp0dMh6z8irJgyUyM2_uI7Y-cf9YiK1LK1SP1e08fbbXktIAhbsmoBuUg5ON91unyJNeLfNLzwn7veKMXvVSJObR5rNen5DJVAF/s1333/20231213_161202.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhP6j2NEGtKLU824TIfllteiiaIcmbqqzJYTDLe720n6lPskS15dNsgceRuxUcQvhCLJPqjV9Opkzv6IhYRS9wBjdg7Dp0dMh6z8irJgyUyM2_uI7Y-cf9YiK1LK1SP1e08fbbXktIAhbsmoBuUg5ON91unyJNeLfNLzwn7veKMXvVSJObR5rNen5DJVAF/s16000/20231213_161202.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Peta Indonesia yang dimaksud...</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbq-jLoc3nX_hoFmXjUQGu65H3sOvG-SSh0Hdca7HB1y8E04upFHL-0B43OlNQLpyXFPfLTe9-7fu8yHmLUgnJ77rwtdhEceWGW79iEJZROZfxBFzaAYe1mbbZOQSWSHZDxY7NfhI83uJc6qZ8DasCkPX_2BUxzsVZLnm9rxWmTEfDvghHdP-EeRK9Qu_H/s1333/20231213_161900.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbq-jLoc3nX_hoFmXjUQGu65H3sOvG-SSh0Hdca7HB1y8E04upFHL-0B43OlNQLpyXFPfLTe9-7fu8yHmLUgnJ77rwtdhEceWGW79iEJZROZfxBFzaAYe1mbbZOQSWSHZDxY7NfhI83uJc6qZ8DasCkPX_2BUxzsVZLnm9rxWmTEfDvghHdP-EeRK9Qu_H/s16000/20231213_161900.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Ngemil duluuu~</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sekitar pukul 16.00, kami keluar Pekalongan untuk isi bensin sebentar. Pas keluar tol, terheran-heran kenapa banyak mobil berhenti di jalan, serta banyak mobil polisi! Kuperhatikan satu per satu, eh ada mobil dengan plat RI, yang ternyata mobil Menteri Pertanian. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karena kepo dengan keramaian ini, suamik pun nanya ke petugas SPBU saat isi bensin. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>"Oh, itu ada Jokowi, Mas. Lagi ada di kantor kecamatan, mau nanam padi,"</i> bacanya pakai logat Jawa, ya! π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Owalaaaaah. Di Bogor sering ketemu mobil RI 1, sampai Pekalongan pun "ketemu" juga. Ya, nggak ketemu juga, sih... cuma norak aja, kan, ada presiden, hahahaha. <br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><strike>Nggak sempat salim sama Bapak Presiden</strike>, perjalanan pun dilanjutkan. Karena tiba di Sidoarjo pasti di malam hari, kami memutuskan untuk makan malam di <i>rest area</i> saja. Suamik nanya <i>rest area</i> yang terkenal bagus arah Semarang-Solo itu ada di KM berapa. Aku pun lupa. Mana yang bagus itu ada beberapa. Nanya-nanya Mbah Gugel, nggak pakai lama langsung ketemu jawabannya, <b>Rest Area KM 429A!</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kami tiba pas di waktu maghrib, jadi <i>rest area</i> cukup ramai karena banyak yang mampir untuk sholat dan tentunya sekalian makan malam. Cuaca mendung banget dan benar aja nggak berapa lama turun hujan cukup deras selama beberapa menit. Kami makan malam di Solaria aja, yang lagi-lagi menunya paling "aman" untuk anak-anak. Kalau udah di Solaria, kayak wajib makannya nasi gorengnya nggak, sih? Hihi. Josh makan mie, suamik makan kwetiau kuah. Katanya, sih, enak. Mungkin kelaperan kali, yaaa. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha2fa5MSvTef8ENJCJ2-t0xcS8dA_Ofp_ILYvril60LlsQXdFot7qFGVKi6JuR4_hJt3Kya-yrBqErt_UwaPX11EdbEIFWgPf_iL01o8WN7RwptJPbwtYuQ-VFjUcEw7kL-haCPLqOhL9C0wC5TUEShoSJUnXWf-Se_iLiEWKeBNoQcmdjbn4ZEwRBXPX6/s1333/20231213_172331.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha2fa5MSvTef8ENJCJ2-t0xcS8dA_Ofp_ILYvril60LlsQXdFot7qFGVKi6JuR4_hJt3Kya-yrBqErt_UwaPX11EdbEIFWgPf_iL01o8WN7RwptJPbwtYuQ-VFjUcEw7kL-haCPLqOhL9C0wC5TUEShoSJUnXWf-Se_iLiEWKeBNoQcmdjbn4ZEwRBXPX6/s16000/20231213_172331.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Masjid ini kalau dilihat dari atas bentuknya unik dan cantik.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKW0STmi3fup3_NruZ00FIxZWHz6HpkzTZaEppd4cj1n1A3D5t3R6_6hxa2pSnQZYrJzUjWsFuTMvUfBrwxvqABNGHjcs-FCtyb-do4EED18ik8ZD1oPz4YTKtKKS8DzW-ilXgMxd4032cXvVr8iXZ4UEH4eLzllZnJkDnuGI9oQThB1Oyd_IGj4J7nXNR/s1333/20231213_173501.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKW0STmi3fup3_NruZ00FIxZWHz6HpkzTZaEppd4cj1n1A3D5t3R6_6hxa2pSnQZYrJzUjWsFuTMvUfBrwxvqABNGHjcs-FCtyb-do4EED18ik8ZD1oPz4YTKtKKS8DzW-ilXgMxd4032cXvVr8iXZ4UEH4eLzllZnJkDnuGI9oQThB1Oyd_IGj4J7nXNR/s16000/20231213_173501.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i>Nasgor never fails!</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sembari nunggu makanan datang, aku melakukan reservasi hotel di Sidoarjo melalui aplikasi Traveloka. Kami pilih hotel yang paling dekat dengan tol saja supaya praktis. Pilihan pun jatuh kepada <b>Hotel The Sun Sidoarjo</b>. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selesai isi perut, kami pun tancap gas kembali untuk ke kota tujuan pertama. Targetnya, sampai sebelum pukul 22.00. Dan benar aja, kami tiba di hotel pukul 21.30. Krystal tertidur pulas dalam perjalanan sampai hotel. Begitu turun mobil, anaknya melek. Aku sempat deg-degan kalau susah bobo lagi. Syukurlah nggak berapa lama setelah mandi dan main-main bentar, anaknya pun terlelap lagi, begitu pun kami bertiga. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Total perjalanan kami dari Bogor (<i>start</i> dari <i>rest area</i> pertama untuk isi bensin) sampai Sidoarjo adalah 9 jam.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hari pertama pun selesai! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>Review The Sun Hotel Sidoarjo </u></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hotel bintang tiga ini sekilas dilihat di Traveloka nggak masalah. Hotelnya biasa banget, memang hotel lama, sih. Kami dapat di harga Rp396.000 untuk <i>deluxe room</i>, tanpa sarapan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Anehnya, begitu selesai reservasi, aku baru melihat <i>review</i> hotel melalui Google. Hasilnya... alamakjang. Rata-rata bintang 2-3, paling bagus kayaknya cuma 4. Mana isi <i>review</i>-nya kebanyakan sama, kalau nggak bau rokok dan AC yang nggak dingin. Bahkan ada yang bilang sempat "diganggu", tapi itu justru bukan yang menyita perhatianku. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hotel dengan AC bermasalah sungguh sangat membuat <i>mood drop</i> seketika. Pikiran ini langsung berkecamuk, mulai overthinking. Maklum, anaknya kemakan <i>review</i> banget, huhu. Seperti biasa, suamik hanya bisa menenangkan, walau mungkin doi ketar-ketir juga, sih, soalnya dia yang merekomendasikan hotel ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Memikirkan kami hanya numpang tidur semalam aja, rasanya nggak perlu musingin hotelnya begimana-begimana. Berdoa saja AC kamar nanti HARUS dingin, amin! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Begitu masuk lobi hotel... mak, panas, sih. Ini AC-nya kagak nyala apa begimane? Belum-belum aku udah resah, hahahaha. Lobinya aja panas begini. Sampai bertanya-tanya dalam hati, apakah petugas resepsionisnya tidak kepanasan memakai <i>blazer</i> tebal begitu? Apakah ini hanya sugestiku saja?!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kondisi hotel juga sedang dalam renovasi. Area lobi pun nggak begitu luas, cenderung sempit karena ada area yang ditutup. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah mendapatkan kunci kamar, kami buru-buru menuju kamar. Nggak sabar ingin mandi karena lepek banget! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kesan pertama saat masuk kamar, waw luas juga, ya! Kami <i>request</i> ranjang berukuran <i>queen</i>, yang mana pas banget untuk kami berempat. Kamar mandinya pun ada <i>bath tub</i>. Yaa, memang terlihat hotel lama, sih. Mulai dari <i>wallpaper </i>yang udah agak terkelupas, tembok yang kotor. Namun, selama sprei dan sarung bantal bersih, aku nggak masalah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Di saat lagi mengagumi tipis-tipis tentang kamar, tiba-tiba keinget harus nyalain AC. Aku langsung mengatur suhu paling rendah, nggak lupa <i>setting</i> turbo. Baru nyala lima menit, aku udah ngoceh. <i>"Ini kok nggak dingin-dingin, sih?"</i> Suamik nyahut, <i>"Sabaaaar, baru juga lima menit. Ini kamarnya gede, lho."</i> Oh, ya. Yaudalah, yukslah kita mandi dulu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dannn... begitu keluar dari kamar mandi, aku pun disambut dengan hembusan angin semriwing AC yang sejuk. Puji Tuhan, malam ini bisa tidur nyenyak, hauhahaha. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS3NG0DL-G0O2Rwyx1UB9CI0QbRPakJ3Yjy6u5j-vIbNRxwVxhzwYJL6IYzRq-PSPozyYOYLB63HiPWnmXY7uXIxNzxyzZc6mYRuaaiVx0OWsZkLI8gZoBgIabfQ4Vex3E0zNXKQSUZxzLCQWClaUQLbW9dzm2MIXE__oSHxB50aaQjuXFazctAkwfuGLm/s1333/20231214_060244.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS3NG0DL-G0O2Rwyx1UB9CI0QbRPakJ3Yjy6u5j-vIbNRxwVxhzwYJL6IYzRq-PSPozyYOYLB63HiPWnmXY7uXIxNzxyzZc6mYRuaaiVx0OWsZkLI8gZoBgIabfQ4Vex3E0zNXKQSUZxzLCQWClaUQLbW9dzm2MIXE__oSHxB50aaQjuXFazctAkwfuGLm/s16000/20231214_060244.jpg" /></a></div><i>Not bad</i>, kan? Kami nurunin bantal sendiri biar bobonya lebih nyaman.</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkha-Z406CMHOIp8RN2lp4AuVDqxgNlCH2ySpimsUw_1L8Nuw6-WGPNzQHazRkmWcJZHvabP3MzaHpZ-esxUNzf0qib1jccLOys-IervUWM4kDYN60FzGxkxEAb7kqsJ9BOZQcMx7XFXrUMguSXg-_Npmh5K3LmtT09oZ4CCc-arZ4k_ooDlhC2W0mfGpW/s1333/20231214_063241.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkha-Z406CMHOIp8RN2lp4AuVDqxgNlCH2ySpimsUw_1L8Nuw6-WGPNzQHazRkmWcJZHvabP3MzaHpZ-esxUNzf0qib1jccLOys-IervUWM4kDYN60FzGxkxEAb7kqsJ9BOZQcMx7XFXrUMguSXg-_Npmh5K3LmtT09oZ4CCc-arZ4k_ooDlhC2W0mfGpW/s16000/20231214_063241.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Sarapan "mewah" π</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiym1Zs6nE6dqSapkX3BnhJeSVGqFkqFMxks1MXnjPH_ilzisnca_ecRwdwnDT_m4r8WL-Ikjj12I4unW_zlmNkaaxLnzf2hii9OVZH0Yd-OEl-QftXbbOkEDEXdMb-QVEiRL00XnANk9lomOi3yGB_YUI_F4Bv8-F-5ArfrkRcn1sxUKh9OesOLcdX4SXt/s1333/20231214_064456.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiym1Zs6nE6dqSapkX3BnhJeSVGqFkqFMxks1MXnjPH_ilzisnca_ecRwdwnDT_m4r8WL-Ikjj12I4unW_zlmNkaaxLnzf2hii9OVZH0Yd-OEl-QftXbbOkEDEXdMb-QVEiRL00XnANk9lomOi3yGB_YUI_F4Bv8-F-5ArfrkRcn1sxUKh9OesOLcdX4SXt/s16000/20231214_064456.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Makan mie instan di hotel itu terasa berbezaaa ya, Ko π</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Awalnya, aku nggak niat untuk <i>review</i> hotel ini, jadi fotonya pun nggak banyak. Karena kelelahan juga, nggak ada niat untuk foto-foto, maunya bobo ajah. Buat yang ingin lihat keseluruhan kamar, bisa cek aplikasi di mana kalian melakukan reservasi. Ngggak jauh berbeda, kok.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Semoga selesai renovasi, hotelnya bisa makin nyaman, ya. Dari segi lokasi, ini cukup strategis. Pemandangan jendela kamar kami aja gedung mall. Yap, <b>The Sun Hotel Sidoarjo</b> ini tetanggaan dengan <i>Suncity Mall</i>. Lumayan banget, kan, kalau nginap lebih dari semalam, butuh sesuatu atau malas cari makan keluar, tinggal ke sebelah aja, deh!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>Some tips for packing and while on the road</u></b></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><b><i>Sediakan camilan yang banyak saat perjalanan</i></b>. Percayalah, di mobil itu gampang ngantuk. Untuk mengurangi rasa kantuk, ngunyah camilan adalah kunci. Aku <i>prepare some chips</i> dan kacang. <i>Snack</i> anak-anak seperti <i>cookies</i>, susu, roti juga kusediakan semua. <i>As I said before</i>, mobil kami tuh kayak toserba π</li><li>Karena kami transit di beberapa kota, <i><b>packing baju di tempat terpisah</b></i> supaya nggak repot keluar-masuk koper gede setiap <i>check in</i> hotel. </li></ul><div>Sampai ketemu di cerita selanjutnya, dari Sidoarjo sampai Banyuwangi! β¨</div></div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-48828915665419271422024-01-16T17:58:00.001+07:002024-01-16T17:58:48.726+07:00Road Trip Bogor-Denpasar: Preambule<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKKBksZUUSfVFSFWk-sn4N4gqh6TzrXZ9jkEBoTCrW49nGTUlfltCUwRnkzAY3SxdszL_tdJfn8aCqAhk3ri3RN1R-77g5dGaxGmp2_NGueKC9ontvXZJNl2wkJAV3oZCjzHg8Gaooy83VVHRWKCYXFzNNh7tT5V3zbQZ6PBxxZclVbMfx8kseQHtTicU9/s4080/20231215_111151.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4080" data-original-width="3060" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKKBksZUUSfVFSFWk-sn4N4gqh6TzrXZ9jkEBoTCrW49nGTUlfltCUwRnkzAY3SxdszL_tdJfn8aCqAhk3ri3RN1R-77g5dGaxGmp2_NGueKC9ontvXZJNl2wkJAV3oZCjzHg8Gaooy83VVHRWKCYXFzNNh7tT5V3zbQZ6PBxxZclVbMfx8kseQHtTicU9/s16000/20231215_111151.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yaoloh, macam nulis skripsi pakai pembukaan dulu. Tentu saja tujuannya supaya arsip liburan ini lebih rapi di blog. Aku mencoba untuk menulis secara berurutan, mulai dari alasan dan rencana liburan, kota yang dikunjungi, <i>review </i>akomodasi sampai tempat tujuan akhir. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Oh ya, sungkem dulu sama suamik yang memberi judul <i>road trip</i> ini dengan nama <b>#YuTrip</b>. Abis ini Yu apa lagi, ya? π</div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Liburan <i>road trip</i> bulan Desember kemarin ini, bisa dibilang agak mendadak. Padahal wacananya sudah ada, sih. Suami sudah bersabda bahwa liburan nataru nanti, kami bakal <i>road trip</i> lagi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sejak <a href="https://www.janereggievia.com/2019/06/road-trip-story-part-1-perjalanan-darat-20-jam-bogor-denpasar.html" target="_blank">road trip pertama kami (nonstop!) Bogor-Denpasar</a> di tahun 2019, suamik kepingin banget bisa mengulang pengalaman itu lagi. Tentu saja bagian <i>nonstop</i>-nya nggak, ya! Aku, sih, <i>emoh</i> nempuh perjalanan 20 jam lagi, tanpa menginap. Cukup sekali aja dan menjadikannya momen bersejarah di keluarga kami.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ternyata suamik harus sabar menunggu empat tahun supaya bisa <i>road trip</i> lagi, dan perjalanan kali ini pun menjadi <i>core memory </i>baru bagi kami. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Awalnya, tujuan utama kami itu hanya Banyuwangi, nggak sampai Bali. Kami penasaran dengan Banyuwangi karena saat pandemi, banyak banget yang liburan di sana. Terus suamik nanya, <i>"Kamu yakin sampai Banyuwangi aja? Ke Bali nggak?"</i>. Aku berpikir sejenak. <i>"Kayaknya... nggak usah? Waktu kita, kan, nggak banyak."</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Which is true</i>. Kemarin itu kami cuma punya satu minggu, di mana untuk <i>road trip</i> sungguh kurang ideal. Di mana-mana yang liburan perjalanan darat butuh minimal 10 hari, 14 hari lebih bagus. Ini cuma seminggu, mana sempat ke Bali? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Emang kenapa cuma punya seminggu? Padahal liburannya sampai Januari lho. Soalnya begini gengs, meski anak libur, bapake tidak. Suami tetap harus dagang buka toko. Kebetulan, mertua masih suka bantu jagain toko kalau suami harus WFH atau mau liburan kayak kemarin ini, hoho. Sebelum kami ketuk palu untuk liburan, mertua sudah pegang tiket liburan dulu. Jadi, kami cuma punya waktu seminggu sebelum mereka berangkat. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Makanya, aku sempat "ngotot" nggak usah ke Bali, waktunya mepet banget! Sampai akhirnya, luluh juga karena suamik nanyain mulu, benaran nih nggak mau ke Bali. Kayaknya doi emang tahu, deh, isi hati istri yang sebenarnya, wkwk. Lagi pula, nanggung amat, yak, udah sampai Banyuwangi nggak nyebrang sekalian?!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tiba-tiba aku punya gagasan cemerlang ((gagasan)). <i>"Eh, gimana kalo kita ke Bali terus </i>surprise<i>-in keluarga di sana?"</i>. Suamik pun ngangguk-ngangguk, <i>"Setuju!" </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku yakin banget untuk membuat kejutan, karena sebelumnya sudah <i>sounding</i> ke papa mama kalau liburan Desember nggak ke Bali. Ini nggak bohong, lagi-lagi memang nggak ada waktunya. Papaku yang kangen berat sama cucu sampai ngide ke Bogor aja, yang mana "kutolak" dengan alasan, <i>"Kita mau liburan, Pa"</i>, kemudian dapat laporan dari mama kalau belio kuciwa berat, huahaha. Maafkeun, Ayahanda!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, sekarang jadwal berangkat. Ini juga sempat menjadi dilema. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Rencana awalnya, kami ingin berangkat setelah ambil rapor Josh, yaitu di tanggal 14 Desember, menuju Sidoarjo. Esok harinya, menuju Banyuwangi dan menginap satu malam. Aku pun mencoba reservasi Villa So Long yang menjadi pilihan akomodasi kami melalui Whatsapp. Ternyata oh ternyata, mereka <i>full booked</i>. Sedih sekaliii. Padahal itu satu-satunya pilihan kami. Aku mencoba "memelas" sedikit sama adminnya, kalau kami berangkat dari Bogor perjalanan darat nih, kepingin banget menginap di villa mereka. Terus, dicek ulang dan konfirmasi kembali bahwa ada villa tersedia di tanggal 14 Desember. Lah, hari itu, kan, kami baru mau berangkat. Nggak mungkin kalau kami bablas langsung ke Banyuwangi, nggak akan keburu. Pikir-pikir... yaudalah, izin ambil rapor setelah masuk sekolah aja. Izin pun diberikan dan kami mengganti tanggal keberangkatan kami di tanggal 13 Desember. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Baru kali ini mau liburan, reservasi hotel semua dilakukan <i>last minute</i>. Aku cukup beruntung bisa dapat slot di Villa So Long dengan waktu reservasi H-2. Sedangkan untuk hotel di kota transit, ya tentu saja kami <i>booking</i> di hari H, huahaha. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>More about the accommodations later, yak! </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nggak cuma soal akomodasi, <i>packing</i> pun kulakukan di H-1. Agak menggelitik jiwa Scorpioku yang sebetulnya kurang suka dadakan. Tapiii, sejak punya anak dan menikahi seorang suami yang hobi bikin rencana impulsif, perlahan aku terbiasa melakukan hal secara spontan. Meski harus pakai acara ngoceh dulu, huahaha. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yaaa, kebetulan juga ini <i>road trip</i>-nya agak "mudah". Meski transit di beberapa kota, kami hanya menghabiskan waktu semalam saja. Di Bali pun karena ada keluarga, jadi bawaan kami nggak banyak. Baju ada, tempat menginap pun adaaa. Walau hari di mana kami sampai, kami hampir nggak punya tempat tidur karena kamarku dulu yang biasa menjadi tempat kami tidur, sudah berpindah hal milik menjadi kamar sang adik π€£</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lain cerita kalau <i>traveling</i> ke luar negeri mungkin. Siapa tahuuuuu, mendadak suamik bilang, <i>"Besok kita ke Jepang, ya. Buruan </i>packing<i>."</i> Nah, itu sih ngeri-ngeri sedap (tapi nyenengin juga, sih!). Sejauh ini, sepertinya belum ada agenda <i>traveling</i> mancanegara, sih. Aku pernah iseng nanya mau perpanjang paspor aja malah dijawab, <i>"Hah? Ngapain?"</i> π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Buat yang ngikutin perjalanan kami kemarin di <i>IG story</i>, pasti udah tahu sebagian besar ceritanya. Di blog ini, akan kujabarkan versi lengkapnya. Enaknya di <i>IG story,</i> bisa <i>live</i> membagikan dokumentasi, sekaligus menyimpan memori, <i>just in case</i> ada yang kelupaan saat nulis di blog. Namun, kalau nggak diceritakan kembali dalam blog, rasanya ada yang kurang banget. Sewaktu-waktu, aku pasti baca ulang cerita pribadi di sini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beklah! Mudah-mudahan dalam waktu dekat<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>diusahakan banget dalam minggu ini<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>bisa membagikan cerita selanjutnya. Kalau kelamaan <i>update</i>, boleh banget ditowel orangnya di Instagram π€£</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuX-QXW7do8wuq7yK2VILID9kgzsA_q2tGVphPgrv5G6SlPDVWMhq_ttzkfh7NJpQ4daXn9dVzbKzO4TrmVIkFLAgIwAIrgExJhDD7T50a5cTeU7oL5BpURcGY9PcSfQ0NfyQk6CIafelRbZpIufAPJp3lG2fw1DB9O_8SJ-eXjmw0cL5QyUMV2bV8Cc9M/s3060/20231212_173929.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3060" data-original-width="3060" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuX-QXW7do8wuq7yK2VILID9kgzsA_q2tGVphPgrv5G6SlPDVWMhq_ttzkfh7NJpQ4daXn9dVzbKzO4TrmVIkFLAgIwAIrgExJhDD7T50a5cTeU7oL5BpURcGY9PcSfQ0NfyQk6CIafelRbZpIufAPJp3lG2fw1DB9O_8SJ-eXjmw0cL5QyUMV2bV8Cc9M/s16000/20231212_173929.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Selain pakaian (tentu saja), hal pertama yang diurusin banget sama emak-emak kek gue adalah: stok makanan! </i>π€£<i> Aku nggak pernah beli mie gelas dan semacamnya. Mumpung liburan dan biar urusan perut tetap terjamin saat perjalanan, gapapa lah ya sekali-kali. Ebes-ebes yang nggak kasih anaknya makan instan, punten, yaaa. </i>You do you<i>, ceritanya, LOL. Krystal nggak makan kok. Nggak doyan juga, sih. Dikasih icip juga nggak mau *mamake bingung*</i></div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-58112261375503629872023-12-07T09:30:00.006+07:002023-12-15T08:31:12.932+07:002023 Wrapped: Life Lessons, Memories, Favorite Things, Etc<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS8veZeTgCkXtVzDjVR1zfA7clY43FxLyMR-2qDom9wec1iQt-yxWZb-ngBovTf5aVur-GBqwyHT294jH1Py8XTYdPnkhSoBiB9NwboyVm6TIG6x3i419gEnnjhpx0chaFjCFrrtAXjrCXfc91LQPFX2nMJA4NbI_cUDzJjFKH9ESzkmNLlO1RM21i2JTw/s1333/20230122_172358.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS8veZeTgCkXtVzDjVR1zfA7clY43FxLyMR-2qDom9wec1iQt-yxWZb-ngBovTf5aVur-GBqwyHT294jH1Py8XTYdPnkhSoBiB9NwboyVm6TIG6x3i419gEnnjhpx0chaFjCFrrtAXjrCXfc91LQPFX2nMJA4NbI_cUDzJjFKH9ESzkmNLlO1RM21i2JTw/s16000/20230122_172358.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Semalam sebelum tidur, mendadak otak encer bangettt mengeluarkan banyak ide yang mana buru-buru kucatat agar nggak lupa. Menariknya, ide-ide yang muncul spesifik untuk blog. Apakah ini pertanda alam semesta ingin aku kembali aktif (menulis) di blog? Yuk, diaminkan aja dulu!</div><span></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Salah satu ide yang ingin segera dituliskan adalah tentang tahun 2023 berserta kisah-kisahnya yang ingin segera kusimpan dalam arsip dan menyambut tahun yang baru.</div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karena ada beberapa hal yang ingin dibahas, aku bagi jadi beberapa pertanyaan supaya gampang jawabnya, ya. Biar ala-ala wawancara, tapi dari diri sendiri untuk diri sendiri, cailahh. Pertanyaannya ngambil dari <a href="https://dayoneapp.com/blog/end-of-year-journaling-prompts/" target="_blank">sini</a> dan dipermak sesuai kebutuhan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yuk, mulai. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #f9cb9c;">1. Hal apa yang paling disyukuri di tahun 2023?</span></h3><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kita mulai dengan yang <i>hopeful</i> dulu, ya, hihi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Satu hal yang paling disyukuri tahun ini, tentu saja menempati <a href="https://www.janereggievia.com/2022/12/terima-kasih-2022.html" target="_blank">rumah impian kami</a>. Beberapa bulan pertama setelah <a href="https://www.janereggievia.com/2023/08/our-life-so-far.html" target="_blank">pindahan</a>, jujur nggak terlalu fokus menikmati rumahnya, karena bolak-balik mikirin perintilan yang harus dibeli untuk ngisi rumah. Setelah terbiasa dengan semua rutinitas dan mencari barang pada tempatnya (aku sempet lupa naroh <i>charger</i> hape di mana karena belum ada "rumah"nya, hahaha), suatu siang lagi leha-leha di sofa, rasa syukurku meluap. Tuhan baik banget. Rumah ini menjadi salah satu bukti kebaikan-Nya di hidup kami. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalau ditanya <i>abundant life</i> versi kami di musim ini apa, ya menikmati setiap <i>small joy</i> dalam rutinitas di Yujib (iya, itu nama rumah kami). Beberapa <i>core memories </i>udah tercipta di rumah ini: ngerayain ulang tahun koko Josh yang ke-7<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>terus belum ditulis dongggg di blog, ngerayain ulang tahun plus <i>anniversary</i> pernikahan yang ke-8, juga ajak papa mama dan dedek bungsu dari Bali menginap di rumah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #f9cb9c;">2. Apa kejadian berkesan di ulang tahunmu di 2023?</span></h3><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ngomongin ulang tahun, hal yang berkesan udah pasti merayakannya di rumah baru, hahaha. Selain itu, ada hal yang lumayan lucu untuk diceritakan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>So, it has become a tradition </i>di grup emak-emak sekolahan yang kuikuti, tiap ada <i>member</i> yang ulang tahun, bakal di-<i>surprise</i> kue ulang tahun dan diserahkan saat jemput anak pulang sekolah. Jadi, kalau boleh ge-er, kemungkinan besar aku juga bakal dapet "kejutan", LOL. Karena ceritanya <i>surprise</i>, H+1 ulang tahunku, ternyata mereka memang udah menyiapkan kue. Kocaknya, hari di mana mereka bawa kue itu adalah hari di mana aku nggak jemput Josh ke sekolah, melainkan bapake. Jadilah mereka yang kena <i>"surprise"</i> alias zonk, wkwkwk. Alhasil, kuenya pun diserah terima oleh Josh dan paksu, terus foto bareng, huahaha. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyVbV111yI0YC2HaR7PsvQ744Cs9wPTCMq1Z1sgF_L1sEgzo148WgqDbpXC5Crx0s0Wgw_VDLSptplnJiscK-6Royo2BI8-nIhiXRMEWs-q3AXxmP9Bxv6d9R4qeUSWP8mkyUYhGxT5TCk85HdHx1Gbp2_b0T9oG4Ipwwyc7oeH-j8EfmltmSX-y7bRwqE/s893/kue%20dari%20emak2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="893" data-original-width="670" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyVbV111yI0YC2HaR7PsvQ744Cs9wPTCMq1Z1sgF_L1sEgzo148WgqDbpXC5Crx0s0Wgw_VDLSptplnJiscK-6Royo2BI8-nIhiXRMEWs-q3AXxmP9Bxv6d9R4qeUSWP8mkyUYhGxT5TCk85HdHx1Gbp2_b0T9oG4Ipwwyc7oeH-j8EfmltmSX-y7bRwqE/s16000/kue%20dari%20emak2.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Kue brownies <i>"surprise"</i>, dibuat oleh salah satu emak di grup juga <3<br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk3q0AKtLN8oq44s2B26y4c2c6NPI7GaSD8jp6xb5Gqs6NLMFa8EzEiF_rBwGmvgYCPbnbNju1IUcPOCs923i4wd46MwezD_X80nBJNJflyfGqYRntLXCwgQKm5FW8uk06j4NUgcQsvzk-_64ZZCv695N64RGV2nD3vdj7qkuo5beaazTShe0dOEhsAxyq/s893/20231025_174153.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="893" data-original-width="670" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk3q0AKtLN8oq44s2B26y4c2c6NPI7GaSD8jp6xb5Gqs6NLMFa8EzEiF_rBwGmvgYCPbnbNju1IUcPOCs923i4wd46MwezD_X80nBJNJflyfGqYRntLXCwgQKm5FW8uk06j4NUgcQsvzk-_64ZZCv695N64RGV2nD3vdj7qkuo5beaazTShe0dOEhsAxyq/s16000/20231025_174153.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Kue ultah dari suamik, <i>I was specifically asked him to buy cheese cake from Ohana Cake <3</i></div><div style="text-align: center;">Iya, sekarang minta aja langsung daripada ngarep kosong π€£</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain merayakan ulang tahun, di tanggal sama kami juga merayakan <i>anniverary</i> pernikahan yang ke-8. Delapan tahun, cuy! Kalau dihitung sejak hari pertama pacaran, berarti udah 13 tahun kami bersama. Tiap tahun ngerayain <i>anniversary</i>, suami masih suka nanyain pertanyaan yang sama: <i>"Kenapa, sih, kamu mau sama aku?"</i>. Dan tiap kali juga aku bosaaaan mendengarnya. Ini jawaban gue sebelumnya nggak diinget, apa dia bercanda apa gimana, sih, hahahaha. Aku pun jadi berpikir kreatif untuk coba memberikan jawaban berbeda tiap tahun. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tahun ini, jawabanku karena <i><b>my husband is a fighter</b></i>. <i>Not literally, of course.</i> Bodi emang kekar, tapi hatinya kayak agar-agar alias lembut, kok! (panggilan untuk paksu, jarang-jarang aku ngegombal). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jujur waktu pacaran, sifatnya ini nggak terlalu kelihatan. Setelah menikah beberapa tahun, baru terlihat kalau suami nggak gampang nyerah. Walau emang enam bulan terakhir ini rasanya agak terseok-seok, mau susun rencana ke depan aja bingung, tapi kamu masih mau berjuang khususnya buat keluarga. Kata suami, istri anak harus makan enak, kalau dia sendiri makan nasi sama telur goreng aja masih <i>survive</i>. Walau memang ada hari di mana aku benaran masak nasi dan telur goreng doang, tapi memang enak, sih. Kuncinya adalah pakai rawit dan bawang merah, hahaha. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebelum tulisan ini makin panjang, cuma ingin bilang terima kasih kamu udah selalu kasih yang terbaik untuk keluarga. <i>I love youuu as much as I love bakmi denpau! <3</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Btw, <i>fun question</i> untuk kalian yang udah menikah, kalau ditanya sama pasangan kenapa mau sama dia, kira-kira bakal jawab apa? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #f9cb9c;">3. Apa pelajaran hidup yang didapat di tahun 2023?</span></h3><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Duh, banyak, bok.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tahun ini aku ngelepas banyak jadwal ngajarku demi punya waktu lebih banyak buat anak-anak. Waktu itu rasanya beraaaat banget. Pertama, sayang duitnya. Realistis, dong. Kedua, takut nyesal, gimana kalau ini bukan keputusan terbaik? Ketiga, jujur aku bingung gimana cara ngomong kalau sebetulnya aku udah nggak sanggup secara waktu dan tenaga untuk ngajar lagi. Tumbuh menjadi seorang <i>people pleaser</i>, rasanya sulit untuk bilang "nggak". Terakhir, nggak bohong kalau ngajar les <i>online</i> ini selain bisa menghasilkan uang<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>memampukanku untuk berkontribusi membeli tiga unit AC untuk rumah baru <i>(I'll be forever </i>sombong<i> about this, ya, paksu</i> π€£<i>)</i>, aku juga ngerasa "berdaya". </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dari satu kejadian ini aja, aku belajar banyak. Belajar untuk melepas sesuatu yang udah nggak <i>spark joy.</i> Belajar untuk percaya sama Tuhan yang akan menyediakan semuaaa yang diperlukan. Belajar untuk ngomong "nggak" untuk sesuatu yang "benar" untuk diri sendiri. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Enam bulan terakhir ini juga bukan waktu yang mudah buat kami. Nggak bisa disebutkan alasannya, yang pasti kami banyak berproses. Pas lagi nyesek-nyeseknya, nemu kutipan yang nohok banget di IG: </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>"Terkadang Tuhan nggak menenangkan badai (kehidupan), tapi Tuhan mau menenangkan diri kita."</i> </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nangissssss π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mungkin itulah yang membuat kami ingin cepat mengakhiri 2023 dan <i>start to flip a new page in 2024</i>. Di saat yang bersamaan, Tuhan juga mau kami belajar menemukan <i>peace and joy</i> di saat tenang dalam-Nya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #f9cb9c;">4. What are my top favorite photos from this year?</span></h3><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tadinya mau <i>compile</i> 12 foto, satu foto per bulan. Tapi mager sekali karena fotonya yang masih tersebar di hape maupun Google Photos. <i>Btw, how do you store your photos, gengs?</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada satu foto yang paling berkesan buatku di tahun ini, dan itu adalahhh...</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7bqACtLeJHhTbfN_lUUMkAKBX_9MrR7FQwosd5qlMM0xZbndEDwGRKpXaxNsTo2ZqU4mC6PX6i0QgJY623L4ZHtbAv6BoRe3wbzAf5ERWzmGjgILl1IJ7JIx6CzbYJnibBVm-MmHwpkMtxFDRJ2_FhW5VnEum1rcDxmmyXJNCebUNSWbYLPR4eWGf9VlA/s670/20230601_124729.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="503" data-original-width="670" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7bqACtLeJHhTbfN_lUUMkAKBX_9MrR7FQwosd5qlMM0xZbndEDwGRKpXaxNsTo2ZqU4mC6PX6i0QgJY623L4ZHtbAv6BoRe3wbzAf5ERWzmGjgILl1IJ7JIx6CzbYJnibBVm-MmHwpkMtxFDRJ2_FhW5VnEum1rcDxmmyXJNCebUNSWbYLPR4eWGf9VlA/s16000/20230601_124729.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Ini hari pertama kami makan siang di Yujib. Karena belum pasang gas, lauknya beli jadi di resto rumahan deket rumah yang sekarang udah jadi langganan di kala malas masak. Walau lepek dan capek abis bebersih, ditambah hari itu alergiku kumat kena debu jadi bersin-bersin terus, <i>but our hearts are full</i> π₯°</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #f9cb9c;">5. What was my favorite book, movie, and/or song of this past year?</span></h3><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>Favorite Books</u></b></div><div style="text-align: justify;">Karena jumlah buku yang kubaca tahun ini tidak banyak, jadi nggak sulit untuk memberikan judul favorit. Dari kategori fiksi, <b>Perkumpulan Anak Luar Nikah</b><i> is my ultimate favorite this year</i>, disusul oleh <b><i>The Seven Husbands of Evelyn Hugo</i></b>. Kedua novel ini kusayang-sayang banget, deh! Mana warna sampulnya senada, ijo-ijo gitu. Oh ya, <i>review</i>-nya bisa baca di: <a href="https://www.janereggievia.com/2023/11/books-i-read-in-october-2023.html#more" target="_blank"><b>Books I Read in October 2023</b></a>. Dari kategori non fiksi, aku akan memilih <b>Mulai Mengerti karya Edward Suhadi</b>. Buku ini kumpulan refleksi beliau tentang hidup. Baca buku ini nggak bisa sekali habis. Tiap selesai satu bab, harus diresapi dan direnungi dulu. Salah satu bab dari buku itu menginspirasi aku untuk nulis postingan blog dengan judul yang sama, <a href="https://www.janereggievia.com/2023/02/periksa-lagi-kepercayaanmu.html" target="_blank"><b>Periksa Lagi Kepercayaanmu</b></a>.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>Favorite Movies/Series</u></b></div><div style="text-align: justify;">Untuk tontonan, cukup banyak juga daftarnya, nih. Langsung dengan komentar pendeknya, ya!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">πΊ <b>Dr. Romantic 3 (Disney+)</b> - <i>drakor slice of life TERBAIK! Best part: si dokter sentimen, Kang Do Joo BALIK DONGGG. Kapalku akhirnya berlayaaaaar *colek Areum dan Euntak*</i></div><div style="text-align: justify;">πΊ <b>Dr. Cha (Netfflix) </b><i><b>-</b> cuma bagus di awal, mungkin emang sensi sama plot perselingkuhan meski dibuat komedi, huh.</i></div><div style="text-align: justify;">πΊ <b>Extraordinary Attorney Woo</b> <b>(Netflix) </b>- <i>gara-gara jadi cameo di Dr. Romantic 3, jadi kepo, deh, nonton drakor dari director yang sama. Nggak pernah telat untuk nonton drakor bagus, itu berlaku untuk ini. Juaraaaaaak. </i></div><div style="text-align: justify;">πΊ <b>The Glory 1&2 -</b> <i>series bertemakan balas dendam paling gila yang pernah kutonton. Bikin nggak nyaman iya, bikin marah iya, bikin nangis, lumayan juga. Pokoknya ya gengs, lu cari duit capek-capek mending buat makan enak aja. Also, akting SHK dan semua cast-nya</i> π€π»</div><div style="text-align: justify;">πΊ <b>True Beauty (Netflix)</b> - <i>tontonan iseng di kala liburan sekolah. Lumayan, lah, aku jadi ter-Seojun-Seojun </i>π€£</div><div style="text-align: justify;">πΊ <b>Like & Share (Netflix) </b>- <i>ini film Indonesia yang setelah nonton malah bikin ovt. Ngeri, bok, pergaulan anak remaja zaman sekarang. Jadi ingin mengekang semuaaaa penggunaan internet pada anak! *posesip*</i></div><div style="text-align: justify;">πΊ <b>Manifest (Netflix) </b>- <i>THE FINAL SEASON IS </i>π₯π₯π₯π₯π₯π₯<i> PUASSS DENGAN ENDING-NYA!</i></div><div style="text-align: justify;">πΊ <b>King The Land (Netflix)</b> - <i>drakor yang dikhususkan bagi shipper Yoona-Junho, sampai muncul berita mereka benaran pacaran, HAHAHA. Story wise, jujur, B aja </i>π€£</div><div style="text-align: justify;">πΊ <b>Celebrities (Netflix) </b>- <i>drama yang benar-benar penuh drama! It's my cup of tea, yang suka fesyen kudu merapat. Also, Kang Minhyuk, lo lumayan meresahkan, yaaa, di sini!</i></div><div style="text-align: justify;">πΊ <b>Missing (Netflix)</b> - s<i>ekuelnya Searching dan menurutku jalan ceritanya lebih kompleks. Gara-gara ini, aku jadi agak-agak parno haruskah menyalakan location agar amit-amit terjadi sesuatu, "jejak" terakhir aku bisa ditemukan?!</i></div><div style="text-align: justify;">πΊ <b>Not Dead Yet (Disney+)</b> - <i>sitkom ringan dan menyenangkan! Bercerita tentang penulis kolom majalah yang abis patah hati, balik kerja malah disuruh jadi penulis obituary yang notabene "kagak ada yang baca". Boleh banget jadi tontonan teman makan siang.</i></div><div style="text-align: justify;">πΊ <b>Still 17 (Netflix)</b> - <i>bukan tipikal drakor yang bisa dijadikan marathon, tapi moral ceritanya cukup bagus. Cast-nya ciamik (halo, Shin Hyesun!), karakternya juga nggak ada yang jahat, semuanya lovable malah!</i></div><div style="text-align: justify;">πΊ <b>Abyss (Netflix)</b> - <i>ceritanya pengen tahu seglow-up apa <a href="https://asianwiki.com/Ahn_Hyo-Seop" target="_blank">Bang Ucup</a> di sini setelah main di Still 17. Gila, sih, emang, wkwkwk. Lawan mainnya dengan Park Boyoung, klop banget, dah. Genre-nya romantic fantasy crime. Cakep!</i></div><div style="text-align: justify;">πΊ <b>The First Responders (Disney+)</b> - <i>nonton season pertama without knowing anything kalau season keduanya tuh udah diliris dalam waktu yang sama. Asikkk banget jadi bisa binge-watching dan SUKA BANGETT </i>π<i> Pertama kali saking sukanya drakor, gue tonton lagi dari awal-akhir... iya, nonton ulang dari season pertama sampai ending season dua </i>π</div><div style="text-align: justify;">πΊ <b>Daily Dose of Sunshine (Netflix)</b> - <i>another slice of life series yang sebenarnya punya tema agak berat, karena membahas banyak soal kesehatan jiwa dari segi medis, tapi kusuka sekali dengan semua pembahasa hidup para karakternya. <b>Trigger warning</b> bagi yang mau nonton, ya! </i></div><div style="text-align: justify;">πΊ <b>Gadis Kretek (Netflix)</b> - <i>Dian Sastro ketemu Ario Bayu, kurang apa lagiii. Aku nggak baca novelnya, sih, tapi serialnya indah sekali. Mulai dari cinematography, wardrobe yang dipakai para aktor-aktris, PLUS opening song remake dari karya mendiang Chrisye yang dinyanyikan oleh Nadin Amizah. Lagunya sendiri memang magis, tapi versi Nadin lebih menyayat hati karena keingat Jeng Yah </i>π</div><div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/dcIkR4HKBvk" width="320" youtube-src-id="dcIkR4HKBvk"></iframe></div><br /><div style="text-align: justify;"><b><u>Favorite Songs</u></b></div><div style="text-align: justify;">Menurut <i>Spotify Wrapped</i>, <i>top artist</i>-ku semuanya band rohani, yang mana betul, sih. Tahun ini tanpa disadari aku banyak muter lagu rohani, khususnya dari <i><b>Elevation Worship</b></i>. Banyak lagu yang aku <i>abuse</i> hampir setiap hari. Di antaranya, <i>Never Lost</i>, <i>Trust in God</i>, <i>Jehovah</i>, dan <i>Joy in The Morning</i> (sebenarnya ini lagunya Tauren Wells, tapi ada versi studio bareng Elevation). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/QS04WbSnxok" width="320" youtube-src-id="QS04WbSnxok"></iframe></div><br /><div style="text-align: justify;">Dari gereja lokal, ada satu lagu yang tiap kali dibawain ketika ibadah selalu suksyesss membuatku banjir aer mata. Liriknya sangat sangat sederhana, tapi kok, ya, masukkk banget untuk menghadapi segala pergolakan hidup ini π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/nIce-j_HZDU" width="320" youtube-src-id="nIce-j_HZDU"></iframe></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karena hidup ini harus balans, maka di tengah-tengah daftar <i>top artist</i> tersebut, terseliplah nama musisi yang betah banget di daftar <i>Spotify Wrapped</i> aku sejak tiga tahun yang lalu. Ya, siapa lagi kalau bukaaaan... </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://media.giphy.com/media/ZBoHqyxmhv85ff3qOI/giphy.gif" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="480" height="480" src="https://media.giphy.com/media/ZBoHqyxmhv85ff3qOI/giphy.gif" width="480" /></a></div>Yang bentar lagi udah mau nyusul para hyung lainnya untuk wamil (':</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div><div style="text-align: justify;">Padahal tahun ini aku lebih banyak dengerin album solo mereka, lho. Dimulai dari album <i><b>Jack in The Box</b></i> punya <b>j-hope</b>, lalu <i style="font-weight: bold;">D-DAY</i> punyanya<b> Agust D</b> (persiapan konser sebenarnya, ternyata belom jodoh ketemu bang agus tahun ini, hiks), terus <b><i>Indigo</i> </b>punyanya<b> RM</b> (satu album ini konsisten aku <i>looping</i> untuk nemenin nyetir jemput Josh pulang sekolah atau sekadar bengong-bengong di rumah), terakhir <b><i>Layover</i> </b>milik<b> V</b> (SEMUA lagunya masukkkk banget ke telinga ini! Gile ye, lu, Tae!).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>EDITED:</u></b> OHMY BISA-BISANYA GUE LUPA 2023 ITU EXO COMEBACK?! π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jadiii gengs, EXO tuh <i>comeback full album</i>, <i>full squad!</i> Ya, meski Kai udah keburu berangkat wamil juga, tapi tetep aja seneng! *seseneng-senengnya tetep aja lupa dibahas LOL*</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">EXO sempat jadi bintang tamu di Dingo Killing Voice juga. Per hari ini, jumlah <i>views</i>-nya udah 20M karena selain bagus<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span><i>no</i> debat!, videonya juga udah jadi banyak konten <i>reaction</i> kreator lainnya, salah satu favoritku adalah <a href="https://youtu.be/7Vzy5ViBbt0?si=EvN1Kh8korD-diJc" target="_blank">Vidi Aldiano</a>. Ihh, seneng banget Vidi jadi EXO-L jjga, hahahaha.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/zomvO2Ii-kA" width="320" youtube-src-id="zomvO2Ii-kA"></iframe></div><div style="text-align: center;"><span style="text-align: justify;">Suara mereka stabil, <i>vocal director</i> juga adil banget ngebagi part per member (bahkan Sehun nyanyi ughaaa), trio maut Chen-Baekhyun-D.O nggak ada obat memang suranya. </span></div><div style="text-align: center;"><span style="text-align: justify;"><br /></span></div><div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJAm0pvnLCY5IH5vnvq5M9zSbR2lf6xfnSIMuQmac2_A6by0qkKEJyo-ZzWX6XDatsRe5uw7xyy7N5dr1clG3HfbyUOWp8bZrW67-GKRbJTikyqKkLrsfjiTZSi1OPVXVFFuJc2wPCL8TW8BX0ZndrWhUcUZmoTEzJd-D2ACgME1hPukolo6JVHNxQDgFM/s4080/2023-11-11-13-25-01-910-01.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4080" data-original-width="3060" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJAm0pvnLCY5IH5vnvq5M9zSbR2lf6xfnSIMuQmac2_A6by0qkKEJyo-ZzWX6XDatsRe5uw7xyy7N5dr1clG3HfbyUOWp8bZrW67-GKRbJTikyqKkLrsfjiTZSi1OPVXVFFuJc2wPCL8TW8BX0ZndrWhUcUZmoTEzJd-D2ACgME1hPukolo6JVHNxQDgFM/s16000/2023-11-11-13-25-01-910-01.jpeg" /></a></div>Sekalian pamer album EXIST hadiah dari teman baikku yang abis jalan-jalan ke Koriya. Anaknya panik banget disuruh cepet milih mau yang mana karena baterai hape doi mau abis, kebetulan Chanyeol udah nggak ada, yaudin papa Chen aja, wkwkwk. <i>Gomawo, ya, Ris!</i> π«ΆπΌ</div><div style="text-align: center;"><span style="text-align: justify;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;">Terusss... oh! Gara-gara adik bungsuku si pencinta musik, aku dikenalin ke <i><b>Men I Trust</b></i> dan <b><i>Laufey</i></b>. Dari <i>Men I Trust</i>, lagu<i> "Show Me How"</i> sukses terngiang-ngiang di kepala terus. Ya, gimana nggak. Anaknya pas lagi nginap ke rumah, yang diputer itu muluk. Sampai Krystal pun bisa ikutan nyanyi, lho, ahahaha. Dari Laufey, karena sekarang masuk musim dingin alias penghujan kalau di Bogor mah, aku lagi suka banget duet mautnya dengan Norah Jones, nyanyiin lagu klasik Natal, <i>"Have Yourself A Merry Little Christmas".</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/OBWXt32Cr6U" width="320" youtube-src-id="OBWXt32Cr6U"></iframe></div>Dengernya sambil selimutan, melukin guling terus minum cokelat panas. Nyaman!<br /><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;"><i>So, how was your 2023</i>? Apa sepatah dua patah kata kalian sebelum mengakhiri tahun 2023 ini? (:</div></div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-30178561418078809482023-11-28T18:18:00.002+07:002023-11-29T10:51:49.279+07:00Krisis Identitas (Lagi?!)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgan2a4-U8EUoUuRtjnVkVa0inyefmmZNYfol-8gjUBYjvSr1_89mpTlmzlHHxtTTZJ4k2B1qsWOhJ1iYZoOg03zM6irKRsipivJggiHej1nByb2WIgzv8fDNO8VLYKfeJzMG1VPbduEbl1amHQi5dKF6cCLDn1_xZOESuCm1KK4QIRXnqSpsLq3vtiDuwn/s924/32.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="924" data-original-width="670" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgan2a4-U8EUoUuRtjnVkVa0inyefmmZNYfol-8gjUBYjvSr1_89mpTlmzlHHxtTTZJ4k2B1qsWOhJ1iYZoOg03zM6irKRsipivJggiHej1nByb2WIgzv8fDNO8VLYKfeJzMG1VPbduEbl1amHQi5dKF6cCLDn1_xZOESuCm1KK4QIRXnqSpsLq3vtiDuwn/s16000/32.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Di hari ulang tahun bulan Oktober yang lalu, aku nulis <i>caption</i> panjang lebar tentang <a href="https://www.instagram.com/p/Cy0nSwZBgfa/?utm_source=ig_web_copy_link&igshid=MzRlODBiNWFlZA==" target="_blank">rambut berubanku</a> yang mulai tumbuh lebih banyak. Tulisan aslinya lebih panjang, sampai nggak muat dan harus diedit lagi, yang mana bikin sebal karena mengurangi esensi cerita. Emang dasar cocoknya cuap-cuap di blog. </div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pernah dengar <i>birthday blues</i>? Singkatnya, <i>birthday blues</i> ini bikin orang merasa sedih dan murung di hari ulang tahunnya. Nggak, nggak. Aku nggak <i>birthday blues</i> kok! Gimana mau sedih kalau di hari ulang tahun masih banyak orang-orang baik yang ngucapin dan ngirimin berbagai kue enak? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Salah satu <a href="https://psikomedia.net/mengenal-birthday-blues-ketika-ulang-tahun-membuatmu-sedih/" target="_blank">gejala <i>birthday blues</i> adalah merenungi masa lalu dan tujuan yang belum tercapai</a>, misalnya belum menikah atau punya anak. Menurut standar sosial yang ada, hidupku terbilang ideal. Nikah, udah. Punya anak, udah. Rumah, puji Tuhan udah punya juga. Apalagi yang kurang, kan? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ternyata... masih ada aja yang kurang ):</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jadi, ceritanya sebulan setelah ulang tahun, tiba-tiba aku terserang krisis identitas. Yailah, umur udah kepala tiga masih krisis identitas?! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hal ini membuatku super nggak nyaman dan berujung menangis sesunggukkan di suatu hari ketika sedang ngeladenin Krystal main masak-masakan di rumah. Anaknya bingung, anggap aja mama lagi motong bawang-bawangan ya, dek, hiks. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kenapa, sih, kok tiba-tiba bisa ngerasain hal demikian? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penyebab utama karena kebanyakan main Instagram, sih (mulai nyalahin pihak ketiga...). Entah kenapa, belakangan tuh banyakkkk banget orang, khususnya sesama perempuan, yang mem-<i>posting</i> pencapaian-pencapaian hidup mereka. Ada yang balik kerja kantoran di usia 30an dan menemukan <i>joy</i>-nya kembali ngantor. Ada yang ngambil sertifikasi profesi. Ada yang baru lulus S2 yang kuliahnya nyambi ngurus anak iya, ngantor iya, nulis buku juga iya! (<i>shoutout to our friend <b><a href="https://thessaliviareza.blogspot.com/" target="_blank">Mba Thessa</a></b>!</i> Aku padamu, Mba! Kamu keren banget!). Ada juga yang dapet <i>reward</i> jalan-jalan ke luar negeri berkat bisnis MLM yang dijalani (tetep nggak <i>convinced</i> untuk join, sih, tapi ngiler juga, ya, lihat jalan-jalannya, hahaha). Ada juga nih cerita teman-teman sesama ibu yang udah mulai bisa ninggalin anak untuk nonton konser, <i>solo</i> <i>traveling</i>, bahkan <i>honeymoon</i> lagi sama suamik. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Don't get me wrong. I'm happy for all of them,</i> karena nggak mudahlah menjalani berbagai peran sambil tetap berdaya. Pertanyaan pentingnya: iri nggak, sih? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ya, iri, lah. Makanya, mau nulis semuanya di sini biar lega (dikit), hahaha. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Melihat itu semua, ya mau nggak mau lihat diri sendiri dong, ya. Duh, gue udah ngapain aja, sih. Perasaan kok gue gini-gini aja, kagak ada pencapaian yang begimana banget. Jadi inget tulisannya <b><a href="http://www.letthebeastin.com/2017/12/tahukah-anda-bahwa-gue-nggak-nyaman.html#more" target="_blank">Kak Laila tentang krisis pede yang dialami</a></b>. Di tulisan itu juga aku dengan sotoynya meninggalkan komentar yang sangat tidak berempati, bahahaha. Mohon maap, ya, kakakk *sujuddd*</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kak Laila menyebutnya dengan krisis pede dalam hal pencapaian. Aku sendiri menyebutnya sebagai krisis identitas, karena aku memang nggak tahu, siapa dan mau jadi apa di masa depan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Miranda Hobbes pernah bilang di film SATC 2<i>,</i> waktu coba menghibur Charlotte yang lagi pusing mikirin anak-anaknya, sesayang-sayangnya dia sama anaknya, <i>being a mother isn't enough</i>. Dia kangen kerja, dia kangen dunia di mana dia nggak berperan sebagai ibu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebetulnya krisis ini nggak asing buatku, karena udah pernah dialami. <i>But going through the same crisis in my 30s, bokkk, it hits different</i>. Aku menyangka di usia sekarang ini, nggak pantes lah menye-menye mikirin mau jadi apa, apalagi mau ngeraih cita-cita. Harusnya, di usia sekarang aku lagi sibuk melakukan semua yang ingin dilakukan. Tapi kenyataan nggak demikian. Apakah ini semua karena aku banyak mau tapi minim aksi?? (emang iyaaa...)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa waktu lalu, aku nangis termehek-mehek cuma karena lihat <i>postingan</i> seorang teman sesama ibu rumah tangga yang lagi <i>girls trip</i>. Di saat yang sama, aku lagi pusing banget ngadepin Krystal dengan drama susah makannya (perasaan nggak ada wacana mau bikin <i>season</i> dua drama ini, deh...), plus anaknya supeeeeeer galak. Entah <i>terrible two</i>, entah apalah, pokoknya saat itu lagi senggol bacok sama emaknya. Juga ada beberapa alasan lainnya yang nggak bisa kuutarakan di sini, yang sukses menjadi kontribusi tangisan hari itu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Curhat, deh, ke paksu. Dijawab, <i>"Kamu mau jalan juga?"</i>. Mau, sih, tapi bukan itu intinya. Aku bilang lah, jadi orang kok kayaknya <i>useless</i>. Kemarin itu <i>resign</i> ngajar les-lesan supaya bisa fokus ke anak, tapi kok malah jadi beban. Jadi ibu, nggak bisa. Jadi orang, juga nggak tahu mau jadi apa. Sedihhh. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Satu momok yang mungkin sangat dipahami dengan para ibu rumah tangga lainnya adalah ketika mendapat pertanyaan, <i>"Kegiatan sehari-harinya apa?"</i>. Suka bingung jawabnya. Mau bilang di rumah aja, biasanya ada pertanyaan lanjutan yang kurang menyenangkan (Emang nggak bosen? Nggak cari kegiatan aja? Nggak kerja? Gelar sarjana nganggur dong?). Mau bilang guru les, udah nggak terima murid lagi. Mau bilang <i>blogger</i>, ini aja baru <i>update</i> lagi. Kok kayaknya hidup gue <i>uninspired</i> banget??</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sampai sini, mungkin kalian mengira aku bakal nulis refleksi yang menginspirasi, memotivasi tentang bertambahnya usia. <i>A year older, a year wiser,</i> katanya. Ini mah, <i>a year older, a year keder!</i></div><div style="text-align: justify;"><i><br /></i></div><div style="text-align: justify;">Sebetulnya nggak heran aku ngerasa komentarku di postingan Kak Laila itu nggak salah-salah banget, karena aku masih menganggap apa yang dicapai Kak Laila masih lebih bisa dibanggakan dan dinikmati oleh orang lain. Level begitu aja merasa nggak pede, apa kabar aku? ): </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;">Sebagai penutup, mau nanya, nih. Ada yang udah nonton <b><i>Daily Dose of Sunshine </i></b>di Netflix? Nonton, deh, kalau belum. Salah satu karakternya, dr. Hwang, nanya ke gebetannya: <i><u>"Apa, sih, yang membuat hatimu berdebar?".</u></i> Sebagai konteks aja nih, ya, dan semoga nggak jadi <i>spoiler</i>, hahaha. Gebetannya ini berprofesi sebagai perawat. Kalau rekan kerja lain jadi perawat karena panggilan, buat dia profesi ini memudahkannya untuk melakukan pinjaman uang di bank. <i>In other words</i>, menjadi perawat untuk menunjang stabilitas hidup. Apa itu kerja sesuai pesyon, aku nggak <i>relate</i>. Ditambah ditanya pertanyaan di atas, makin bingung. Iya, ya. Apa, sih, yang membuat gue berdebar? Apa yang benar-benar gue suka? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sungguhan, deh. Di tengah melawan krisis identitas ini, terus nonton <i>scene</i> tersebut, mau nggak mau jadi ikutan mikir banget. Kok kayaknya udah lama nggak ngerasain hati berdebar-debar?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Semoga di penghujung usia 32 nanti, aku udah bisa membagikan jawabannya di sini, ya! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">P.S. Ternyata aku pernah <a href="https://www.janereggievia.com/2023/02/im-not-regular-mom-im-cool-mom.html" target="_blank">nulis tentang hal serupa</a> tapi dengan <i>vibe</i> yang lebih ceria (halah). Memang kadang memandang hidup bisa sepositif itu, kadang bisa galau-galau ala anak SMA kayak gini, ya (':</div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-59251447785703715692023-11-18T19:38:00.000+07:002023-11-18T19:38:54.795+07:00Books I Read in October 2023<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWjf9lHrxEg10h1hdJRKhX_X1wS4eEVpwlG3MVW2Cv3Ympt9a5enbj7NHsV8YK92-cwghjCQI3c29LkBhmnkSeuk-hUMAcuC_c_7ULAqWgmGvBWjQDB4XcBxM2zBn-mE9dcJP9I4PLrGeYChfplMJG3-SHJWGc6TYssonVnR7oNfnPj6RaSYMZcXhRIjKC/s1080/books%20i%20read%20in%20october%202023.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWjf9lHrxEg10h1hdJRKhX_X1wS4eEVpwlG3MVW2Cv3Ympt9a5enbj7NHsV8YK92-cwghjCQI3c29LkBhmnkSeuk-hUMAcuC_c_7ULAqWgmGvBWjQDB4XcBxM2zBn-mE9dcJP9I4PLrGeYChfplMJG3-SHJWGc6TYssonVnR7oNfnPj6RaSYMZcXhRIjKC/s16000/books%20i%20read%20in%20october%202023.png" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Setelah berkoar-koar di <i>IG story</i> kalau bulan Oktober berhasil menyelesaikan lima buku, kurang afdol dong, ya, kalau nggak ditulis sekalian di blog, hihi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seperti biasa, <i>review</i> buku di blog ini sangat subjektif. Buat pembaca lain mungkin oke, tapi ternyata kurang cocok di aku, begitu pun sebaliknya. Namun, untuk lima buku hari ini kebetulan semuanya sangat memuaskan! Lucunya, saat aku baca beberapa buku di bawah ini, beberapa orang di linimasa juga membaca buku yang sama. Serasa punya teman baca bareng :D </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yukslah, buku apa aja, sih?</div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #ffe599;">1. Yellowface by R.F. Kuang</span></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSNFjxT4UStJ6Q-8hb9gXhshH4Ialtl0e6hqDipQByrBOTTZYQGbC1G9m32gHi0ksydaVILCKnw1KUEFOAANFNoujcW-jrFxWekDlFys6QzjXj09qMvKwd9NK_-XKyUrHo88_S84Wpz-7vaEuz1BB8Qd2J5neKDeh2alk6xhG2f5tr9m0K707VZ2Mi24vG/s1080/1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSNFjxT4UStJ6Q-8hb9gXhshH4Ialtl0e6hqDipQByrBOTTZYQGbC1G9m32gHi0ksydaVILCKnw1KUEFOAANFNoujcW-jrFxWekDlFys6QzjXj09qMvKwd9NK_-XKyUrHo88_S84Wpz-7vaEuz1BB8Qd2J5neKDeh2alk6xhG2f5tr9m0K707VZ2Mi24vG/s16000/1.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>"Pada malam aku menyaksikan Athena Liu tewas, kami sedang merayakan perjanjian pembuatan film TV-nya dengan Netflix."</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalimat pertama di bab pertama aja sudah menarik banget! Dan tenang aja, ini bukan <i>spoiler</i> kok. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>Yellowface</i></b> bercerita tentang dua orang penulis, Athena dan June. Athena yang keturunan Asia, karir menulisnya jauh lebih sukses dibandingkan June yang seorang kulit putih. Bertahun-tahun June merasa kalah saing dengan rekan penulisnya itu, dia merasa nggak akan pernah ada yang menyukai karyanya. Sampai suatu hari, ada kesempatan terbuka baginya untuk melejitkan namanya sebagai penulis <i>best seller</i>, walau dengan cara yang tidak bisa dibenarkan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menyelesaikan <b><i>Yellowface</i></b> ini nggak butuh waktu lama. Plotnya menarik dan segar, membaca dari satu halaman ke halamannya lain pun nggak terasa. Meski di pertengahan mulai bosan dan keki banget sama June, <i>"Duh, lo maunya ape sih, Junnnn..."</i>. Namun, justru itu serunya. Nggak ada satu pun karakter yang <i>"likeable"</i> di sini dan itu yang menjadikan novel ini terasa realistis. Apalagi June ini punya banyak konflik batin yang sangat manusiawi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Poin menarik lainnya<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>yang juga udah banyak disebut oleh para pembaca di luar sana, <b><i>Yellowface</i></b> mengupas sisi gelap penerbit yang mengutamakan cuan, cuan, cuan. Penulis dijadikan alat cetak uang. Kontroversi? Netijen nyinyirin karya? Sikaaaat! Bisa jadi duit! Ih, kirain Indonesia aja yang begitu π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Walau <i>ending</i>-nya (bagiku) kurang memuaskan, <i>but still this is a super exciting-enjoyable book! </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #ffe599;">2. Perkumpulan Anak Luar Nikah by Grace Tioso</span></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRZe4MewQ5ggxtJvYUDgvCL-jD1lP_moVm_HjlULtRQG7vK-ZuMaXoWXhHec1MMf5zs6RzEWHb-v-43Pm3K1mUt3OMp-bvj41p_g-8JSH28IY1HaB3be10iXKxghcAP5sD09jzUTmvtTCu5G0QHqTkDoadUa4Xssj6olO-HCD07vddt2HSaQ3liq8JXEfy/s1080/2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRZe4MewQ5ggxtJvYUDgvCL-jD1lP_moVm_HjlULtRQG7vK-ZuMaXoWXhHec1MMf5zs6RzEWHb-v-43Pm3K1mUt3OMp-bvj41p_g-8JSH28IY1HaB3be10iXKxghcAP5sD09jzUTmvtTCu5G0QHqTkDoadUa4Xssj6olO-HCD07vddt2HSaQ3liq8JXEfy/s16000/2.png" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dari judulnya udah mengundang kontroversi, ya? <i>But no no</i>, bukan novel yang seperti kalian kira.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Siapa yang sangka kalau <b>Perkumpulan Anak Luar Nikah</b><span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>-selanjutnya kusingkat PALN, ya!<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>ini adalah sebuah buku berlatar belakang sejarah. Sejarah masyarakat Tionghoa Indonesia yang keberadaannya pernah tidak diakui sebagai WNI, maka itu mereka diharuskan memiliki SBKRI (Surat Bukti Kewarganegaraan Indonesia), juga mengungkit sejarah kelam bagi etnis Tionghoa di tahun 1998. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Martha yang sejak kecil selalu dinasihati mamanya untuk baik-baik sama tetangga, nggak usah cari masalah, nggak usah ikut-ikutan politik, karena dirinya <i>berbeda</i>, <i>karena dirinya Cina</i>. Dia merasa cintanya dengan Indonesia seperti bertepuk sebelah tangan. Sampai suatu ketika, sebuah tragedi mengguncang hidupnya dan mempertanyakan identitasnya sebagai WNI. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selesai baca buku ini, emosiku dibuat bergejolak. Begitu memasuki konflik cerita, tiap balik halaman aku kayak harus ambil jeda dulu. Tarik napas, terus lanjut baca lagi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">PALN ini nggak hanya bercerita tentang Martha, tetapi juga orang-orang yang ada di sekitarnya. Para sahabatnya, suaminya, bahkan orangtuanya. Nggak bisa nggak berempati dengan semua karakter dan cerita masa lalu mereka. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kebetulan banget selesai baca buku ini, aku ikutan diskusi buku yang diadakan oleh <a href="https://www.instagram.com/kebabreadingclub/?hl=id" target="_blank"><b>@kebabreadingclub</b></a>. Senangnya, Ci Grace sang penulis pun turut ikut serta, jadi ngobrolnya seru banget! Ditambah mendengar banyak cerita pengalaman dari teman-teman lainnya. Hal menarik yang kudapat dari sesi ini, bahwa Ci Grace sempat ragu ada yang mau menerbitkan PALN ini. Karena premisnya SARA, sementara banyak syarat penerbit yang tidak memperbolehkan cerita mengandung SARA. Syukurlah Noura sukses menerbitkan PALN dan kita bisa menikmati karya emas ini. Setuju dengan <b><a href="https://www.instagram.com/imgriss/?hl=en" target="_blank">@imgriss</a></b>, PALN kayaknya <i>underrated</i>, belum banyak yang bahas. Buat kalian yang belum baca, yuk ramaikan! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #ffe599;">3. Teka-Teki Rumah Aneh - Uketsu</span></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvhUYkMohq1EiAGBkZ1SnVrbzMxrmgmGGbzs3lvh2Iq7OnaVyAFhyCqVfEYdm8pfi1M7qMGkGT0LTO7NT1H_QDzKGVyAT9SP8JVIoY15qlVbLf9DSEd3BNFdw_pQtlfhOP9lLpT63_cbheCADo28WQQVTJZJmzjAb89SRvEM-fCgzkgSE7X63HQIT22M2M/s1080/3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvhUYkMohq1EiAGBkZ1SnVrbzMxrmgmGGbzs3lvh2Iq7OnaVyAFhyCqVfEYdm8pfi1M7qMGkGT0LTO7NT1H_QDzKGVyAT9SP8JVIoY15qlVbLf9DSEd3BNFdw_pQtlfhOP9lLpT63_cbheCADo28WQQVTJZJmzjAb89SRvEM-fCgzkgSE7X63HQIT22M2M/s16000/3.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Percaya nggak kalau aku baca novel ini dalam sekali rebahan??</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Novelnya sendiri emang nggak tebal, cuma 220 halaman dan <i>fast-paced</i>! Berbeda dari novel biasanya, <b>Teka Teki Rumah Aneh</b> ini bercerita dengan dialog antar tokoh. <i>Font</i>-nya juga besar dan dilengkapi ilustrasi denah rumah benaran. Cucok banget, lah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Plotnya tuh simpel, dimulai dari percakapan <i>random</i> dua bapak-bapak soal denah rumah yang aneh. Si bapak yang satu (tokoh utama yang tidak diberi tahu namanya) adalah seorang penulis spesialis hal-hal ghoib. Si bapak yang satu adalah arsitek dan pencinta misteri. Dari awalnya ngomongin denah rumah yang nggak biasa, eh si bapak arsitek malah berimajinasi bisa aja rumah ini adalah rumah pembunuhan. Dari imajinasi liar, mereka malah mulai menemukan keanehan lainnya dan akhirnya menjadi kenyataan. Serem nggak, tuh?? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>So, yes</i>, novel ini adalah novel <i>thriller</i> misteri, salah satu <i>genre</i> favorit aku karena nagih! Kalian bakal dibuat ternganga saat tiba di akhir cerita. <i>Literally, jaw-dropping!</i> Sebuah bacaan yang sukses jadi "pemantik" buat aku yang udah berbulan-bulan nggak baca buku βπ»</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #ffe599;">4. If I Had Your Face (Wajahku Bukanlah Takdirku) - Frances Cha</span></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI1TXNvtpAwP_tZBwy249TJTIusWul8Irqupy_bEnZAuogTvoIgRtiQ6-VjY6mXNrhR_QnXBH8lmWW4j0PFBNiwYGwO4cfJ2hidYp9V_PodcZTI8OuV21eCBUpW36Ujpec45c4uReF9v1BLWNICpo9qHpuycZE8O1Fh7GrYrXUV-3I0u1DM-8CBFET7v33/s1080/4.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI1TXNvtpAwP_tZBwy249TJTIusWul8Irqupy_bEnZAuogTvoIgRtiQ6-VjY6mXNrhR_QnXBH8lmWW4j0PFBNiwYGwO4cfJ2hidYp9V_PodcZTI8OuV21eCBUpW36Ujpec45c4uReF9v1BLWNICpo9qHpuycZE8O1Fh7GrYrXUV-3I0u1DM-8CBFET7v33/s16000/4.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sejujurnya, aku bingung nge-<i>review</i> novel ini. Bukan karena nggak bagus, hanya nggak meninggalkan kesan yang dalam seperti empat buku lainnya. Aku baca ini bertepatan setelah selesai Teka-Teki Rumah Aneh yang <i>fast-paced</i>. Jadi agak <i>dragging</i> bacanya, hahaha. Maafkan, tapi diselesaikan, kok! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Novel ini <i>full</i> drama, nggak ada si jahat si baik, setiap bab bercerita tentang empat tokoh yang berbeda. Kisah empat wanita muda tinggal di Seoul yang punya standar kecantikan yang hampir mustahil. Nggak asing, lah, ya, gimana operasi plastik itu sangat normal di negara ginseng. Keempat wanita ini mencoba untuk bertahan hidup dalam <i>society</i> yang menuntut mereka menjadi ini dan itu, harus punya ini dan itu. Hidup dalam stigma masyarakat itu syulit, gengs. Kerja di bar, berarti bukan cewek baik. Lu oplas, berarti lu sedang berusaha mengubah nasib. Terobsesi dengan K-Pop, berarti delusional.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sadar nggak, kalau belakangan ini baik drakor maupun novel Korsel, mereka sedang mencoba menyampaikan realita yang dialami masyarakatnya. Nggak semua <i>lovey-dovey </i>seperti drakor yang bikin baper, ditatap <a href="https://www.instagram.com/imhyoseop/?hl=en" target="_blank"><b>abang ucup</b></a> langsung meleleh, padahal budaya patriarki tuh masih melekat banget lho di masyarakat mereka. Punya paras cantik aja nggak menjamin hidup jauh lebih baik. Kalau lagi apes, ya apes aja. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku sempat nanya <a href="https://www.wordsofthedreamer.com/" target="_blank"><b>Lia</b></a> yang ikutan diskusi buku bareng penulisnya langsung, <i>message</i> apa, sih, yang sebetulnya ingin disampaikan. Penulis ingin menyampaikan sisi ekstrem kehidupan di Korsel masa kini yang terus berusaha agar <i>survived</i>. Pesan itulah yang memang kudapatkan selesai baca (:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #ffe599;">5. The Seven Husbands of Evelyn Hugo - Taylor Jenkins Reid</span></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ1eW5cYaGdyCjVdF1EHmXTySGR2r2cbyXBnAkjNRKiLTxZgNOuWa8M-cxggyjc62D9vCjTJaZASNtn9tuWE-Cf71Rapx7RCU-5BTZ4_9eo4Bd9PNPeJxu_72EDyaE2jScvd91o0kjTc3thfPVONY-hFltPE4oyKnlfEjEgq4JfOTwoMh9mXOWr5bAXDj3/s1080/5.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ1eW5cYaGdyCjVdF1EHmXTySGR2r2cbyXBnAkjNRKiLTxZgNOuWa8M-cxggyjc62D9vCjTJaZASNtn9tuWE-Cf71Rapx7RCU-5BTZ4_9eo4Bd9PNPeJxu_72EDyaE2jScvd91o0kjTc3thfPVONY-hFltPE4oyKnlfEjEgq4JfOTwoMh9mXOWr5bAXDj3/s16000/5.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nahhh, ini dia gongnya penutup bacaan bulan Oktober. Salah satu bacaan favoritnya Jenn Im yang bikin aku maju mundur untuk memulai. Bener kata Lia, kalau aku paksain baca di saat itu, mungkin nggak dapet momentumnya (duileee...). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Garis besar novel ini memang menceritakan ketujuh suami Evelyn Hugo. Iya, tujuh suami. Terserah kalian mau bilang dia apa. Evelyn Hugo ini adalah bintang Hollywood terkenal di era 50an sampai 80an. Cerita dimulai saat dia sudah tua dan hidup sendirian. Suatu ketika, dia siap membagikan cerita kehidupannya yang penuh skandal, <i>spicy</i>, semuanya diceritakan gamblang, nggak ada yang ditutupi. Mungkin pikirnya, <i>"Gue udah tua, udah siap mati, ini saatnya gue beberin semua yang lo pengen denger."</i> Mungkin, lho, yaaa. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bisa dibilang novel ini sebetulnya bukan <i>"gue banget"</i>, tapi entah mengapa karakter Evelyn Hugo ini sangat <i>engaging</i> dengan kisah hidupnya. Bahkan begitu selesai baca, aku merasa Evelyn Hugo ini sosok yang nyata. Hebat banget, lah, TJR bisa menulis kisah kayak gini. Aku teringat novel pertama TJR yang kubaca, <i>After I Do</i>, benar-benar berbeda dengan ini. Hampir nggak percaya kalau ini ditulis oleh orang yang sama. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;"><i>That's all my readings in October!</i> Nulis postingan ini pun sekali duduk, untung masih inget semua karena melekat di hati, haha. Oh ya, kalau ngeh kenapa aku beberapa kali sebut nama Lia, karena dialah yang ngeracyun semua buku di atas. Warbiasak, ya! Semuanya sukses, lho, di aku. Sungkem dulu sama Lia π€π»</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Baca buku apalagi, ya, sekarang? Mau lagi dong diracun lagi! :D</div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-78654053923390353592023-09-29T12:12:00.000+07:002023-09-29T12:12:17.338+07:00What September Has Taught Me<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjoZ-Chaj-mTuvDYlIneq86eodSnNC50DApJuJu2cphF4r6ai-hv33qJa0_rdVGwev-NDvX8qGJwNSu9UJortK4iosTMHHc6t_K1ZQ-lFUHyv1nBlk64xWILyqZmIfpp-zXRdtTDO-NahhpA_aJYh2ASUJFfqQwIY7k_ZgI32N7RFlsWsFRto-YjMBM3lh/s1000/photo-1611302457661-d24c21494f2a.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="888" data-original-width="1000" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjoZ-Chaj-mTuvDYlIneq86eodSnNC50DApJuJu2cphF4r6ai-hv33qJa0_rdVGwev-NDvX8qGJwNSu9UJortK4iosTMHHc6t_K1ZQ-lFUHyv1nBlk64xWILyqZmIfpp-zXRdtTDO-NahhpA_aJYh2ASUJFfqQwIY7k_ZgI32N7RFlsWsFRto-YjMBM3lh/s16000/photo-1611302457661-d24c21494f2a.jpeg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bulan September selalu menjadi bulan yang "wow" buatku. Pertama, banyak sekali <i>girl crush</i> yang diam-diam kukagumi, juga beberapa teman perempuan (yang nggak kalah kece, <i>you know who you are!</i>) berulang tahun di bulan September.</div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kedua, September ini seperti bulan "pengingat" kalau akhir tahun sudah dekat. Biasanya, ditandai dengan banyaknya tugas dan ulangan di sekolah anak, yang kemudian disusul dengan <i>report card day</i>. Selain itu, mendadak muncul tulisan refleksi diri para netijen di media sosial tentang penghujung tahun; <i>update</i> resolusi atau ngasih daftar destinasi liburan akhir tahun.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ketiga, khusus untuk September 2023 ini: KOK BANYAK AMAT "KEJUTAN"? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yuklah, kita jabarkan satu per satu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div><b><u>1. Les Nulis untuk pertama kalinya.</u></b> </div><div><br /></div><div>Mengawali September ini dengan mengambil <i>impromptu decision</i> untuk ikutan <b>Les Nulis</b> milik @srizzati! </div><div><br /></div><div>Ini FOMO, sih. Gara-garanya lihat Kak Laila <i>posting</i> di <i>story</i> saat ikutan kelas Les Nulis, terus belio membagikan hasil latihan nulisnya di <i>broadcast channel</i> Instagram. Wah, apani? Kok seru ada les nulis yang begini-begini? </div><div><br /></div><div>Bertepatan pula Izzi (hihi sok kenal gapapa, ya) memposting jadwal Les Nulis yang baru untuk September. Pas pula temanya tentang nulis fiksi dan non fiksi! Okela, cus daftar! </div><div><br /></div><div>Sebetulnya, bukan spontan juga ikutan Les Nulis. Aku udah lama ingin belajar <i>storytelling</i> dengan bergabung dalam kursus seperti ini. Ternyata, format les nulis ala Izzi ini sangat menarik dan cocok denganku. Intinya, kita bakal nulis bareng dengan peserta lainnya, kemudian ada sesi membacakan tulisan masing-masing. Awalnya "kaget" karena harus menulis dengan durasi waktu tertentu. Saat nulis, nggak boleh banyak mikir soal pilihan diksi, susunan kalimat, coret-coret, dan mengangkat pena. Metode <a href="https://www.studiobinder.com/blog/what-is-stream-of-consciousness-writing-definition/#:~:text=Stream%20of%20consciousness%20writing%20is%20a%20method%20of%20writing%20that,%E2%80%9Cstream%E2%80%9D%20of%20your%20consciousness." target="_blank"><i>stream of consciousness</i></a> gitu lho.</div><div><br /></div><div>Bagian paling menarik tentu saja saat sesi mendengarkan teman-teman peserta membacakan tulisannya. Saat itu cuma mikir, nih orang-orang nulis kok indah amat? Biasalah, manusia memang suka membanding-bandingkan, hahaha. Tapi bener, deh. Kalau nggak ikut beginian, aku nggak akan pernah tahu kemampuan nulisku sudah sejauh dan sebagus apa. Ternyata... memang masih jauh banget, cuy! </div><div><br /></div><div>Oh ya, lupa bilang. Salah satu kelas Les Nulis yang kuikuti mengundang guru tamu, dan guru tamu tersebut adalah... <i>the one and only, Kak Laila Achmad! </i>Fakta ini baru kuketahui saat mengisi form les. Jodoh memang nggak ke mana *kedip centil ke ysb*</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX3OQBPbIMkdSoN7HBewhTmTgDboG9m_Shccr9tC1TIScGdOt8ce2Eb2hQXhxhhSn_5r1gXot_-xh3rrekTdJoiUMu82SHfPkJhwxvjgmyIOMCrsVPutPt60MZy-iB5Ci2VDoAdzqcin6XIlrOBmd0cW-oF1dfYBtmU7prOwVPoEt1173WOg7wAAoPoAoD/s2987/20230918_195024-01.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2263" data-original-width="2987" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX3OQBPbIMkdSoN7HBewhTmTgDboG9m_Shccr9tC1TIScGdOt8ce2Eb2hQXhxhhSn_5r1gXot_-xh3rrekTdJoiUMu82SHfPkJhwxvjgmyIOMCrsVPutPt60MZy-iB5Ci2VDoAdzqcin6XIlrOBmd0cW-oF1dfYBtmU7prOwVPoEt1173WOg7wAAoPoAoD/s16000/20230918_195024-01.jpeg" /></a></div><div style="text-align: center;">Kyaaaa~ </div><div><br /></div><div><div><b><u>2. Bikin konten reels (sekalian ngasah kemampuan masak!)</u></b></div><div><br /></div><div>Yang <i>follow</i> Instagramku pasti tahu ini, deh. Beberapa waktu lalu, aku sempat <i>posting</i> nggak satu, tapi dua konten <i>reels</i> masak dalam minggu yang sama. Ada apa gerangan kok tiba-tiba ngonten <i>reels</i>? Terus, kenapa masak?</div><div><br /></div><div>Sebetulnya, udah lama penasaran ingin coba bikin <i>reels</i> apa pun. Pengen coba bermain-main dengan form konten yang berbeza aza. <i>I personally enjoy short-form content</i> (kek Shorts atau Reels), meski sebel karena konten begini "nagih" dan nyedot banyak jatah <i>screentime</i>.</div><div><br /></div><div>Iseng tes ombak pertama dengan konten <i>morning routine. </i>Eh kok seru juga, walau makan waktu di <i>editing</i>. Nggak disangka, malah dapat <i>feedback </i>dari Mama, katanya boleh juga sering-sering nge-<i>reels</i>. Belio pun rikues, <i>"bikin konten masak aja, pakai resep Mama yang udah diajarin ke kamu"</i>. Boleeeeh.</div><div><br /></div><div>Bukan karena permintaan Mama aja, sih. Kalau ditanya kenapa masak, karena memang aktivitas yang kulakukan hampir setiap hari. Aku selalu doyan makan, tapi nggak tertarik belajar masak. Seperti kebanyakan orang lainnya, aku mulai belajar dan suka masak sejak nikah dan punya anak. Awalnya, aku pun masak karena kewajiban. Nggak masak, keluarga makan apa dong? </div><div><br /></div><div>Mikirin masak apa adalah <i>daily task</i>-ku. Bosan sama masakan sendiri, mulai ngulik resep, kebanyakan udah pasti dari Youtube maupun Instagram. Mungkin dari situ juga kali, ya, kepengen coba ikutan <i>sharing</i> resep.</div><div><br /></div><div>Beberapa waktu lalu, Josh bikin tugas sekolah dan harus mengisi biodata anggota keluarga. Tanpa bertanya lebih dahulu, Josh mengisi hobi mamanya dengan "memasak". Saat ditanya kenapa, anaknya cuma jawab, <i>"Ya, because you cook every day, Ma."</i> Buat doi, aktivitas yang sering dilakukan itu namanya hobi, padahal biar kita sekeluarga bisa <i>survive </i>aja, sih, Josh."</div><div><br /></div><div>Tapi jadi mikir, oh berarti dia "ngeh" ya, mamanya masak tiap hari. <i>There's a day</i> masakan mamanya dapet dua jempol bahkan sampai nambah nasi. <i>There's also another day</i> mamanya dapat komentar, <i>"Mie gorengnya kayak kurang enak gitu, Ma. Beda sama yang mama masak sebelumnya."</i> Katanya, kritikan paling pedas, selalu datang dari orang dalam, memang benar adanya. </div><div><br /></div><div><i>So</i>, <i>reels</i> pertama yang dibuat adalah menu kesukaan keluarga, Ayam Goreng 8 Bumbu. Sengaja pilih resep yang paling gampang dulu, biar jumlah <i>take</i>-nya nggak banyak. </div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi5p7kiSc28eRula1zDWN46PWZaOfpehlmFWf3s7CtuTFNHtdB00qnpuuArGI5YBroiFVU0RA7fRRNtudvbFmg_ylQjEeiny6lMRRsV_Vs_lo7OBVFnIBUkx7S5D3aLgGDTwcKEdtWmjZ8B5jNuC0wodPHWCPtTwFISeV70LD89OJw0x_t5vdeGK8lXM4b/s4080/20230805_111713.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4080" data-original-width="3060" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi5p7kiSc28eRula1zDWN46PWZaOfpehlmFWf3s7CtuTFNHtdB00qnpuuArGI5YBroiFVU0RA7fRRNtudvbFmg_ylQjEeiny6lMRRsV_Vs_lo7OBVFnIBUkx7S5D3aLgGDTwcKEdtWmjZ8B5jNuC0wodPHWCPtTwFISeV70LD89OJw0x_t5vdeGK8lXM4b/s16000/20230805_111713.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>I took from the worst angle ever, zzz</i>. Tapi ini lho ayam goreng 8 bumbu, ada yang udah <i>recook</i>?</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div>Yang baru kusadari, meski banyak menu dengan judul "sat set", proses syutingnya tuh nggak se-"sat set" itu. Banyak yang harus disiapkan, termasuk <i>recipe tasting</i>. Terbiasa masak menu <i>chinese food</i> rumahan, yang mana jarang pakai takaran resepβ<i>we usually eyeball everything LO</i>Lβmau nggak mau harus ada hari khusus untuk nyobain resep dulu, baru bisa syuting, deh. </div><div><br /></div><div>Ngomongnya kayak udah bikin banyak, padahal baru ada dua <i>reels</i>, HAHA. Rencananya, bakal ada yang baru lagi kok. Ditunggu, ya :D</div></div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>3. Lancar nyetir membuat diri ini lebih berguna. </u></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hampir genap setahun sejak aku mulai nyetir sendiri dan baru-baru ini mulai merasakan manfaatnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Rutinitas nyetir selama ini sebatas jemput anak pulang sekolah dan pergi belanja ke supermarket. Rute jalannya juga itu-itu aja. Pernah paling jauh ke Pasar Sentul, itu juga pertama kali bawa di tol, jantung kayak mau jatuh ke perut, saking takut juga bersemangat. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, pada suatu hari di bulan September ini, tiba-tiba dapat tugas negara langsung dari bapak mertua, minta tolong diantarkan ke sebuah tempat. Wah, tentu saja aku tegang, hahahaha. Sudah 2023 dan usia hampir 32, aku masih nggak terbiasa dengan hal-hal spontan, termasuk permintaan tolong papa mertua yang terbilang mendadak ini. Mana tempat tujuan adalah rute yang tidak pernah tersentuh olehku sebelumnya. Ditambah hari itu aku hanya mempersiapkan diri menjalani rutinitas kek biasa, bukannya nganter bapak ibu jenderal, <i>ohmygad</i>. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah mendapat restu dan dukungan suami tanpa henti, serta melakukan pengaturan nafas puluhan kali, yaudah KITA BERANGKAT. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jujur aja nih, rada takut nyetirin papa dan mama mertua, karena mama mertua itu nyetirnya jauh lebih jago. Entar gue dikomentarin begimane. Terus, kalau salah jalan begimaneee. Namun, pikiran berlebih ini ujung-ujungnya cuma di kepala aja, karena pada kenyataannya, kami semua bisa kembali di rumah dengan selamat. Puji Tuhan!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Rasanya gimana? Nggak usah ditanya, SENANG sekali. Bukan senang hepi gimana, tapi <u><b>senang karena akhirnya bisa merasa berguna</b></u>. Salah satu motivasiku belajar nyetir, sebetulnya supaya bisa memenuhi tugas negara seperti ini. Jika amit-amit terjadi sesuatu, bisa gercep nganterin. Iya, sih, bisa pesan mobil <i>online</i>, tapi kalau butuh cepat gimana? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pesan untuk para emak-emak rumah tangga di luar sana, yang masih ragu atau takut nyetir mobil: <i>just do it</i>. Males dikomentarin suami, ikut kursus aja lebih cepat bisa! Kujamin, setelahnya kalian akan merasa jauh lebih berdaya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><u><b>4. Menata hati ketika menghadapi sesuatu di luar ekspektasi. </b></u></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Salah satu keahlian yang sampai hari ini masih nggak tahu gimana cara melakukannya dengan baik. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku sudah terbiasa dengan pola hidup yang berulang (rutinitas) dan tertata. Aku juga mencoba menaruh ekspektasi dalam segala hal, termasuk yang di luar kendali <i>(my bad, hiks)</i>. Maka, saat bertemu dengan sesuatu yang nggak kuharapkan, tentu saja itu memporakporandakan emosi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa bulan yang lalu, aku sempat melakukan sesi konseling dan konselorku bilang, bahwa aku mudah sekali <i>overwhelmed</i>, karena berusaha untuk mengendalikan semuanya. Padahal, gue siapa, sih? Sok-sokan banget ingin ngatur semua-muanya ): </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tentunya, ini akan menjadi proses belajar yang panjang, seumur hidup mungkin? Tiap kali ketemu momen di mana merasa harus bisa pegang kendali, buru-buru ngingetin diri sendiri: <i>"lo nggak usah sok ngatur, cuma Tuhan yang mampu, jadi, serahkan semua kepada Dia."</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>5. Berteman (terpaksa) dengan dokter gigi</u></b> </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Waktu kecil, aku takut ke dokter gigi karena... ya, benaran takut. Takut alat-alatnya, takut dokternya yang galak, takut sakit, takut nggak nyaman, pokoknya semua bikin takut! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beranjak dewasa, daftar takut ke dokter giginya nambah: takut bayarnya! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jadi, bermula sekitar beberapa bulan yang lalu, gigi sebelah kananku mendadak nyut-nyutan. <i>Denial</i>, dong. Ah, ini mungkin sendi rahangku yang nyeri. Punya asumsi karena di awal tahun ini, aku sempat ke dokter gigi bukan karena gigi sakit, tapi <a href="https://hellosehat.com/sehat/gejala-umum/temporomandibular-joint-syndrome-tmj/" target="_blank">TMJ</a>. Jadi, kupikir ini TMJ juga kali. Soalnya makan masih nyaman, tambalan gigi juga masih ada. Terus, minum obat dan suplemen, nyerinya hilang. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sampai suatu hari, pas lagi enak ngunyah daging.... NYESSSS.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Wadawww, kenapa, nih?? Kok sakit banget?!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nggak bisa dibiarkan lebih lama lagi, aku pun membuat janji temu dengan dokter gigi sekaligus seorang teman. Belio adalah orang tua teman sekolah Josh, drg. Vero. Jujur aja nih, pergi menemui seorang dokter yang udah dikenal, membuatku lebih rileks (walau tensi sempat tinggi juga karena grogi), karena aku bisa buka-bukaan tentang betapa takutnya ke dokter gigi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Singkat cerita, drg. Vero menemukan kebocoran atas tambalan gigi gerahamku setelah melakukan rontgen. Karena rasa nyeri yang nggak tertahankan saat mau coba membongkar tambalan, akhirnya belio memberi rujukan untuk ke dokter spesialis konservasi gigi (SpKG) untuk melakukan perawatan saluran akar (PSA). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Meski sedih karena urusan pergigian ini ternyata nggak bisa selesai dalam satu hari, salah satu sisi lega juga karena <i>I did the right thing</i>. Entah apa jadinya kalau aku terus-terusan nenggak Ibuprofen tiap kali nyeri, tanpa dicari tahu akar masalahnya. Dalam hal ini, secara literal, akar gigiku memang butuh perawatan lebh lanjut. Demi bisa makan enak sampai tuwa, ayolah gigi, cepat sembuh, ya. Abis ini janji, kita bakal makan Korbeq! *ngunyah daging*</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hikmah dari kejadian ini: <b><u>mencegah selalu lebih baik daripada mengobati</u></b>. Anjuran ke dokter gigi 2x setahun itu bener banget, sih. Jangan tunggu sakit gigi, karena udah pasti mengeluarkan kocek lebih. Yang asuransi kesehatannya dibayarin kantor, pakailah <i>privilege</i> itu. Yang harus bayar sendiri kayak eike, atur <i>budget</i> khusus buat perawatan gigi. Anggap aja <i>self-care</i> kali, ya.... walau nggak senyaman pergi nyalon π <i>*this is adulting*</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;"><i>Goodbye, September! I'm so much ready for Scorpio season *masih lamaaa* </i></div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-42766176897611012282023-09-04T19:51:00.003+07:002023-09-06T09:58:08.710+07:00Bali Core Memories (June 2023)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdrQwGHZW1dOLRYtO117vVjO_TWy17qXwIHWAzFsYeCxWtGnlejE_aNSmQqATngbqDj3gHbMFlmEXN7spIJL7Bx6Uo8QmZ2w6Y-v3Faqzs1JBS3lMBhBDLdAySdpkVw7t3RGWlaLvK_wKgsEKg9PNIQ_FJnpJ-RqAn5EBj3PBoJKiHkaEDRJWc4zkHDK6Z/s1350/Bali%20Core%20Memories%202023.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1350" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdrQwGHZW1dOLRYtO117vVjO_TWy17qXwIHWAzFsYeCxWtGnlejE_aNSmQqATngbqDj3gHbMFlmEXN7spIJL7Bx6Uo8QmZ2w6Y-v3Faqzs1JBS3lMBhBDLdAySdpkVw7t3RGWlaLvK_wKgsEKg9PNIQ_FJnpJ-RqAn5EBj3PBoJKiHkaEDRJWc4zkHDK6Z/s16000/Bali%20Core%20Memories%202023.png" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Edisi pulang Bali bulan Juni yang lalu, aku menyempatkan diri untuk mengunjungi ke beberapa tempat dan nyobain kuliner baru. Semua aku rangkum jadi satu dalam <i>blog post</i> ini, supaya nggak numpuk utang, LOL. </div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #f9cb9c;">Places we've visited</span></h3><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>1. Bali Safari Marine Park</u></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tebak siapa yang pingin banget ke sini? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebenarnya, akulah yang mencetuskan untuk mengunjungi Bali Safari dan tentu saja langsung disambut meriah oleh cah lanang. Dengar-dengar, Bali Safari ini bagus, tempatnya luas dan sangat tertata. Ayolah, kita coba jajal. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menghindari terik panasnya matahari siang dan keramaian pengunjung, kami pun berangkat lebih pagi. <i>Thanks to my mother,</i> kami bisa mendapatkan tiket dengan mudah dan cepat melalui agen <i>travel</i> tempat beliau bekerja. Jadi, kami nggak usah repot-repot mengantre. Kalau <i>trip</i> bawa anak, sebisa mungkin meminimalkan untuk antre. Biar <i>mood</i> mereka tetap stabil (ortunya juga, sih...). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lupa tepatnya pukul berapa tiba, pokoknya antrean loket lumayan ramai, lho. Keramaian pengunjung didominasi oleh wisatawan dari India. Apakah sedang terjadi sebuah fenomena yang belum kuketahui? *serius nanya* </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karena tiket sudah ada, aku hanya perlu mengantre di loket bagian agen untuk konfirmasi, kemudian kami diberikan tiket fisik berupa gelang yang wajib dipakai selama berada di dalam Bali Safari. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kami menghabiskan hampir tiga jam di Bali Safari. Terbilang singkat, ya? Soalnya memang nggak ngejar atraksi apa pun. Setelah naik bus <i>Safari Journey</i>, bagian favorit kami sekeluarga, kami langsung menuju Uma Restaurant yang berkonsep <i>food court</i> untuk makan siang. Makanannya lumayan, walau <i>overpriced</i>.... ya, nggak heran, hahaha. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Meski cukup ramai, kami masih bisa menikmati keseluruhan area. Nggak yang padat banget sampai sesak nafas, hahaha. Beberapa area sedang direnovasi, jadi kosong, nggak ada binatangnya juga.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7wZ6qbSdepQATbMo_zBh2TzaWxSux-PMRFeMat7lUEUgM0G3b7NlWHBUrmMa-ky9lLETn9_TunT1LH5pT9NUHrUsRDgOyIPmqZVL1790GmPYdD3Qto1Qn59yxChUKUCK3D0qpB2TTOle4f8Z948U77d8SCmZE2w0gbKn5QR8v6I8yQ6Irp0j1H8QFzgdA/s960/20230615_105130.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7wZ6qbSdepQATbMo_zBh2TzaWxSux-PMRFeMat7lUEUgM0G3b7NlWHBUrmMa-ky9lLETn9_TunT1LH5pT9NUHrUsRDgOyIPmqZVL1790GmPYdD3Qto1Qn59yxChUKUCK3D0qpB2TTOle4f8Z948U77d8SCmZE2w0gbKn5QR8v6I8yQ6Irp0j1H8QFzgdA/s16000/20230615_105130.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtfv3aA7gJUMJAo-r876pIjYAW6DF_p46ki-mxFDRDgbhJbSMFhzuEWyyofYXS9HHh00h1wPforoun0z7rGek3cgXfiT6WHqm8F4YeCJ7XzbjguC6-Dftw56VQjfuUTTvaxj1LzJPTaHBGZ-yK7jAWtFACn3Ho3u-IQEyfNxz-2eAK2p9zussglghlrJpK/s960/20230615_110151.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtfv3aA7gJUMJAo-r876pIjYAW6DF_p46ki-mxFDRDgbhJbSMFhzuEWyyofYXS9HHh00h1wPforoun0z7rGek3cgXfiT6WHqm8F4YeCJ7XzbjguC6-Dftw56VQjfuUTTvaxj1LzJPTaHBGZ-yK7jAWtFACn3Ho3u-IQEyfNxz-2eAK2p9zussglghlrJpK/s16000/20230615_110151.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Tumben lho ini minta difotoin, hihi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yang agak disayangkan, kami melewatkan pertunjukan Bali Agung yang katanya menjadi andalan dari Bali Safari ini. Aku juga nggak ngeh, sih, saat melihat jadwal atraksi. Lagi pula, Krystal juga sudah super ngantuk pasca makan siang. Daripada anaknya keburu rewel, kami langsung cus kembali ke mobil dan pulang ke Denpasar. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Overall, our zoo trip was a success</i>. Paramater suksesnya tentu saja anak-anak yang hepi!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>2. Desa Penglipuran</u> </b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Waktu Mama nanya mau jalan ke mana, Desa Penglipuran langsung terlintas di kepalaku. Bolak-balik Bali entah berapa kali, masa belum pernah menjajaki desa yang dinobatkan sebagai salah satu desa terbersih di dunia?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMVcVHOMYyfd-6KSwS9OoRoXmtlUZGxGOzMmlMAyHcPsrX69A0nlvx9da58w5XFA0ARPlvUkmPBgrnpOZpHhU2o9ddAEmtDncTophtzx9BC2AkVCZMQ64E1p491iiCFtTtOfVYPk3B5zNq7aaoGLXxl5X0YN_sK1JstNuCHh8CKKmnVfqtzaP4x-lrFmAk/s960/20230628_105233.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMVcVHOMYyfd-6KSwS9OoRoXmtlUZGxGOzMmlMAyHcPsrX69A0nlvx9da58w5XFA0ARPlvUkmPBgrnpOZpHhU2o9ddAEmtDncTophtzx9BC2AkVCZMQ64E1p491iiCFtTtOfVYPk3B5zNq7aaoGLXxl5X0YN_sK1JstNuCHh8CKKmnVfqtzaP4x-lrFmAk/s16000/20230628_105233.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja9b-c8ZdliAFVlIuHUpZvgi3o3v5af0OL9NUq1KgvTPjZk-ZXYjgJDEKK-sUUR4jN9EfIIRTfALEgk-7BvLqFw6MU-o4a4ZkhALFJW2j7W2xFEko1lRxLBmInUz0zI5UImF3D3Tuyah1_x5iCxBqeWVDXM9gEoX48T95ba-gpQJN5upCLKxRuKBbp9J9F/s960/20230628_105718.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja9b-c8ZdliAFVlIuHUpZvgi3o3v5af0OL9NUq1KgvTPjZk-ZXYjgJDEKK-sUUR4jN9EfIIRTfALEgk-7BvLqFw6MU-o4a4ZkhALFJW2j7W2xFEko1lRxLBmInUz0zI5UImF3D3Tuyah1_x5iCxBqeWVDXM9gEoX48T95ba-gpQJN5upCLKxRuKBbp9J9F/s16000/20230628_105718.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>The sky tho</i> π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karena saat itu masih <i>holiday season</i>, tiba di lokasi sudah penuh oleh mobil-mobil pengunjung. Masuk ke area desa, aku langsung terpukau karena memang betul-betul bersih dan rapi. Saat perjalanan, aku sempat memberi tahu Josh, kalau tempat yang kami datangi nanti terkenal sebagai desa paling bersih di dunia. Terus, anake nggak percaya, <i>"Masa? Really? In the world?"</i>. Alhasil, selama kami di tempat wisata, doi sibuk memperhatikan sisi kiri kanan jalan, apakah betul-betul bersih. Sampai akhirnya dia nemu sampah kecilllll di sisi jalan, protes dong doi, <i>"Nihhhhh, ada sampah!"</i>. Tolong ini anaknya siapa, kok perfeksionis amat?!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjygDXcJig9vwszBkrWKXYCErbbD81fEITCddhrDl2OHQI35wfSML-eLY8VJYYvIPMrJveC4RBkmT1gBleSjwvhHUzatPijnXRqtyD6L4NqdqNe_8ZSIZBaMaxeTg45m1SLESpfhaAkQOVjHr0ODENy1YBrGIVrB7DDqqrDjE_7kgXsxsHR74tNyxmXPTGv/s960/20230628_105431.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjygDXcJig9vwszBkrWKXYCErbbD81fEITCddhrDl2OHQI35wfSML-eLY8VJYYvIPMrJveC4RBkmT1gBleSjwvhHUzatPijnXRqtyD6L4NqdqNe_8ZSIZBaMaxeTg45m1SLESpfhaAkQOVjHr0ODENy1YBrGIVrB7DDqqrDjE_7kgXsxsHR74tNyxmXPTGv/s16000/20230628_105431.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6OOx91IDjpMHTTUXmchD2j_L3SqchNp99jPZHm8HgPc-kyf8Vj-x_n8k0vKsmF21MvSsAANfzJMJP_OKyf6ZU1fZf8bGdkPlGDiKjVndP28whoeXoM5HiYzrWocujtQHFfWWyzIToQ4FBwwk8xj0Ht4ZKFP1ExLh9G1d1NjV-TRZ0uw8Ip6dh6X4ccy4P/s960/20230628_110502.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6OOx91IDjpMHTTUXmchD2j_L3SqchNp99jPZHm8HgPc-kyf8Vj-x_n8k0vKsmF21MvSsAANfzJMJP_OKyf6ZU1fZf8bGdkPlGDiKjVndP28whoeXoM5HiYzrWocujtQHFfWWyzIToQ4FBwwk8xj0Ht4ZKFP1ExLh9G1d1NjV-TRZ0uw8Ip6dh6X4ccy4P/s16000/20230628_110502.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>With my pretty mama</i></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmBYr1I9rAgRQsO8_AbStbb-1jKxC7Jcd214kWLTDjQ0cMF6AQhzHJrUZ2wYT9agupAOCMZDk-d10nhTg7EPexWcg62CS-GkouvSwyu-hk987VT3ijJMwdgEeZuNLArhpxtV3-KJiU15JfW27A5HsOmdkzAv5r9fG-k-T0IuuXKWyuuR0fSvo6KfJL_EqV/s960/20230628_111400.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmBYr1I9rAgRQsO8_AbStbb-1jKxC7Jcd214kWLTDjQ0cMF6AQhzHJrUZ2wYT9agupAOCMZDk-d10nhTg7EPexWcg62CS-GkouvSwyu-hk987VT3ijJMwdgEeZuNLArhpxtV3-KJiU15JfW27A5HsOmdkzAv5r9fG-k-T0IuuXKWyuuR0fSvo6KfJL_EqV/s16000/20230628_111400.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw0zGXQAkWd_CUvuw1_h3w68yYzH7sDbKk8q28dLdr0WruFk6Yp18iUMS3B94lCIJu_w_2SeZMxtaKqLqKtZ30lEGubvpZx_OfL3msOQJd0REPn2CoaMwM5CR14-e3YTggkB6R_z-u4TvI0foWowkWLIe-yD-R-R6FQTxkskgFNjBh9qo8IpXh5bdBjBV_/s960/20230628_110842.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw0zGXQAkWd_CUvuw1_h3w68yYzH7sDbKk8q28dLdr0WruFk6Yp18iUMS3B94lCIJu_w_2SeZMxtaKqLqKtZ30lEGubvpZx_OfL3msOQJd0REPn2CoaMwM5CR14-e3YTggkB6R_z-u4TvI0foWowkWLIe-yD-R-R6FQTxkskgFNjBh9qo8IpXh5bdBjBV_/s16000/20230628_110842.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tapi aku senang lho, bisa mengajak Josh ke tempat wisata yang punya nilai budaya dan sejarah. Soalnya anaknya mulai tertarik dengan dunia (ciyehh). Bosen dong, masa ngikut mamanya makan atau ngafe mulu. Gendut iya, nambah wawasan kurang, kan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Wisata Desa Penglipuran ini nggak terlalu besar. Kalau jalan sampai ujung, kita akan menemukan pura tempat penduduk beribadah. Kami juga sempat jajan kue tradisional di dalam salah satu area tempat tinggal penduduk. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR4mp4yEft07tdokqAWzzPxkt0O32eLUUuR87R-3c80TMM2CFeE8iUDBYNuNgDt018h59Br7ssVS-Fg7irvjUpLBukTXKAK8ILuXsv8YtP40R265ZjsbZ0c2uOfFz2LWInqE5ZB2J78XAW9c9NwvJUDzisSfsZG2-LBTK5NTuS7r3TN8TcSeYYBVSNbANO/s960/20230628_110626.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR4mp4yEft07tdokqAWzzPxkt0O32eLUUuR87R-3c80TMM2CFeE8iUDBYNuNgDt018h59Br7ssVS-Fg7irvjUpLBukTXKAK8ILuXsv8YtP40R265ZjsbZ0c2uOfFz2LWInqE5ZB2J78XAW9c9NwvJUDzisSfsZG2-LBTK5NTuS7r3TN8TcSeYYBVSNbANO/s16000/20230628_110626.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">"Yak, semuanya, buncisss..."</div><div style="text-align: center;">"Hai guys, tebak aku lagi di manaaa..."</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nggak penasaran lagi, deh, sama Desa Penglipuran π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>3. Tegu Kopi, Kintamani</u></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jujur, aku di satu dekade yang lalu, menganggap Kintamani adalah destinasi yang agak membosankan setelah Bedugul. Definisi membosankan, nggak ada tempat nongkrong cakep dan kulinernya biasa. Maklum, waktu itu aku masih ada energi untuk nyobain tempat "kekinian" ini dan itu. Walau nggak bertahan lama karena tempat yang dilabeli "kekinian" sering padat pengunjung, alhasil kudu ngantre berjam-jam. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Waktu aku menunjukkan keengganan untuk pergi ke Kintamani, Mama langsung heboh, <i>"Wah, jangan salah. Kintamani sekarang kece, lho!"</i> <i>Yes, she used the word "kece", ahahaha</i>. Pinisirin, aku pun <i>browsing</i> dan... iya lho. Kok Kintamani jadi banyak kafe cakep begini? Walau temanya sama<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β'</span>menjual' pemandangan Gunung Batur yang cakep banget, deretan kafe ini sukses menjadi tempat nongkrong dan tentu saja tempat wisata <i>"selfie"</i> para pengunjungnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRQFCuXkcaCTJMeO5YpSCUD5j54albMeMR4uoJd6yXTmg2A4fg4qVLBlHO05y7xhyVR0tiRIEpsprMjercdNK-xPDp4U7CKxFLR_DuKMYPBQ0cn5IVsOFymm6VrrpbknDH9R9-QUGzep67KDTLynBBMQIYYasVGTo5a5Vw2CJY9XvDUrG_AoiutTZ9PolQ/s720/20230628_131754.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="540" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRQFCuXkcaCTJMeO5YpSCUD5j54albMeMR4uoJd6yXTmg2A4fg4qVLBlHO05y7xhyVR0tiRIEpsprMjercdNK-xPDp4U7CKxFLR_DuKMYPBQ0cn5IVsOFymm6VrrpbknDH9R9-QUGzep67KDTLynBBMQIYYasVGTo5a5Vw2CJY9XvDUrG_AoiutTZ9PolQ/s16000/20230628_131754.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karena nggak gitu pengen ngafe, Mama ngajak ke sebuah tempat makan <i>all you can eat</i> yang cukup enak dan nggak mahal, sekalian makan siang setelah perjalanan kami dari Desa Penglipuran.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sepuluh tahun yang lalu, saat main ke Kintamani dan mampir ke salah satu restoran prasmanan sejenis, agak kapok karena makanannya hambar dong, hiks. Mayoritas pengunjungnya memang untuk turis, jadi, mungkin masaknya seadanya gitu, ya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Eits, tapi makan siang di Tegu Kopi ini sungguh menyenangkan. Kayaknya memang nggak boleh meragukan rekomendasi nyokap mulai dari sekarang, karena belio jauh lebih gaul dari eike, hahahaha. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pilihan makanannya standar tumis sayur, ayam asam manis, sate, beberapa hidangan khas Bali, tapi rasanya decent. Bahkan satenya LEZAT pake banget. Aku sampai bolak-balik nambah beberapa tusuk karena nagih! Anak-anak juga makannya lahap, mungkin memang kelaperan kali, ya. Ditambah makannya dengan pemandangan cantik, <i>lunch with a view</i> gitu, kan, konsepnya, hihi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWCybbO4XqgoLvHUkG718BX7bmTUNdqhTzkGk5uJCtbZn0zKt0X4SJG1dfPsSgj51qWDsXa4EKxCMt6itrRN51SDECDTkdWf1cRKcACpy4aiStmkVts1mzU3Y-IDAilCLLqYlVMdKG6rcpnoTk8LRgEoUZqBRZHoblm1avobwWS72Hfwu1AThqoXe1vEdl/s960/20230628_132135.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWCybbO4XqgoLvHUkG718BX7bmTUNdqhTzkGk5uJCtbZn0zKt0X4SJG1dfPsSgj51qWDsXa4EKxCMt6itrRN51SDECDTkdWf1cRKcACpy4aiStmkVts1mzU3Y-IDAilCLLqYlVMdKG6rcpnoTk8LRgEoUZqBRZHoblm1avobwWS72Hfwu1AThqoXe1vEdl/s16000/20230628_132135.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Aslinya, aku makan di atas meja makan kok, gengs. Ngeri jatoh dong, yaa XD</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk1fBSDnLs1VvL5PW72N0yNn98Nd98Dnyd403-OOLzxDmgMm0ndORls2Bhfaelq7stbGfqu0t4EpRCUcAnyestir2f68zU3E8q4_iZyF4rzqOOGZnzoL2kN0Yay4Xe692fuuGDRDwTVvEPqeNBmPEVJRZOuDReSBl0Bzi7Y3f08noH9Bo5HMF8GyzxV9u4/s960/20230628_132508.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk1fBSDnLs1VvL5PW72N0yNn98Nd98Dnyd403-OOLzxDmgMm0ndORls2Bhfaelq7stbGfqu0t4EpRCUcAnyestir2f68zU3E8q4_iZyF4rzqOOGZnzoL2kN0Yay4Xe692fuuGDRDwTVvEPqeNBmPEVJRZOuDReSBl0Bzi7Y3f08noH9Bo5HMF8GyzxV9u4/s16000/20230628_132508.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Isi piring doi karbo semua plus ayam π</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipF-1CXoFpUn_q_kMILONcm2Lli6DcMDe2YvdNfdwJhVW9Jdr5Hb5bIQhlkzUrcySy44KbbG4oC3KeNFIrA9cFaieVgu1CbuRN0rLZ2b7rKKzzxUqvNruikundkVw-q2rzmTKGOFki0levVfdN3DSxTN_bBpRkMzeXlcVI8rPAVSM0DRLpj7H-OsMNQKoq/s960/20230628_134255.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipF-1CXoFpUn_q_kMILONcm2Lli6DcMDe2YvdNfdwJhVW9Jdr5Hb5bIQhlkzUrcySy44KbbG4oC3KeNFIrA9cFaieVgu1CbuRN0rLZ2b7rKKzzxUqvNruikundkVw-q2rzmTKGOFki0levVfdN3DSxTN_bBpRkMzeXlcVI8rPAVSM0DRLpj7H-OsMNQKoq/s16000/20230628_134255.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">INI LHO SATENYA. Dimakannya sama sambal matah, ENAK BANGET π€€</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Oh ya, nggak lupa aku pesan es kopi susu gula aren khas Tegu Kopi. Lagi-lagi, rasanya sukses. Aku yang sebetulnya saat itu lagi mencoba menyeimbangi asupan makanan (diet maksutnya...), mencoba untuk menghibur diri: <i>"Gapapa, Jane, lo lagi liburan..."</i> π
</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>4. Secret Garden Village</u></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lagi-lagi aku pasrah aja mengikuti <i>itinerary</i> Mama untuk datang ke tempat ini. Katanya, tempat ini bagus buat foto-foto, hahahaha. Emang tuh ya, mau ke mana pun agenda utamanya cuma satu: foto-foto. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tapi bener, lho. Aku, sih, nggak bakal melewati kesempatan untuk bisa foto sebanyak mungkin ketika liburan. Apalagi tujuannya selain untuk memori. Cuaca hari itu pun sangat cerah. Saat pilih-pilih foto untuk ditaruh di sini, mau nggak mau jadi iri ingin kembali ke sana, mengingat warna langit di Bogor saat ini tidak secantik biasanya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjferZbSdBhX4HpUDPxknFpuNA8KibLczER5OmEravVk4RTqEzmISBOJD2G8BCj_ckRRReV0teT69pHGXOW3aYcmI0FHzqwYMW68ij6o5wsc1NJzFvDX-mUgg3UAEDGJ8X3vHG9_0qpQDMWE4WkZQlAB8U8mLwNRdUl9ZmEY-x8Pwi2r28qaXVw6eEWCoO5/s960/20230629_130946.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjferZbSdBhX4HpUDPxknFpuNA8KibLczER5OmEravVk4RTqEzmISBOJD2G8BCj_ckRRReV0teT69pHGXOW3aYcmI0FHzqwYMW68ij6o5wsc1NJzFvDX-mUgg3UAEDGJ8X3vHG9_0qpQDMWE4WkZQlAB8U8mLwNRdUl9ZmEY-x8Pwi2r28qaXVw6eEWCoO5/s16000/20230629_130946.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDyfFPv_bKN5Vz7tpl7N3nhq9-0meIxDh3q5gmasIhOmVD57PKQLNLw8mOvtZ4F8Qsoq_qBgCs2OIE3ZlF8Bk4rRFXP1hvCT2WVCP27yyRmxRgbf2koSDvgw5onTscLhqpqWJXEnYU8De1vafolvVFc1dyUkN64TleykW2mxbOPlY5p4e4QEK-CIBkDZMn/s960/20230629_132020.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDyfFPv_bKN5Vz7tpl7N3nhq9-0meIxDh3q5gmasIhOmVD57PKQLNLw8mOvtZ4F8Qsoq_qBgCs2OIE3ZlF8Bk4rRFXP1hvCT2WVCP27yyRmxRgbf2koSDvgw5onTscLhqpqWJXEnYU8De1vafolvVFc1dyUkN64TleykW2mxbOPlY5p4e4QEK-CIBkDZMn/s16000/20230629_132020.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1jMLGxQgrlTL82VB8EeDWLpQupWTeUdBxua4DwLbw2afN1yULETs-d-aiPTPpAVLAIVrsj1GsdCubMaJrSUywA8FvvT03TRZ2_B5h-0QYbkYeMqZclawzDVlqaJ3Tp-9wgKlcRWIui4h_Vkp1052aZXdLLixpMdtnMrJKWTlsqwPPhmTPZDd42kjDi1ll/s960/20230629_132730.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1jMLGxQgrlTL82VB8EeDWLpQupWTeUdBxua4DwLbw2afN1yULETs-d-aiPTPpAVLAIVrsj1GsdCubMaJrSUywA8FvvT03TRZ2_B5h-0QYbkYeMqZclawzDVlqaJ3Tp-9wgKlcRWIui4h_Vkp1052aZXdLLixpMdtnMrJKWTlsqwPPhmTPZDd42kjDi1ll/s16000/20230629_132730.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTNSWeS_8eo2EF6JAUUsZuvubgudBRLetLuD0z8xto8RnVpiEKMlHt86xBuMiT5x5QWCVlDRawyhXaj2aZRVWs9eJATdmFg3q3NpJHUNi6wStI2_798_5KjCAljFKe98cM92cHydF8ET2lHwg2XPugBGMoR3k1xg7ySbWZlyuGsKK-PN0DfBeG-DhkBklm/s960/20230629_132810.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTNSWeS_8eo2EF6JAUUsZuvubgudBRLetLuD0z8xto8RnVpiEKMlHt86xBuMiT5x5QWCVlDRawyhXaj2aZRVWs9eJATdmFg3q3NpJHUNi6wStI2_798_5KjCAljFKe98cM92cHydF8ET2lHwg2XPugBGMoR3k1xg7ySbWZlyuGsKK-PN0DfBeG-DhkBklm/s16000/20230629_132810.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Nggak ada yang diedit, foto langitnya secerah itu π</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ngapain aja di SGV? Jadi, di dalamnya ada restoran, kafe, tempat belanja, serta <i>spot</i> foto seperti <i>swing</i> dan sawah. Kami ke sana untuk menikmati <i>tea time</i> di restoran Bali Timbungan. Kalau mau ngopi, bisa juga memesan dari Black Eye. <i>Tea time set</i> ini per pax, yaa. Seru, kan, tiap orang bisa menikmati hidangan cantik khas Bali yang lezat. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH8XhfSVrw_jJoc7AzJEJDRtttf1SUl16lc2eTqA2XEvXTT9jGXDn9YQX9Q6at00O1azj7H1SniwLGUdlP5Q0GF_FjfITB7GDPM3H8tZm1k_ypDNQTL4Ukj8X9ls6J7kt3Ns9Y1uv29RCokMcF79D4M8QzE2wXy0foo_I68gVMRp-KGczC42cm24lmqyN1/s960/20230629_123621.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH8XhfSVrw_jJoc7AzJEJDRtttf1SUl16lc2eTqA2XEvXTT9jGXDn9YQX9Q6at00O1azj7H1SniwLGUdlP5Q0GF_FjfITB7GDPM3H8tZm1k_ypDNQTL4Ukj8X9ls6J7kt3Ns9Y1uv29RCokMcF79D4M8QzE2wXy0foo_I68gVMRp-KGczC42cm24lmqyN1/s16000/20230629_123621.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Too pretty to eat! </i></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO_PIcoC79Sx5cmd6UwcrsrPYwFsX2F1Lwby1aTeqjJmaL0BzwvPHcGCxoAPRDA1lxLiOVJTafJTJSfUAB-zaEzsu5vt3nQds39nGM_elrwqk_UPR3u7rh1diAtHm8FYlR6WSOgJgHFpIG-8ODWkcCVFEtoXM-Uh-OFkxG5i6n20xpDCXzxOpxTi4iHuWa/s960/20230629_123631.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO_PIcoC79Sx5cmd6UwcrsrPYwFsX2F1Lwby1aTeqjJmaL0BzwvPHcGCxoAPRDA1lxLiOVJTafJTJSfUAB-zaEzsu5vt3nQds39nGM_elrwqk_UPR3u7rh1diAtHm8FYlR6WSOgJgHFpIG-8ODWkcCVFEtoXM-Uh-OFkxG5i6n20xpDCXzxOpxTi4iHuWa/s16000/20230629_123631.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwA4lTMrD11SG2Am82Kon__OwOV2CjKzaeEVMHTrsgHrq69yAs9GOpB_KIFZrBYscr4I7OCvJQTYv8i9BZ1t1W8BRM9OfDLukvSE_vYWNx1weObUUorNMij0YW7TfDY8PgkYLxeu7vpf7dnjbmbGQ5zC7UcZlLvDx9M42EszfwHC8IlRUpAa2NArygliku/s960/20230629_123752.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwA4lTMrD11SG2Am82Kon__OwOV2CjKzaeEVMHTrsgHrq69yAs9GOpB_KIFZrBYscr4I7OCvJQTYv8i9BZ1t1W8BRM9OfDLukvSE_vYWNx1weObUUorNMij0YW7TfDY8PgkYLxeu7vpf7dnjbmbGQ5zC7UcZlLvDx9M42EszfwHC8IlRUpAa2NArygliku/s16000/20230629_123752.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Papa mama π₯°</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Buat penganut aliran kopi seperti aku, jelas harus minum kopi alih-alih teh. Aku pun memesan <i>hot cappuccino</i> dari Black Eye, yang dihidangkan dengan sekeping kukis yang membuatku bertanya kepada pelayannya, <i>"Mbok, kukisnya dijual nggak, sih?"</i>, karena ENAK. Cucok banget sama kopinya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjehS8wGId2HWHOQI7VkENCQ9pA2Q-ERd5knIn5--OzSA6lh3sI0R2ZmU9gBpbpoF_tRf1eDJ0RPJNIR8cAriMEh3OFn4ZmEmWpPH00dGPdtlFqQ7QsEYlZ9a5oMeGf33CxHS2qn-iO8EyNqyGnKUQ6BnOEmKwfFQK5xWgxduiKmMff041Jq1zzAxJTvHcL/s960/20230629_121937.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjehS8wGId2HWHOQI7VkENCQ9pA2Q-ERd5knIn5--OzSA6lh3sI0R2ZmU9gBpbpoF_tRf1eDJ0RPJNIR8cAriMEh3OFn4ZmEmWpPH00dGPdtlFqQ7QsEYlZ9a5oMeGf33CxHS2qn-iO8EyNqyGnKUQ6BnOEmKwfFQK5xWgxduiKmMff041Jq1zzAxJTvHcL/s16000/20230629_121937.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah <i><strike>tea</strike> coffee time</i> cantik, aku bergegas ke area dalam untuk foto-foto. Kapan lagi bisa foto anak-anak dengan latar langit sebiru dan secantik itu. Karena hari itu nggak terlalu banyak pengunjung, kami bebas mengambil foto tanpa harus nunggu orang lewat. Pokoknya tema trip Bali kali ini: <i>creating core memories</i> sebanyak mungkin dengan foto! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>5. Beachwalk Kuta</u></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tumben banget mau main ke Beachwalk? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Soalnya aku paling menghindari tempat ramai yang penuh turis seperti Kuta, salah satunya Beachwalk ini. Namun, di Sabtu siang itu aku memutuskan untuk main ke sana. Nggak ada agenda apa pun, mau jalan-jalan aja. Pengen aja ngerasain berbaur dengan turis mancanegara maupun lokal *tinju saja aku yang banyak gaya ini*</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebenarnya, sekalian makan siang bareng anak-anak juga, sih. Kebetulan, pagi itu aku ada urusan, setelah itu Mama menawarkan diri untuk antar jalan-jalan. Nggak di Jakarta, nggak di Bali, tujuan <i>mainstream</i> sama anak-anak itu mall, ya! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Makan siangnya nggak kalah <i>mainstream</i>, di Genki Sushi, dong, huahahaha. Bogor juga adaaaa. Mau bagaimana lagi, karena ini pilihan tempat makan paling aman (dan nyaman) bareng anak-anak. Josh dan Krystal itu sama, nggak bisa nolak <i>Japanese food</i>. <i>Me and hubby raise them well, LOL!</i></div><div style="text-align: justify;"><i><br /></i></div><div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmUtzqFjKQNYR0ML3Avhn4gNHGBc3AmMQE8Klj06Jofbes-pphhEWpgjRY-z5dn1C8FpyFfMeZAY5uB778sGooz2TYO59lJ8IjKVFs0euyg8quTuu_vHseIrePMINDK-SzY3xNrImA94KHrYtQ392oovaf0TguZLatZzGOAsTafgEFseDNLM-SVDJxcIac/s960/20230624_110912.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmUtzqFjKQNYR0ML3Avhn4gNHGBc3AmMQE8Klj06Jofbes-pphhEWpgjRY-z5dn1C8FpyFfMeZAY5uB778sGooz2TYO59lJ8IjKVFs0euyg8quTuu_vHseIrePMINDK-SzY3xNrImA94KHrYtQ392oovaf0TguZLatZzGOAsTafgEFseDNLM-SVDJxcIac/s16000/20230624_110912.jpg" /></a></div><br /></div><div style="text-align: justify;">Abis makan siang, ngiderin mall aja, deh. Dari bawah ke atas, terus turun lagi. Mendadak haus, yaudah jajan Dum Dum (tuh, kan, anak ibu kota banget XD) ditraktir Mama. Baterai anak-anak masih penuh, lanjut sesi foto-foto. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuGPTIV5t8Me-e8-95Yxe2BVUitSBmsvoExn_ZL6BKkNAjJwX5zPy_DDhZDdVJz7uariMZRDNf28oq-TRKuko6csp5AiKRxP_7i_VluUxbV4l5S5D8BnAjkYAOQyrzT7fhrrYGdZhINRvPZteWsfYd3AJWCGRITYFOC-69ooR23d2lpU5ZfgavaA4021KM/s960/20230624_123554.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuGPTIV5t8Me-e8-95Yxe2BVUitSBmsvoExn_ZL6BKkNAjJwX5zPy_DDhZDdVJz7uariMZRDNf28oq-TRKuko6csp5AiKRxP_7i_VluUxbV4l5S5D8BnAjkYAOQyrzT7fhrrYGdZhINRvPZteWsfYd3AJWCGRITYFOC-69ooR23d2lpU5ZfgavaA4021KM/s16000/20230624_123554.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEish-K_CByZyXZ6_NPqJ-OQWrH-w0KQ2SYruReLldSG2419asN0StnnuBotjQnmR_awq_MiG0MY-wQSMmcrUJVYe7EMCwaTwzhdatc2LMPsFhz0Ko2mTn-etu6O-sMN724mJEXaul1W7lmXrygPTObfZCAHm6lE5ivDexW4c1sRlu_Tv223ZMhBftj5rI7x/s960/20230624_122028.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEish-K_CByZyXZ6_NPqJ-OQWrH-w0KQ2SYruReLldSG2419asN0StnnuBotjQnmR_awq_MiG0MY-wQSMmcrUJVYe7EMCwaTwzhdatc2LMPsFhz0Ko2mTn-etu6O-sMN724mJEXaul1W7lmXrygPTObfZCAHm6lE5ivDexW4c1sRlu_Tv223ZMhBftj5rI7x/s16000/20230624_122028.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Langitnyaaaaa β¨</div><div style="text-align: center;"><br /></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #f9cb9c;">Food/drinks we've tried</span></h3><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>1. Komeda's Coffee</u></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lagi-lagi mendapatkan rekomendasi tempat kece dari Mama. Kali ini sebuah <i>coffee shop</i> asal Jepang, namanya <b>Komeda's Coffee,</b> yang berlokasi di Jalan Dewi Sri. Kata Mama, <i>"Kamu pasti suka, deh, sama tempat ini."</i> Yuklah, mari kita buktikan!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrT9O7sgekXkS59g91oI3Y1RUPgTu2s7NdS4dThlb4qaEtT6pO-moYGByp-w5edu-R-kPBarYxIFXPl5BQN3K8WTbIwtItz7t4fyOAnB6a_BzZDM85iJ10WKlnYZFEe0I0lZ8vKo1ICpER-c646T2JLSRU-4_LSVUwUKXFVEaZBFmBsHYwwGrQdZ0MzKaU/s670/komedabali.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="670" data-original-width="670" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrT9O7sgekXkS59g91oI3Y1RUPgTu2s7NdS4dThlb4qaEtT6pO-moYGByp-w5edu-R-kPBarYxIFXPl5BQN3K8WTbIwtItz7t4fyOAnB6a_BzZDM85iJ10WKlnYZFEe0I0lZ8vKo1ICpER-c646T2JLSRU-4_LSVUwUKXFVEaZBFmBsHYwwGrQdZ0MzKaU/s16000/komedabali.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Komeda ini aslinya dari Nagoya, <i>speciality</i>-nya di kopi. Di sini, kita bisa menikmati sarapan, <i>brunch</i> sampai <i>dessert</i>. Karena aku anak pagi, wajib hukumnya untuk datang di waktu sarapan. Kebetulan, Komeda punya paket <i>breakfast</i>, pesan kopi apa aja <i>free</i> menu pilihan <i>toas</i>t/onigiri, mulai pukul 7:00 sampai 11:00. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kunjungan pertama, aku pesan Komeda's Coffee yang adalah <i>speciality</i> mereka, dengan Morning Toast.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKT5aOAVUgr_U5y19vrMIWIz88hZZLEYnG5uIuSPKa1hQzGk4FG1ENpDR8jiU9VJm8tkKNuCU8iKBQKrivulq5qPWTZrqudB98XGU6gvdz4hvRAbsckImL2UkLbUTRLSLGXxMeU7msYl43am08x5RTr7MXQErjGgfEhfgCv_oHgzJw7sV-A2sQcG8Yw5ZP/s960/20230616_081716-01.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKT5aOAVUgr_U5y19vrMIWIz88hZZLEYnG5uIuSPKa1hQzGk4FG1ENpDR8jiU9VJm8tkKNuCU8iKBQKrivulq5qPWTZrqudB98XGU6gvdz4hvRAbsckImL2UkLbUTRLSLGXxMeU7msYl43am08x5RTr7MXQErjGgfEhfgCv_oHgzJw7sV-A2sQcG8Yw5ZP/s16000/20230616_081716-01.jpeg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>The coffee tastes very great!</i> Krimernya unik dan bikin rasa kopinya <i>next level</i> ππ»</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD_1NVkUnBkj-EeH89PsGDDaCSAStEnuGoLB2i_cgoMRHks7XKEvYrdgjpyFvLbLqw36fU_c3NG1LWfd-0SRralfqzZeQuUAnNlpSDPl4_2JVbtIt8MFeSeFiLgm_apmZx2j08hB20SoIgIZbjEfe5ZVP3FtKzrsvhGEBKm81ndynUbzPSAKCY9uRfLp9X/s960/20230616_081933-01.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD_1NVkUnBkj-EeH89PsGDDaCSAStEnuGoLB2i_cgoMRHks7XKEvYrdgjpyFvLbLqw36fU_c3NG1LWfd-0SRralfqzZeQuUAnNlpSDPl4_2JVbtIt8MFeSeFiLgm_apmZx2j08hB20SoIgIZbjEfe5ZVP3FtKzrsvhGEBKm81ndynUbzPSAKCY9uRfLp9X/s16000/20230616_081933-01.jpeg" /></a></div><div style="text-align: center;"><i>Toast</i> pesananku dengan <i>egg mayo</i>, sementara punya suami dengan telur rebus</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9bkcga07vJSSYHmk_8oezsU6t1j9tlYPcVmD5U2FRdyGbtWUF3pL3RLw2_xnXgIaQd7wcOTISimWRfqrVYoCya_gi08VcRIxUkdEQCsFWmB7ZbbyGddr1yzdhozzs9QV3pwcIl5wMVG5vbONt5Z7_a_TZuIMaeHtNNIkf8wl7cynhJ7YumDiT1g3GpnHD/s960/20230616_082238.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9bkcga07vJSSYHmk_8oezsU6t1j9tlYPcVmD5U2FRdyGbtWUF3pL3RLw2_xnXgIaQd7wcOTISimWRfqrVYoCya_gi08VcRIxUkdEQCsFWmB7ZbbyGddr1yzdhozzs9QV3pwcIl5wMVG5vbONt5Z7_a_TZuIMaeHtNNIkf8wl7cynhJ7YumDiT1g3GpnHD/s16000/20230616_082238.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Untuk Josh, dia pesan <i>Pork Katsu Sandwich. </i></div><div style="text-align: center;">Rasanya gurih dan nggak <i>overbearing, </i>masakan Jepang memang gitu nggak, sih <3</div><div style="text-align: center;">Porsinya cukup besar dan berakhir dibungkus setengahnya, hahaha. </div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kunjungan berikutnya, aku ingin mencoba <i>dessert</i> mereka yang katanya nggak kalah enak. <i>Will be seeing you again, Komeda!</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>2. Das Bistro by Mama's</u></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Restoran pertama yang kami kunjungi begitu tiba di Bali. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalau ada yang tahu produk Mama's, pasti bisa nebak hidangan di Dasbistro. Yap, mereka non halal, ya, gaes ππΌ</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menu wajib Dasbistro adalah <i>Pork Knuckle</i> yang katanya <i>super crunchy</i>. Karena udah dapat cap <i>approval</i> dari seluruh anggota keluarga, jadi, aku yakin ini memang enak banget *dapet salam dari kolestrol*</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0xq2tLTPx_Vi0Zo4AL50WpVkA17SF0imXSDcoxuYPR-al_YXt-6J95olc65snpcwbHxII3k7elMkn4tTv7qM_wK6PB2vy4LPx7LwH1Rs1-kNR4y_D01pdVLJ7t58I1VX2SNstiup5xRJ-uS0Ev_deKX2UdtClaIiaYVgu1wk3z7Ew_F1G2J3Nw_GwGaNs/s960/20230614_184440.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0xq2tLTPx_Vi0Zo4AL50WpVkA17SF0imXSDcoxuYPR-al_YXt-6J95olc65snpcwbHxII3k7elMkn4tTv7qM_wK6PB2vy4LPx7LwH1Rs1-kNR4y_D01pdVLJ7t58I1VX2SNstiup5xRJ-uS0Ev_deKX2UdtClaIiaYVgu1wk3z7Ew_F1G2J3Nw_GwGaNs/s16000/20230614_184440.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzH8IAEfmnxnDkjKlP9fnvxGTtKaiaHMVCp-ML9-iV5hA8qhT8_HqZxZjnoAa1vmug9TG6Kanjz5k_nsqW0LH8GOsypJ4oNPcUnxviU4lL0NqohqsJ7l2gUDjQG6L9VI-z56rN1dIy9vayEEV2L1kKnuz_b_zoOEp8nehTkq5bJAPZUlq1zbCu4Os3hviC/s960/20230614_185754.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzH8IAEfmnxnDkjKlP9fnvxGTtKaiaHMVCp-ML9-iV5hA8qhT8_HqZxZjnoAa1vmug9TG6Kanjz5k_nsqW0LH8GOsypJ4oNPcUnxviU4lL0NqohqsJ7l2gUDjQG6L9VI-z56rN1dIy9vayEEV2L1kKnuz_b_zoOEp8nehTkq5bJAPZUlq1zbCu4Os3hviC/s16000/20230614_185754.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Kelihatan <i>crunchy</i>-nya nggak? Dagingnya juga super lembut dan <i>juicy</i> <3</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kami juga memesan menu perorangan, aku pesan <i>bratwurst something</i>, disajikan bersama <i>mashed potato</i> dan <i>gravy sauce</i> yang mantap. Suami juga pesan yang serupa, Krystal makan pasta <i>carbonara</i> favoritnya, sementara Josh aku lupa dia makan apa, kayaknya, sih, <i>schnitzel</i> gitu, deh. Pokoknya semua makan enak dan kenyang. Laperrrr juga, sih. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>3. Malaga Bali</u></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, yang ini udah lama bikin penasaran. Malaga Bali ini lokasinya dekat banget dari rumah, tempatnya di sebuah ruko mungil. Mereka menjual kopi dan kue yang harganya sangat sangat ramah di kantong. Kapan lagi makan <i>cheese cake</i> seharga 30 ribu "aja"?? <br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku pesan <i>iced latte</i> seharga 27 ribu dan dua potong kue sebagai pendamping. Masih ada <i>voucher</i> diskon dari Grab, jadi total yang kubayarkan kurang lebih sama dengan beli langsung di tempat. Ntap!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_J6k9696bS9K_YHFPh-oC3uruE0_A9y92ezSS2PzYkzvH7evpCAFgEUYELLLxjtzJF_xqnO2Cay9okaCwpWS-oslmisupj__EK2AHIEQnb81jRceuyEzdE2CWH9ZIEp7XxAgFtUdS82D8QY0ngW2Gjpul12lfIQ7LM-fRpPoeZvBWvI22oEo1Ucj9ES15/s960/20230620_152543-01.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_J6k9696bS9K_YHFPh-oC3uruE0_A9y92ezSS2PzYkzvH7evpCAFgEUYELLLxjtzJF_xqnO2Cay9okaCwpWS-oslmisupj__EK2AHIEQnb81jRceuyEzdE2CWH9ZIEp7XxAgFtUdS82D8QY0ngW2Gjpul12lfIQ7LM-fRpPoeZvBWvI22oEo1Ucj9ES15/s16000/20230620_152543-01.jpeg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Rasanya? Wuenakkkk. Kopinya, sih, juara. <i>Body</i>-nya <i>bold</i>, nggak pakai gula pun masih terasa manis dari susu. Akutu hepi kalau nemu kopi enak dan harganya sesuai. Sebagai yang suka sok soal kopi, suka sebel kalau beli <i>iced latte</i> tapi kopinya nggak terasa sama sekali dan encer. Iya, sih, komposisi <i>latte</i> itu memang didominasi oleh susu. <i>But a perfect latte for me</i>, komposisi susu dan espresso harus imbang dan Malaga menyajikannya dengan baik ππ»</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;">Bokkkk, capek jugha, ya, nulis dan pilih-pilih foto untuk satu <i>blog post</i> panjang begini. Semoga nggak nyedot kuota manteman sekalian, ya π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Terima kasih, Bali! Kamu selalu menjadi rumah yang nyaman dan menyenangkan untukku. <i>I'll see you again soon! </i></div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com20tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-10847664540990866262023-08-08T18:13:00.001+07:002023-08-09T16:14:21.989+07:00Our Life So Far: moving day, new routine, personal updates<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdFwTP1FKi_oCY0DEuTEtQvDcnA68SqrPntYM20XCUAijjiJ2_b1EA0iJ2wG8PqlnSmPUupW91zcGfQSe10vKK1sSiIdJyex5rfBm8LTqkBamcpmvdn2HhuKK7SLPJ87PfFH6aouiiaKVyNaoDe782E52uyeo50EdSOSlVvfT0_uH0jOWcqpRbvs5c1s9B/s1080/20230809_161246_0000.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdFwTP1FKi_oCY0DEuTEtQvDcnA68SqrPntYM20XCUAijjiJ2_b1EA0iJ2wG8PqlnSmPUupW91zcGfQSe10vKK1sSiIdJyex5rfBm8LTqkBamcpmvdn2HhuKK7SLPJ87PfFH6aouiiaKVyNaoDe782E52uyeo50EdSOSlVvfT0_uH0jOWcqpRbvs5c1s9B/s16000/20230809_161246_0000.png" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Halo, apa kabar? Masih ada yang baca blog nggak, ya? <i>Is blog still a thing?</i> Kayaknya gue selalu mempertanyakan ini tiap kali <i>update </i>blog. Maklum, udah jarang-jarang juga, nih π </div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Eh, tapi sekarang ada Substacks, kayaknya blogging era mulai muncul lagi. Walau teknisnya sendiri aku kurang paham. Kalau nggak salah harus bayar gitu, ya, untuk baca artikel komplit? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Anyway</i>, iya aku kembali mengisi blog ini! Mau <i>catching up</i> aja, supaya ada jejak <i>core memories</i> di blog ini juga. <i>So, here we go</i>.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u>1. Pindahan rumah. </u></b></div><div style="text-align: justify;"><b><u><br /></u></b></div><div style="text-align: justify;">Akhirnya gengs! Kami resmi pindah ke <b>Yujib</b>, wohooo!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Meski melelahkan, tapi pindahan itu nyenengin juga, ya. Saat <i>packing-packing</i> barang di rumah mertua, aku bersyukur banget selama hampir tujuh tahun ini, barang kami nggak banyak. Aku sama suami udah berkomitmen, sih, pokoknya jangan beli barang yang nggak penting, karena ujung-ujungnya numpuk. Tiap kali mau beli barang, kami selalu bilang, <i>"Ah, nggak usahlah. Entar aja kalau udah punya rumah sendiri."</i> Secara nggak langsung, menerapkan gaya hidup minimalis, juga sambil beriman tentang rumah, ciyeh. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mayoritas barang milik kami, dipindahkan semua ke rumah baru. Sisanya, rencana mau dikirim ke Jagatera, nih. Ada yang pernah denger Jagatera? Jadi, mereka menyediakan jasa untuk mengelola sampah rumah tangga jenis apa pun. Kadang kita pusing, kan, banyak barang yang udah nggak kepakai di rumah enaknya diapain? Mau dibuang, tapi ke mana? Buangnya gimana? Apalagi kayak sampah elektronik nggak boleh sembarangan dibuang, kan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa barang yang rencana akan kukirimkan, kebanyakan mainan anak, baju bekas dan tumpukan kertas <i>worksheet</i> Josh dari TK sampai SD kelas 1. Sampah kertas ini juga bisa didaur ulang lho di Jagatera. Tentu saja mamak pisahin tumpukan <i>worksheets</i> ini dengan air mata menggenang di pelupuk mata. <i>Mellow </i>melihat hasil kerja tangan anake dari yang nggak bisa apa-apa, warnain gambar cemong-cemong, sampai bisa ngerjain soal penjumlahan pengurangan <i>*cry*</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Minggu pertama pindahan adalah paling <i>hectic</i>. <i>I was trying to find home for every single stuff we have. Fyi,</i> sampai hari ini, kami masih belum punya rak sepatu, huahahaha. Area dapur 98% udah oke, sih. Karena pangan adalah bagian dari kebutuhan primer, area dapur sebisa mungkin dipenuhi dahulu. Aksesoris lainnya bisa nyusul, lah. Sekarang mulai BM pengen punya tudung saji estetik, karena nggak mau yang warna-warni mentereng, pliss π Namun, untuk alasan justifikasi, tudung saji itu sangat dibutuhkan. Lauk matang nggak mungkin ditaruh di meja makan begitu aja, kan? *iya aja dah*</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tiga minggu berlalu sejak pindahan, kebutuhan esensial perlahan sudah terpenuhi. Bolehlah bersiap masuk ke bagian lucu-lucu dari pindahan rumah: dekorasi! Rumahnya masih polos banget, pengen pajang foto dan <i>artworks</i> biar terasa makin <i>homey</i>, hihi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Also, I want to give shoutouts to both of our parents</i>, yang udah suportif dan banyak bantu selama pindahan ini. Papa mama yang udah nemenin belanja kebutuhan, bersih-bersih rumah, masangin perabotan, masakin yang enak-enak, nungguin tukang kerja di rumah selagi kami nggak ada, hibahan panci-panci bagus dari dapur mama mertua, pokoknya <i>I love you guys so much!</i> ππ»π₯°</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><u><b>2.</b> </u><b><u>"Oh, jadi begini, ya, rasanya jadi nyonya rumah tangga." π€ͺ</u></b></div><div style="text-align: justify;"><b><u><br /></u></b></div><div style="text-align: justify;">Sejak Josh mulai sekolah, aku mulai membiasakan diri dengan rutinitas baru. Kalau sebelumnya aku hampir nggak pernah musingin perintilan rumah tangga<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>kayak cuci baju, ngepel nyapu, sampai bersihin kompor dsb, kali ini harus dilakukan semua-muanya. <i>My parents once said to me,</i> <i>"Akhirnya kamu jadi ibu rumah tangga seutuhnya, ya." </i>Ner ugha, hahahaha. Dulu jadi ibu rumah tangganya masih <i>part time</i>, huahahaha. Meski lebih capek dan kadang masih tercepot-cepot ngerjain semuanya, tapi seneng banget ngejalaninnya. Puji Tuhan, bisa merasakan apa yang ebes-ebes Korea lakukan di vlog yang selama ini kutonton. <i>Hello Honeyjubu, hello Hamimommy, I'm with you! </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div><b><u>3. Mulai jatuh cinta dengan mengangkat beban <strike>hidup</strike> dumbell.</u></b></div><div><br /></div><div>Sejak akhir tahun 2022, aku bersabda ingin hidup lebih aktif. Soalnya kalau bilangnya pengen diet, kok nggak jadi-jadi. Walau <i>goal </i>hidup lebih aktif ini tetap berharap bisa kurusan dikit, LOL. Setelah rutin <i>cardio</i> dalam beberapa bulan, secara nggak langsung mulai ingin bebenah isi piring, nih. Kayaknya sayang, kan, udah olahraga tapi makannya nggak sekalian "dibenerin". Di saat yang bersamaan, suami juga nyumbang nasihat. <i>"Biar makan banyak nggak takut gendut, kamu angkat beban sana." </i></div><div><br /></div><div>Karena <i>mindset</i> soal "cewek angkat beban nggak bikin berotot" udah dibenerin (tentu saja berbekal informasi sat set sat set dari berbagai akun <i>fitness junkie</i> di sosmed), aku langsung mengiyakan nasihat sang suami. <i>Thanks to pandemic</i>, suami jadi punya peralatan <i>fitness</i> di rumah, jadi nggak perlu bayar mahal-mahal lagi ke gym. Tak ada lagi alasan untuk males main <i>dumbell</i>. Lah, itu alatnya di depan mata. </div><div><br /></div><div>Ternyata oh ternyata, olahraga pake <i>dumbell</i> itu... nagih! *ujar seseorang yang nggak pernah suka olahraga*. Salah satu yang bikin aku semangat melakukan <i>strength training</i>, adalah dengan menemukan video Youtube latihan yang tepat. <i>My favorite duo are <b>Growwithjo</b> and Elaine dari <b>Eh Olahraga Yuk</b></i>. Dengan <i>Growwithjo</i>, instruksinya jelas dan Jo sendiri <i>vibe</i>-nya positif sekali. Sedangkan Elaine, ngajarinnya enak banget. Bagian tersulit olahraga <i>dumbell</i> itu, kan, mengatur teknik dan postur tubuh, ya. Kadang kita nggak tahu postur tubuh kita udah bener apa nggak saat sedang <i>squat</i>, misalnya. Belum lagi kalau di rumah nggak ada cermin untuk bantu ngecek. Nah, video olahraganya Elaine tuh nggak diem dan ditemani musik doang, tapi ada ngomong-ngomongnya juga, kayak lagi di-<i>coach</i> secara langsung.</div><div><br /></div><div>Sejak pindahan rumah, udah rutin olahraga tiga kali per minggu. Mayan banget, deh. Pokoknya urusan gerak tubuh ini, harus banget merayakan setiap <i>small wins</i>. Apalagi tiap abis olahraga, beuhhh ternyata enak banget. Pikiran lebih jernih, badan lebih seger. Pokoknya Jane di usia 30an no jompo-jompoan! *ada aminnn? aminnnn!*</div><div><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;">Segitu aja dulu untuk tulisan hari ini. Semoga bisa ketemu di lain waktu, ya! πππ»</div></div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com18tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-73246241689549083422023-05-21T14:52:00.005+07:002023-05-21T15:06:30.397+07:00First Look<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9-L4dGiNiQx9ZRrFL2myYj7MK-G6Bl-4m5hj8ocop1AGnAZSsXNTeddSQG5C4AiiaZnHN8nU48et412QgwMM1jH2be4FJoy0tAAGy5klstxZD7SEWr02RLw1Ho-sL_SjBW1xKT52O3eNvOOgTiraEkYn7axXpMUGefj8MDFbu2cqrWNobdBWjy_aXug/s1200/20230521_094950_0000.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="675" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9-L4dGiNiQx9ZRrFL2myYj7MK-G6Bl-4m5hj8ocop1AGnAZSsXNTeddSQG5C4AiiaZnHN8nU48et412QgwMM1jH2be4FJoy0tAAGy5klstxZD7SEWr02RLw1Ho-sL_SjBW1xKT52O3eNvOOgTiraEkYn7axXpMUGefj8MDFbu2cqrWNobdBWjy_aXug/s16000/20230521_094950_0000.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>"Eh, selfie, yuk. Kenang-kenangan di kamar tidur baru yang masih kosong."</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ujar si aku yang tetiba <i>mellow</i>, saat masuk ke kamar tidur utama yang baru selesai <i>flooring</i>. Lucuk kali, ya, kalau foto di atas digedein terus dipajang di ruang tamu.</div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Maju mundur pengen cerita di blog soal perkembangan rumah baru kami, karena nggak tahu mau bahas dari mana, hahaha. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Update</i> terkini: setelah satu tahun dua bulan, akhirnya renovasi sudah rampung π₯²β¨οΈ</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kami emang nggak ngeburuin renovasi ini, karena juga nggak ngejer waktu untuk pindahan. Zuzur, meski <i>excited</i> bangetttt bakal segera bobok dan masak di rumah sendiri, tapi mikirin harus <i>packing</i> pindahan, <i>declutter</i> barang, dll... yaowohh, kok udah pegel duluan. Untungnya, sih, jarak rumah mertua dengan rumah kami nggak seberapa jauh. Bolak-balik masih aman nggak kena macet. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sejak akhir Maret, kami udah mulai nyicil beli furnitur dan perintilan rumah. Cukup <i>overwhelmed</i>, karena barang yang harus dibeli banyak! Kami tuh nggak punya banyak <i>home appliances</i> dan furnitur sendiri selama ini. Satu-satunya <i>kitchen appliance</i> yang kupunya itu, <i>air fryer</i> dan <i>hand blender</i> (eh, dua dong, ya). Sisanya punya mama mertua semua, hahahaha. TV aja baru beli pas pandemi, itu karena bosen di rumah terus, dan pas bangettt Netflix udah masuk Indonesia waktu itu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Syukurlah, aku kebantu dengan video <a href="https://youtu.be/hZtccEl6AQo" target="_blank">Shinta Michiko di Living Loving ini</a>, di mana kalau nempatin rumah baru yang penting kebutuhan utama di setiap ruangan terpenuhi. Patokanku sekarang cuma video itu, sambil berusaha menahan diri dari ke-BM-an nggak penting, seperti beli panci <i>cast iron</i> yang perawatannya <i>high maintenance</i> atau mesin kopi, huahaha. Apalagi kemarin ini udah dapet <i>sounding</i> dari mama mertua, <i>"Tuh, panci bawa aja, mama nggak pake semuanya ini."</i> Tentu saja kusambut riang gembira, karena panci belio berbahan <i>stainless</i> tebal dan bagus!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Meski keperluan barang rumah tangga cukup banyak, kami ngerasa ada untungnya juga beli baru, karena bisa benar-benar mikirin barang apa yang memang diperlukan, apakah cocok dengan tema warna rumah. Mungkin ini menjadi salah satu <i>adulting skill </i>yang kami <i>achieve</i>, memilih dan membeli furnitur yang cocok untuk rumah, hahaha.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Furniture is tricky</i>. Kita nggak benar-benar tahu yang kita beli itu cocok atau nggak, sampai barangnya sendiri kita taruh di rumah. Nyesek, kan, kalau misal kita lihat di <i>store</i> <i>display </i>bagus, sampe rumah ternyata nggak cocok. Hati dan dompet pun menangis π₯²</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku pernah dengar, kalau beli furnitur itu butuh komitmen jangka panjang. Sofa yang dibeli nggak mungkin dipakai hanya untuk 2-3 tahun. Pas kemarin beli <i>dining chairs</i> aja, aku mikir panjang sampai akhirnya nemu yang benar-benar mecing. Semoga bertahan minimal 10 tahun, apakah aku terlalu ambisius? π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Alasan ini juga kenapa aku menolak membeli barang yang sifatnya hanya estetik. Kebanyakan barang estetik itu nggak terlalu fungsional, ketahanannya juga agak kurang. Kalau tujuannya buat props konten, sih, mungkin gapapa, yaa. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mumpung rumahnya masih belum rapi dan kosong, aku ajak <i>house tour</i> tipis-tipis lewat dokumentasi foto, ya. Biar kelihatan ada progresnya juga. <i>Here you go, first look of our house</i> (: </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrCEK66AkkLPEwbYvtP9Fs46PrgxaMKZPyjjdnYBpapNXdRAm6SeKopkHWZicYAYNnJ6ctt55WaiBnkWCIeppaRi_QD3SAJ1iFHg3QEK9bH1gdcw940H0lg1maK3lK0Hk0R_RCzD-lp-sDAznZ_ddk7j0h6AH3SFnjEo8EQGfTVWyN-OrA0elkjPwWbg/s1200/20230521_124216_0000.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="675" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrCEK66AkkLPEwbYvtP9Fs46PrgxaMKZPyjjdnYBpapNXdRAm6SeKopkHWZicYAYNnJ6ctt55WaiBnkWCIeppaRi_QD3SAJ1iFHg3QEK9bH1gdcw940H0lg1maK3lK0Hk0R_RCzD-lp-sDAznZ_ddk7j0h6AH3SFnjEo8EQGfTVWyN-OrA0elkjPwWbg/s16000/20230521_124216_0000.png" /></a></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg39h5-ncOMrtcJTa6W4NoZSP3AyhzTefjcqs2CZIZSmABkEdpHMb6bkNByOegIQtGEdN-y2h51ZhbS9hetQSbDFQB8QlEl6lJ6qxf56Xt1bG7lZKRbooTjDJbrVofZxaHCH_ZS6XLt_8CpAX10GBLSi8htdEoFPWOdXYD9Z1ckE0Vqjn8ndaoufr_sYQ/s1920/20230521_075447_0000.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg39h5-ncOMrtcJTa6W4NoZSP3AyhzTefjcqs2CZIZSmABkEdpHMb6bkNByOegIQtGEdN-y2h51ZhbS9hetQSbDFQB8QlEl6lJ6qxf56Xt1bG7lZKRbooTjDJbrVofZxaHCH_ZS6XLt_8CpAX10GBLSi8htdEoFPWOdXYD9Z1ckE0Vqjn8ndaoufr_sYQ/s16000/20230521_075447_0000.png" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh3TFBFiUqS1QtBn-m3lDi20Wlt-ylDW1NPkS9n2OLp0ctutqLh-dbXpKOWtSrQl-ii52r-amoHNtS0xwOGDJrcYs7DEt2Baq5ip3o6OB2VgM85nIMAoqLShkR063NYpHtdq12kLyWgaQAo_1DlkvhwnP2NbpCAtVab894q1JdABf8ZPm7k3boEjEAtQ/s1920/png_20230521_123741_0000.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh3TFBFiUqS1QtBn-m3lDi20Wlt-ylDW1NPkS9n2OLp0ctutqLh-dbXpKOWtSrQl-ii52r-amoHNtS0xwOGDJrcYs7DEt2Baq5ip3o6OB2VgM85nIMAoqLShkR063NYpHtdq12kLyWgaQAo_1DlkvhwnP2NbpCAtVab894q1JdABf8ZPm7k3boEjEAtQ/s16000/png_20230521_123741_0000.png" /></a></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Rumah ini nggak terlalu besar, tapi cukup banget buat kami berempat (:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Layaknya netijen budiman lainnya yang menamakan rumah milik mereka, aku pun juga ingin donggg punya sebutan rumah sendiri. Di <i>blog post</i> sebelumnya soal rumah, Endah sempat ngide nama <b>Yu Jib</b>, "yu" itu marga suami, "jib" berarti rumah dalam bahasa Korea. Jenius, bukan?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yujib belum diresmikan, sih (<i>but I LIKEY! Thanks, Ndah! </i>π«ΆπΌ), mungkin para sobatku sekalian di sini ada yang punya ide menarik untuk nama rumah kami? π€ </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mudah-mudahan di cerita berikutnya, rumah kami sudah lebih rapi dan bisa <i>open house</i> bareng keluarga dan teman-teman kami. Jadi, bisa pajang lebih banyak foto, ya! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Makasih juga untuk kalian yang sudah turut mendoakan mimpi kami untuk rumah ini. <i>We love you a bunch!</i> π«°πΌ</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebagai penutup, ada Krystal yang lagi pedekate dengan kucing komplek. Tapi belakangan nggak pernah ketemu si oyen ini, ke manakah dirimu?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9v_Z-7Da33YgTYzVfMI2qAJ3RkIc5CK2Z3bUgsIsQAGdDsx4G2mPthYilisuCqwOKUCNA4e-U9D_qFJUIcgt-0SvSuUdUVPbXLOMqKZFt_2PoW-z7UdKOg9MebBgyoRsdDZtt6HgUhP0cAHm2TRuOQ2fsO7zd0yRRD3CBgMS-7P1CG7bIIgwfgxIxog/s800/20230201_085820_PMTu2qBl2M.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="670" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9v_Z-7Da33YgTYzVfMI2qAJ3RkIc5CK2Z3bUgsIsQAGdDsx4G2mPthYilisuCqwOKUCNA4e-U9D_qFJUIcgt-0SvSuUdUVPbXLOMqKZFt_2PoW-z7UdKOg9MebBgyoRsdDZtt6HgUhP0cAHm2TRuOQ2fsO7zd0yRRD3CBgMS-7P1CG7bIIgwfgxIxog/s16000/20230201_085820_PMTu2qBl2M.jpeg" /></a></div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com24tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-19197904451185390742023-05-18T17:21:00.006+07:002023-05-18T19:49:56.700+07:00How Mandarin Changed My Life<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdW8tmCJrRL_5zXjPFqCzGtqutzlIloaldM6VLFQDvbXawnGjlJpw5hsuuuWjy0btkpd6CqOkmBGkpjPTmhO7OipKpar2SRkLvFtWiveZbbYV-pcZdidu7OBlv_agzt-LVIpu532d7BPakum16Q5UdsXYImXV-XGcf-G_CY2Aui9PX00RTFuJy0SOX5w/s952/photo-1550450339-e7a4787a2074.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="580" data-original-width="952" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdW8tmCJrRL_5zXjPFqCzGtqutzlIloaldM6VLFQDvbXawnGjlJpw5hsuuuWjy0btkpd6CqOkmBGkpjPTmhO7OipKpar2SRkLvFtWiveZbbYV-pcZdidu7OBlv_agzt-LVIpu532d7BPakum16Q5UdsXYImXV-XGcf-G_CY2Aui9PX00RTFuJy0SOX5w/s16000/photo-1550450339-e7a4787a2074.jpeg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Semalam, seperti biasa sambil menunggu jam tidur, aku nonton Youtube. Sebulan terakhir ini, pengalaman nonton Youtube jadi mewah dan makin nyaman, berkat langganan premium, ihiyy. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nggak, nggak. Bukan itu yang ingin kubahas, hahaha. </div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Entah kenapa, salah satu videonya Maudy Ayunda nongol di beranda. Mungkin karena sebelumnya aku pernah nonton beberapa video dia tentang rekomendasi buku. Ada yang <i>follow</i> Maudy di Youtube? Yaampun, dia tuh <i>charming</i> sekali, ya. Tutur katanya, pemilihan kata, gesturnya saat bicara, benar-benar memukau. Definisi cewek cantik dan pintar emang diborong semua sama Maudy, sih. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Anyway</i>, gara-gara itulah, aku jadi nonton beberapa video yang belum pernah aku tonton, salah satu yang menarik perhatian adalah video ini:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/pv4PBZheOvs" width="320" youtube-src-id="pv4PBZheOvs"></iframe></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;">Tentang gimana kekuatan sebuah bahasa (asing) bisa mengubah kehidupan kita. Buat Maudy, itu adalah bahasa Inggris. Tiga poin yang disampaikan dalam video, sih, udah mewakilkan opini pribadiku sebagai orang yang juga berbahasa asing selain bahasa Indonesia, yaitu Mandarin. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah nonton video ini, biasa, kan... anaknya latah pengen cerita-cerita juga, tapi di blog, hahaha. Waktu mau mulai nulis <i>draft</i>, baru sadar aku pernah menulis topik serupa: <a href="https://www.janereggievia.com/2017/06/tentang-berbahasa-mandarin.html">Tentang Berbahasa Mandarin</a>. Di situ, aku cuma nulis sedikit manfaat dari berbahasa Mandarin, sisanya lebih kayak kenapa ngajarin anak bahasa asing dan apa akibatnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ngikut idenya Maudy, hari ini aku coba ingin cerita sedikit, <i>how Mandarin changed my life</i>. Nggak yang <i>major</i> banget, tapi menurutku dengan menguasai bahasa ini, hidupku jadi lebih berwarna. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>1. Mandarin helps me to open another door of opportunity. </b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kesempatan tuh banyak banget aspeknya. Bisa dalam karir atau <i>personal life</i>. Kebetulan, buatku adalah keduanya. Kita mundur dikit, ya, tepatnya ke masa sebelum kuliah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurutku, kalau aku nggak kuliah di China, mungkin pintu-pintu kesempatan ini nggak akan terbuka buatku. Kenapa aku bisa kuliah di China pun, itu juga berkat kemampuan berbahasa Mandarin. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Long story short</i>, waktu SMA aku pernah mendapat kesempatan untuk mengikuti <i>study</i> <i>tour</i> ke provinsi Hunan selama beberapa minggu, oleh salah satu kenalan orang tua (kita sebut dengan Pak C) yang punya sekolah di luar Jakarta. Beberapa bulan setelah <i>study tour</i> berakhir, Pak C menghubungi orang tuaku untuk menawarkan kesempatan lain, yaitu beasiswa penuh kuliah di Guang Zhou. Mendengar hal itu, orang tuaku (khususnya Mama, hahaha), tentu aja senang banget! Apalagi setelah tahu jatah beasiswa itu sebenarnya hanya untuk kalangan sendiri, bukan untuk orang luar. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Itu menjadi momen pertama di mana aku merasa "diuntungkan" karena bisa bahasa Mandarin. Mendadak aku merasa hari-hari di mana Mama dan almarhumah Popo, yang sedikit memaksa untuk belajar Mandarin hampir setiap hari waktu kecil dulu, ternyata ada buahnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dengan kemahiran dalam bahasa Mandarin, aku juga nggak perlu masuk kelas <i>preparation</i> (atau kami menyebutnya kelas bahasa) yang biasanya harus diambil murid asing, sebelum kuliah. Kelas bahasa ini biasanya menghabiskan satu tahun. Ditambah kuliah S1, empat tahun (kalau skripsi lancar, <i>yes?</i>), jadi total lima tahun. Jujur, itu waktu yang luamaaa buatku, hahaha. Empat tahun aja aku udah berasa lama. Tiap satu semester kelar, aku terbiasa ngitung tanggal di kalendar untuk menantikan kapan libur semester berikutnya datang. Dengan poin ini aja, aku udah ngerasa menang banyak. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kuliah selesai, saatnya masuk dunia kerja. Meski nggak kerja korporat atau profesional, aku cukup banyak mendapati beberapa "pintu kesempatan" yang terbuka karena kemahiran ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sama kali, yaa, dengan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, kemampuan lebih ini membuat kita lebih "diprioritaskan" dalam dunia kerja. Misalkan, kita kerja di perusahaan asing dan harus ketemu dengan klien luar. Kemampuan berbahasa asing yang kita miliki akan menjadi penilaian lebih bagi perusahaan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Waktu di Bali, aku sempat menjadi tutor bahasa Mandarin bagi para staf di sebuah hotel. Periode kerjanya nggak lama, sih, tapi sukses menjadi pengalaman yang seru buatku. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat aku kerja jadi barista Starbucks pun, penempatan kerjaku sengaja di outlet yang banyak pengunjung berbahasa Mandarin. Saat itu, manajerku meminta untuk membuatkan daftar menu khusus dalam bahasa Mandarin, supaya teman-teman barista lain bisa belajar menghafalkannya. Soalnya emang susah banget, deh, kalau udah ketemu <i>customer</i> yang nggak bisa Inggris, cuma bisa ngomong bahasa ibunya. Daripada mengadopsi komunikasi ala bebek dan ayam (nggak nyambung, maksudnya), cuslah aku membuat daftar tersebut dan ngajarin teman-teman satu <i>store</i>. <i>It's funny tho</i>, karena aku yang dulu selalu menolak mengajar, ternyata di mana pun aku berada, kesempatan mengajar itu selalu ada, hahaha. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sampai sekarang, puji Tuhan masih bisa cari uang untuk nambah-nambahin perintilan rumah, berkat kemampuan berbahasa Mandarin ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>2. Mandarin helps me to connect with some important people in my life.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Entah kenapa, ya, orang tua di lingkunganku itu senang sekali diajak ngobrol bahasa Mandarin sama anak muda. Contohnya, almarhumah Popo dan mertuaku. Aku nggak bisa ngebayangin apa jadinya kalau nggak lancar berbahasa Mandarin saat berkomunikasi dengan mereka. Mungkin cerita atau sejarah keluarga yang aku tahu saat ini, nggak akan pernah kudengar kalau bahasa Mandarinku sendiri nggak mumpuni. Karena banyak sekali cerita yang lebih mudah disampaikan dengan bahasa yang lebih mereka pahami juga. Di sini lah, bahasa Mandarin berperan menjadi penyambung emosi dan cerita, antara aku dengan mereka. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sedikit <i>background story</i>, kakek dari sisi papaku (aku panggilnya Yeye) berasal dari Tiongkok, tepatnya dari Mei Xian, yang dikenal dengan kampung Hakka (atau kita lebih familar dengan <i>Khek</i>). Yeye meninggal, tepat beberapa bulan sebelum papa mamaku menikah. <i>So, I never met him.</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Belasan tahun yang lalu, sebelum aku berangkat kuliah, keluarga kami dapet kejutan dengan kunjungan kerabat jauh dari keluarga kakek di China. Mereka datang jauh-jauh sampai ke Jakarta, untuk menemui keluarga papaku. Meski punya ayah orang Tiongkok asli, papa dan para saudara kandung nggak bisa berkomunikasi lancar dalam bahasa Mandarin. Akhirnya, mamaku lah yang membantu mereka berkomunikasi dan aku pun juga bisa mendengar langsung cerita keluarga papa yang belum pernah kudengar sebelumnya. <i>Amazing</i> banget, deh, rasanya. Bayangin aja, keluarga yang udah terpisah puluhan tahun, bisa ngumpul lagi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa tahun berikutnya, tepatnya sekitar tahun 2017, gantian keluarga papa di Indonesia "pulang kampung" ke China, untuk mengunjungi keluarga yang ada di sana. Luar biasa sekaliii, dengan satu bahasa bisa menyambungkan tali silahturami. Aku pun bangga bisa mempunyai <i>knowledge</i> baru tentang silsilah keluarga dan mengenal lebih dekat lagi dengan sosok kakek yang nggak pernah aku jumpai. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;">Pesan sponsor hari ini apa dong, Jane? Nggak adaaa, emang pengen cerita aja. Udah lama juga nggak nulis blog, kan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun, mungkin ada berbagai hal yang bisa kamu <i>takeaway</i> dari tulisan ini. Mungkin nggak cuma soal berbahasa asing, berbahasa daerah mungkin? Keuntungan seperti apa yang kalian rasakan dengan memiliki kemahiran bahasa (asing)? Mungkin ada yang mau cerita-cerita juga? (:</div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-22294118919584639062023-04-15T15:42:00.002+07:002023-04-15T15:42:21.685+07:00This is Adulting<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPz_w5-4RdX9nKESArYV5ZuWsqEiKih-AFmUHWy9xqX_hVP7GDDLiY-lNeL_wzz2_E2LLDu6wGaEL_Dk8mZt727TKGf3nLMgYf1ayO8UCY806pHJSGannf0qivdy6XY-PTYqdxHR9hfpJq6ACC2S8UzQmhISeIO_jgyabJTcLB1mamLal2krt3S7CW7g/s1080/png_20230415_153933_0000.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPz_w5-4RdX9nKESArYV5ZuWsqEiKih-AFmUHWy9xqX_hVP7GDDLiY-lNeL_wzz2_E2LLDu6wGaEL_Dk8mZt727TKGf3nLMgYf1ayO8UCY806pHJSGannf0qivdy6XY-PTYqdxHR9hfpJq6ACC2S8UzQmhISeIO_jgyabJTcLB1mamLal2krt3S7CW7g/s16000/png_20230415_153933_0000.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Gimana hidup? Puji Tuhan, masih bertahan (':</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa bulan terakhir ini, baik kondisi fisik dan mental, sama-sama jatuh bangun. </div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalau udah begini, <i>journaling</i> adalah jalan ninjaku untuk bebenah isi kepala. Pengennya bisa sepedaan ungu di Taman Sempur atau Kebun Raya, bersama dengan rakyat Bogor lainnya. Namun, karena waktunya baru bisa <i>journaling</i>, di kamar sendiri pulak (ya, emang mau di mana?) <i>it's good enough for me.</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dari apa yang sudah ditulis, tergelitik ingin membagikan beberapa di sini. Sekalian "belajar" nulis lagi di blog setelah sekian lama, supaya nggak kagok-kagok amat. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Belakangan lagi mikirin soal <i>adulting</i>. <i>So, here are some of my thoughts on it:</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b style="background-color: #f9cb9c;">1. Terbiasa menata ulang perubahan hidup.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah gagal nyapih Krystal beberapa waktu lalu, aku jadi banyak <i>contemplating</i>. Dari sekian banyak hal yang dipikirin, kurangnya <i>quality time</i> bareng Krystal menjadi <i>highlight</i>-nya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dua tahun pertama kokonya dulu, <i>I fully dedicated my time for him.</i> Beda sama Krystal, di usia belum genap 12 bulan, aku mulai sibuk berkegiatan, salah satunya ngajar les. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>I was pretty pumped when I got my first teaching job again after some years. Finally</i>, si ibu rumah tangga ini ada <a href="https://www.janereggievia.com/2021/05/mothers-day.html?m=1#more" target="_blank">kerjaan yang <i>tangible</i></a>. Mayan, kan. Selain bermanfaat, dapet uwit ugha.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dua tahun berjalan, makin ke sini kok makin capek. Kalo kata sahabatku, mungkin udah nggak <i>spark joy</i>. Saking capeknya, anak-anak cuma kebagian "sisa-sisa" dari isi "tangki" aku, dan kalau udah beneran abis, cuma bisa marah-marah. <i>I feel sorry for my kids, I feel bad for myself too.</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dua hari pasca gagal nyapih, suami udah berpesan: "Kurangi aja jadwal ngajar kamu. Kasih waktu terbaikmu buat anak-anak." Ya, kalau suami udah bersabda, istri kudu nurut. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Rasanya ngeri-ngeri sedap harus mengubah sesuatu yang tadinya rutinitas buat kita. Aku nggak pernah bersahabat baik dengan perubahan. Padahal katanya, kan, <i>change is the only constant on life. </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mungkin ini juga salah satu <i>skill adulting</i>: <u>harus terbiasa menata ulang perubahan hidup.</u></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kayak waktu belajar minum kopi hitam, meski <i>plain</i>, ngebosenin, tapi kalau lebih sehat, <i>why not.</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>So, I did it.</i> Aku berhasil mengurangi jadwal les, dan setelah beberapa minggu berjalan, <i>I've never been better.</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku punya waktu terbaik buat anak-anak, buat suami, buat diriku sendiri, dan yang pasti buat Tuhan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Josh yang tadinya suka nanya, "Mama ngajar nanti?", sekarang kalau dijawab nggak ngajar, dese kayak nggak percaya, abis itu langsung ajak berkegiatan bareng.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Krystal juga sama. Belakangan tangan mamanya ditarik ke sana ke mari, maunya main sama mama, kecuali kalo lagi denger lagu sambil nyanyi. Entah kenapa dia nggak suka mamanya ikutan dia nyanyi, suara mama terlalu bagus apa gimana dah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>And I don't feel annoyed at all.</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Waktu di mana bisa main bareng mereka, <i>it feels blissful.</i> Apalagi setelah ultah Krystal yang kedua kemarin, aku sadar masa kecil mereka nggak akan terulang *lap aer mata*</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b style="background-color: #f9cb9c;">2. I cherish my parents even more.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa tahun ini, aku terus berusaha mengubah <i>mindset</i> aku soal orang tua. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Di samping fakta bahwa orang tua itu seringnya menguji kesabaran kita <i>(like they know where to touch our buttons and like, boom!)</i>, aku juga belajar menikmati kehadiran mereka. Apalagi dengan jarak yang cukup jauh, di mana aku nggak bisa mengunjungi mereka kapan pun, aku bersyukur teknologi bisa mempertemukan kami kapan aja.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dua hari yang lalu, aku lagi masa <i>recovery</i> abis sakit. Belum sepenuhnya balik jadi diri sendiri, <i>but my routine keeps going.</i> Pagi itu, <i>my dad called</i>, seperti biasa, ya, cari cucu dulu. Cucunya bosen, baru deh anaknya yang minta dicariin. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>I talked a bit with my mom and dad, catching up this and that</i>. Selesai <i>video call</i>, <i>I felt so much better. At this point, <u>adulting for me when I can cherish my parents even more. </u></i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku sangat beruntung masih punya papa mama, <i>they're still together, healthy and alive. I truly thankful for them. </i>Semoga Tuhan melindungi orang tua kita, di mana pun mereka, ya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b style="background-color: #f9cb9c;">3. Being adult means, you can eat whatever you want!</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dari pembahasan yang cukup <i>deep</i>, tiba-tiba ngomongin soal makan. Percayalah, ada hubungannya kok sama beranjak dewasa.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jadi gini. Siapa dulu kecilnya suka <i>curious</i> lihat menu restoran tiap kali makan sama orang tua? Nggak tahu kenapa, rasanya pengen cobain semuanya, khususnya menu minuman. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku masih inget selalu penasaran sama menu "es soda gembira", hanya karena namanya lucu dan seru! Soda? Gembira??</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mamaku nggak pernah kasih izin untuk pesan itu. Entah karena tahu minumannya nggak sehat sama sekali (yang pernah minum, tahu, kan, komposisi si es soda gembira ini?), karena tahu anak gadisnya punya kebiasaan jelek, nggak pernah ngabisin minuman yang dipesan atau karena dua alasan tersebut. Sampai suatu hari, izin itu diberikan, dan itu menjadi es soda gembira pertama dan terakhir dalam hidup. Nggak abis juga, tentunya. Mamaku hanya bisa menghela nafas. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Alhasil, tiap kali makan di restoran, mamaku suka kasih ultimatum yang sama kuberikan ke anak-anak sekarang: pesan yang mau dimakan, habiskan yang dipesan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Now that I can earn some pocket money</i>, jadi suka memuaskan hasrat nyobain macem-macem jajanan, yang kalau mereka eksis di jamanku kecil nggak dibolehin mama beli. Cireng? Ayam grepek? Bola ubi?? (ke mana, sih, kamu sekarang, Bi?). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Waktu zamannya <i>brown sugar boba</i> di mana-mana, aku coba sekali dan rasanya persis cendol. Hampir nggak mau dihabisin, tapi suara mama menggema di kepala, hahaha. Ya, karena udah dewasa juga, kudu tanggung jawab dong. Sayang duit juga, sih, sebenernya (ini penting).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;">Begitulah lika-liku <i>adulting</i>, yang nggak pernah datang permisi, tahu-tahu kita harus siap disamperin. Di usia 30s sekarang ini (gue bakal 32 tahun ini, kok cepet amat, sik?!), jujur makin santai ngejalanin hidup. Boong, deng. Rempes juga kok seringnya. Cuma kalau kata orang bijak di luar sana, <i>try to find the beauty from everything.</i> Cakeps!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selamat berakhir pekan, kawan-kawanku! β¨οΈβοΈ</div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com20tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-89524346318967554252023-02-25T18:40:00.001+07:002023-04-14T18:26:26.194+07:00I'm Not A Regular Mom, I'm A Cool Mom<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq_58DV52p4nFBU0fc57Lpen5J0Ucj_0_fpZCneoy0FbepwCV3zyYIbNDDf0OZRVaFlr0WEDnNCb8-VwzzA85S3DJO9fk5YrIFp-qkeeXuATwSipCQ6guo42f0KVxWuYf9iXTu1kYxMZA6A-aOSdxaMKJBKqZsnhzHzh88lFcgg_ffJIxTUw4k4ijyfw/s640/galina-kondratenko-OI47P-7TtBc-unsplash.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="427" data-original-width="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq_58DV52p4nFBU0fc57Lpen5J0Ucj_0_fpZCneoy0FbepwCV3zyYIbNDDf0OZRVaFlr0WEDnNCb8-VwzzA85S3DJO9fk5YrIFp-qkeeXuATwSipCQ6guo42f0KVxWuYf9iXTu1kYxMZA6A-aOSdxaMKJBKqZsnhzHzh88lFcgg_ffJIxTUw4k4ijyfw/s16000/galina-kondratenko-OI47P-7TtBc-unsplash.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pembaca lama blog ini, pasti (sedikit) tahu, kalau di dunia Youtube, aku ngefans sama Jenn Im. Namanya masuk ke dalam <a href="https://www.janereggievia.com/2020/03/5-tokoh-perempuan-yang-menginspirasi.html" target="_blank">daftar perempuan yang menginspirasi</a>, versi yang kubuat sendiri tentunya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Buat yang belum tahu orangnya, ini, lho:</div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIIanjm6Bq8AiNbI84772EhiVRyI_A_bk2LUfFceMHLdfPp5cNjnJaA2DkX--wjRZo8k4yG2Jlfzm6ihigXoNdN0U0-QxKYTnU1d7W4RYJ4LbqBeX3_CG6ITyyh5y7ukRn6Y4CcUF55ONc1eoq9VKpAbOXJakm1kJf6LAbuKKcOmTuxEOjysEi1xcuaw/s2000/jenn%20im%20profile.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="2000" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIIanjm6Bq8AiNbI84772EhiVRyI_A_bk2LUfFceMHLdfPp5cNjnJaA2DkX--wjRZo8k4yG2Jlfzm6ihigXoNdN0U0-QxKYTnU1d7W4RYJ4LbqBeX3_CG6ITyyh5y7ukRn6Y4CcUF55ONc1eoq9VKpAbOXJakm1kJf6LAbuKKcOmTuxEOjysEi1xcuaw/w640-h426/jenn%20im%20profile.jpeg" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pertama kali tahu Jenn Im itu sekitar tahun 2013, waktu di mana aku lagi sibuk nyusun skripsi dan magang. Entah gimana ceritanya, aku nemu salah satu videonya yang <i>how I lost 10 pounds. </i>Ceritanya emang lagi pengen nurunin berat badan, kan. Dari situ, mulai maraton nontonin semua videonya, yang sebagian besar nggak <i>relate </i>sama duniaku. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lho, bukannya kita tuh nge-<i>follow</i> seseorang karena merasa<i> relatable</i>, ya?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jenn Im ini anak fasyun, suka nge-<i>share</i> video <i>makeup tutorial</i>, hobi <i>thrifting</i> baju, sampai <i>festival hopping</i>. Aku mah apa. Cuma anak rumahan yang hobinya ngemil sambil nonton doang... ini 10 tahun yang lalu, lho, yaaa. Ya, sekarang, masih, sih... di <i>weekend</i> aja, kok!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Terus, kalian bertanya-tanya (dibacanya biasa aja, jangan pake nada), jadi, kenapa suka sama Jenn Im?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pertama, karena suaranya, sih. <i>I love hearing the sound of her voice</i>, <i>cheesy</i> banget nggak, tuh? Tapi beneran! Buat yang pernah atau suka Jenn Im juga, pasti paham, deh, sama poin ini. Suaranya sopan banget masuk telinga. Apalagi kalau dia bikin video <i>review</i><span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>entah itu soal bebajuan, buku <i>(this!!)</i> atau musik,<span style="background-color: white; font-family: Raleway; font-size: 14.85px;">β</span>meski kadang nggak satu selera, tapi rasanya pengen ikutan coba apa yang dia rekomen, hanya karena denger suaranya, LOL. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kedua, cara dia ngomong juga <i>classy</i>, elegan, tapi asik juga. Pemilihan kata-kata dia juga bagus, terus kalau ngomong hampir nggak ada "emmm. emmm" gitu. <i>Even when she swears</i>, kedengarannya tetep sopan, wkwkwk. Iya, ini mah gue <i>bias</i> banget. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ketiga, nah. Poin ini yang kurasa lebih <i>relate</i> denganku dan menjadi alasan utama kenapa ngefans berat. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jenn Im ini bukan tipikal Youtuber yang banyak 'drama'. Nggak pernah cari sensasi apalagi bikin konten <i>clickbait</i>. Sepanjang ngikutin <i>channel</i>-nya, aku juga bisa ngerasain, seberapa jauh dia bertumbuh sebagai manusia. Gimana, ya, ngomongnya... Jenn Im, ya, kayak kita-kita gini juga, manusia biasa yang berusaha untuk semakin baik setiap harinya. Nggak pengen <i>stuck</i> di situ-situ aja, pengen sesuatu yang baru, dan berkontribusi di mana pun kita berada. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Barusan banget, abis nonton video terbarunya. Jenn Im belakangan agak santuy <i>upload</i> video. Beberapa waktu lalu, melalui Instagramnya, aku baru tau dia lagi ambil kelas di kampus tempat dia kuliah dulu. Nggak kaget, karena itulah Jenn Im, yang <i>aware</i> banget sama kebutuhan personal dia. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Waktu nonton video barunya itu, aku membatin sendiri: <i>"This is like a new Jenn Im".</i> Bukan perubahan fisik, yaa. Lebih ke <i>personality</i>-nya, <i>and it's a good change, of course! </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Di video tersebut, dia bilang, alasan dia ambil kelas (kelas sejarah Amerika, btw) karena dia pengen jadi seorang ibu yang lebih baik lagi buat anaknya. Dia pengen, saat momen anaknya akan banyak bertanya, <i>she's ready with all the answers</i>. Kalaupun dia nggak tau, dia bakal cari tau bareng anaknya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/2fW-n-X7uJQ" width="320" youtube-src-id="2fW-n-X7uJQ"></iframe></div><br /><div style="text-align: justify;">Jenn Im juga bilang, menjadi ibu tuh pengen bikin anaknya bangga suatu hari nanti. Ibu mana yang nggak pengen anaknya bilang ke temen-temennya: <i>"Oh, itu nyokap gue. Dia bikin konten video, nulis juga, terus bakal jadi ilmuwan juga."</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Di situ gue langsung menjetikkan jari dan membatin lagi, <i>"Ini... bener banget!"</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;">Selama hampir tujuh tahun jadi ibu, aku sangat mengaminkan perkataan Jenn Im di atas. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Waktu pertama kali jadi ibu, aku nggak pernah mikir sejauh itu. Aku pikir, jadi ibu, ya ngurus anak aja. Boro-boro pengen jadi ilmuwan, mau nulis blog aja nggak ada waktu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seiring berjalannya waktu, definisi <i>becoming a mother</i> buatku punya perubahan makna. Jadi ibu, nggak sebatas ngurus anak, tapi gimana supaya kita bisa jadi sosok yang lebih keren. Bukan keren hanya ngerti bahasa gaul, tapi lebih keren yang karena punya wawasan luas dan bisa ngobrol bareng anak nantinya. Secara nggak langsung, anak-anakku bikin aku lebih semangat ingin <b><u>memperkaya diri.</u></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada beberapa hal yang pengen aku lakukan, setelah anak-anak beranjak besar. Bentar lagi Krystal mau disapih, itu berarti aku lebih banyak punya ruang gerak (termasuk nonton konsernya <a href="https://www.instagram.com/p/Co6QfUnJFPa/?utm_source=ig_web_copy_link" target="_blank">Agust D</a> mendatang!). Selain buat kepuasan diri sendiri, alasanku sama kok kayak Jenn Im, pengen "nyambung" sama anak di kemudian hari. Pengen jadi mama yang kalau ditanya tuh nggak plonga-plongo, kecuali emang nggak ngerti, yaudah yuk kita cari bareng-bareng.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa hari lalu, aku juga menemukan salah satu akun Instagram yang aku <i>follow</i>, seorang mama muda juga. Setelah enam tahun jadi IRT, dia balik lagi ke <i>corporate world</i>. Waktu dia cerita-cerita, kenapa, kok, balik job hunting lagi di usia 30an, salah satu alasannya adalah pengen <i>achieve</i> mimpi lebih cepat. Tadinya dia pikir, yaudalah fokus jadi IRT aja, nggak usah ngapa-ngapain. Toh, selama jadi IRT, menurutku dia juga produktif sekali jadi <i>content creator</i>. Dia merasa, makin ke sini "jalan" yang udah disiapkan Tuhan berbeda. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Melihat progres kedua ibu <i>online</i> yang diam-diam kukagumi ini, aku makin yakin, kalau emang jalan setiap kita tuh beda-beda. Jadi seorang ibu, tetap bisa melakukan hal-hal yang kita inginkan. Bahkan mungkin melakukan sesuatu yang tadinya kita nggak pernah pikirkan sebelumnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Rasanya indah banget, kan, kalau sesama ibu <i>(and women!)</i>, kita bisa saling menginspirasi kayak gini. Nggak saling nyinyir atau iri-irian. Kita nggak mesti kok terima semua pendapat atau alasan orang lain, apalagi di dunia maya yang dempulannya ngabisin sebotol <i>foundation</i> (baca: kita nggak bener-bener kenal orang itu kayak apa). Kalau kata Amy Pohler, <b><i>"Good for her! Not for me."</i></b>.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;">Sebagai penutup, aku lumayan sering nanya Josh kayak gini: </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>"Josh, kamu kalau ditanya orang mama kerjanya apa, kamu jawab apa?"</i> Tanpa ragu dijawab, <i>"Mamaku blogging!" </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Sounds cool enough for me..</i>. berarti harus makin rajin nih ngeblognya π€ͺ</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFLDAt_AZzif_wHgSctTNEucIRexOluKxI4mnvkFFz0T7a5UxxrjfhpynneunX1oZ3EWaahhKyQL2oj4BXrSR977r-mT9NpZMzBf3_leE7f1CGMCPJP4-b2EqifZs-ckXSmu2lK8NKfWvEesYs9NCMSJTKaXABoQBzM6vJFMCLlzksgBtjQXaFkMaQ1g/s853/20230212_092642.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFLDAt_AZzif_wHgSctTNEucIRexOluKxI4mnvkFFz0T7a5UxxrjfhpynneunX1oZ3EWaahhKyQL2oj4BXrSR977r-mT9NpZMzBf3_leE7f1CGMCPJP4-b2EqifZs-ckXSmu2lK8NKfWvEesYs9NCMSJTKaXABoQBzM6vJFMCLlzksgBtjQXaFkMaQ1g/s16000/20230212_092642.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Mamanya dicuekin cah lanang π</div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-8769843743011214972023-02-10T14:11:00.006+07:002023-02-11T10:30:48.569+07:00Periksa Lagi Kepercayaanmu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbxrQhXYuZ7yG7WxeHYA7oTgV8ZjPWfg6Y3HSx-aJZIVIt-HIEaPDoGVjDhYWtICsksDlM5ZTiOTRuxQpTlFKA-mhDB62xC6wXUAaW5AWOO08jWLn_Cj5gG1V7ySnOtKZoGAZwnTgIGRLJzNI6z7Dw8M5TsRFZpYRTSQYByzIFL1DqqTkL5X_5a42xjQ/s960/pexels-andrew-neel-7059907.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbxrQhXYuZ7yG7WxeHYA7oTgV8ZjPWfg6Y3HSx-aJZIVIt-HIEaPDoGVjDhYWtICsksDlM5ZTiOTRuxQpTlFKA-mhDB62xC6wXUAaW5AWOO08jWLn_Cj5gG1V7ySnOtKZoGAZwnTgIGRLJzNI6z7Dw8M5TsRFZpYRTSQYByzIFL1DqqTkL5X_5a42xjQ/s16000/pexels-andrew-neel-7059907.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Halooo, apa kabarnya?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bukannya nggak mau nulis di blog, tapi memang belakangan ini kegiatan padat sekali. <i>So, how are you?</i> Lagi sibuk apa? Ada yang lagi baca buku kayak aku? (:</div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Minggu ini, lagi baca buku <b>Mulai Mengerti</b> karyanya Edward Suhadi, sebuah hadiah dari seorang sahabat yang pada suatu hari mengirimkan pesan Whatsapp, isinya kurang lebih: "Lu harus baca ini", kemudian kubalas, "Iya nih, udah masuk <i>wishlist</i>", terus dilanjut, "Udah beli belom? Gue beliin, ya.". Yaaaa, teman sejati nggak mungkin nolak π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada yang udah baca bukunya? Secara singkat, buku ini berisi kumpulan buah pikiran dan pengalaman pribadi Koh Edward selama perjalanan hidupnya. Buat <i>followers</i> Instagramnya, pasti udah nggak asing dengan ceritanya belio yang hangat tapi padat. Aku sendiri baru <i>follow</i> setelah baca bukunya, hahaha. Padahal udah sering ngintip tulisannya, baik di IG maupun blognya dulu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kukira, awalnya buku ini bisalah dilahap sekaligus, tapi ternyata nggak gitu konsepnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Buku <b>Mulai Mengerti</b> ini harus dibaca perlahan, diresapi, kemudian direnungkan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nggak heran, setiap membalik halaman tuh rasanya pengen jeda dulu, kemudian ambil jurnal dan mulai nulis tentang apa yang baru kubaca.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Salah satu bab berjudul "Periksa lagi kepercayaanmu", yang membahas tentang <i>revisit old beliefs</i>.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Secara sadar, aku senang membatasi diri dengan tidak melakukan banyak hal. Dengan mudahnya mendeklarasikan, "gue nggak bisa ngerjain ini" atau "nggaklah, gue nggak akan bisa". Pokoknya nggak kasih kesempatan bagi diri sendiri <i>to take a chance.</i> Ada yang bilang pola ini juga dikenal sebagai "<i>fixed mindset</i>". </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kebiasaan ini yang sering bikin suami gedeg (jengkel). Belum apa-apa udah bilang nggak bisa, nggak mau, nggak usah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Belum coba, udah mager duluan. <i>That's me.</i> Makanya, penyesalan di usia 20an gue banyak, karena nggak mencoba banyak hal.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Contohnya, soal les nyetir.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sejak 2021, sebetulnya suami udah koar-koar suruh aku kursus nyetir. Waktu itu Krystal masih bayik banget, ditambah covid lagi tinggi-tingginya. Ya aku pakailah alasan itu nggak kursus. Di situ aku masih percaya, bahwa aku nggak akan bisa nyetir. Yaudalah, mungkin aku memang ditakdirkan menjadi <i>professional passenger.</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>At the end,</i> bisa juga lho nyetir. Bisa juga lho lawan ketakutan di jalan raya. Setelah mengizinkan diri sendiri untuk mencoba, belajar, kemudian lawan rasa takut, <i>it became a skill</i>. Tadinya nggak bisa, jadi bisa, jadi lebih pede.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun, ada satu hal lagi yang sempat menjadi kepercayaanku, yang nggak pernah kuceritakan ke siapa pun. Setelah baca bab ini, malah disadarkan. <i>"Jane, lu juga udah berhasil melakukan yang ini, lho."</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>So, I spilled my tea.</i> Aku pernah takut (dan males) masak di rumah mertua.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sejak hari pertama tinggal di rumah mertua, aku selalu menghindari dapur. Kalau kata orang, area sakral milik nyonya rumah itu, ya dapurnya. Apalagi mama mertuaku (kusingkat jadi mamer, ya) jago masak. Sering aku cerita di sini, kalau Imlek, mamer itu bakal berjibaku di dapur bebikinan ini itu, <i>everything from scratch. </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keahlian mamerku dalam memasak membuatku jiper. Aku takut dan males kalau masak malah dikomentarin. Nanti kalau masak ini ternyata metodenya salah gimana. Terus, kalau ternyata bumbumya salah gimana. Padahal nih, itu semua nggak benar-benar terjadi. Ya, komentar ada aja, sih. Nyokap gue kalau liat gue masak juga pasti komentar, namanya juga emak-emak π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tapi, setelah dipikirkan kembali, kalau aku nggak masak, keluarga mau makan apa? Terus, ketakutan yang aku ciptakan di kepala ini valid nggak, sih? Coba aja belum.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nggak mudah awalnya. Aku harus latih diri sekuat mungkin supaya bisa melakukannya. Mungkin kamu yang baca bakal mengernyitkan dahi. Lebay kali Jane ini, mosok masak di rumah mertua aja takut?? Ya, gapapa juga kalau kalian mikir begitu, karena kalian memang nggak paham yang kurasakan, betul?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Semakin aku berlatih, ketakutanku perlahan memudar. Tadinya cuma masak seminggu 2x (di rumah ada mbak dan kadang-kadang mamer masak juga), sekarang jadi lebih sering. Karena punya anak juga, mau nggak mau harus masak, aku yang bertanggung jawab dengan gizi mereka. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku pun nggak pernah sungkan lagi nanya cara masak sesuatu yang mamer buat. Pakai bahan apa, bumbunya pakai apa supaya enak. Belio akan menjelaskan semuanya dengan detil. Semisal, mau buat hekeng, isian dagingnya harus diperes pakai <i>cheese cloth</i> supaya benar-benar kering, jadi nanti hasilnya enak (<i>there</i>, kubuka rahasianya kepada kalian, hahaha). <i>Anyway</i>, hekeng buatan mamerku LEZAT sekali!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bahkan nih, makin ke sini juga, mamer yang udah mulai mager masak sehari-harinya, malah suka nanya aku, "Kamu masak apa?". Kalau cocok, belio nyomot, lho. Pencapaian terbesarku tentang ini, adalah mamer suka minta tolong aku memasak sesuatu untuk dimakan bareng keluarga. Sejauh ini, mamer pernah minta aku masakin telor tomat, terus <i>my signature fried chicken</i> (duileee, <i>signature</i>, padahal campuran resep orang juga, bahahaha) dan yang baru-baru ini, <i>Japanese Beef Curry</i>, yang pas dimakan katanya, "Lho, kok ini rasanya mirip sate padang?" π€£</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ternyata, bener yang ditulis Koh Edward, kalau <i>old beliefs</i> ini bisa banget dikaji ulang. Aku nggak mau lagi membatasi diri dalam melakukan sesuatu. Amit-amit, nggak mau nunggu 10 tahun lagi untuk melakukan sesuatu kalau itu bisa dicoba sekarang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jadi, <i>old beliefs</i> kamu apa? Coba dikunjungi, gih. Siapa tau ada yang bisa dikaji ulang hari ini π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">P.S. maap, Koh Edward. Judulnya minjem, ya ππΌ</div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com17tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-14214603152933480502023-01-14T12:00:00.017+07:002023-01-14T15:04:49.817+07:00#JanexLiaRC December (and announcement!)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzGvSFidBM1yzYjn7KGgu7xCz2_sS3JWV4Uz2z9_6EHv2ctmgawthBvJ6q7NdTxq8hieI1BzcjvLKbseKv6w-n-wav-pDI34e_mEMCX29R-mY5u3s_awDR7SA0d4IFfkXv6H0a2Xc1pb-o4oh9lqVeXVpn2aBa6_Wb-qb9UnRbOBHw_BeIXDTw_3Bz1A/s1080/%23JanexLiaRC%20desember.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzGvSFidBM1yzYjn7KGgu7xCz2_sS3JWV4Uz2z9_6EHv2ctmgawthBvJ6q7NdTxq8hieI1BzcjvLKbseKv6w-n-wav-pDI34e_mEMCX29R-mY5u3s_awDR7SA0d4IFfkXv6H0a2Xc1pb-o4oh9lqVeXVpn2aBa6_Wb-qb9UnRbOBHw_BeIXDTw_3Bz1A/s16000/%23JanexLiaRC%20desember.jpg" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Sebelumnya, mau minta maaf dulu atas keterlambatan rekapan <b>#JanexLiaRC</b> bulan Desember kemarin. Dikarenakan aku dan Lia masih dalam suasana liburan tahun baru, ditambah kesibukan yang tak berhenti, semoga bisa dimaklumi, yaaa. </div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tanpa basa-basi, ini dia rekapan (terakhir!) <b>#JanexLiaRC</b> edisi Desember: </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div><b>1. <a href="https://dbooklover.blogspot.com/2022/12/novel-bukan-salah-waktu-by-nastiti-denny.html?m=1" target="_blank">(BUKAN) SALAH WAKTU - NASTITI DENNY</a> by Fanny_dbooklover</b></div><div><b>2. <a href="https://aprilendah.blogspot.com/2022/12/janexliarc-cantik-itu-luka.html" target="_blank">CANTIK ITU LUKA - EKA KURNIAWAN</a> by Endah April</b></div><div><b>3. <a href="https://dbooklover.blogspot.com/2022/12/novel-dont-you-forget-about-me-by.html?m=1" target="_blank">DONβT YOU FORGET ABOUT ME - ALEXANDRA POTTER</a> by Fanny_dbooklover</b></div><div><b>4. <a href="https://www.catatanbundasaladin.com/2022/12/review-buku-antologi-cup-of-tea-for.html" target="_blank">A CUP OF TEA FOR WORKING MOM</a> by Vina</b></div><div><b>5. <a href="https://www.catatanbundasaladin.com/2022/12/review-buku-kumpulan-dongeng-klasik.html" target="_blank">KUMPULAN DONGENG KLASIK YUNANI</a> by Vina</b></div><div><b>6. <a href="https://www.akbaryoga.com/2023/01/review-the-skating-rink-bolano.html" target="_blank">THE SKATING RINK - ROBERTO BOLANO</a> by Yoga Akbar</b></div><div><b>7. <a href="https://masvay.com/review-keliling-nusa-tenggara-luar-dalam-janexliarc/" target="_blank">KELILING NUSA TENGGARA LUAR DALAM</a> by Rivai H.</b></div><div><br /></div><div>Sebelum masuk dalam pengumuman, sesuai janji, kami juga ingin memilih dua pemenang di semester kedua ini (periode Juli-Desember), dengan penilaian ngumpulin <i>review</i> paling sering dan ulasan yang menarik! Dua pemenang semester berikutnya yang sudah terpilih, tidak masuk hitungan lagi, yaa. </div><div><br /></div><div><i>Sooo</i>, dengan dua kriteria tersebut, kami berdua memilih <b style="background-color: #f9cb9c;">Mba Vina</b> dan <b style="background-color: #f9cb9c;">Mas Rivai</b> sebagai pemenangnya! πππ</div><div><br /></div><div><i>Congratulation to you both!</i> Kalian berhak memenangkan <i style="text-decoration-line: underline;">voucher</i> belanja buku senilai Rp100.000. Hari Senin besok, Lia akan mengirimkan <i>email</i> untuk konfirmasi, ya. Mohon ditunggu π</div><div><br /></div><div>Dengan demikian, maka berakhirlah <b>#JanexLiaRC 2022</b> ini! Wohooo! </div><div><br /></div><div>Bersamaan dengan ini, aku dan Lia ingin ngucapin banyak TERIMA KASIH untuk antusias teman-teman yang sudah berpartisipai selama setahun penuh. Ikut senang rasanya kalau <i>reading challenge</i> ini bisa membantu kalian menyelesaikan tumpukan <i>TBR (to be read)</i> di rumah. </div><div><br /></div><div>Terus, abis ini masih ada <i>reading challenge</i> lagi nggak?</div><div><br /></div><div>Jawabannya: nggak dulu, ya, shaaaay π€£</div><div><br /></div><div>Selain <i>reading challenge</i>-nya libur dulu, konten <b>#JanexLia</b> juga minta izin untuk <b><u>hiatus dalam jangka waktu yang tidak ditentukan</u></b>, ya. Hikss. Nggak mau sedih, tapi nulisnya kok melo juga π₯Ί Keputusan ini diambil karena kami ingin sama-sama fokus bersolo karir, baik di dunia nyata maupun <i>blogsphere</i>. Nggak kerasa juga,<b> #JanexLiaRC</b> udah jalan <i>non stop</i> selama dua tahun (2020-2022), semua dimulai oleh <b><a href="https://www.wordsofthedreamer.com/" target="_blank">Lia</a></b> yang tetiba nyolek aku dan memberikan ide ini. Chayank Lia banyak-banyak pokoknya! π</div><div><br /></div><div>Nggak usah khawatir, konten <b><a href="https://www.janereggievia.com/search/label/JanexLia" target="_blank">#JanexLia</a></b> masih bisa kalian baca di blog kami masing-masing, yaa. Siapa tau ada yang mau nostalgia atau nengok-nengok bacaan lama, hihi. </div><div><br /></div><div>Sekali lagiii, terima kasih untuk semua yang udah berpartisipasi dalam <b>#JanexLiaRC</b> dan mendukung semua konten <b>#JanexLia</b>, yaaa. Semoga kita bisa ketemu lagi di lain <i>challenge... maybe?</i> Tetap semangat membaca, ya, untuk 2023. Meski nggak ada <i>challenge</i>, mau donggg tetap baca <i>review </i>kalian, lumayan buat referensi bacaan. </div><div><br /></div><div>Selamat menikmati <i>weekend</i> semuanya! Jane dan Lia pamit, yaaaa. <i>See you when we see you!!</i> π₯°</div></div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-67413409120292793582023-01-07T13:20:00.000+07:002023-01-07T13:20:00.503+07:00Diary of The Year 2022: Best Memories, Favorte Blogposts, Etc<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFyMdI4VoNntSr5wtBYz2n2VY0i1doQb76S4muZDRag-OQ6YhN3xZJs-vXQYugnQL7A20p789mzOTNNYAoHSGlcy6aBrh3gY4r26E296boTPpair5JA4CDAMmyerZF89MDX3XkoG-d5GKxqHEcBjGXZ5dl0T5tf7kRpLbDjisJx0v74JM8XThucTG-Qw/s2400/PhotoCollage_20230107_122009811.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2400" data-original-width="1920" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFyMdI4VoNntSr5wtBYz2n2VY0i1doQb76S4muZDRag-OQ6YhN3xZJs-vXQYugnQL7A20p789mzOTNNYAoHSGlcy6aBrh3gY4r26E296boTPpair5JA4CDAMmyerZF89MDX3XkoG-d5GKxqHEcBjGXZ5dl0T5tf7kRpLbDjisJx0v74JM8XThucTG-Qw/s16000/PhotoCollage_20230107_122009811.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Semuanya, selamat tahun baru 2023! π </div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Rasanya aneh nggak, tuh, ngomongin pandemi 2020 tuh udah tiga tahun yang lalu, lho. Gimana dengan hari ke... *cek kalender dulu* ketujuh di tahun yang baru? <i>Quick update from me today:</i> Josh udah balik sekolah sejak Rabu, orang tuaku masih main di Bogor, aku udah mulai ngajar les, Krystal mulai aku sounding untuk disapih (jeng jeng...). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karena absen dua bulan untuk DOTM, sekalian direkap aja, deh, di postingan ini. Sama seperti <a href="https://www.janereggievia.com/2022/01/diary-of-the-year-2021.html" target="_blank">tahun lalu</a>, <b><i>Diary of the Year 2022</i></b> ini berisi rekapan singkat dan beberapa highlights. Teman-teman yang mau ikut bikin, boleh juga, ya! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h2 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #f4cccc;">Monthly Highlights 2021 </span></h2><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><b>Januari:</b> Waktu liat catatan jurnal, bulan ini disibukkan dengan urusan domestik plus penantian kabar KPR rumah. Sempet patah hati dan meragukan apa ini udah waktunya beneran beli rumah apa gimana. Di titik ini kayak diingetin Tuhan lagi untuk jangan goyah iman. </li><li><b>Februari</b>: Ajaibnya, lewat sebulan ternyata kami malah diizinkan untuk membayar DP KPR rumah! Senengnya banget banget. Ditambah, Imlek bulan ini akhirnya bisa rayain di Bali setelah absen dua tahun. Masih di bulan yang sama, pecah telor deh gue kena si Omi, hahahaha. Emang nggak cerita soal ini, karena pas sakit, mood ambyar dan suaraku hilang total. Dahsyat sekali memang si Omi ini. </li><li><b>Maret:</b> Biar si koronce menjauh, akhir bulan Maret (sebulan setelah positif) memutuskan untuk vaksin <i>booster</i>! </li><li><b>April:</b> Bulan ini spesial, karena si inces Krystal merayakan ulang tahun pertama! β¨Ulang tahun ini dilewati dengan <i>mood</i> anaknya yang lagi susah makan (lagi), disusul kokonya sakit, yaudah mamak bersabar banyak-banyak, sampai mengulang mantera berikut: <i>"The nights are long, the years are short"</i>, yang mana anak-anak ini cepet banget gedenya. Oh, di bulan yang sama, kami serah terima kunci rumah impian. <i>Blessed!</i> ππ»</li><li><b>Mei:</b> Ketemu beberapa teman baik lama di bulan ini. Ada yang dari Jakarta, ada yang datang jauh dari pulau berbeda, hahaha. Senang sekaliii walau jarang ketemu, tapi ada aja yang diobrolin dan ini mengingatkan kenapa kami semua berteman baik. Kata orang, makin dewasa <i>circle</i> pertemanan makin sempit, itu bener, sih. Siapa pun yang masih ada di <i>circle</i> kalian saat ini, bersyukurlah! Mereka adalah <i>"the one"</i> π</li><li><b>Juni:</b> Memutuskan untuk kursus mengemudi bulan ini (FINALLY!). Selain itu, aku <a href="https://www.janereggievia.com/2022/07/jumpa-tetangga-blogger-sambil-nyobain-kuliner-vegan-di-kynd-community-seminyak.html" target="_blank">ketemu dengan Mba Justin</a>, salah satu teman blog yang kebetulan lagi di Bali juga. Pertemuan pertama kami ini sangat menyenangkan! Semoga Mba Justin merasakan hal yang sama juga, ya, hahahaha. </li><li><b>Juli:</b> Adik bungsu kesayangan pulang liburan ke rumah! Kemudian, kami juga mulai ibadah <i>on-site</i> di bulan ini. <i>Last but not least,</i> Josh resmi jadi anak SD! </li><li><b>Agustus:</b> <a href="https://www.janereggievia.com/2022/09/joshua-is-turning-six.html" target="_blank">Cah lanang ulang tahun yang ke-6</a>, penyerahan Krystal di gereja, terus apa lagi, yaa... OH! <i>Comeback</i> SNSD setelah lima tahun! Patut dicatat, karena <i>comeback</i> ini membangkitkan jiwa SONE-ku yang entah terkubur berapa lama, hahahaha. </li><li><b>September:</b> Nggak banyak yang terjadi bulan ini, jurnalku isinya <i>to-do list</i> sehari-hari aja, sesekali ada makan di luar sama teman. </li><li><b>Oktober:</b> Bulan ini banyak sakit, bentar-bentar pilek, perut kembung, badan pegel, ada aja deh keluhannya. Mau bilang faktor u, tapi umur juga masih muda, lah. Sebuah sinyal supaya lebih rajin gerak tubuh dan jaga nutrisi makanan. </li><li><b>November:</b> Isi jurnal bulan ini hampir kosong, <i>it was kind a blur for me</i>. Selain ulang tahun suamik, kayaknya semua berjalan normal. Mulai sibuk bikin janji temu dengan teman sebelum hari Natal dan liburan tiba.</li><li><b>Desember:</b> <i>It was a great month</i> dan beberapa hari sebelum ganti tahun, kami memutuskan untuk ajak papa mamaku datang ke Bogor dan melewati tahun baru bersama. </li></ul><div><br /></div><h2><span style="background-color: #f4cccc;">5 Favorite Blog Posts (my version as the author) </span></h2><div><br /></div><div>Walau <i>archive</i> tahun 2022 lebih sedikit dari tahun sebelumnya, bolehlah kita telusuri beberapa postingan favorit, versi gue sendiri, yak. Nggak berdasarkan jumlah <i>pageviews</i> apalagi komentar. </div><div><br /></div><div><ol><li><b><a href="https://www.janereggievia.com/2022/01/nonton-apa-di-awal-tahun.html" target="_blank">Nonton Apa di Awal Tahun</a>.</b> Lupa banget pernah nulis ini di awal tahun. Nggak nyangka masih awal tahun udah nonton sebanyak itu. Kayaknya emang banyak film bagus saat itu. Nulis <i>review</i> film sebetulnya bukan <i>cup of my tea</i>, tapi selesai nulis rasanya puas dan biar nggak lupa apa yang baru aja ditonton.</li><li><b><a href="https://www.janereggievia.com/2022/04/sunday-afternoon.html" target="_blank">Sunday Afternoon</a>.</b> Sebuah catatan personal tentang segala sesuatu ada musimnya (:</li><li><b><a href="https://www.janereggievia.com/2022/04/yang-akan-dikangenin-setelah-pandemi-selesai.html" target="_blank">Yang Akan Dikangenin Setelah Pandemi Selesai</a></b>. Bisa dibilang, nulis ini atas dorongan suamik, lol. Dia pengen supaya aku inget masa-masa pandemi nggak cuma tentang si koronce, karantina atau berita sedih lainnya. Namun, masa-masa di mana kita semua bisa melakukan (banyak) hal di luar yang kita rencanakan. </li><li><b><a href="https://www.janereggievia.com/2022/07/breaking-news-akhirnya-bisa-nyetir-mobil.html" target="_blank">Breaking News: Akhirnya Bisa Nyetir Mobil!</a></b> Yak, bahas terosssss. Pokoknya ini tuh yang bakal diomongin terus, sih. HAHAHA XD</li><li><b>Semua rekapan <a href="https://www.janereggievia.com/search/label/JanexLia" target="_blank">#JanexLiaRC 2022</a></b>! Buat semua partisipan, kalian adalah terbaik!! Ayooo, tepuk-tepuk pundak masing-masing karena berhasil melakukan <i>reading challenge </i>ini! </li></ol><div><br /></div></div><h2><span style="background-color: #f4cccc;">5 Best Purchases of 2022</span></h2><div><br /></div><div><ol><li><b><u>Meja kerja lipat.</u></b> Siapa yang sangka ternyata rumah ini butuh meja lipat juga. Karena kami belum punya ruangan dengan fungsi masing-masing, alhasil meja kerja mama selalu jadi rebutan buat beraktivitas, khususnya Josh yang hobi gambar. Meja lipat under 100k ini menjadi salah satu best purchase, because we use it well! </li><li><b><u>Tefal Cook Frypan.</u></b> <i>Frypan</i> kesayangan yang udah kubahas di <a href="https://www.janereggievia.com/2022/11/things-i-use-everyday-in-2022.html" target="_blank">Things I Used Everyday</a>. Panci teflon ini udah kerja keras hampir setiap hari untuk masak yang enak-enak di rumah.</li><li><b><u>Kotak bekal anak stainless steel.</u></b> Sejak Josh masuk SD, aku harus siapin bekal untuk <i>snack&lunch</i> di sekolah. Akhirnya, kudu <i>hunting</i> <i>lunch box</i> berbahan <i>stainless steel</i>. Kenapa gitu? Preferensi pribadi aja, sih, soalnya nggak begitu suka bahan plastik apalagi untuk makanan hangat. Mau <i>food grade</i> sekalipun tetep kurang nyaman pakenya. Aku beli <i>non-branded</i>, bahannya oke, kapasitasnya sesuai dan yang paling bikin seneng ukuran <i>lunch box</i> ini cucok sama lunch bag yang udah ada. </li><li><b><u>Cardholder wallet.</u></b> Makin ke sini, eranya makin <i>cashless</i>, yak. Udah males pegang tunai kecuali buat parkir atau belanja di tempat yang belum bisa cashless. Maka demikian, dompet minisoku yang sudah gembel banget, kuganti dengan <i>cardholder</i> lipat kece dan praktis. </li><li><b><u>Blessing Bells - 2023 Planner.</u></b> Nah ini, <i>last minute new year gift</i> hasil nodong sama suami malem-malem sebelum bobok. <i>No</i> kode-kodean, tinggal mintak π€£ Kebetulan doi emang pengen beliin <i>something</i> yang sepertinya aku nggak butuh banget. Sebagai ganti, kuminta aja beliin <i>planner </i>baru. </li></ol></div><div><br /></div><h2><span style="background-color: #f4cccc;">5 Hal penting yang dipelajari selama 2022</span></h2><div><br /></div><div><ul><li>Cara terbaik untuk melawan kekhawatiran atau ketakutan: <b>hadapi dan pelajari.</b> <i>Our dear Mba Eno</i> sering bilang, seringnya kita merasa takut sesuatu karena kita nggak paham dengan apa yang kita takutkan. Buat sebagian orang, mungkin takut terbang di atas ketinggian. Buat aku sendiri, yang paling kutakuti di tahun 2022 adalah belajar nyetir mobil. Nyetirnya udah bisa, takut parkir, takut bawa pas hujan gede (buat mata minusku agak menantang memang). <i>As clichΓ© as it sounds, practice does make something perfect.</i> Jadi, apa yang kalian takut atau khawatirkan sekarang? Hadapi, pelajari.</li><li>Kamu nggak perlu mati-matian mengerjakan sesuatu hanya untuk nyenengin orang lain. <b>Nggak penting kata orang, yang penting Tuhan senang</b> (:</li><li><b>Kalau lagi capek banget, udah tidur aja.</b> Nggak usah maksain diri buat mikir. </li><li><b>Pertemanan di usia 30an emang butuh <i>effort</i>.</b> Belum bisa ketemuan langsung gapapa, yang penting kalau lagi kangen, tinggal WA aja.</li><li><i>Love yourself </i>nggak cuma bikin diri sendiri nyaman, tapi juga <b>bersedia untuk "nggak nyaman"</b> dalam menjalani proses ke arah yang lebih baik.</li></ul><div><br /></div></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: center;">Jadi, tahun 2022 udah ngasih pelajaran aja buat kalian? <i>How about your 2023 resolutions?</i> :D</div></div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-22152381248295246382022-12-29T16:57:00.004+07:002022-12-29T16:57:49.708+07:00Terima kasih 2022!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkHEj_KXitTIBHLY87y7m4KiBHRpuLU_1E9Udo3r0jo-Nv7GqRY0ABKUuGkWGn4EBcfno50iH4S21J5Wwq3iyE28j2fEpND4uyjy0O23DLOne7ysYG7CMg_QJAad0t-coXe7xUPfvmv_KjsN64Le1fXzjjg1Uj3ovAIVSZcOo9Pnstpq_BIHjs63N4NA/s960/IMG20221225143027_resize_61.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkHEj_KXitTIBHLY87y7m4KiBHRpuLU_1E9Udo3r0jo-Nv7GqRY0ABKUuGkWGn4EBcfno50iH4S21J5Wwq3iyE28j2fEpND4uyjy0O23DLOne7ysYG7CMg_QJAad0t-coXe7xUPfvmv_KjsN64Le1fXzjjg1Uj3ovAIVSZcOo9Pnstpq_BIHjs63N4NA/s16000/IMG20221225143027_resize_61.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Wow, udah berapa lama nggak nulis di sini. Tinggal beberapa hari lagi, 2023 udah mau sampai di depan pintu. Mendekati tahun baru gini, enaknya ngapain? BBQ-an? Nyabu (maksudnya makan shabu-shabu)? Atau nonton ulang serial HIMYM? <i>(because that's what I do!)</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Enaknya, sih, kita nulis refleksi tahun 2022! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>*insert audience applause sound effect here*</i></div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Niat awal buka blog sebetulnya pengen nulis DOTM. Namun, cuaca mendung sepanjang minggu ini, belum lagi ditemani <i>soy latte</i> panas dari Point Coffee, membuatku pengen <i>deep talk</i> aja. Nggak <i>deep</i> banget kok. Seperti biasa, tulisanku di sini semuanya anggap lagi ngobrol aja, ya! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Where should we begin? </i>Kita coba balik ke awal tahun 2022. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seperti biasa, aku nggak menetapkan tema khusus untuk setiap pergantian tahun. Intinya, aku cuma pengen terus bertumbuh dan berubah ke arah yang lebih baik dalam peranku sebagai diri sendiri, istri, ibu dan anak. Jadi, aku hanya pasang beberapa <i>goal</i> dan impian spesifik untuk tahun 2022 ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Entah memang udah jalan dan waktu Tuhan, kami berhasil mencoret satu mimpi terbesar tahun ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalau ada yang inget dengan tulisan tentang <a href="https://www.janereggievia.com/2021/12/dream-house.html" target="_blank">rumah impian kami</a>, ternyata itu memang awal mula misi pencarian (lagi) si rumah impian. <i>When I think about it again</i>, kalau hari itu aku nggak iseng ngajakin suami lihat-lihat rumah, aku juga nggak yakin tahun ini bakal berjodoh dengan rumah kami yang sekarang (bahkan saat ngetik "rumah kami" ini masih <i>surreal</i>. <i>What??</i>). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sejak hari itu, kami pergi melihat kembali rumah impian kami tujuh tahun yang lalu. <i>This time, it just felt right when we were there.</i> Kami nanya-nanya dengan orang marketingnya, lihat beberapa rumah yang <i>available</i>. Hitung-hitungan di kamar sebelum tidur sama suami. Kira-kira mau ambil KPR berapa tahun. Bolak-balik ke rumah yang sama entah berapa kali. Terus, calon rumahnya didoain. Ya, kali aja dikasih Tuhan yang ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tanggal 1 Januari 2022, abis makan pagi di <b>Tanmu Coffee</b> (ini jadi kafe paporit, karena selain bukaya paling pagi sebogor, kopi dan menu <i>breakkie</i>-nya enak, deh!), kita mampir lagi ke rumah inceran kami. Dengan harapan, siapa tahuuu, kalau Tuhan izinkan, tahun 2022 ini kami punya rumah. Iseng aja masuk ke komplek tanpa kunci, sampe ditanyain satpam, <i>"Mau ngapain, Pak, Bu?"</i>, terus kami jawab, <i>"Mau liat calon rumah, Pak."</i> </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kami berhenti di depan calon rumah. Kami intip-intip aja dari jendela luar. Iye, macam ingin maling, hahahaha. Doanya masih sama, Tuhan kalau boleh kami mau rumah yang ini aja. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Long story short</i>, Maret 2022, tahu-tahu kami udah serah terima kunci rumah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalau dilihat, perjalanannya cepet banget, ya. Akhir tahun 2021 mulai nyari rumah, awal tahun 2022 udah dapet aja tuh rumah. Sebenarnya nggak, lho. Perjalanan kami untuk punya rumah ini nggak secepat itu. Banyak proses yang harus dilewati. Ya, dari segi finansial, segi kesiapan mental bahkan sampai ujian iman. Semuanya menguras keringat dan air mata, <i>literally, </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>The day we got our house keys, we prayed for our house, then I cried like a baby. </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tangis bahagia tentunya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pas lagi nangis itu, di kepala kayak diputerin ulang memori tujuh tahun lalu saat kami pertama kali ke rumah yang sama. Tiap kali ngomongin rumah, rasanya bukan seneng, tapi kayak maksa. Karena aku nggak terima dengan kehidupan waktu itu dan rasanya pengen "kabur" dan punya rumah sendiri adalah jalan keluar "terbaik". Setiap dengar atau ke rumah seseorang, hati membatin, <i>"Kapan gue punya rumah sendiri kayak gini?"</i>. Sampai suatu titik, aku nggak mikirin itu lagi. Belajar lebih berserah sama Tuhan. Kalau udah waktu Tuhan untuk memberikan rumah itu, <i>then He will. </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>And He does. </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tuhan gue keren banget, aslik. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Terus, sekarang udah tinggal di rumah baru dong?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Belum, nih. Harusnya tinggal 20% lagi, rumah bisa siap tinggal. Nggak sabar nunggu <i>kitchen set</i> dipasang. Emak-emak banget nggak tuh, bagian rumah mana yang paling ditunggu kalau bukan tempat masak. Nggak heran, ya. Dapur emang markas besarnya nyonya rumah, hahahaha *kibas-kibas spatula*</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jadi, kalau ditanya sepanjang tahun 2022 ini belajar apa aja, sih?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><u><b>Belajar percaya, beriman, dan mau diproses sama Yang Mahakuasa.</b></u> Semuanya berjalan beriringan. Percaya, deh. Lo nggak akan bisa beriman tanpa melakukan apa pun. <i><b>Faith without works is dead.</b></i> Selama bekerja pun harus sepenuhnya nurut sama mau Tuhan. Nggak bisa, deh, jalan pakai pikiran sendiri. Ya, bisa aja, sih. Tapi mungkin hasilnya akan jauh berbeda saat kita <i>say yes to whatever God wants us to do. </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Itu dari pengalaman iman kami soal rumah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kalau dari pengalaman pribadi tentang pencapaian lainnya gimana? Yang akhirnya bisa nyetir mobil di tahun 2022 ini, coba lambaikan tangannya *akuuuuuuu*</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seperti yang kubilang sebelumnya, kadang sesuatu itu terlihat sulit banget hanya karena kita belum mencobanya. Setelah dicoba sekali, eh ternyata nggak sesulit itu. Coba dua kali, tiga kali sampai berkali-kali, lah ternyata gue bisa kok. Begitulah aku dengan <i>skill</i> baruku, gengs. Jam terbangku masih jauh, sih. Tapi bolehlah gue pamer dengan diri sendiri setahun yang lalu, <i>"Woy, lo udah bisa antar-jemput anak lo ke sekolah lho!"</i>. Gue yakin diri gue setahun yang lalu pun nggak akan percaya dengan pencapaian ini, ahahahaha. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;">Belum nulis atau nyusun target untuk tahun depan, sih. Saat ini, cuma pengen <i>take it slow</i> dulu. Menikmati apa yang ada dan mari kita lihat apa yang akan Tuhan kerjakan di tahun 2023. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selamat tahun baru, mantemanku sayang! Semoga di tahun yang baru nanti, kita semua tetap bertumbuh dan jangan berhenti belajar hal baru, ya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Happy holiday and please stay safe during this rainy season! </i>π</div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-42372504080127166212022-12-03T11:00:00.028+07:002022-12-03T11:00:00.200+07:00#JanexLiaRC November<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNsqN6jsQdGd_aMiL_xgiYyL27wbM3aNmS7Qxos5Htpj0uMwjh099OQNqYUbvADDpSUZ03Un4-_wr2s_ypcu2JD474dQrwtmwAFxs9Ktq1rN6Ti3bdcLeNmWkVmSvOTYFuJmkPtZT3vM0JE6pABAGpjsA8Lsv8zswWeJFaARDYz0I2dGnM70ZaSQviGQ/s1080/%23JanexLiaRC%20november.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNsqN6jsQdGd_aMiL_xgiYyL27wbM3aNmS7Qxos5Htpj0uMwjh099OQNqYUbvADDpSUZ03Un4-_wr2s_ypcu2JD474dQrwtmwAFxs9Ktq1rN6Ti3bdcLeNmWkVmSvOTYFuJmkPtZT3vM0JE6pABAGpjsA8Lsv8zswWeJFaARDYz0I2dGnM70ZaSQviGQ/s16000/%23JanexLiaRC%20november.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yuhuuu, akhirnya kita sudah tiba di penghujung tahun 2022! β¨</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Gimana perasaan kalian? Biasa akhir tahun gini emosyen kita campur aduk, nih. Antara seneng mau liburan atau malah deg-degan lihat catatan resolusi udah kecentang semua apa belum *gue dua-duanya sih* Apa pun itu, semoga kalian semua dalam keadaan sehat walafiat bersama orang-orang kesayangan, yaa. </div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tanpa basa-basi lagi, kita lihat rekapan bacaan teman-teman di bulan November dengan tema warna cokelat/oranye! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>1. <a href="https://dbooklover.blogspot.com/2022/11/novel-food-of-love-by-anthony-capella.html?m=1" target="_blank">FOOD OF LOVE - ANTHONY CAPELLA</a> by Fanny_dbooklover</b></div><div style="text-align: justify;"><b>2. <a href="https://www.wordsofthedreamer.com/2022/11/in-love-by-amy-bloom.html" target="_blank">IN LOVE - AMY BLOOM</a> by Lia Words of The Dreamer</b></div><div style="text-align: justify;"><b>3. <a href="https://www.tikbookholic.com/2022/11/review-novel-in-weeds-bk-borison.html" target="_blank">IN THE WEEDS - B.K.BORISON</a> by Tika</b></div><div style="text-align: justify;"><b>4. <a href="https://www.janereggievia.com/2022/11/janexliarc-under-the-kitchen-table-by-desy-miladiana.html" target="_blank">UNDER THE KITCHEN TABLE - DESY MILADIANA</a> by Jane From The Blog</b></div><div style="text-align: justify;"><b>5. <a href="https://dbooklover.blogspot.com/2022/11/novel-bad-heir-day-by-wendy-holden.html?m=1" target="_blank">BAD HEIR DAY - WENDY HOLDEN</a> by Fanny_dbooklover</b></div><div style="text-align: justify;"><b>6. <a href="https://dbooklover.blogspot.com/2022/11/novel-titip-umur-di-penjara-alcatraz.html?m=1" target="_blank">TITIP UMUR DI PENJARA ALCATRAZ</a> by Fanny_dbooklover</b></div><div style="text-align: justify;"><b>7. <a href="https://www.janereggievia.com/2022/11/janexliarc-penaka-by-altami-n-d.html" target="_blank">PENAKA - ALTAMI N.D</a> by Jane From The Blog</b></div><div style="text-align: justify;"><b>8. <a href="https://aprilendah.blogspot.com/2022/11/janexliarc-komik-si-juki.html" target="_blank">KOMIK SI JUKI</a> by Endah April</b></div><div style="text-align: justify;"><b>9. <a href="https://dbooklover.blogspot.com/2022/11/novel-3rd-degree-by-james-patterson.html?m=1" target="_blank">3 DEGREE - JAMES PATTERSON</a> by Fanny_dbooklover</b></div><div style="text-align: justify;"><b>10. <a href="https://aprilendah.blogspot.com/2022/11/janexliarc-taman-rahasia.html" target="_blank">TAMAN RAHASIA - FRANCES HODGSON BURNETT</a> by Endah April</b></div><div style="text-align: justify;"><b>11. <a href="https://www.wowcang.com/2022/11/harry-potter-dan-batu-bertuah.html?m=1" target="_blank">HARRY POTTER DAN BATU BERTUAH - J.K.ROWLING</a> by Sibayukun</b></div><div style="text-align: justify;"><b>12. <a href="https://www.kanggmasjoe.my.id/2022/11/karena-menikah-tak-sebercanda-itu.html" target="_blank">KARENA MENIKAH TAK SEBERCANDA ITU - AMAR AR-RISALAH</a> by Kangg Mas Joe</b></div><div style="text-align: justify;"><b>13. <a href="https://dbooklover.blogspot.com/2022/11/novel-red-leaves-by-thomas-h-cook.html?m=1" target="_blank">RED LEAVES - THOMAS H. COOK</a> by Fanny_dbooklover</b></div><div style="text-align: justify;"><b>14. <a href="https://bubbleofmind.blogspot.com/2022/11/janexliarc-november-pslam-for-wild-built.html" target="_blank">A PSALM FOR THE WILD BUILT - BECKY CHAMBERS</a> by Woro</b></div><div style="text-align: justify;"><b>15. <a href="https://aprilendah.blogspot.com/2022/11/janexliarc-wesel-pos.html" target="_blank">WESEL POS - RATIH KUMALA</a> by Endah April</b></div><div style="text-align: justify;"><b>16. <a href="https://www.catatanbundasaladin.com/2022/11/review-novel-proviso-bikin-pengen-ngopi.html" target="_blank">PROVISO - SUZIE RAIN</a> by Vina</b></div><div style="text-align: justify;"><b>17. <a href="https://dbooklover.blogspot.com/2022/11/novel-come-together-by-josie-lloyd.html?m=1" target="_blank">COME TOGETHER - JOSIE LLYOD & EMLYN REES</a> by Fanny_dbooklover</b></div><div style="text-align: justify;"><b>18. <a href="https://masvay.com/catatan-perjalanan-che-guevara-mengelilingi-amerika-selatan/" target="_blank">CHE: CATATAN PERJALANAN CHE GUEVARA MENGELILINGI AMERIKA SELATAN</a> by Rivai. H</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;">Dan yang paling ditunggu-tunggu, untuk tema warna bulan Desember 2022 ini adalah: </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="background-color: #cc0000;">RED</span>/<span style="background-color: #93c47d;">GREEN</span><span style="background-color: white;">/WHITE</span> ππ</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>We're going very festive for this month</i>, supaya tetap semangat menjalani <i>challenge</i> sampai akhir tahun. Buat teman-teman yang ingin menyelesaikan <i>reading list 2022</i> atau sekadar ingin mengisi waktu liburan, cusss ini kesempatan kamu! Karena kami berdua masih belum tahu bakal ada <i>reading challenge</i> lagi atau nggak tahun depan. <i>Don't be sad</i>, JanexLia tetap hadir di blog masing-masing kok, HAHAHA. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selamat membaca dan menikmati malam mingguan! </div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-47663958087242469312022-11-26T16:57:00.003+07:002023-01-31T06:15:20.758+07:00Things I Use Everyday in 2022 <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ7WMHOm5L5gCpGN9Hfng_4IuEu9ttfeeiUfCq59QNgg6af4Gelrt2Sx07qy1p7fXziFWFif3ZpJIVlU2kV3XWsAtvlOFGgf69hmWFz9WXTqhhlO9q5lc82OUKIVWvw4cGkbjqoQAum2p87fYtZFAHQ_aqJiOYf7gctnqac1XGSW7mDXKkSZ8TmA5Nsg/s1080/things%20i%20use%20everyday%20in%202022.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ7WMHOm5L5gCpGN9Hfng_4IuEu9ttfeeiUfCq59QNgg6af4Gelrt2Sx07qy1p7fXziFWFif3ZpJIVlU2kV3XWsAtvlOFGgf69hmWFz9WXTqhhlO9q5lc82OUKIVWvw4cGkbjqoQAum2p87fYtZFAHQ_aqJiOYf7gctnqac1XGSW7mDXKkSZ8TmA5Nsg/s16000/things%20i%20use%20everyday%20in%202022.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Suatu siang, waktu <i>scrolling</i> di <i>timeline</i> Quora <i>(yes, I'm still reading Quora and it's actually pretty addicting!)</i>, nemu pertanyaan dengan berbagai jawaban yang cukup seru kalau dijadikan sebuah <i>blog post</i>. </div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku pernah nulis konten serupa tahun lalu, <i><a href="https://www.janereggievia.com/2021/02/daily-essentials-i-cant-live-without.html" target="_blank">about everthing that I can't live without</a></i>, tapi untuk kali ini spesifik barang-barang yang paling sering aku pakai dan memberikan banyak faedah serta kemudahan dalam kehidupanku sepanjang tahun 2022. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karena produknya nggak banyak, aku hanya membagi jadi dua kategori aja: <i>kitchen and cooking</i>, serta <i>toiletries and skincare</i>. <i>Brace yourself, this is gonna be a lengthy post!</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h2 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #b4a7d6;">Kitchen Pantry & Cooking</span> </h2><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u><span style="font-size: medium;">Bumbu dasar Mothermade</span></u> </b></div><div style="text-align: justify;"><i>This one</i> <i>has changed my cooking game into another level.</i> Bener-bener ngebantu proses masak jauh lebih ringkes, enak pulak. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku pakai <b>Mothermade</b> sejak tahun lalu, karena harus nyemplung ke dunia MPASI lagi, mulai dari produk bumbu dasarnya (aku cuma pake yang bumbu putih dan kuning aja) sampai kaldu-kalduan mereka. Tadinya cuma untuk MPASI Krystal, ehhh malah keterusan untuk pake masak sehari-hari. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa bulan lalu, aku beli bumbu putih sama bumbu bawangnya. Kenapa nggak beli bumbu kuning lagi, soalnya terakhir beli malah kebuang karena balada kulkas rusak pas aku pergi liburan ke Bali. Sedih banget karena sayang, huhu. Tapi karena emang nggak terlalu sering pake bumbu kuning---paling untuk bikin soto atau buat ungkep ayam goreng, jadi aku memutuskan untuk cobain bumbu bawangnya aja, deh. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bedanya bumbu bawang sama putih apa? Kalau bawang hanya campuran bawang putih sama bawang merah. Kalau bumbu putih itu ada campuran kemiri, lengkuas dll. Jadi lebih enak buat masak tumisan. Namun, emang mungkin rezeki ibuk-ibuk, yaa, si mimin Mothermade salah kirim produk, beli yang bawang dikirimnya si bumbu kuning. Alhasil, mereka kirimin lagi dan bumbu kuningnya buat aku, gratis π€ͺ</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebetulnya banyak banget kok yang jualan bumbu dasar <i>homemade</i> di lapak <i>e-commerce</i>. Cocok-cocokan aja, sih. Kalau aku alhamdulilah udah langsung cocok sama si Mothermade ini jadi mager nyobain yang lain, hihi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Oh ya, kalau ada yang nanya, sejak pake bumbu dasar masih motong-motong bawang nggak, sih? Tentu saja masihhhh. Karena untuk masakan tertentu pakai potongan/gilingan bawang segar masih sangat diperlukan. Tapi frekuensinya berkurang jauh, sekarang kalau mau masak tangan otomatis buka kulkas, ngambil toples bumbu dasar, sat set sat set, masakan jadi! π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u><span style="font-size: medium;">Pureeland Cooking Seasoning</span></u></b></div><div style="text-align: justify;">Ini juga andalan MPASI dari zaman Josh sampai sekarang adiknya. <b>Pureeland</b> ini meski agak mahal (mereka bikin <i>size</i> gak kecil karena mungkin buat bayi kali, yaa), tapi hampir semua bumbu yang kupakai bikin masakan jadi ENAK. Apalagi kalau <i>collab</i> sama bumbu dasar Mothermade, beuh <i>*chef's kiss* </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Khusus untuk menu anak-anak, aku hampir nggak pernah nambahin gulgar kalau udah pake Pureeland. Bonus sehat siapa yang tak mau, kan, hihi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Produk Pureeland yang wajib dan selalu kupakai di rumah ada <b><i>Chicken Essence</i></b> (ini kaldu ayam yang digodok lamaaaa banget sampai jadi kental. Nambahin satu sendok teh ini ke masakan apa pun jadi auto lezat. Saking ajaibnya bikin makanan jadi lebih enak, sekarang menu bapak emake pun ditambahin ini juga buat ngurangin konsumsi gulgar juga ππΌ </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Terus kadang-kadang suka beli saus jadi, kayak <i>Honey BBQ </i>(ini wuenakk buat <i>chicken popcorn!</i>), Teriyaki dan Galbi. Yang kusuka dari Pureeland mereka bikin saus masakan ini dari bahan alami, kayak Galbi mereka beneran pake apel untuk campurannya. Luv sekali pokoknya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk yang lain aku juga suka nyetok <b><i>Beef Floss</i></b> alias abon sapi sama <b><i>Mix Tuna Seasoning Powder</i></b> buat <i>topping</i> makanan Krystal, <i>she loves it very much!</i> </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u><span style="font-size: medium;">Gula Aren Cair Arenga</span></u></b></div><div style="text-align: justify;">Buat yang hobi bikin kopi gula aren sendiri di rumah, wajib nyetok ini. Menurutku, rasanya agak beda dengan <i>palm sugar</i> bubuk yang biasa aku pakai sebelumnya. Tadinya aku beli ini supaya nggak ribet untuk nyampurin di es kopiku, ternyata malah lebih enak dicampurin ke kopi panas. Gula aren cair ini sukses mengeluarkan wangi dan rasa kopi Toraja yang aku pakai jauhhhh lebih nendang! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Btw, aku baru tau <b>Arenga</b> punya versi gula aren cair ini dari <b>Mba Fanny</b>. Sebelumnya aku selalu pakai produk mereka juga. Aku beli ukuran 500ml yang mana kebanyakan, huahaha. Beli dari bulan Mei sampai sekarang belum habis, tinggal dikit lagi, sih. <i>Next time</i>, mau beli yang 250ml aja, deh. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">*seruput kopi*</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u><span style="font-size: medium;">Tefal Cook & Clean Frypan</span></u> </b></div><div style="text-align: justify;">Nah ini, salah satu <i>small win</i> aku di awal tahun ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keseringan nonton <i>channel</i> Youtube Devina Hermawan, aku jadi latah pengen punya satu aja <i>frypan</i> dari Tefal. Nggak usah yang kelas premium, yang standar aja. Suatu hari, <i>frypan non stick</i> kesayanganku mulai lecet dan lapisannya mulai ngelotok. <i>Fyi</i>, panci <i>non stick</i> dengan <i>coating</i> itu kalau udah lecet dikit, kudu dipensiunkan demi kesehatan. Inilah kenapa aku bercita-cita ingin investasi panci <i>stainless steel</i> yang bagus bangetttt supaya nggak gonta ganti teflon <i>non stick</i>. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lah, kenapa jadi ngumbar <i>wishlist</i>, HAHAHA. <i>Anywayy... </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada alasan donggg untuk beli <i>frypan</i> Tefal! Meluncur lah ke Toped dan menemukan teflon yang kuinginkan diskon gede! Untuk ukuran 16cm dari 400ribu jadi 150ribu ajah, mau nanges nggak π <i>Later did I know</i>, Tefal hobi kasih diskon di waktu-waktu tertentu. Beruntungnya aku kala itu lagi <i>flash sale</i>. Yuhuuu, langsung bungkus bawa pulang! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u><span style="font-size: medium;">Mr. Clean Sarung Tangan Latex Free</span></u> </b></div><div style="text-align: justify;">Sejak tanganku eksim, aku mulai membiasakan untuk cuci piring tidak dengan tangan telanjang, alias kudu pakai sarung tangan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebelum tahu sarung tangan <i>latex free</i> ini, aku selalu pakai sarung tangan dari <i>Scotch Brite</i> yang warnanya neon gonjreng itu, lho. Tapiii, karena itu berbahan latex, membuat tanganku yang alergian ini semakin sensitif. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kemudian, Mbak Peri kesayangan ibuk-ibuk domestik ibu kota, <b><a href="https://www.instagram.com/shinta.michiko/?hl=en" target="_blank">Shinta Michiko</a></b>, merekomendasikan si sarung tangan <i><b>Mr. Clean latex free</b></i> ini. <b><i>It's life changer!</i></b> Bahannya tebal, bagian dalam sarung tangan ini lembut dan halus. Belinya di mana? Lagi-lagi di Toped aja kok, harganya memang lumayen, tapi awet. Aku beli warna putih, biar kayak emak-emak Korea gitu, kan *penting*</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h2 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #b4a7d6;">Toiletries & Skincare</span></h2><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><b><u>Cahaya Natural Sensitive Skin Products</u></b></span> </div><div style="text-align: justify;">Punya kulit kering sensitif dan juga <i>eczema</i>, membuatku lebih berhati-hati (lebih tepatnya rewel, sih) dalam memilih produk yang bersentuhan langsung dengan kulit, seperti pelembab maupun krim pengurang gatal. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>One day, I came across to this product through social media.</i> Cuma modal keyakinan baca bahan-bahan yang dipakai Cahaya Natural untuk masing-masing produk, maka aku pun langsung borong beberapa produk <i>best seller</i>-nya, salah satunya adalah si <b><i>Calming Balm</i></b>. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Begitu paketnya sampai, langsung jatuh cinta, sih. Karena nggak pakai plastik sama sekali, semua bisa didaur ulang. Aku sengaja beli semua ukuran kecil supaya bisa coba-coba dulu. Yang paling bikin aku penasaran tentu saja <b>Calming Balm</b> yang digadang-gadang meredakan gatal pada kulit eksim maupun gigitan serangga. Oh ya, aku udah bilang belum produk ini juga bisa dipakai untuk bayi dan anak-anak, <i>because it is!</i> Produk <i>semua-bisa-pake</i> ini bikin seneng karena praktis! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Terus, cocok nggak, sih? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah pemakaian berbulan-bulan, puji Tuhan cocok banget! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Calming Balm Cahaya Natural</b> bener-bener bikin kulit gatal jadi ademmm karena ada sensasi dinginnya. Wanginya juga enakk banget berkat campuran lavender dan chamomile yang juga berfungsi meredakan inflamasi. Hepi banget nggak, sih, bisa ketemu produk yang natural, ramah di kulit, mau pakai sesering apa pun nggak takut iritasi karena memang bener-bener aman. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Belum sempat menghabiskan semua produk, tiba-tiba Cahaya Natural menghubungi aku untuk mencoba beberapa produk andalan mereka secara gratis dengan mengisi testimoni setelah pemakaian. Karena cocok dan aku juga suka banget sama produknya, tentu saja rezeki tidak kutolak.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Buat temen-temen yang punya kulit sensitif atau eksim kayak aku, cobain produknya <b>Cahaya Natural</b>, deh. Siapa tau cocok dan harganya juga sangat <i>affordable</i> ππ»</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u><span style="font-size: medium;">Semesta Soap Bar</span></u></b> </div><div style="text-align: justify;">Selain Cahaya Natural, aku juga dipertemukan dengan produk lokal berbahan natural yaitu, <b>Semesta Soap Bar</b>. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Entah gimana ceritanya mereka bisa <i>reach out</i> aku melalui DM IG. Ciyehh, udah kayak <i>influencer</i> aja <i>*you wish*</i> π€£</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebetulnya mereka menawarkan kerjasama untuk <i>review</i> produk di sosmed, cuma karena aku memang belum terima <i>sponsored job</i> di sosmed, tawaran aku tolak namun aku tertarik untuk membeli produknya sendiri, karena lagi-lagi tertarik dengan klaim sabun mereka yang ramah bagi kulit eksim. Eh, malah dikasih kesempatan kembali untuk mencoba produknya secara gratis ππΌ Emang tuh, ya, kulit eksim ini kadang-kadang bisa membawa berkah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwfMeCsrnTQcL85P967dMNrgb8hTdhaHtkudgtmyNW6rnV340MjAH_Oda2XrVveLxBQAV6NgHk7LWBrXUTFIo3abdECTWbTvupx_W35RRgQnAIrbuFWdp7UDtERbQ82JKnD8TiIqSd4nJ92ZMY71MSJE_9RTGE43Jy0WXkhJRep8cjIMlgHHiq3ZeikQ/s900/PhotoCollage_20221126_162502738_resize_78-01.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwfMeCsrnTQcL85P967dMNrgb8hTdhaHtkudgtmyNW6rnV340MjAH_Oda2XrVveLxBQAV6NgHk7LWBrXUTFIo3abdECTWbTvupx_W35RRgQnAIrbuFWdp7UDtERbQ82JKnD8TiIqSd4nJ92ZMY71MSJE_9RTGE43Jy0WXkhJRep8cjIMlgHHiq3ZeikQ/s16000/PhotoCollage_20221126_162502738_resize_78-01.jpeg" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Aku dikirimkan dua buah sabun Semesta dan langsung kugunakan saat itu juga. Awalnya kikuk ((kikuk)) karena lupa terakhir pake sabun batangan, ahahahaha. Setelah beberapa kali pemakaian, suka, sihh. Nggak bikin kulit keset, wanginya enak, berasa aman pakenya karena bahannya semua alami. Dan yang paling penting, di saat luka eksim di tanganku lagi kambuh, kena sabun Semesta nggak perih samsek. Yuhuuu, sukiyaki banget! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karena yang pake cuma aku, si <b>Semesta Soap Bar</b> ini lumayan hemat. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u><span style="font-size: medium;">Sarung Tangan Nitrile</span></u></b> </div><div style="text-align: justify;">Alasan yang sama dengan memakai sarung tangan <i>latex free</i>, aku pun memakai sarung tangan berbahan nitrile ini untuk... mandi! Iyah, mandi. Kamu nggak salah baca. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Eksim jari-jari tanganku yang masih suka kambuh-kambuhan ini nggak bisa terlalu sering kena air karena bakal makin kering, makin gatal. Selain mengganti produk sabun, menggunakan sarung tangan adalah salah satu trik yang kulakukan melindungi si tangan <strike>sultan</strike> eksim ini. Tips ini aku contoh dari <b>Ci Marlisa</b> di Instagram yang juga pejuang eksim. Selain untuk mandi, beliau juga pakai untuk <i>prep</i> bahan-bahan masakan. Sebetulnya aku agak ragu apakah sarung tangan nitrile ini boleh bersentuhan dengan makanan, terus iseng <i>browsing</i> nemu artikel tentang <a href="https://food.detik.com/info-kuliner/d-5052672/begini-aturan-yang-benar-penggunaan-sarung-tangan-pada-chef" target="_blank">penggunaan sarung tangan saat memasak yang ternyata nggak direkomendasikan oleh seorang chef</a>. Tapi balik lagi dengan perefrensi masing-masing, yaa. Aku sendiri pakai saat mengolah daging aja, sarung tangan harus langsung dibuang supaya bakteri daging nggak terkontaminasi dengan bahan dan alat masak lainnya. Okesip. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;">Widihh, lumayan panjang, kan, tulisan hari ini. Padahal cuma dua kategori, huahahaha. Semoga buat yang lagi nyari-nyari produk yang bersangkutan, bisa mendapat pencerahan sedikit dari <i>review </i>ala-ala ini, ya. Selamat hari Sabtu semuanya! β¨</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Btw, produk andalan kalian di tahun 2022 ini apa aja? </div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-5571215251999370820.post-27353750269762362302022-11-19T10:09:00.004+07:002022-11-19T10:09:50.309+07:00Diary of the Month: October 2022<div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrJRVAB7oRyRqQD5w0DzjmE5Q5DaS8_xfVDCZVgLglhSfR_cwqnAMRke1Ms5Z-1iXz5N5gnkuFGf_UUOfb1HY6Q5gvDL_9It3yWgD-4D9EbmNhCd8OhRuxfz4UR0fFLx2DtQfkmyJ8t6XuEnLxqtLePX9hLPmTkH7QwBNRi-xsI9E8pYJhxG75ErODEg/s1080/20221119_100202_0000.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrJRVAB7oRyRqQD5w0DzjmE5Q5DaS8_xfVDCZVgLglhSfR_cwqnAMRke1Ms5Z-1iXz5N5gnkuFGf_UUOfb1HY6Q5gvDL_9It3yWgD-4D9EbmNhCd8OhRuxfz4UR0fFLx2DtQfkmyJ8t6XuEnLxqtLePX9hLPmTkH7QwBNRi-xsI9E8pYJhxG75ErODEg/s16000/20221119_100202_0000.jpg" /></a></div><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>We're almost at the end of the year, folksss</i>! Siapa yang di sekitarnya mulai denger lagu Om Buble atau Tante Mariah? Atau malah udah ada yang pasang pohon/dekorasi natal di rumah? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Anywayy</i>, kita baca laporan bulanan dulu, yoks! </div><span><a name='more'></a></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><h2 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #f4cccc;">Things I'm Grateful for</span></h2><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><u><i>1. Twenty five October celebration π </i></u></b></div><div style="text-align: justify;"><b><u><i><br /></i></u></b></div><div style="text-align: justify;"><i>So so grateful</i> bulan ini nggak cuma nambah usia, tapi juga merayakan tujuh tahun pernikahan kami. <i>Seven years of marriage and 12 years being together with this amazing man!</i> Kata orang lima tahun pertama yang paling sulit, menurut pengalaman ada benernya juga, sih. <i>Being together with someone for a long time,</i> nggak menjamin kita bakal memahami mereka sepenuhnya. Apalagi lima tahun pertama kami harus <i>juggling</i> dengan dunia <i>parenting</i> juga. <i>But we're glad we can make it to another year.</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Resolusi untuk <i>anniversary</i> ketujuh adalah: yukslah kita <i>selfie</i> lebih sering, lebih banyak! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i><u>2. Our little-new ritual </u></i></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebuah ritual kecil tercipta secara nggak sengaja sejak rutin nganterin Josh ke sekolah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Josh itu sekolah pagi, <i>class starts at seven o'clock</i> (hebatnya Josh bangun jam 5 pagi langsung seger! Emang emaknya?!), jadi kami selalu sampai di sekolah jam tujuh kurang. Abis itu biasa suami nanya ada sarapan nggak di rumah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jujur aja nih, meski bangun pagi tiap hari, aku hanya mampu bikin <i>breakfast</i> dan <i>lunchbox</i> anak-anak. Makan pagi buat diri sendiri sama suami kayak udah apa aja deh, mau roti sama nutella juga jadi (tolong jangan ditiru, yaaa. <i>Your husband deserves nice breakfast made by love</i> juga lho). Jadi kalau aku jawab "belum masak, sih...", suami bakal belok setir ke arah Surya Kencana, <i>which I know we'll grab some breakfast there! </i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Makan apa, sih, di Bogor pagi-pagi? Kayaknya bikin postingan khusus tentang ini boleh kali, ya? Intinya, seneng juga, punya ritual baru kecil kayak gini. Walau ada pihak ketiga yang nempelin suami mulu, siapa lagi kalau bukan si inces Krystal. Maklum, <i>wherever <strike>we</strike> papa goes, she follows</i>, wkwkwk. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhehnA43SwpE-VZOc6hLyfiu1T6zpCwzVEatKMrkubxzk9uFI1dpaNgrqkfgByY84S2uu-92_S9cy4qLBxiaKL350JkRIXzk-L6JtXvtLXrJalRlUNuGyVYuTxXm6TmClSkCvjQRvcSHCW4aI-rYbNuALjqPaang-UnDyeAoDAdyepK_LVSX3UUWsIeqg/s960/IMG20221028071602_resize_34.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhehnA43SwpE-VZOc6hLyfiu1T6zpCwzVEatKMrkubxzk9uFI1dpaNgrqkfgByY84S2uu-92_S9cy4qLBxiaKL350JkRIXzk-L6JtXvtLXrJalRlUNuGyVYuTxXm6TmClSkCvjQRvcSHCW4aI-rYbNuALjqPaang-UnDyeAoDAdyepK_LVSX3UUWsIeqg/s16000/IMG20221028071602_resize_34.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Maunya sama papa ajaaa</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nggak cuma menikmati dan bersyukur atas semangkuk mie ayam atau buryam, tapi juga obrolan yang kami punya tiap sarapan bareng ini. Mulai dari ngomongin mie ayam Bogor mana yang paling enak--<i>so far</i> buatku Mie Denpau masih pegang piala juara satu--sampai nyusun rencana <i>road trip</i> lagi. Jadii nggak, sih, btw? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h2 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #f4cccc;">Things I've Learned</span></h2><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><u><b>1. Ngelancarin nyetir dan parkir! </b></u></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perhatian perhatian π’ Selama bulan Oktober kemarin akhirnya aku nekad nyetir sendiri tanpa ditemenin, lhooo. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jadi ceritanya, suami udah nyuruh aku mulai jemput Josh pake mobil aja, nggak usah naik ojol lagi. Mau nggak mau harus memberanikan diri dong, ya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Suatu hari waktu Josh masih on mid-semester break, aku bilang sama dia: "Josh, nemenin mama ke Superindo, yuk." Dijawab sama doi, "Naik Grab?". Mama menelan ludah dan menjawab, "Err, naik mobil. Mama yang nyetir." Tanpa disangka anaknya malah seneng loncat-loncat. Wow, percayaan banget sama emaknya yang baru belajar nyetir ini. <i>But somehow, I knew I could do it, sih.</i> Duilee, sok amaaat. Padahal mutusin mau belanja nyetir mobil sendiri aja udah bikin perut melilit dari pagi sampai akhirnya udahlah, hajaaar! </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJQxE41Lg_sZs2Quo00Osm9RV05MOGmjZhRnhzfP61NbzIOgSFnZVPKO1697c24LSj7Ych8oqQ6pYtxDzd7G1ImWHErVX1Wetj1eQycs_lcfygG68EZk8VgWRp4pBMz41h3HpjBX1jy4siEhZwCQfQRsGlRgrOZ97yNp2148XsKrJCC5zMnVWA5mYynQ/s960/IMG20221006112225_resize_59.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJQxE41Lg_sZs2Quo00Osm9RV05MOGmjZhRnhzfP61NbzIOgSFnZVPKO1697c24LSj7Ych8oqQ6pYtxDzd7G1ImWHErVX1Wetj1eQycs_lcfygG68EZk8VgWRp4pBMz41h3HpjBX1jy4siEhZwCQfQRsGlRgrOZ97yNp2148XsKrJCC5zMnVWA5mYynQ/s16000/IMG20221006112225_resize_59.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Muke agak tertekan abis nemenin mama nyetir dan bantuin parkir. <i>I owe you a bunch, son! </i></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>So, how was it?</i> Puji Tuhan kami sampai dengan selamat. Parkirnya pun lancar jaya berkat diparkirin cah lanang, wkwkwk. Josh tuh buka kaca jendela mobil ngeliatin aku parkirnya sesuai garis apa nggak. Kalau nggak lurus, disuruh rapiin lagi sama dia. Apalah mama tanpa kamu, Josh.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah itu, ya, jemput Josh ke sekolah tiap hari. Nggak usah nanya gimana parkirnya, I<i> question myself every single day</i> tapi toh akhirnya bisa juga, wkwkwk. Emang butuh jam terbang, sih, ya. Dan nyetir sendirian, bener-bener sendirian itu nolong banget ngurangin kepanikan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah pede nyetir sendirian gini, mama jadi suka <i>self-reward</i> ngopi ekspres di coffee shop sekitaran sekolah buat nurunin adrenalin, bahahaha. Gak deng, sekarang mah udah bisa sambil karokean di jalan. Ampe kayaknya diliatin mobil sebelah, sih, pas berhenti di lampu merah π€£</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>YOU DID IT, GURLLL</i> *tepuk bahu sendiri*</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h2 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #f4cccc;">Food/Drinks I've Tried</span></h2><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nggak banyak nyoba kuliner baru di bulan ini. Sempet nyobain <b><i>Bulgogi Sandwich dari Fore</i></b>, enak jugaaa. Sayurannya seger, bulgoginya endul. Trus apalagi, yaa.. kayaknya itu aja, deh. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Oh, ya! Sama iniii. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa waktu lalu, aku iseng pengen cari batagor enak di aplikasi Grabfood, muncul lah <b>Batagor Libia</b> yang <i>rating</i>-nya lumayan. Banyak yang bilang saus kacangnya enak dan spesial, karena pake nanas. Wow, seger, ya, kayaknya. Akhirnya coba beli dan beneran enak donggg. Aku beli yang komplit sama telur rebus, duh enak banget dicocol sama saus kacangnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Btw, kalau makan siomay/batagor, kalian lebih suka sausnya tim cocol atau tim sirem langsung? π</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h2 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #f4cccc;">Movies/Videos I've Watched</span></h2><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Satu-satunya yang aku tonton selama bulan Oktober adalah sebuah drakor lawas berjudul <b><i>"It's Okay, That's Love"</i></b>. Nonton ini nggak didasari <i>review</i> maupun rekomendasi siapa pun, pengen nonton aja. Ternyata film/series yang ditonton tanpa ekspektasi selalu berhasil memikat hati, ya. Udah lama nggak nonton drakor sebagus ini sejak Dr. Romantic. Walau <i>genre</i>-nya agak berbeda, tapi ini masih dunia medis yang fokus pada kesehatan mental. Tema yang diangkat relevan dengan apa yang sering dibahas orang-orang masa kini. Sedihnya, masalah kesehatan mental itu emang nggak selalu terlihat dari luar. Begitu kita sadar <i>something wrong with someone we love</i>, sedihnya banget banget banget π₯Ί</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Not to mention</i>, deretan nama aktor yang nggak diragukan lagi. Plusss, drakor ini merupakan debut aktingnya D.O Kyungsoo (EXO). Paham kenapa doi dibilang salah satu idol yang sukses di dunia akting, he's amazingggg. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Buat yang pengen nonton, ada di Disney Hotstar, yak. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><h2 style="text-align: justify;"><span style="background-color: #f4cccc;">Something I've Listened to</span> </h2><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selama bulan Oktober juga tetiba <i>binge-listening to podcast</i> <b>Kejar Paket Pintar </b>di<b> </b>Spotify<b>. </b>Sebagian besar yang kudengar episode favorit, sih. Kayak waktu mereka bahas nikahannya Raisa-Hamish yang jadi buah bibir di masanya, sampai episode pembahasan film zombie kayak <i>series</i> Kingdom dan Train to Busan, terus Kak Dara bilang kayaknya <i>life skill</i> nyetir <i>vehicles</i> apa pun musti dikuasai kalau amit-amit di <i>multiverse</i> lain kita dikejer zombie. Sebagai <i>driver newbie</i>, aku cukup lega udah bisa nyetir mobil. Meski nggak tau juga selamet gak, ya, gue dari kejaran zombie?? Kan katanya kalau dalam tekanan <i>skill</i> kita yang tadinya cetek mendadak bisa jago, bener nggak tuh? </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Enihooo, aku belum nemu <i>podcast</i> yang bisa aku denger berjam-jam kayak KPP. Apa karena aku <i>bias</i> dengan yang punya? Hihi</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">*** </div><div style="text-align: center;"><i>How about you guysss?</i> Gimana cerita Oktober kalian?</div>Jane Reggieviahttp://www.blogger.com/profile/05291318791137146298noreply@blogger.com15